Cinta Pada Istri Urakan - Bab 1081 Upacara Formal

Paki senang sekali, “Itu juga terbilang bonus pembukaan, peresmian perlu pilih hari yang baik, terima kasih dengan orang-orang yang pernah membantumu.”

“Baik kek.”

Hati Musa lebih senang lagi, sebenarnya dulu ayahnya memindahkan usaha ke luar negeri, juga ingin membuat bisnis besar, hanya saja dia sudah tua dan berumur, hanya bisa berharap pada pria itu, lagian semenjak istri dan anaknya mengalami musibah menjadi tidak bisa tegar kembali, usaha keluarga maupun hidup semua dijalani seadanya.

Hidup pria itu kali ini bisa dibilang biasa-biasa saja, mengandalkan harta orang tua yang mereka cari dan melewati hampir seluruh hidupnya dengan tenang, tunggu saat dia mau melakukan rencana besar, menemukan dirinya juga sudah tua.

Untung saja,putranya, Dirga, adalah orang yang berbakat dalam berbisnis.

Tentang masa lalu putranya, pria itu kira-kira tahu beberapa, tapi pria itu tidak ingin pergi mendalami luka batin putranya, kalau sekarang ini dilihat, putranya ini wawasan dan kemampuannya semuanya jauh melebihinya.

Sekarang, pria itu juga berstatus setengah pesiun, semua Dirga yang mengerjakan, pak tua tahu cucunya hebat, dia yang jadi putra, akhirnya juga bisa lega.

“Jangan terlalu gegabah, mengingat kita baru saja kembali, terhadap pasar dalam negeri masih perlu perlahan meneliti.”

Namun Dirga memiliki pandangan yang berbeda, “Ayah, sebenarnya aku satu tahun lebih lalu sudah mengkaji pasar perhiasan dalam negeri, terlebih lagi di bagian pembuatan berlian sesuai pesanan pelanggan, dalam negeri bisa dibilang memang kurang bagianini. Sekarang standar hidup semua orang rata-rata sudah naik, uang lebih untuk diinvestasikan ke perhiasan juga semakin banyak, tapi di pasar dalam negeri pada dasarnya dimonopoli oleh beberapa brand besar, persentase untuk custom-made masih sangat kecil. Aku sudah sangat mengerti, masyarakat di sini semakin perhatian terhadap koleksi pribadi barang berharga ataupun investasi barang berkelas, di kemudian hari, pasar kita bisa sangat besar.

Jangankan Musa, bahkan Paki yang mendengarkan, juga ada semacam perasaan wawasan jadi terbuka.

Topik pembicaraan semakin dibahas semakin jauh, Dirga tepat waktu mengerem, topik pembicaraan ditarik jadi Amanda, “Amanda, bagaimana dengan wawancaramu?”

Tiba-tiba disebut, Amanda sangat tak menyangka, dia mendongak melihat pria itu, mengangguk berkata: “Bulan 3 resmi kerja, bagian laboratorium.

“Kalau benar demikian kamu sudah menyia-yiakan kemampuanmu, apa kamu sudah mencari Professor Ona? Pria itu seharusnya bisa memerlukan kamu, dan rumah sakit besar bisa lebih bagus untuk perkembangan karirmu.”

Amanda menggeleng, “Aku ingin mengandalkan diri sendiri, lihat dengan mengandalkan diri sendiri apa bisa berhasil.”

Alena menarik tangan Amanda, pandangan matanya dipenuhi dengan rasa kasihan, “Manda, kamu jangan lelah seperti itu, juga jangan ada beban apapun, di sini, kita adalah keluargamu, meski kamu tidak berhasil, juga tidak masalah.”

Dirga sedang bingung mau bagaimana membuka mulut, perkataan nenek sebaliknya membuat dia menemukan alasan, pria itu mengikuti arus berkata: “Iya, di kemudian hari di sini adalah rumahmu, kita adalah keluargamu, ayah, kakek, nenek, aku juga ada satu ide, dari dulu sekali juga sudah ada, hanya saja selalu tidak menemukan kesempatan untuk membuka mulut.”

“Apa?”

“Aku ingin dengan formal mengakui Amanda sebagai adik perempuan angkat, pengakuan keluarga yang ada proses upacaranya seperti itu, memberi tambahan satu anak perempuan dan cucu perempuan buat ayah dan kakek nenek, di kemudian hari kita adalah satu keluarga sungguhan, bagaimana menurut kalian?”

Semua orang termasuk Amanda sendiri, rata-rata ekspresinya terkejut.

Musa adalah orang yang pertama kali merespon, pria itu pernah membujuk putranya, tapi putranya sudah menyatakan bahwa dirinya hanya menganggap Amanda sebagai adik, seperti sekarang ini mendengar ide ini, meski pria itu terkejut, tapi juga tidak terlalu di luar dugaan.

“Masalah ini apa kamu sudah pernah mendiskusikannya dengan Amanda?” Lebih satu anak perempuan Musa tentu tidak masalah, hanya saja, Amanda takutnya tidak bisa menerimanya, pria itu takut putranya bersih keras melaksanakan bisa membuat wanita itu sedih.

Dirga dengan wajah yang bahagia, “Aku dan Amanda sedari kecil memang sudah berinteraksi seperti adik kakak, bagi kami ada tidak proses upacaranya tidak masalah, aku ingin melalui proses upacara formal memberitahu orang lainnya, dengan seperti ini, Amanda bisa dengan terang-terangan tinggal bersama dengan kita.”

Saat ini ekspresi wajah Amanda sudah jadi kaku, mendengarkan penolakan Dirga yang lancar seperti awan bergerak, dia sama sekali tidak bisa memotong.

Paki dan Alena ekspresi wajahnya penasaran, adik angkat, kenapa bisa adik angkat? Bukannya pacar?

Musa melihat keadaan sedikit agak kaku, lalu berkata, “Benar benar, tetap kamu yang berpemikiran matang, meski kita semua menganggap Amanda sebagai keluarga, tapi orang lain tidak tahu, bagaimanapun juga Amanda adalah anak perempuan, nama baik anak perempuan itu yang paling penting. Dengan adanya proses upacara pengakuan keluarga ini, besok-besok Amanda jadi putri keluarga Ayubi, nanti kalau menikah, aku juga bisa siapakan satu emas kawin, menikahkanmu dengan megah.”

Amanda: “……”

“Amanda, apa kamu ada komentar?” Musa lanjut bertanya, ”Di hadapan kita, kamu tidak perlu sungkan, katakana saja, dalam hatinya ada pemikiran apa, langsung saja katakana.”

“Aku… aku…” Amanda terbata-bata, tidak tahu mau bilang apa, dia dengan merasa bersalah melihat paman Musa, dalam hati ada berpuluh ribu tidak setuju.

Musa sangat berpengalaman dalam membaca ekspresi wajah orang, kebimbangan Amanda sudah dimengerti dengan baik, pria itu segera berkata: “Tidak apa-apa, tidak perlu buru-buru menjawab.”

“Paman Musa aku….”

Musa melambaikan tangan, dengan lembut menjelaskan berkata: “Sebenarnya Dirga juga demi kebaikanmu, di tempat kita sini, nama baik seorang anak perempuan itu sangat penting, besok-besok mencari pasangan maupun menikah juga bisa berpengaruh,kamu sekaran mungkin belum bisa merasakan, tunggu setelah kamu sudah tinggal lama, benar-benar mengerti dengan baik adat kita di sini juga akan paham.”

Amanda mengangguk, wanita itu sangat berterima kasih atas perlindungan dari paman Musa.

Wanita itu sudah tidak berani dan tidak ingin melihat bagaimana ekspresi wajah Dirga, dia meletakkan mangkuk dan sumpit, menunduk dengan sedih berkata: “Kakek nenek, kalian pelan-pelan makan, aku sudah kenyang.”

Amanda meninggalkan perjamuan, seorang diri naik ke atas, Alena kali ini baru dengan nada suara mengeluh dan kecil bertanya ke cucu, “Dirga, adik angkat apa, kamu sudah ceroboh, kita semua orang juga kelihatan Amanda menyukai kamu.”

Musa menghela nafas, menenangkan berkata: “Bu, masalah anak muda, biar mereka anak muda sendiri yang menyelesaikan.”

Alena bersih keras berkata: “Tidak bisa, cucu perempuan dan cucu menantu itu tidak sama pengertiannya.”

Dirga tidak ada jalan keluar lain, hanya bisa jujur, “Nek, kalian semua sudah kelihatan, bagaimana bisa aku tidak kelihatan? Tapi aku sungguh hanya menganggapnya sebagai adik perempuan, kita tidak bisa berpacaran, lebih tidak mungkin lagi menikah.”

Alena mengerutkan dahi, seperti seketika kehilangan kado tersayang saja, “Kalau aku lihat Amanda lumayan, penampilannya bagus, kemampuannya tinggi, emosinya juga baik, berbakti, dewasa, juga sangat sabar, yang lebih penting lagi itu, dia mengerti kamu dibanding dengan siapapun juga.”

Dirga menggeleng, “Itu kalian yang suka, bukan aku… Nek, masalah percintaan tidak bisa dipaksakan, dulu aku sudah kehilangan terlalu banyak hal, di kemudian hari, aku hanya ingin mencari sesuatu yang benar-benar aku inginkan, perlu sangat berhati-hati dalam percintaan, pernikahan lebih lagi, kalau tidak menemukan yang benar-benar aku mau, aku lebih baik tidak mencari.”

Setelah Alena mendengarkan, juga merasakan kasihan terhadap cucu, “Memang teorinya seperti itu, tapi kamu juga sudah tidak kecil lagi, sudah seharusnya memikirkan masalah percintaan.”

Dirga berjanji berkata: “Nek, aku bisa menikah, juga bisa melahirkan anak, mempunyai keluarga yang bahagia juga merupakan harapan terakhirku, tapi tidak mau memaksakan.”

Melihat pria itu bersih keras seperti itu, mereka juga tidak bisa menentang.

“Benar demikian kamu katakan baik-baik dengan Amanda, tentu saja kalau dia bisa menerima itu paling bagus, anak itu sudah hidup pahit seperti itu, juga sudah seharusnya mengakhiri dan mencicipi sedikit kemanisan hidup, kalau tidak bisa menerima….”

“Ayah, kamu tenang saja, aku juga mengerti Amanda, aku akan baik-baik mengatakan hal ini dengannya.”

“Em, kamu sendiri mengerti itu sudah cukup.”

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu