Cinta Pada Istri Urakan - Bab 78 Hadiah Ulang Tahun (2)

Perjamuan ulang tahun berjalan dengan lancar. Meskipun topiknya seluruhnya tentang Gavin, tidak ada yang terlalu berani untuk menilai. Bagaimanapun, Gavin telah dikenal sebagai orang yang berada di atas, dan tidak ada yang berani dengannya

.

Saat minum anggur, pintu samping ruang tamu pesta tiba-tiba terbuka, dan Aaron Pradipta yang mengenakan setelan jas, berjalan dengan anggun dan tenang.

Ini adalah kemewahan yang berbeda dari Gavin, tidak terlalu bersifat dingin dan lebih banyak tersenyum, tidak terlalu keras dan lebih glamour, namun wibawanya tampak sama seperti Gavin.

Putra-putra keluarga Pradipta benar-benar berwibawa dan sangat menarik, dan para wanita di ruangan itu, terutama mereka yang belum menikah semuanya tertarik kepadanya.

Aaron menarik banyak perhatian, dan orang-orang di belakangnya secara spontan seakan terpaku memperhatikannya. Di belakangnya adalah manajer hotel, dan di belakangnya adalah pelakunya, seorang pria dan wanita, yang dikawal oleh empat pengawal..

"Apa yang terjadi? Siapa dua orang ini?"

"Delapan puluh persen dari mereka adalah mereka yang membuat desas-desus ini, mereka telah tertangkap.

"

"Hei, siapa itu? Siapa yang memiliki kebencian yang mendalam dengan keluarga Atmaja?"

Aaron pergi ke meja utama dan membungkuk dengan sopan. "Halo Kakek, aku Aaron. Aku sepupu cucu perempuanmu. Kakek, maaf telah mengganggumu. Aku berharap kakek dianugrahi kesehatan yang baik, makanan yang baik, tidur yang nyenyak, dan umur yang panjang."

Laras tertawa kecil, "Bagaimana dia datang?"

Gavin mengatakan dengan berbisik, "Babak kedua dimulai."

Laras menatap orang di belakang Aaron. Dia antara terkejut dan tidak terkejut. Ternyata itu adalah Nadira.

Dia terkejut bagaimana Nadira tahu bahwa hari ini adalah hari ulang tahun kakeknya dan menemukan tempat yang tepat. Dia tidak terkejut karena Yana yang telah mengingatkannya bahwa Nadira punya bukti untuk menghancurkannya.

Kakek dan keluarga Atmaja merasa tersanjung. Kakek berkata, "Terima kasih, jangan repot-repot, aku sangat bahagia hari ini, hanya ini ..."

Aaron berkata: "Aku sedang pergi ke pesta di lantai atas dan tiba-tiba mendengar desas-desus dari speaker. Aku mengatakan bahwa itu semua keponakanku. Aku segera mengirim seseorang untuk memeriksanya. Orang ini ditangkap di ruang kontrol umum. Ketika kami masuk dia masih memegang mikrofon. "

"Kami punya pengawasan Hotel. Selain dia, ada yang membantunya. Maaf Kakek, kaki tangannya adalah staff hotel, ini adalah kesalahan hotel kami.”

Orang-orang terkejut dan mengira mereka akan mengejar pelaku, tetapi mereka tidak menyangka mereka akan menangkapnya begitu cepat, hanya sekitar sepuluh menit.

Nadira memandang kedua saudara Pradipta itu dengan tidak percaya. Aaron memanggil Laras kakak ipar. Jadi sebenarnya jenderal paling ahli di medan perang, Gavin, suaminya Laras? Apakah selama ini keluarga Pradipta yang melindungi Laras?

"Ini bukan urusanku. Ini bukan urusanku." Pria dalam tahanan dua pengawal itu terlalu lemah untuk berdiri tegak dan menggigil. "Dia menyuruhku melakukannya. Dia bilang teman sekelasnya melakukan kesalahan besar di sekolah dan memintaku membantunya untuk menyebarkan berita buruk itu."

Pengawal itu melepaskannya dan pria itu jatuh berlutut.

Aaron bertanya: "Apa hubunganmu?"

"Aku adalah sepupunya. Aku benar-benar tidak tahu apa-apa. Dia menangis dan meminta aku untuk memutarkan video. Dia juga mengatakan bahwa dia hanya ingin menyebarkan berita itu. Aku pikir saudara perempuanku ditindas. Aku sebagai saudara hanya ingin membantu, Aku bersumpah hanya membantunya memutar video, Aku benar-benar tidak sangka dia akan menyelinap ke ruang kontrol umum ke seluruh siaran hotel. "

Nadira tidak menyangka akan seperti ini, juga tidak berharap dukungan dibelakang Laras sangat keras, dan tidak berharap sepupunya membersihkan diri, karena namanya telah hancur, dia tidak keberatan untuk sekalian terjun lebih dalam.

"Rusdi Kirana, Apakah kamu tidak merasa malu untuk mengatakan kamu tidak tahu? Siapa yang melihat bahwa orang dalam video itu adalah Rama dan menyetujuinya, mengatakan bahwa semua kebangkrutan perusahaanmu disebabkan oleh Rama dan tidak dapat menemukan kesempatan untuk membalas dendam? Kamu tidak mengakui apa yang telah kamu katakan? "

"Tidak, aku tidak tahu, aku tidak tahu, aku tidak tahu dia akan pergi ke pusat siaran di control umum." Rusdi menunduk dan membantahnya.