Cinta Pada Istri Urakan - Bab 567 Aku Tidak Mungkin Diam Duduk Saja

Miva sangat menyambut kedatangan Laras.

Tintin mendirikan studionya sendiri, menarik Juno He dan Miva dari Rumah Layar, Juno He dan Miva mendapatkan gaji tinggi tentunya yang akan mengerjakan pekerjaannya dengan baik, jika boleh dikatakan dengan jujur, kemampuan mereka sangat biasa, kalau tidak mereka tidak akan disana meskipun sudah sangat lama bekerja di Rumah Layar.

Juno He sebagai asisten, lebih tidak bisa membantu lagi.

Untungnya sekarang Tintin sangat terkenal, sangat banyak produk endorse dan skrip film dan drama datang mencarinya sendiri.

Tapi, semakin tidak ada kemajuan dan terus mundur, kalau studio tidak ada prestasi, begitupun popularitas Tintin juga menurun, perlahan-lahan akan tidak terkenal.

Kalau Tintin tidak terkenal, maka mereka juga tidak mendapatkan keuntungan.

Jadi, Juno He dan Miva sekarang sedang ke seluruh tempat mencari bantuan.

"Presdir Atmaja, beberapa acara perusahaan kalian sangat bagus, aku beberapa tahun di Rumah Layar, perencanaan perusahaan kalian lebih bagus dari perencanaan Gumaya."

"Presdir Atmaja terlalu rendah hati, aku ingin mengatakan tim kalian ini sangat kreatif, acara yang kalian adakan sangat cocok dengan dunia hiburan sekarang."

"Ha, terimakasih, lebih baik kita bicarakan intinya."

"Baik."

Laras memperkenalkan: "Dua kakak tampan ini adalah asistenku, juga penanggung jawab tim tiga, ketuanya Weiner, wakilnya Sonny, lain kali kamu kalau ada pendapat apa boleh beritahu langsung pada ketua kelompok, Weiner, mereka akan mengadakan acara yang kalian butuhkan."

Laras terus mengedipkan mata sebagai kode pada Weiner, Weiner baru sadar dan mengeluarkan kartu nama, dengan hormat memberikan kepada Miva, "Nona Miva, kutunggu telepon darimu."

Miva menerima kartu nama, "Baik, kalau begitu akan banyak merepotkan tuan Weiner dan tuan Sonny."

Pertemuan pertama, bahasan yang penting semuanya berhubungan dengan kerjaan.

Miva ini tampaknya mudah didekati, tapi sebenarnya sangat cerdik, dia melihat Weiner, lalu melihat Sonny lagi, dengan tersenyum bertanya: "Dulu kenapa belum pernah bertemu kalian berdua?"

Weiner: "......Dulu tidak pernah bertemu, lain kali akan sering bertemu.”

Sonny juga terdiam, apa kewaspadaannya begitu kuat?

"Kamu tidak pernah bertemu mereka?" Laras dengan jujur berkata, "Kalau begitu orang yang bekerja di tempatku yang tidak pernah kamu temui banyak sekali, aku sengaja mencari dua orang kakak tampan untuk berhubungan denganmu, melayani studio artis besar, tampilan juga sangat penting bukan?"

Miva tersenyum, "Perkataanmu benar sekali."

......

Pertemuan kali ini, lebih mulus dari yang dibayangkan.

Weiner dan Sonny langsung mempelajari cara kerja studio Tintin, ini adalah studio bermodel bengkel kecil, Juno He dan Miva pemimpin sekaligus karyawan, dan juga dua mahasiswa baru tamat yang baru dipekerjakan, kualifikasi biasa, tidak ada pengalaman.

Bulan terakhir di akhir tahun, beberapa agensi senang beberapa agensi tidak senang, Suli setelah selesai syuting film hanya istirahat beberapa hari langsung masuk ke kru film yang baru, iklan endorse Tintin terus disebarluaskan, kepopularitasnya hampir menyetarai Suli, sedangkan Almora yang baru debut, masih sedang dalam masa pendiaman.

Di hari kedua, Almora dengan diam-diam pulang ke sekolah, dia hanya bisa melihat status Wanita Galaksi dari internet.

Di sekolah, pergi masuk kelas, dia menggunakan syal besar menutupi leher dan wajahnya dengan sangat tertutup, murid yang lewat sesekali melihatnya dengan pandangan aneh.

"Apakah itu Almora?"

"Itu dia, selain dia, tidak ada orang yang akan menutup mukanya sampai begitu tertutup."

"Apa harus sampai seperti itu, apakah takut kita mengejarnya meminta tanda tangan? Dia berpikir terlalu tinggi."

Begitu Almora mendengar, hatinya sangat tidak nyaman, tapi dia juga tidak bisa menghentikan omongan orang lain.

"Akhir-akhir ini Wanita Galaksi terkenal sekali, dimana-mana ada berita mereka."

"Tentu saja, grup asuhan Rumah Layar, dipilih langsung oleh Juri, kualitasnya bagus sekali, apa mungkin bisa tidak terkenal?"

"Aku paling suka kakak senior He, dewasa dan stabil, begitu lihat langsung tau pasti alumni Universitas Pelita Harapan."

"Ehn, kakak senior He lumayan bagus, tariannya bagus, paling berkemampuan, semoga perusahaan bisa lebih membawanya."

Almora mempercepat langkahnya, tidak ingin mendengar omongan ini.

Sesampainya di kelas, mencari tempat duduk di sudut yang tidak terlihat, dia menundukkan kepalanya di atas meja, mengirimkan pesan wechat untuk Mona-----"Kak Mona, apa kata Agen Li? Aku sangat ingin berjuang bersama dengan kalian."

Tapi, setelah pesan wechat dikirim tidak ada jawaban, seperti tenggelam di bawah laut.

Menunggu balasan Mona, itu adalah hari kedua di pagi hari, dia bilang-----"Maaf, aku baru memegang handphone, syuting sebuah variety show selama 24 jam, baru saja selesai."

Almora yang membacanya menangis, variety show yang direkam selama 24 jam, bukankah itu gerakan baju hitam yang sedang terkenal itu, dia dulu sangat suka menonton, setiap episode akan dia tonton, awalnya dia bisa ikut bergabung.

-----"Aku masih belum bertemu Agen Li, maaf ya Momo, aku sungguh sangat mengantuk, kami masih di mobil van, setelah tidur sebentar masih harus pergi ke acara pertemuan tandatangan dengan penggemar."

-----"Baik, aku mengerti."

Almora terus membaca isi obrolan mereka, tidak bisa menahan tangisannya.

Mereka semua sedang sangat sibuk, mereka semua ada di depan kamera, mereka semua terkenal bersama, hanya dia yang sendirian ditinggalkan.

”Tidak boleh, aku tidak mungkin hanya duduk diam!" Ucap Almora seperti bersumpah.

Setelah selesai, dia langsung berdandan, bersiap-siap pergi ke mansion lama keluarga Pradipta.

Mansion lama keluarga Pradipta, Nana dan Bobi sudah liburan musim dingin, semuanya tinggal disini, mansion besar yang awalnya kosong tiba-tiba menjadi sangat ramai.

Ruang tamu yang besar menjadi lapangan bermain anak-anak, seluruh ruangan penuh suara tawa.

Allan duduk di atas sofa, dengan tersenyum cerah menemani cucunya menonton kartun.

Anna dengan senang hati mempersiapkan buah dan snack untuk anak-anak, sesekali menyuapi mereka makan, sesekali mengelap keringat di punggung mereka, teliti sekali.

Pada saat Almora datang, pemandangan yang dia lihat adalah ini.

Saat itu dia berpikir diam-diam, pantas saja kedua orang tua Gavin tiba-tiba menerima Laras, Laras melahirkan dua orang bayi besar, apa mungkin orang tua Gavin bisa tidak menerima mama kandung anak-anak?! Laras pintar sekali melahirkan!

Pengurus sudah melapor, Anna melihatnya masuk, dengan ramah mempersilahkan: "Momo, silahkan duduk, Nana, Bobi, itu adalah kakak Momo, ayo panggil."

Nana dan Bobi tanpa berjanjian berteriak kuat: "Halo kakak Momo."

Almora sedikit malu, "Halo, kakek Pradipta, Nenek, apakah aku mengganggu kalian?"

"Tidak, tidak, Momo, karna memang sudah datang makan di rumah nenek saja, setelah selesai makan baru suruh supir mengantarmu kembali ke sekolah."

"Jangan merepotkan."

"Tidak, aku sudah berjanji pada mamamu harus menjagamu dengan baik, Kami berterima kasih atas perhatianmu ketika kami berada di Hainan, sekarang di kota Jakarta, sudah seharusnya kami menjagamu."

"Kalau begitu baiklah, terimakasih."

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu