Cinta Pada Istri Urakan - Bab 814 Penyesalan Romo

"Terkahir kali bunuh diri, dia benar-benar hampir mati, untungnya keluarganya sempat menemukannya. Setelah dia sadar, sudah amnesia, melupakan aku dan kamu, kata dokter amnesia dia adalah bersifat memilih, dia sengaja ingin melupakan kenangan yang membuatnya menderita. Tapi siapa menyangka, mungkin saja hanya dia yang tidak ingin mengingatnya, sekarang kamu lihat, dia masih mengingat kita."

Perasaan Romo terombang-ambing, rasa bersalahnya melanda, dia hanya ingin memarahi dirinya bajingan.

"Suaminya yang sekarang menyayanginya layak anak gadis sendiri, memang benar, orang luar melihat dia sangat bahagia. Tapi, cinta paman ada sedikit abnormal, mama tidak bebas."

"Apa maksudnya?"

"Aku sudah bertemu kembali dengan mama, tapi suaminya sampai hari ini masih tidak tau, mama yang tidak berani memberitahu suaminya, mama hanya bisa menghubungiku disaat kondisi yang memungkinkan, sedangkan aku, tidak boleh mencari dia dulu."

"Kenapa? Romo tidak mengerti."

Laras berpikir, berkata: "Ini adalah maksud mama, aku hanya bisa menghormatinya."

"Suaminya siapa?"

"Morales dari perusahaan Jin."

Romo terdiam, siapa yang tidak tau orang yang hebat ini, orang yang masuk ke daftar orang paling kaya yang terbaru, aset papa-anak Morales adalah gabungan dari nomor dua dan nomor 3, memang mengejutkan semua orang, tidak bisa digeser.

"Pa, apa kamu mengenalnya?"

"Pernah berjumpa beberapa kali, hanya sekedar saling mengangguk saja, dia adalah legenda di dunia bisnis, juga terkenal budak istri."

"Benar, mungkin orang yang semakin kaya, semakin tidak mempunyai rasa aman, suaminya tidak terlalu suka dia berhubungan dengan dunia luar." Kata Laras dengan halus, tidak langsung menghakimi hukuman Morales, bagaimana juga orang luar tidak berhak mengomentari hubungan urusan suami istri.

Tapi Romo malah mengerti maksud perkataan putrinya, "Maksudmu, tuan Jin sering mengurungnya dirumah?"

Laras menggeleng, "Tidak boleh dikatakan dikurung juga, memang kesehatan mama tidak begitu bagus, suaminya lebih gugup, takut kalau dia keluar akan terjadi sesuatu, mama bilang dia juga sudah terbiasa, setidaknya suaminya memperdulikannya."

Perkataan ini banyak sedikit ada maksud menyalahkan Romo, Romo tidak bisa berkata apa-apa, mengangguk, "Benar, tuan Jin memang terkenal di lingkaran ini karena memanjakan istri, aku juga pernah mendengar, hanya saja tidak tau istrinya adalah mama kamu."

Romo tiba-tiba kepikiran, "Berita mengatakan tuan Jin sudah lama pergi ke Inggris untuk mengurus masalah darurat, apakah karena dia sedang tidak ada, makanya mama kamu bisa keluar bertemu denganmu?"

"Sebenarnya paman Jin bukan pergi ke Inggris, sedangkan sedang menjalani operasi, takutnya memunculkan masalah yang tidak perlu, makanya berbohong pergi ke Inggris."

"Rupanya seperti itu, pantas saja sekarang grup Jin semua diurus oleh Alvin, aku masih berpikir, Alvin si bidang hiburan ini, kenapa hebat sekali, dengan mudahnya menarik saham yang ada di tangan pemegang saham yang lama, tampaknya ada Morales yang menyuruh dibelakang. Kalau begitu bagaimana keadaan Morales?"

"Operasi berjalan lancar, sedang istirahat."

Sambil berbicara, mansion Atmaja sudah sampai, Romo menoleh ke belakang melihat Nana Bobi, dua anak kecil tidur sangat nyenyak, dia berpesan, "Perhatikan mama kamu sedikit."

"Ehn, aku akan."

Romo turun, lalu melihat mobil itu berlaju jauh.

Sesampainya di mansion Atmaja, Romo tidak menyuruh bawahan menyiapkan makanan, sekarang, dia ada sebuah hal yang lebih penting yang harus dikerjakan, begitu masuk pintu langsung pergi ke ruang kerja.

"Halo, Pak Toni, bukannya kamu dekat sekali dengan Morales?"

"Halo, supir Galih, begini, aku ingin tau Morales dengan istrinya, bagaimana hubungan mereka?"

"Halo, presdir Chen, maaf sudah malam begini tapi mengganggumu, aku ingin menanyakan sedikit......."

"Halo......"

Sepanjang malam ini, Romo terus menelepon, yang dekat langsung bertanya, yang tidak dekat bertanya secara tidak langsung, terakhir dia menyimpulkan sebuah kesimpulan yang lebih dekat, yaitu------Morales sangat mencintai istrinya, sampai-sampai mendekati abnormal.

Sepanjang malam Romo tidak tidur, otaknya terus muncul gambaran waktu itu ketika Eli memeluk lampin berlutut di lantai memohonnya memeluk anak.

Dia yang saat itu, terlena oleh Reni, tidak peduli di mata ataupun di hati, tidak bisa menerima orang lain, termasuk istrinya sendiri.

Di dalam kesannya, setelah dia berselingkuh tidak begitu pulang ke rumah, Eli dari hamil sampai melahirkan, semuanya sendirian, bahkan waktu setelahnya, dia juga seorang diri membawa anak, dia berada di rumah yang tidak ada suami itu, selama 5 tahun.

Dia, menahan selama 5 tahun.

Setelahnya, juga dengan kejam ditinggalkan olehnya.

Romo berpikir, dia bisa mengerti sepenuhnya setelah mereka resmi bercerai, meninggalkan anak dan pergi ke negri orang, dia bukan egois, dia hanya ingin terus hidup.

Romo berbaring lalu bangun lagi, berbaring lagi dan bangun lagi, benar-benar tidak bisa menghapus gambaran di otaknya, gambaran dia yang bajingan.

Dia berselingkuh setelah baru menikah, saat itu masih muda, di sebuah acara makan bertemu dengan Reni.

Seorang pria yang sudah menikah tapi malah tidak taat aturan, seorang wanita yang sudah tau bahwa lawannya adalah pria yang sudah menikah tapi tetap tidak melepaskannya, pria sampah sejati dan wanita murahan sejati, dari berselingkuh sampai bersama, bekerja sama.

Dia menikmati kebahagiaan yang dibawakan dari cinta sejati yang dia katakan, malah tidak pernah memikirkan perasaan istrinya, dia membiarkan istrinya dan selingkuhannya hamil di waktu bersamaan, dia menyayangi selingkuhannya tidak tega dia menerima julukan simpanan, tapi malah tidak memikirkan kesepian dan derita yang diterima istrinya yang menjaga rumah yang kosong.

Memikirkan ini, Romo dengan kuat menampar pipinya sendiri di dalam kamar yang gelap.

Dia ingat Eli yang waktu itu, ceria, aktif, suka tertawa, gadis yang sangat cantik, matanya bersinar, 5 tahun itu, dia yang membuatnya berubah menjadi seseorang yang tatapannya kosong dan tidak bersemangat.

Dia yang menghancurkan Eli.

Pertemuan kali ini, perubahan seiring waktu, mata Eli tetap bersinar, tapi bukan cahaya karena cerdas, melainkan cahaya kemamaan setelah melihat anak.

Secara tidak sadar, langit bagian timur muncul matahari, Romo benar-benar melihat langit menjadi terang kembali.

Bagaimana juga adalah orang yang sudah beruur setengah abad, semalaman tidak tidur, begitu berdiri, pandangannya menjadi hoyong.

Terdengar suara benturan, lutut Romo dengan kuat menubruk papan lantai, tangannya memegang sprei dengan erat, agar badannya tidak terjatuh.

Mungkin karena berdiri terlalu tiba-tiba, darah di otaknya tidak cukup, hoyong itu membuat matanya tidak bisa terbuka.

Ditambah semalaman tidak tidur, dia tidak bisa memulih dalam waktu singkat, kepalanya semakin pusing, pandangannya semakin gelap.

Di koridor luar, bawahan sudah mulai membersihkan di pagi hari, mendengar di kamar majikannya ada suara benturan yang sangat kuat, mengetuk pintu bertanya: "Tuan, apakah ada sesuatu?"

"Tuan, apakah kamu sudah bangun?"

"Tuan? Tuan?"

Bawahan mengetuk pintu dengan kuat, tapi tidak mendapatkan balasan dari Romo, "Tuan, kalau kamu tidak menjawab, aku langsung masuk ya?"

Saat ini, pelayan rumah juga mendengar suara langsung datang kemari, kedua orang membuka pintu kamar majikannya bersama.

Begitu pintu dibuka, langsung tampak Romo yang jatuh pingsan di sebelah tempat tidur.

"Tuan, tuan, kamu kenapa?"

"Cepat panggil ambulans."

"Cepat telepon nona muda."

.....…

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu