Cinta Pada Istri Urakan - Bab 1014 Pasti Akan Membuatnya Membayar Harganya

Ariel mulai menggali jebakan lagi, dibandingkan dengannya, Maira masih lebih polos, selangkah demi selangkah masuk ke dalam jebakannya, masih saja tidak tau kalau dirinya sudah digunakan, sebaliknya masih sangat berterimakasih kepada Ariel.

"Suatu hari aku akan mencarinya keluar, aku malah mau lihat siapa dia sebenarnya!" Maira diam-diam bersumpah.

Ariel: "Sebenarnya aku sedang menyelidiki orang ini, hanya saja dia terlalu licik, begitu rumornya beredar, dia langsung lenyap, siapapun tidak bisa mendapatkan siapa sebenarnya dia. Sekarang kalau dipikir-pikir lagi, orang ini diam-diam sengaja membongkar masa lalumu, dan juga ada begitu banyak detail, harusnya adalah orang disekitarmu."

Ariel: "Orang ini tau segalanya tentangmu, saat kamu mau sukses malah menghancurkan masa depanmu, orang ini sedang membalas dendam, coba kamu pikirkan baik-baik, kamu mempunyai dendam yang dalam dengan siapa, orang itu harus membuatmu mati."

Maira terdiam, ini malah mengingatkannya, kecuali, Manda sudah tau masalah dia diam-diam menyuruh Leli menaruh obat pada makanan Manda? Ataupun, Manda juga sudah tau niatnya terhadap Rendra?

Semakin Maira pikirkan, jalan pikirannya semakin nyambung, benar juga, meskipun Manda bodoh sekali sampai tidak tau apapun, tapi masih ada Laras, Laras adalah orang cerdik, kemarin di jalan Laras melihat kalau dia mendekati Rendra, Laras pasti memberitahu Manda.

"Dasar Manda jalang, masih bersumpah bilang bukan kamu, berpura-pura memasang wajah orang baik, hampir saja aku tertipu olehmu." Di bawah hasutan Ariel, Maira berhasil mengunci Manda sebagai target.

Dendam ini, benar-benar dalam sekali.

Di luar jendela tidak tau sejak kapan awan mulai menutupi langit, awan tebal menutupi seluruh kota, dalam sekejap, langit yang cerah menjadi gelap, lampu sensor di jalanan menjadi hidup.

"Tampaknya, akan hujan badai." Ariel menghidupkan lampu di kantor, "Kamu tidak bisa pulang sekarang."

Tiba-tiba, sebuah kilat petir menyambar, terdengar suara guntur yang kuat, suara petir bergemuruh, membuat orang takut.

Ariel dan Maira gemetaran dalam waktu yang sama, mereka berdua terkejut.

Setelah suara petir, hujan yang amat lebat pun turun, tetesan air hujan yang menghantam kaca, berderak dan menghantam sampai jendela bergetar.

"Kemari duduk sebentar, tampaknya hujan lebat ini harus tunggu beberapa saat, sekalian kita bisa mendiskusi selanjutnya bagaimana mau menyerang mereka."

"Baik." Kedua mata Maira dipenuhi benci, nafas yang dipendam di dadanya tidak bisa masuk juga tidak bisa keluar, ingin sekali sekarang langsung menyerang kembali, membalaskan dendam untuk dirinya.

"Karena dia memang kejam padaku, maka jangan salahkan aku jahat padanya." Maira dengan kejam berkata, "Aku tau ada cara pasti akan membuatnya menderita sekali sampai tidak mau hidup."

Ariel: "Apa?"

Maira: "Bukankah dia paling mempedulikan keluarganya, maka aku mau membuat keluarganya hancur."

Ariel: "Tapi Rendra tidak mudah dilawan."

Maira: "Rendra memang tidak mudah dilawan, tapi anak kecil pasti mudah, Rendra tidak mungkin setiap detik selalu ada dirumah, akan sangat banyak kesempatan untuk menyerang."

Ariel: "Kamu lebih kejam dariku."

Maira tertawa dingin, "Dia membuatku menjadi seorang istri yang ditinggalkan suami, membuatku sampai ditawai begitu banyak orang, membuatku malu, aku akan membuatnya membayar harganya, kalau tidak kejam sedikit, apakah dia bisa sesakit yang kurasakan? Tidak bisa!!!!"

------

Hujan badai di sore hari di kota Jakarta terlalu mendadak, sangat banyak jalur yang muncul genangan air, membuat macet dimalam hari menjadi lebih padat.

Mobil Rendra, juga macet ditengah jalan.

"Halo, Manda, tampaknya kamu harus menungguku sebentar, air di jalan ini tersumbat, kalau kamu lapar makan saja dulu."

"Kamu jangan kemari, aku naik kereta bawah tanah kesana, apa kamu masih bisa kemari?"

"Juga boleh, kalau begitu aku ambil jalur lain, aku tunggu kamu di depan pintu stasiun kereta bawah tanah."

"Baik, jumpa disana."

Setelah acara makan perayaan, Rendra bersikeras tidak mengizinkan Manda lanjut bekerja di stasiun televisi, Manda yang takut setelahnya, dengan resmi menyerahkan laporan pengunduran diri, hari ini adalah hari terakhirnya dia bekerja.

Hubungan orang di stasiun TV sangat runyam, Rendra tidak ingin terkait ke dalamnya, Manda juga tidak ingin Rendra terkaitkan karenanya.

Karena hubungan Rendra, sangat banyak orang di stasiun TV sangat ingin menjilat Manda, contohnya, posisi Manda disimpan selama 2 tahun, begitu pulang langsung menjabat sebagai wakil sutradara acara survival, ini adalah kesempatan yang belum tentu didapatkan seorang karyawan yang bekerja 10 tahun lamanya, tentunya dia dibicarakan orang lain.

Ini semua, Manda menerimanya dengan diam-diam, semua pekerjaan yang diberikan atasannya kepadanya, dia akan berusaha mengerjakannya.

Namun, ada sangat banyak bahaya yang bisa kamu hindari meskipun sudah kamu perhatikan.

Karena memang tidak bisa dihindari, maka lebih baik dijauhi.

Tapi, Manda tidak akan menyerah terhadap rencananya keluar bekerja karena ini, Laras sudah berkali-kali mengundangnya dengan tulus untuk bergabung dengan Bona Planning, meskipun ini adalah sebuah tantangan baru baginya, tapi dia juga ingin menerima tantangan ini.

Kedepannya, dia, Laras, dan juga Fany, bisa seperti dulu lagi bersama seharian, dulu membicarakan senior dan selebriti, sekarang bisa membicarakan keluarga dan anak, memikirkannya saja sudah sangat menanti.

Manda berjalan keluar dari stasiun kereta bawah tanah, waktunya belum malam sekali, tapi langit diluar sudah sangat gelap, hujan badai sudah berubah menjadi hujan gerimis, hanya saja suhu menunjukkan turun drastis, menjadi 10 derajat.

Pejalan kaki semuanya kedinginan di tengah hujan dan angin, ada orang yang tergesa-gesa mau pulang, ada yang menunggu di depan pintu stasiun.

Begitu Manda keluar dari pintu stasiun, langsung melihat Rendra, Rendra berdiri di posisi yang paling mudah dilihat, sebelah tangannya memegang payung, satunya lagi memegang jas, sedang kepanikan melihat kedalam.

Rendra juga sudah melihat Manda, berlari kecil kemari, langsung memakaikan Manda jas yang dia pegang tadi, "Diluar masih dingin sekali, ayo, aku peluk kamu."

Sudut mata Manda panas, jas itu membuat badannya menjadi hangat, "Kenapa kamu cepat sekali? Bukankah sedang terjebak macet ditengah jalan?"

"Iya, mobilnya masih terjebak macet, aku menyuruh supir pengganti, nanti akan membawa mobil pulang. Aku berlari ke jalan sebrang naik taxi kemari, untungnya jalan sini lancar. Mama sudah meneleponku, katanya meneleponmu beberapa kali tapi tidak ada sinyal, takut terjadi sesuatu padamu. Kamu pegang payungnya, aku telepon kembali dulu."

Manda menerima payungnya, mengangkatnya dengan tinggi, melihat Rendra sedang menelepon ke rumah untuk memberitahu kalau dia baik-baik saja, hati Manda mulai sedih.

Kalau di hari acara makan perayaan itu terjadi sesuatu padanya, bagaimana dia bisa menghadapi suami sebaik ini, bagaimana bisa menghadapi mertua sebaik ini?

Dari stasiun kereta bawah tanah kerumah juga membutuhkan beberapa menit, sepanjang jalan Rendra merangkul Manda, payungnya juga diusahakan bisa melindungi Manda dari hujan, membuat Manda semakin yakin untuk mengundurkan diri dari stasiun TV, menjauh dari orang yang jahat dan menjijikkan itu, adalah keputusan yang tepat.

Di rumah sudah selesai memasak makanan malam, Wulan berlari kemari menyambut papa dan mama, sekarang dia bisa dengan jelas mengatakan "papa mama sudah capek bekerja" perkataan seperti itu.

Sejak dibuang oleh keluarga Atmaja sampai sekarang keluarganya sempura, tiba-tiba Manda merasa, kehidupannya sendiri jauh lebih lebih beruntung daripada orang biasa, dia merasa sudah sangat lengkap.

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu