Cinta Pada Istri Urakan - Bab 182 Masuk Ke Dalam Barisan Daftar Pencarian Terpanas

Maira menggandeng Tanu dan masuk ke dalam lift, begitu pintunya tertutup, hanya ada mereka berdua di dalam ruangan tertutup itu.

Tanu mengangkat dagu Maira dengan berani lalu menunduk dan menciumnya.

"......." otak Maira terasa kosong, setelah dia tertegun selama 3 detik, dia segera mendorongnya dengan sekuat tenaga, "Apa yang kamu lakukan?"

Tanu mengangkat sudut bibirnya, tersenyum dan berkata : "Ayah dan ibuku ternyata tidak salah pilih orang, ternyata tunanganku begitu baik hati dan pengertian."

Maira menarik nafas dalam-dalam 2 kali, setelah itu barulah dia menelan kembali kesedihan dan juga keluhan yang ada di hatinya, kemudian dia berkata dengan datar : "Jaga sikapmu, jangan bertindak keterlaluan."

Tanu paham maksudnya, dia memeluk Maira dan berkata : "Baiklah, Nyonya Dibyo."

Awalnya mereka mengira kalau hal ini akan berakhir seperti ini saja, meskipun Laras merasa tidak terima, namun dia tidak bisa melawan tekad Maira yang ingin masuk ke keluarga kaya.

Laras menelepon Maira berkali kali, dia berusaha untuk membujuknya, tapi semua panggilannya ditolak oleh Maira.

Laras juga tidak berdaya.

Sampai berita tentang pangeran Blue City Internasional berselingkuh dengan teman baik tunangannya di malam pertunangannya meledak di daftar pencarian terpanas.

Tidak ada yang namanya rahasia di masyarakat sekarang ini.

Begitu Tanu masuk ke dalam daftar pencarian terpanas, setiap berita yang ada hubungannya sedikit saja dengan dirinya, Maira, Yunar, Laras dan juga keluarga Pradipta, semuanya juga ikut berbaris masuk ke dalamnya.

Karena identitas Gavin yang adalah seorang tentara, maka semua berita mengenai dirinya segera dihapus dengan cepat, namun berita tentang Rendra dan Aaron tetap berada di paling atas, Aaron yang popularitasnya paling tinggi dan juga adalah pewaris Grup Gumaya bahkan melampaui Tanu terus naik ke daftar paling teratas.

Inilah yang dinamakan dengan berbaring saja tetap kena tembak.

Yang mendapatkan pengaruh paling besar tentu saja adalah Blue City Internasional, harga saham Blue City yang biasanya stabil hari itu mengalami penurunan sebanyak 5%, Grup Atmaja juga terkena dampaknya.

Sedangkan karena keluarga Sihan (Yunar) hanya memiliki perusahaan kecil, mereka hanya menerima sedikit serangan verbal, dampak kerugian yang mereka alami jauh lebih kecil dari apa yang dialami oleh Blue City Internasional.

Laras menscroll akun Twitternya, dia melihat nama-nama yang dikenalnya masuk ke dalam daftar pencarian terpanas.

Dia segera menelepon Manda.

"Halo, bagaimana keadaan di rumahmu?"

"Keluarga Dibyo datang dan meminta maaf, sekarang mereka sedang mendiskusikannya, aku diusir ibuku masuk ke dalam kamar."

"Apakah pertunangannya batal?"

"Masalahnya menjadi sebesar ini, pasti akan dibatalkan."

Begitu Laras teringat akan sikap Maira, dia benar-benar merasa tidak tenang, dia langsung berkata : "Aku pergi sekarang juga ke rumahmu."

Gavin tidak ada di rumah, jadi dia segera mengganti bajunya lalu menyapa kepala pelayan Dewa dan memanggil Pandu untuk segera pergi ke rumah keluarga Atmaja.

Dalam perjalanan ke rumah keluarga Atmaja, Laras lewat telepon menceritakan sedikit kepada Manda tentang 2 hari yang lalu dia tidak sengaja bertemu dengan Tanu dan Yunar di hotel, mereka benar-benar membuatnya frustasi.

"Jadi kamu segera keluar dan awasi mereka, jika kak Maira terlihat ingin berkompromi dengan mereka, kamu bujuk dirinya."

"Baiklah, kalau begitu aku keluar."

"Ok, aku segera sampai."

Pandu mengendarai mobilnya dengan cepat dan juga stabil, tidak lama kemudian, Laras sudah tiba di keluarga Atmaja.

Di ruang tamu, pasangan suami istri Dibyo beserta Rama dan Nagita duduk berhadap hadapan, Maira duduk di sofa tunggal, Tanu malah sedang berdiri.

Selain itu masih ada seorang senior yang duduk di sofa tunggal utama, dia adalah saksi pertunangan mereka, dia juga datang di pesta pertunangan.

"Rama, aku benar-benar minta maaf, dapat menikahi istri sebaik ini, dapat memiliki mertua yang begitu pengertian seperti kalian berdua ini, itu benar-benar adalah sebuah keberuntungan bagi Tanu."

Saat Laras masuk ke dalam, dia kebetulan mendengar perkataan ini.

"Kenapa kamu datang kemari?" Nagita menatap Laras, wajahnya terlihat tidak senang.

Pada saat ini, Manda yang berada di lantai dua tepat sedang turun ke bawah, dia berteriak : "Dia datang mencariku, Laras, cepat naik."

Laras melihat Manda yang sedang memberikan isyarat mata kepadanya, lalu dia menatap Maira yang sedang menunjukkan ekspresi "Jangan ikut campur urusanku", kemudian dia kembali menatap paman dan bibinya, mereka terlihat takut kalau dia akan merusak segala sesuatunya.

Dia tahu kalau mereka sudah memutuskan segala sesuatunya.

Benar perkataan Gavin, mungkin saja menikah dengan Tanu merupakan mimpi Maira, jadi untuk apa dia merasa benar dan berusaha merusak mimpinya.

Setelah itu dia menyapa semua orang yang sedang duduk lalu naik ke lantai dua.

Ayah Dibyo terkekeh dan berkata : "Kelihatannya hubungan kalian dengan Nyonya Pradipta tidak seburuk yang diberitakan oleh orang-orang di luar sana."

Rama : "Hais, gosip-gosip yang beredar di luar sana hanya berapa banyak yang merupakan kenyataan, besan, kalian tenang saja, beberapa hari lagi gosipnya pasti akan berhenti, kami dari dulu sudah terbiasa."

Nagita : "Benar sekali, aku dan Ramalah yang sudah membesarkan Laras, Romo dan Rama sangat dekat, orang-orang di luar sana tidak mengerti, hanya ingin merusak hubungan kami saja, untung saja keluarga kami bersatu hati, sehingga tidak membiarkan orang-orang yang mempunyai niat tidak baik itu berhasil merusak hubungan kami."

Ayah Dibyo mengangguk dengan puas, "Baguslah jika seperti itu, sangat bagus."

Meskipun keluarga Atmaja tidak besar, namun mereka mempunyai keluarga Pradipta dan keluarga Bakri, dua bekingan yang kuat ini, jadi nanti pasti akan memberikan banyak keuntungan kepada perkembangan keluarga Dibyo, lebih baik pernikahan ini segera dilaksanakan, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan lagi.

Laras langsung masuk ke dalam kamar Manda dan bertanya : "Apa yang terjadi?"

Manda : "Keluarga Dibyo datang untuk minta maaf, mereka juga berkata untuk segera melaksanakan pernikahan kak Manda dan Tanu, upacara pernikahan yang awalnya direncanakan diadakan pada tahun depan sekarang langsung dimajukan pada hari kemerdekaan tahun ini, ayah dan ibuku juga sudah setuju."

"........" Laras benar-benar salut dengan hasil yang seperti ini.

Manda kembali berkata : "Apakah Maira benar-benar begitu mencintai pria brengsek itu? sudah seperti ini masih mau menikah dengannya?"

Laras malah menggeleng, "Tidak, kak Maira sama sekali tidak mencintainya, jika sungguh-sungguh mencintai seseorang, bagaimana mungkin bisa menerima pengkhianatannya?!"

"Kamu benar sekali, cinta bertepuk sebelah tangan seperti diriku saja begitu memikirkan kalau nanti Rendra akan menggenggam tangan orang lain, aku merasa sangat sedih sampai serasa ingin mati, apalagi jika tunanganku yang berselingkuh, tapi Maira malah masih mau menikah dengannya, dia benar-benar sudah gila."

Dua hari ini Laras sudah berpikir sangat banyak di rumah, jika menggabungkan anjuran Gavin dan juga sikap Maira, akhirnya dia sudah bisa berpikir dengan jernih, "Setiap orang memiliki keinginannya masing-masing, jika kita yang membantu dia untuk memilih jalan ini, jika suatu hari nanti kelak kehidupannya tidak baik, maka dia akan menyalahkan kita, tapi jika dia yang memilihnya sendiri, maka dia hanya dapat menyalahkan dirinya sendiri."

Tidak lama kemudian, dari lantai bawah terdengar suara orang yang sedang mengantar tamu, lalu terdengar suara mobil.

Keluarga Dibyo sudah pergi.

Saat Laras dan Manda baru saja ingin turun ke bawah, pintunya malah tiba-tiba terbuka dari luar.

Maira berdiri di depan pintu dengan mata yang merah.

"Kak Maira....."

"Laras, tutup mulutmu, jangan memanggilku!" Maira tiba-tiba berteriak marah, dia menunjuk Laras dan bertanya, "Apakah kamu yang membocorkan informasi ini? Bukankah aku sudah pernah mengatakan kepadamu untuk tidak ikut campur, kamu tuli atau apa? kamu tidak ingin kalau aku menikah dengan orang yang lebih baik daripada suamimu kan?"

"......." apa maksudnya, Laras langsung membantahnya saat itu juga, "Sama sekali bukan aku yang membocorkannya, aku juga baru mengetahuinya hari ini saat melihat Twitter."

Maira jelas tidak percaya, "Selain kamu masih ada siapa lagi?"

"Mana aku tahu."

Manda mengeluarkan pendapatnya : "Jika dilihat dari sudut pengambilan videonya, jelas sekali itu diambil oleh paparazzi, hari itu ada begitu banyak wartawan hiburan, meskipun sudah diusir mereka tetap bisa kembali dan berjongkok menunggu waktu."

Maira juga sudah melihat videonya, saat dia baru saja pergi dari sana, Tanu langsung pergi menggoda Yunar, lalu Yunar si wanita jalang itu sama sekali tidak menolaknya.

Selain itu demi mendapatkan berita, Maira juga sudah tahu kalau video yang diambil diam-diam ini pasti adalah "kontribusi" para paparazzi itu.

Namun Maira benar-benar tidak mempunyai tempat untuk melampiaskan amarahnya, dia memperingatkan mereka : "Aku akan membuat perhitungan dengan siapapun yang berani menghancurkan pernikahanku, dengar tidak Nyonya Pradipta?!"

Laras menghela nafas dan menjawabnya dengan serius, "Kamu tenang saja, sekalipun kamu ingin mati, aku pasti tidak akan menghalangimu."

Pembicaraan ini berakhir dengan perselisihan.

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu