Cinta Pada Istri Urakan - Bab 752 Yang Tidak Tahan Adalah Sesepuh

Sudah larut malam, lampu di lantai dua kediaman Gavin masih menyala.

Karena masalah taman kanak-kanak, Gavin dan Laras mengambil cuti untuk menemani anak-anak mereka di rumah, Nana dan Bobi tinggal di kediaman Gavin, sesepuh keluarga Pradipta dan nenek juga tinggal di sini.

Masalah sudah terjadi, Gavin dan Laras sebenarnya baik-baik saja, yang tidak tahan adalah tiga sesepuh.

Tamparan yang didapat Bobi sejauh ini masih bengkak, gambar tiga jari dengan jelas tercetak di wajah kecilnya, membuat tiga sesepuh di keluarga Pradipta merasa tertekan, sehingga mereka tidak sabar ingin memberi pelajaran pada Sun Alvia.

Ketika Anna Kusuma sedang memandikan Nana, dia menyisir rambutnya dengan lembut, sambil menyisir sambil menanyakan apakah sakit, sekalinya ia terpikir Nana yang dibuat menangis oleh pengganggu di taman kanak-kanak itu, ia menjadi sangat tertekan dan ingin menangis.

Setelah kedua anak tidur, nenek dan mertua pergi ke kamar masing-masing untuk tidur, anak-anak sangat pelupa, ketika hal-hal sudah berlalu, mereka melupakannya dan tetap makan dan tidur, berbeda dengan orang dewasa.

Di lantai dua, kamar tidur utama, Gavin membawa secangkir susu panas dan memasukkan sedotan dalam cangkir tersebut.

Meskipun luka Laras kecil, tetapi sangat dalam, ia diberi lima jahitan di rumah sakit, lalu dibungkus kain kasa, makan, minum dan bahkan berbicara pun berpengaruh.

“Terima kasih suamiku, aduh, aku merasa terluka juga merupakan suatu kebahagiaan.”

Gavin duduk dan menyerahkan susu itu kepadanya, ia menghela nafas:”Apaan, tidak terluka juga bisa merasakan kebahagiaan, aku tidak memperbolehkanmu terluka.” Ketika dia memikirkan hari dimana ia terlambat lima menit untuk parkir, dia merasa sangat bersalah.

Laras minum susu panas dengan menggunakan sedotan, matanya tertunduk, ia tersenyum padanya dan menghiburnya:”Baiklah, jangan marah, ini sudah terjadi.”

Gavin menyentuh dagunya dengan lembut, dagunya tertutup oleh kain kasa yang tebal, ia berkata:”Jika ada bekas luka, aku pasti tidak akan mengampuni Sun Alvia.”

“Kenapa, bila ada bekas luka, kamu akan memandang rendah diriku?”

“Apa aku ada maksud seperti itu?”

“Aku tahu kamu tidak ada maksud itu, tapi hal itu sudah terjadi, tidak bisakah kamu menghadapinya dengan tenang?”

“Aku tidak bisa tenang.”

“kamu memang tidak seperti putra dan putrimu, mereka telah menderita begitu banyak, tapi dapat mereka lewati dengan tenang, mengapa beberapa orang yang telah menyaksikan adegan yang lebih besar malah tidak bisa tenang?”

Gavin tidak bisa membalasnya, ia berkata:”kamu jangan terlalu banyak bicara, hati-hati dengan lukamu.”

“Aku sebenanrnya baik-baik saja, sudah tidak sakit lagi, biarpun ada bekas luka, juga terletak di bawah, orang di depan tidak bisa melihat.”

Gavin menundukkan kepalanya, meraih tangannya dan memainkannya dengan hati-hati, sebenarnya dia paham, di hadapan orang tuanya, ia juga membujuknya seperti ini untuk meredakan amarah mereka, tetapi ketika tiba gilirannya untuk tenang, semakin ia berpikir semakin ia marah, semakin menyalahkan diri sendiri.

Laras Atamaj selesai minum susu dan berkata:”Dasar kamu ini, ketika netizen di internet sedang menyerangmu, kamu bahkan tidak berpikir tentang cara membalikkan keadaan, sekarang kebenarannya sudah terungkap, semua netizen memarahi Sun Alvia, mengapa kamu marah pada diri sendiri?”

“Aduh, kamu memang memahami diriku, benar, aku sedang marah pada diriku sendiri.”

“Untuk apa?”

Gavin menggelengkan kepalanya, “Serangan di internet adalah karena aku tahu kebenaran masalah ini, aku percaya waktu akan membuktikan segalanya, jadi aku tidak khawatir sama sekali. Aku hanya tidak mengerti, Sun Alvia seorang pria cendekiawan, juga seorang pejabat pemerintah yang bermartabat, mengapa tega melakukan tindakan keji seperti ini? Lalu aku, mengapa aku harus parkir begitu lama?!”

Laras tertawa, “tidak ada tempat parkir, apa kamu mau parkir di depan gerbang taman kanak-kanak? Itu melanggar peraturan.”

Gavin menghela nafas:”Istri dan anakku disakiti di depan mataku sendiri dan aku tidak dapat berbuat apa-apa, perasaanku sungguh tidaknyaman!”

“Ya sudah, akhirnya kamu datang, jika kamu tidak datang, aku tidak tahu Bei Bei akan dipukul seperti apa.”

Gavin terdiam, jika dia datang lebih terlambat lagi…ia tidak berani membayangkannya….

Laras juga berkata:” Sun Alvia terlalu sesat, biarkan anak-anak tahu lebih dulu bahwa ada orang jahat dalam masyarakat, sebenarnya bagus juga, kita tidak bisa selamanya melindungi mereka, mereka masih akan menghadapi banyak kesulitan di masa depan, harus bisa belajar untuk bertahan.”

“Dan lagi, bukankah kamu selalu mengatakan untuk membiarkan anak-anak berlatih dan bekerja lebih keras agar menjadi lebih baik di masa depan, lalu masalah ini, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pelatihan memanjat dan ujinyali itu kan?”

“Anak-anak suatu saat akan tumbuh besar, suatu saat akan meninggalkan kita, jika tidak mengalami beberapa kesulitan, bagaimana bisa sukses? Kehidupan tidak berjalan semulus yang kita pikirkan, ada kesulitan, cobaan, mereka harus mengalaminya sendiri, kita sebagai orang tua tidak dapat membantu.”

Gavin termenung, dulu selalu ia yang terburu-buru, ia yang menceramahi, tapi sekarang terbalik, dia tiba-tiba tersenyum, lalu menyentuh rambutnya dengan lembut.

Laras mengulurkan tangan dan menggenggam jakunnya, “Sedang apa? Apa aku salah bicara?”

Dia meraih tangan kecilnya itu,”tidak salah, tapi tidak seperti kata-katamu saja.”

“Yah, biasanya kan kamu yang bicara, aku hanya meniru kata-katamu saja, sebenarnya kamu sudah paham.”

Gavin menghela nafas panjang, ia merasa dirinya menjadi lebih rileks,”Oh iya, ada hadiah yang ingin kuberikan padamu.” Dia mengeluarkan arloji dari laci meja samping tempat tidur, “Aku khusus membuat jam tangan untuk kalian, jam tangan telepon untuk Nana dan Bobi, dan arloji untukmu.”

Laras enggan, “Tidak, jika begini tidak bisa bebas sedikitpun.”

Sebelumnya Gavin pernah membuatkan arloji khusus seperti ini, arloji itu dilengkapi dengan alat pelacak yang dapat memantau lokasi, kemana pergi, apa yang dikatakan, semua berada dalam jangkamuan pemantauan.

Pada awalnya Gavin tidak memberitahunya, ia membuat banyak lelucon, setelah mengetahuinya, ia tidak ingin mengenakannya lagi, tidak ada orang yang suka diawasi.

Gavin menjelaskan:”Tenang saja, arloji ini memiliki satu fungsi tambahan, hanya memantau pembicaraan ketika kamu membutuhkannya saja.” Ia sambil memperagakan sambil menjelaskan, “Bantuan sekali klik, selama kamu melakukan cara ini, lokasimu akan langsung terkirim ke ponselku dan pusat kendali ponsel tersebut, fungsi pemantau pembicara pada saat yang bersamaan juga akan menyala, jadi jika kamu menghadapi bahaya, selama kamu melakukan cara itu, aku akan menjadi orang pertama yang tahu. Nana dan Bobi juga sama, besok aku akan mengajari mereka.”

Sambil berbicara, Gavin menarik pergelangan tangannya dan memakaikan arloji tersebut.

Arloji itu sangat indah, warna emas yang sangat elegan, dan di dalam kaca arloji itu juga terdapat benda seperti berlian, apakah itu berlian, tapi tidak mungkin secerah ini.

“Ini….” Laras mengangkat pergelangan tangannya dan melihat arloji itu dari dekat, “Wow, arloji bermerek!”

Awalnya ia tidak mengerti akan hal ini, semenjak menjadi agen dan terlibat dalam hal ini, ia menjadi paham tentang merek-merek mewah, merek arloji ini, paling murah juga sekitar dua puluh juta.

Gavin berkata dengan tenang:”Makanya, kuharap kamu menghargainya, jangan melepasnya sembarangan dan lupa di mana kamu menaruhnya.”

Laras mengelus arlojinya, seperti mengelus harta emas saja, “Kecuali aku memotong tanganku, atau aku tidak akan melepasnya bahkan bila pergi mandi sekalipun.”

….

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu