Cinta Pada Istri Urakan - Bab 49 Ayah Merasa Kamu Kedinginan (2)

Laras menghela napasnya diam-diam, keluarga Pradipta benar-benar adalah keluarga yang diberkahi oleh Tuhan, ketiga saudara sepupu itu semuanya berpakaian bagus, yang pertama terlihat stabil dan tenang, yang kedua terlihat mahal, yang ketiga terlihat terpelajar, mereka mempunyai kelebihannya masing-masing, mereka berdiri sendiri saja sudah menarik perhatian, jika mereka bertiga berdiri bersama-sama, maka benar-benar menyilaukan mata.

Karena dikelilingi oleh ketiga pria tampan ini, dia jelas-jelas dapat merasakan tatapan iri yang datang dari para resepsionis.

"Kakak, Adik," Gavin memperkenalkan mereka secara resmi, "Istriku, Laras."

Istri?!

Panggilan ini membuat Laras merasa gugup, yang terutama adalah dia merasa bahagia karena diakui secara tegas, dia juga merasa sedikit tidak terbiasa dengan panggilan ini, dia tersenyum samar dan mengangguk dengan manis, "Halo, paman pertama, paman ketiga."

Rendra mengangguk dengan sopan, "Halo." saat ini kelihatannya gadis kecil ini cukup menarik.

Aaron yang nakal tidak membiarkannya begitu saja, dia langsung menggoda mereka berdua, "Kakak ipar, aku sudah mendengar nama besarmu dari dulu, aku tidak melebih-lebihkan, hampir setiap 3 hari sekali aku akan menerima telepon dari bibi kedua yang terus membicarakan dirimu, hari ini akhirnya aku bisa bertemu dengan orang aslinya, sangat tidak mudah."

Laras menunjukkan senyuman yang canggung tetapi tetap terlihat sopan, ibu mertuanya tidak mungkin membicarakan hal yang baik tentangnya, dia bertanya dengan terus terang : "Kalau begitu paman ketiga berencana melakukan apa untuk memisahkan aku dan kakak keduamu?"

"......" Aaron merasa sangat terkejut, dia segera menjelaskan posisinya, "Kakak ipar tenang saja, kami bertiga adalah satu, jika tidak kakak kedua juga tidak akan membawamu keluar untuk bertemu kami bukan? Kakak ipar, kakak kedua menyukaimu, bahkan aku merasa sayang melihat begitu banyaknya pakaian di rumahmu, tetapi dia bahkan tidak mengedipkan matanya sama sekali saat membelinya."

Laras menoleh dan menatap Gavin, wajahnya terlihat datar, huh, benar-benar pintar akting.

Dia tidak tahan untuk tidak berbuat nakal, dia menyikutnya dengan lembut, lalu tertawa manis dengan bangga, "Kamu suka sekali ya sama aku, tidak mau dipisahkan dariku ya?"

Gavin : "......" bisakah kamu sedikit menjaga gengsiku di depan saudara-saudaraku?

Aaron tertawa, bahkan Rendra yang selalu terlihat serius itu juga menaikkan sudut bibirnya, tetapi dia kembali serius dengan cepat.

"Hahahaha, kakak kedua, sekarang aku mulai sedikit mengerti dirimu, kakak ipar sangat menarik, jalan, jalan, kita masuk ke dalam dan berbicara sambil duduk saja."

Baru saja mereka berbalik, mereka langsung melihat seseorang yang dikenal oleh mereka, di antara mereka berlima, selain Laras, empat orang lainnya semua langsung tertegun.

Jenny Wijaya tiba-tiba muncul begitu saja di sini, rambutnya digelung ke atas, terlihat sangat berkelas, dandanannya sangat cantik, dia memakai gaun beludru berwarna biru tua dengan model tali spageti, berkerah V, serta berbelahan dada rendah, terlihat sangat seksi dan mempesona.

Dia adalah seorang wanita cantik yang memiliki aura yang sangat kuat, ini merupakan kesan pertama Laras terhadap Jenny.

Sedangkan mata Jenny sama sekali tidak seperti wanita lain yang terus bergantian melihat ketiga pria tampan itu, dia menatap lurus ke arah Laras.

Itu adalah tatapan mata yang penuh dengan niat jahat, membuat punggung Laras tiba-tiba terasa dingin.

Aaron : "Nona Jenny, kenapa anda bisa berada di sini?" dia sudah membooking seluruh tempat ini, orang yang ada di sini semuanya adalah orang-orang yang diundang olehnya, tetapi dia sama sekali tidak mengundang Jenny.

Tatapan mata Jenny yang tajam masih terus menilai Laras, dia tersenyum dan berkata : "Kenapa, presdir Aaron ingin mempermasalahkan kedatanganku yang tanpa diundang ini?"

Tidak ingin berdebat dengan wanita adalah kutipan terkenal yang selalu diucapkan oleh Aaron, dia menggeleng dan berkata : "Tidak, tentu saja tidak, aku suka keramaian, semakin banyak teman maka semakin bagus, ayo kita masuk bersama ke dalam."

Tatapan Jenny terarah kepada Gavin, dia tersenyum ringan, "Pemimpin militer Gavin, jarang-jarang kamu punya waktu kosong untuk bermain di luar."

Wajah Gavin berubah dingin, dia sedikit mengangguk lalu tiba-tiba langsung menarik Laras masuk ke dalam.

Novel Terkait

Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu