Cinta Pada Istri Urakan - Bab 902 Menemukan Yuka Ona

Jino mengendarai mobil, dan membawa mereka, menuju ke kota.

Tenaga Jerome terkuras banyak, dia masih demam, sepanjang hari ini menahan dengan tekadnya, sekarang bertemu dengan Gavin, menyadari sudah aman, tekadnya mengendur, dan dirinya langsung pingsan.

Yuka juga jauh tidak lebih baik, sepatunya penuh dengan lumpur, bagian depannya pun sudah berlubang, jari kakinya terlihat, melepuh, lalu baju kotornya, penuh dengan bau yang tidak enak, sangat hancur, tidak berbeda dengan pengemis di daerah kumuh.

Yuka duduk dengan bengong, lalu mengambil susu dan roti yang di beri oleh Laras, dengan tidak berbasa-basi, langsung memasukkan ke dalam mulutnya.

Gavin: “Pergi ke rumah sakit, bawa yang laju.”

“Baik.” Jino menginjak pedal gas, dan mengendarai dengan kecepatan yang cepat.

Laras melepaskan mantelnya dan meletakkannya di pundak Yuka, mulutnya penuh dengan makanan, dan berkata: “Terima kasih, terima kasih……Maaf, badanku kotor……”

“Tidak apa-apa, kamu makan dengan pelan, masih ada.”

“Terima kasih……”

Laras menatapnya, setelah kehilangan kontak selama beberapa hari ini, wanita itu saat ini jauh berbeda dengan Yuka yang ada di dalam foto, apabila ibunya melihat kondisinya saat ini, tidak diketahui akan sakit hati atau apa.

“Apakah kamu ingin membersihkan diri dulu sebelum bertemu dengan ibu anda?” Meskipun tidak bisa berempati, tetapi Laras juga seorang ibu, Laras mengerti kekhawatiran dan kecemasan Nyonya Ona.

Yuka meminum susu, dan menelan roti di dalam mulutnya, kemudian menundukkan kepalanya, “OkeOke, apabila aku menemui ibu seperti ini, dia pasti akan menangis.”

Gavin memeriksa luka bahu Jerome, tetapi bahu Jerome dibungkus dengan daun, dirinya tidak tahu apakah boleh membukanya, “Bagaimana dia bisa luka?”

“Luka tembakan,” Yuka berkata, “Jerome jatuh dari tebing setelah ditembak, dan jatuh ke dalam genangan air, aku yang menolongnya, peluru itu dikeluarkan oleh dirinya sendiri, yang dibubuhi di atas adalah obat alami, setelah itu dirinya demam, tidak tahu apakah karena efek samping dari obat itu, atau lukanya terinfeksi.”

Darius yang duduk di depan menoleh, dan bertanya: “Peluru itu dikeluarkan oleh dirinya sendiri?”

“Iya, dengan langsung.”

Jino yang mengendarai mobil: “Pria yang gagah.”

Gavin bertanya: “Sudah berapa hari?”

Yuka: “Dua hari setengah.”

Gavin: “Tampaknya lukanya belum sembuh, dan masih demam tinggi, Jino, bawa yang laju!”

Jino menjadi lebih fokus, “Ya.”

Jerome langsung pingsan ketika masuk ke dalam mobil, setetes air pun belum diminum, demam tinggi yang tidak kunjung turun, jika terlalu lama takut akan bermasalah.

Setelah Yuka mengonsumsi susu dan roti, tenaganya agak pulih, dirinya sebenarnya tidak mengetahui identitas mereka, sebelum masuk ke dalam mobil mendengar mereka berkata dengan Jerome, sepertinya juga bukan hubungan teman.

Tetapi, mendengar mereka berbicara dengan bahasa Indonesia yang sangat fasih, dan pelafalan serta artikulasi yang jelas, dengan tidak sadar dirinya tumbuh rasa kepercayaan terhadap mereka.

Dengan penasaran Yuka bertanya: “Tujuan kalian itu mencari Jerome, atau aku?”

Laras: “Kami datang untuk mencarimu, berita mengenai kamu hilang telah tersebar di dalam negeri, semua orang khawatir terhadapmu, tetapi kami menemukan kamu melalui Jerome.”

Yuka tidak mengerti, dengan wajahnya yang penasaran.

“Uhuk Uhuk,” Gavin batuk, dan memotong perkataan mereka, “Ibumu meminta bantuan ke kedutaan, kami ditugaskan kedutaan untuk mencarimu, orang senegera, kami bertanggung jawab unruk membawamu pulang dengan aman.”

Setelah Laras mendengar perkataanGavin, dirinya segera sadar, “Benar, karena ini.” Habis, setelah pulang akan dididik oleh pria tua, hal yang berulang-ulang kali dikatakan kenapa aku tidak bisa mengingatnya?! Lain kali ada hal apa aku tidak akan dikasih tahu lagi.

Yuka tidak bisa menahan air matanya ketika memikirkan ibunya, “Ibuku pasti sangat khawatir.”

Gavin berkata: “Kali ini selain mencari kamu, kami masih bertugas untuk menemukan jejak Profesor Sugi Ona, apakah kamu mempunyai informasi yang dapat diberikan kepada kami?”

Ketika sedang berbicara, Gavin memperlihatkan surat mandatnya, satunya adalah kartu petugas, satu lagi surat tugas dari kedutaan, untuk membuktikan dirinya adalah orang yang bertugas dalam dua hal ini, sehingga Yuka dapat memberi kepercayaan sepenuhnya kepada dirinya.

Yuka dengan tidak sabar berkata: “Setengah tahun yang lalu aku menerima sebuah MMS, nomor dari Miami, isinya adalah foto kapal pesiar seperti biasa, aku merasa ayahku yang mengirimkannya, dia pasti sedang meminta bantuan kepadaku.”

Darius memperlihatkan ponselnya, “Apakah ini?”

“Benar, ini dia, saat itu aku juga memberikan kepada pihak polisi, tetapi mereka tetap saja tidak ada informasi mengenai ayahku.”

Gavin: “Karena kondisi geografis, polisi agak sulit untuk melakukan penyelidikan di luar negeri, seharusnya kamu dapat memahaminya.”

Yuka: “Aku tahu, dan juga memahaminya, jadi aku datang sendiri, faktanya membuktikan firasatku benar, ayahku tidak mati, Jerome memberitahu aku, bahwa ayahku ditangkap oleh seorang pria yang bernama Jeremi, Jeremi ingin ayahku mengembangkan obat racun ular, ayahku tidak ingin. Kali ini aku dengan tidak sengaja diculik oleh Jeremi, Jeremi ingin menggunakan aku untuk mengancam ayahku.”

Gavin: “Semua ini dikatakan oleh Jerome?”

Yuka: “Iya.”

Gavin dan Darius saling menatap, ini sama dengan informasi yang mereka dapatkan saat ini, seharusnya tidak akan salah.

Darius: “Meskipun pihak polisi tidak dapat menyelidiki dengan terang-terangan di luar negeri, tetapi mereka tidak akan mengabaikan orang senegeri, lagipula Profesor Sugi Ona adalah peneliti di dalam negeri yang memiliki peranan penting, sebenarnya polisi sedang diam-diam menyelidiki kasus ini, kali ini, mereka juga menemukan informasi yang penting, jadi menugaskan kami ke sini untuk menindaklanjuti. Berdasarkan informasi dari polisi, sebulan yang lalu, kamera rumah sakit merekam sosok yang sangat mirip dengan Profesor Sugi Ona datang untuk berobat, penyebabnya adalah serangan jantung mendadak.”

Yuka: “Bagaimana kondisinya sekarang?”

Darius: “Catatan dari rumah sakit, setelah pasien ini diselamatkan, sudah dibawa keluar oleh keluarganya, kemudian tidak ada informasi lagi.”

Yuka:“……”

Laras berkata: “Kamu jangan terlalu khawatir, mereka membawa Profesor Sugi Ona ke dalam rumah sakit untuk diselamatkan, ini menandakan mereka membutuhkan Profesor Sugi Ona, seseorang yang dapat mereka manfaatkan, dan akan aman.”

Darius: “Iya, ini adalah yang ingin aku katakan.”

Jino: “Kalau begitu bagaimana mereka mengetahui kamu adalah putri dari Profesor Sugi Ona?”

Yuka mengingat kejadian hari itu, bagaikan mimpi, “Hari itu aku baru saja tiba di Miami, sesampai di pantai aku melihat kapal pesiar itu, sangat jelas, benderanya terdapat lambang pedang, lalu aku pergi bertanya. Aku mengambil foto ayahku dan menanyakan kepada penjaga pintu, apakah kamu pernah melihat ayahku, orang itu menggelengkan kepalanya, tidak disangka ketika aku berbalik mulutku ditutupi dengan kain. Kain itu pasti bermasalah, ketika aku menciumnya diriku menjadi tidak sadar, setelah aku bangun, aku dikunci di dalam rumah kayu yang bobrok.”

Gavin menebak, kapal pesiar Jerome terdapat mata-mata Jeremi, mungkin saja penjaga pintu itu adalah orang Jeremi, menculik Yuka dan menuduh ke Jerome, mendapatkan dua manfaat dari hal ini, kemudian bisa meminta keuntungan di depan Jeremi.

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu