Cinta Pada Istri Urakan - Bab 971 Bukannya Aku Ini Selamanya Anak Kecil

Gavin jalan ke depan, satu tangan menopang di atas meja, dengan sorotan mata yang ganas menyoroti Christian, lalu melihat ke Lana, “Apa kalian sudah selesai ngobrol? Kalau sudah selesai, dia aku bawa pergi dulu.”

Lana terkejut tidak berani bersuara, dulu juga sudah tahu Gavin itu hebat, sekarang seperti ini, lebih membuat dia takut.

Wanita itu mengangguk terus, “Sudah… selesai ngobrolnya.”

Maka dari itu, di mata orang yang mengagumi dan Lana sorotan mata Lana yang ketakutan, paman dan keponakan keduanya dengan tegap berjalan keluar dari restoran, penyambut tamu yang berdiri di pintu juga kelihatan Christian yang tak sengaja mengeluarkan senyuman.

Sampai di bawah, Christian langsung tertawa lebar, “Paman kedua, aktingmu hebat.”

Gavin dengan muka yang berat melototi dia, “Sangat lucu kah?”

Christian menyimpan Kembali tawanya, langsung mengendalikan diri, “Tidak lucu.”

Saat ini, ekspresi Gavin berubah, dengan nada bicara yang menyalahkan berkata: “Besok-besok kalau mengirim posisi, tolong tepat sedikit, hotel ini tidak hanya ada satu restoran, membuatku keliling saja.”

Christian jadi lega, “Aku jamin tidak ada yang berikutnya lagi.”

Gavin: “Masalah semacam ini, tidak perlu kamu yang turun tangan, Laras bodoh, kamu juga bodoh?”

Christian dengan muka bingung, tidak mengerti apa yang dimaksud oleh paman kedua.

“Sebelum menelpon ke kamu, aku sudah tanya ke ayah mertua, dia dan Lana siang hari sudah ketemu, dan….” Gavin menghelakan nafas dengan berat, dalam suara ini, bercampur dengan marah terhadap Laras yang ternyata tidak mencari dia untuk memeriksa kondisi Lana, juga bercampur dengan rasa kasihan terhadap Christian yang tak peduli apapun membantu wanita itu mewujudkan impian hatinya.

Benar, bertahun-tahun lamanya, sebagai orang yang lebih tua, pria itu juga kasihan terhadap keponakan yang paling besar ini.

Dia melihat Christian dari kecil dan tumbuh besar, sebelum dia masuk ke sekolah militer, Christian seperti buntut kecil saja, dia pergi kemana dia juga ikut kemana, dia melakukan apa dia juga ikut melakukan apa, Christian luar biasa mengaguminya, dia juga sangat sayang Christian.

Lalu Gavin masuk menjadi anggota pasukan, Christian juga menulis surat untuk dia, dia juga pernah kirim tank yang disusun dan dibentuk dengan menggunakan penutup peluru, terus sampai sebelum Laras muncul, hubungan di antara mereka, selalu lebih baik dari semua kerabat dan orang-orang.

Tapi, Gavin juga tidak bermaksud merampas pujaan hatinya, dia baru tahu ternyata Christian diam-diam menyukai Laras, setelah dia membuat surat nikah dengan Laras.

Beberapa tahun itu, melihat Christian yang murung, dia yang menjadi paman juga sangat sedih, dia selain memberi dukungan membuat dia kembali berkonsentrasi ke pendidikan dan karirnya, dia juga tidak ada cara yang lebih baik lagi.

Christian sangat merasa aneh kenapa paman kedua tidak lanjut berbicara lagi, lalu penasaran bertanya: “Dan kenapa?”

“Dan, tidak ada Romo dan Reni di perusahaan Bakri sama sekali tidak bisa, baru 2 tahun saja, perusahaan Bakri sudah berapa kali menghadapi krisis ekonomi, kalaupun kalian tidak memohon ke Lana, Lana kali ini pulang pasti juga bisa menemui Romo.”

Christian ada semacam memakan daging yang setengahnya sudah dihinggapi lalat saja, merasa mual.

“Laras si bodoh ini, kalau dia mau mencari tahu tentang kondisi Lana, tanya saja ke aku bukannya sudah bisa, kenapa harus tanya kamu!”

Christian menjelaskan berkata: “Dia tidak tanya ke aku, dia mungkin takut merepotkan kamu, dia meminta Yudi untuk bantu cari tahu. Tapi, karena Yudi juga tidak ada kontak dengan Lana, mengingat kita semua itu teman sekelas, jadi aku baru sukarela mengusulkan diri.”

“Kamu juga bodoh, demi memenuhi rasa berbakti Laras pada orang tua, demi membuat Romo bertemu sebentar dengan putrinya, kamu bersedia mengorbankan pesonamu? Bagi mereka, kali ini tidak bertemu, masih bisa ada kesempatan di kemudian hari, kesucianmu begitu murahan ya, mau disumbangkan untuk wanita yang menjijikkan itu?”

Meski perkataannya tidak enak didengar, tapi, Christian juga bisa merasakan rasa sayang paman kedua terhadapnya, dia tiba-tiba tersenyum, berkata: “Penilaian estetis kita luar biasa mirip, aku juga merasa dia sangat menjijikkan.”

Gavin juga menertawakan berkata, “Hehe, iya, apa mungkin bisa tidak sama, kalau bukan aku yang cepat merebut, aku rasa aku perlu memanggil istriku menantu keponakan, itu sungguh sangat lucu.”

Wajah Christian sebentar memerah dan sebentar memucat, agak tidak enak hati, juga agak khawatir, khawatir paman kedua cemburu lagi.

Gavin melihat dia seperti papan, menghela nafas berat lagi, langsung ceplas-ceplos, “Jujur, aku juga tidak takut kamu merebut, aku tahu kamu juga tidak berani, juga tidak bisa direbut pergi, jadi aku juga sudah pasrah, kamu juga buruan pasrah saja, jangan mempersulit diri sendiri.”

Mendengar perkataan ini, perasaan yang tertekan di hati Christian, seketika semua langsung menyembur keluar, “Paman kedua….”

Gavin berjalan di depan, sama seperti dulu sewaktu kecil, menepuk ringan kepalanya, “Aku ingat kamu dulu kecil paling suka bermanja dengan buyut, tapi karena hubungan kita, beberapa tahun ini kamu terus bersembunyi di luar negeri, juga jadi jarang bertemu dengan buyut, besok-besok juga tidak bisa ketemu orang tua itu lagi, ini adalah hal yang membuatku paling merasa bersalah terhadap kamu dan juga tak berdaya.”

Begitu mengatakan ini, Christian bertambah semakin tidak bisa menahan lagi, merasa sedih, mata memerah.

“Paman kedua, dulu aku hanya mengira kamu menyuruhku pergi keluar negeri itu untuk mengusirku, tapi sekarang, aku sudah mengerti, kamu ingin melatihku. Kalau bukan kamu, tidak akan ada aku yang seperti sekarang ini.”

“Halo, sudah besar masih menangis, yang benar saja! Simpan kembali air matamu!”

Christian segera mengusap, dengan sedikit bossy, balik bertanya: “Bukannya di hadapanmu aku ini selamanya anak kecil?”

Gavin sekali tidak tahan suara tawa terdengar, mengangkat kaki dan menendang ke pantat pria itu, “Sembarangan saja, kamu juga bukan putraku, putraku saja aku tidak menganggapnya anak kecil, kamu masih berani mengatakan diri sendiri anak kecil?”

Christian merintih, memengangi pantat dan berlari sekuat tenaga, Gavin di belakang mengejar sambil menendang, “Lari apa kamu?”

“Kamu mau menendangku.”

“Menendangmu itu mengajari kamu, biar kamu tahu batasan.”

“Jangan, aku terima kasih ke kamu, sungguh kasihan Bobi, ada ayah yang kasar seperti kamu ini.”

“Anak itu bisa terlahir menjadi putraku, itu adalah keberuntungannya.”

“Aiya, tidak bisa menang lari dari kamu, kamu jangan tendang aku, pantatku sudah mau runtuh.”

Malam hari musim panas awal di jalan yang ramai, dua orang pria dewasa bercanda gurau, orang di samping yang lewat satu per satu melirik, juga merupakan suatu hal yang menarik.

Di kediaman, begitu kedengaran suara mobil Laras dengan susah payah berlari kecil ke depan jendela, kelihatan itu adalah mobil Gavin, dia sangat senang sekali, langsung berbalik, “Argh….” pinggang sakitnya bukan kepalang, dia merasa bagian perut dan punggungnya, dikelilingi oleh rasa sakit.

Tidak lama kemudian, Gavin masuk, kedua tangan Laras menopang pinggang, kakinya dengan berat berjalan ke arah pria itu, seperti ibu hamil 6 bulan.

“Wow, berapa bulan?”

Laras memalingkan pandangan ke pria itu sekilas, tidak ingin berbasa-basi dengan pria itu, “Gimana? Apa Christian tidak apa-apa?”

Gavin sengaja membuat orang takut berkata: “Kalau terlambat sedikit saja habis.”

“…. Lana ini sungguh membuat orang tak bisa berkata-kata, Christian juga bersedia?”

“Sukarela mengantar diri, mubajir kalau tidak mau.”

“….” Mata Laras menyamping, dengan nada yang datar tapi dengan maksud yang serius bertanya, “Coba kamu bilang sekali lagi?!”

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu