Cinta Pada Istri Urakan - Bab 984 Kalau Kamu Populer, Kamu Adalah Pohon Beruang

Sandra Dewi berpikir, Ayu Wedding bukan hasil kerja kamu, tetapi hasil kerja kerasku.

Ujung-ujugnya, Sandra hanya bisa mengeluh di dalam hati dan tidak berani mengatakannya di depan muka.

Ariel Tatum tahu sifat adik saudaranya ini yang tidak bisa menyembunyikan masalah, seluruh ketidaksenangannya tertulis di atas wajahnya. Ariel juga tahu adik saudaranya masih menyimpan dendam tentang masalah Maira menjadi model iklan, bahkan sampai menyebar rumor untuk memperjelek reputasi Maira.

Kebetulan, memanfaatkan kesempatan ini, Ariel Tatum juga ingin memberi tau adik saudaranya kondisi realitas itu bagaimana agar dia tidak mengambil keputusan sendiri.

"Sandra, kamu jangan mengira aku tidak tahu apa yang kamu lakukan di belakang. Aku sudah memberi tahu kamu dari dulu, Maira menjadi model itu masalah yang sudah direncanakan dari dulu, mengapa kamu mau merusakinya?"

Sandra merasa agak gugup, "Aku... aku mana da.... aku tidak tahu apa yang sedang kamu katakan"

"Tidak mengerti? Berpura-pura aapa di depan aku? Kamu melihat saja, kesan Maira cukup inspirasi, kebetulan cocok dengan merek Ayu Wedding. Semua masalah yang kamu lakukan telah merusaki reputasi Maira, bukannya berarti kamu juga merusaki reputasi Ayu Wedding?"

"Apa?" Sandra merasa kaget, kenapa malah merugikan diri sendiri?

"Insiden Maira, siapa lagi kalau bukan kamu yang melakukannnya? Tentu saja, di depan Maira kita harus mencuci otak Maira dan membuat dia mengira orang yang menyebarkan hal ini adalah Manda. Mengerti?"

Sandra tidak bisa bereaksi, dirinya masih terlalu muda. Dia tidak bisa membayangkan cara-cara kakak sepupunya yang gelap ini.

Yang Sandra berpikir adalah, kalau kakak sudah mengetahui penyebar berita adalah dia, bukannya kakak akan memarahinya? Tetapi, kakak tidak terlihat sangat marah juga?

"Maira dan Manda sudah bersama selama setengah tahun lebih dengan damai, aku baru sedang berpikir bagaimana memprovokasi hubungan mereka. Kamu meyebar berita ini dengan baik, kamu harus membuat Maira merasakan perasaan dikalahi, harus begitu dia baru bisa membangkitkan diri"

"..........." Sandra merasa sangat bingung, dia bahkan memuji aku?

Melihat ekspresi Sandra yang bingung, Ariel Tatum berkata lagi: "Duduk dulu, aku akan menjelaskan kepadamu"

Secara perlahan, Sandra sudah melupaki tujuan dia datang mencari kakak sepupunya, pemikirannya semua di bawa pergi oleh kakak sepupu.

"Tujuan aku bekerja sama dengan Maira adalah melawan Manda. Si wanita gila itu tidak memiliki kesadaran diri, dia benar-benar mengira dirinya bisa menjadi aktris yang terkenal. Kamu menyebar beritanya kebetulan bisa membuat dia agak sadar diri, kalau tidak kesombongannya akan membengkak sampai dia melupakajn kerja sama kita"

Sandra merasa agak aneh, dia memiliki perasaan dipergunakan.

Meskin berita yang Sandra sebar itu fakta, tetapi kelakuan ini termasuk mencelakai orang dari belakang dan Sandra merasa agak tidak enak untuk melakukan bhal seperti ini. Apalagi setelah melihat Maira menangis di pertandingannya, Sandra merasa bersalah"

Waktu itu Sandra berpikir, brand Ayu Wedding ini sama seperti anaknya, dia tidak akan mau membiarkan orang seperti Maira menjadi model iklannya. Sementara Sandra tidak bisa membujuk kakak sepupunya, akhirnya dia hanya bisa menyebar berita Maira, asal dia tidak bisa memasuk peringkat tiga besar, maka dia akan kehilangan kesempatan menjadi model iklan Ayu Wedding.

Sekarang berpikir kembali, Sandra tetap terlalu polos.

Ternyata, yang benar-benar dipenting kakak sepupu bukanlah reputasi brand Ayu Wedding, tetapi rencananya.

Demi rencananya, kakak suadara bisa tidak mempeduli reputasi brand Ayu Wedding dan reputasi Maira, asal peran dan motto dia sendiri tidak hancur saja.

Lebih tepatnya, beberapa tahun ini mengikuti di sisi Ariel, Sandra belum sukses mempelajari esensi dari perhitungan Ariel, tetapi Sandra bisa menebak sebagian pemikiran Ariel. Airel adalah jenis manusia yang tingkah lakunya berbeda dengan kata-katanya.

"Kak, mengapa kamu bersikap begitu keras kepala? Maira adalah orang gila, apakah kamu gila juga? Walaupun... Abang Rendra sudah bercerai, dia juga memiliki pilihan yang sangat bagus, kalau dia memutuskan untuk tidak menikah lagi, apakah semua hal yang kalian lakukan sekarang masih berarti?"

Ariel tidak berpikir apakah hal itu masih berarti, dia hanya tahu, kalau bukan Maira merebut Rendra, orang yang berada di sisi Rendra sekarang seharusnya adalah dia.

Ariel berpikir, mungkin dirinya sudah menggila. Sendirian sampai menggila.

Berpikir sampai sini, Ariel menyimpan ekspresinya yang sedih dan memasang senyuman yang mencakup sedikit kecapekan dan kesepian kembali ke wajahnya.

"Apakah semua ini hanya demi Rendra?" Sandra tiba-tiba bertanya, "Karierku pada zaman waktu itu benar-benar sangat berjaya, sekarang kesempatan untuk kembali ke dunia industri saja tidak ada. Mengapa? Bukannya semua ini karena Laras dan Manda? Mengapa mereka bisa memiliki keluarga yang sejahtera, mengapa mereka bisa memiliki karier yang tidak pernah akan runtuh, sementara aku hanya bisa berada di dalam yayasan dana yang kosong ini membohongi diriku sendiri?"

Sandra hanya diam saja. Dia juga pernah merasa sangat marah melihat semua masalah yang terjadi kepada Ariel, sampai dia ingin membantu Sandra memarahi Laras dan Manda. Tetapi sekarang berpikir kembali, Sandara merasa dirinya benar-benar sangat polos, kakak sepupunya ini hanya mempergunakan dia sebagai sebuah alat.

"Laras dan Manda terus melawan kita, apakah kamu benar-benar begitu lapang dada, tidak merasa marah kepada mereka? Kamu harus tahu, manusia itu akan semakin ada kalau kamu bersikap lembut hati, kalau hari ini kamu mengalah, besok mereka akan melakukan hal yang semakin kelewatan. Apakah kamu sudah melupakan hal yang aku ajarin? Apakah kamu sudah tidak menginginkan gaun penggantin yang cantik?"

Api mempertahankan keadilan yang menyala di tubuh Sandra sudah padam karena kalimat terakhir yang dikatakan Ariel. Untuk sekarang, siapa pun yang memiliki uang adalah bos.

"Kamu ingat saja, kelakuan buruk Maira tidak hanya sebanyak berita yang kamu sebar, aku masih memiliki banyak kelakuan buruknya. Tetapi, lain kali kalau kamu mau menyebar beritanya, lebih baik menyapa aku terlebih dahulu, oke?"

Sandra mengangguk, "Baik"

Kemudian, Sandra pun berbicara dengan nada suara yang mencari muka: "Klienku, Nona kamuh itu, harus membayar uang denda pun dia mau membatalkan pesanan. Ayah mertuanya pernah berhubungan dengan Maira, ibu mertuanya mengetahui hal itu juga. Mereka memiliki foto dan video sebagai butki. Nona kamuh itu yang mengatakan kepadaku secara pribadi"

Ariel tertawa dengan ekspresi hinaan, kalau ada pilihan lain yang lebih bagus, dia juga tidak mau bekerja sama dengan orang seperti Maira, "Aku juga memiliki lumayan banyak bukti seperti itu, Maira terlalu mudah dipergunakan, sayang kalau tidak mempermainkannya. Apakah kamu mengerti? Berada di sisi Maira itu setara dengan memegang pistol ditanganmu, kapan kamu mau dia menembak, dia akan menembaknya. Kamu menyuruh dia menembak ke siapa, dia akan melakukan sesuai keinginanmu. Orang yang penurut seperti ini tentu saja membawa dia masuk"

"Apakah kamu tidak merisau dia mengarahkan pistolnya kepadamu?"

Ariel tertawa dengan dingin "Haha, dia belum memiliki kemampuan dan otak seperti ini"

Iya juga, otak seperti Maira hanya layak dimainkan dan dipergunakan oleh orang lain.

"Apakah hatimu masih terasa marah? Sudah merasa baikan?"

"Aku......"

"Masih ada keraguan lain?"

"Aku berharap masalah ini tidak memengaruhi Ayu Wedding"

"Aku mengerti kerisauanmu, tetapi Sandra, kamu harus berpikir seperti ini, harus ada kontroversi baru ada popularitas, sama seperti menjadi aktris, dunia luar tidak akan peduli bagaimana kamu menjadi populer, mereka cuman peduli apakah kamu populer atau tidak. Kalau kamu populer, berarti kamu adalah pohon beruang. Kalau kamu tidak populer kamu bukan apa pun. Mengerti?"

Sandra tidak bisa berkata apa-apa, hanya bisa mengangguk tanpa suara, "Baik"