Cinta Pada Istri Urakan - Bab 883 Kamu Tidak Mencintaiku Lagi

"Mau, mau, kalau begitu aku...... aku...... terimakasih, kalau begitu aku tidak mengganggu kalian lagi. "

Gavin langsung menutup pintu, juga tidak memperdulikan Almora duluar yang menangis.

Di dunia ini, hanya air mata Laras yang berguna terhadapnya, air mata wanita lainnya hanya akan membuatnya kesal, meskipun wanita ini seberapa kasihan seberapa sedih.

Laras mengeluarkan kepalanya dari selimut, "Sudah pergi?"

"Tidak pergi juga tidak akan kubukakan pintu. "

"Ckckck, tak nampak rupanya kamu lumayan bisa, hatiku saja sudah sampai melunak. "

Gavin mengangkat wajahnya, menyibakkan selimut dan naik ke tempat tidur, "Bagus-bagus bicara. "

Laras langsung berbaring di dalam dekapannya, berkata: "Nenek semuanya baik, hanya saja pintar sekali ngomong, kalau nenek tidak mengatakan nama kita, apa Almora akan tau kita? Haih, sudahlah, nenek juga ramah, juga dia tidak tau apa-apa, hanya kasihan kepada Almora. "

"Cepat pesan tiket biarkan dia pulang ke dalam negri, masalah lainnya kita jangan urusi. "

"Ehn, juga hanya bisa seperti ini. "

Gavin menggunakan bibirnya mengecup keningnya, "Apa tubuhmu nyaman?"

"Nyaman. "

"Kalau begitu temani aku tidur sebentar, malam nanti aku mau pergi ke pusat penelitian melihat-lihat. "

Tentu saja Laras tidak tenang, "sekarang kita sudah ada obat penghambat, bisa bertahan beberapa waktu, lebih baik kamu jangan pergi membahayakan diri lagi, tunggu mereka sudah mengembangkan obat penawarnya baru kita bicarakan lagi...... kalau tidak, kita pulang ke dalam negri saja. "

Gavin memeluknya erat, dia hanya ingin memberikan Laras rasa aman yang cukup, agar dia bisa menahan rasa takut yang sesekali bisa muncul, juga pemikiran untuk menghindar, " Profesor Michael sudah tak berguna, mau bagaimana menunggu? Menunggu sampai kapan? Daripada menunggu tanpa berusaha, lebih baik kita membawa sampel cairan racun pulang, suruh Anies teliti, dita, bah dengan zat obat penghambat, mungkin saja Anies bisa mendapatkan sesuatu. "

"Apakah akan berhasil?"

"Kalau tidak coba bagaimana tau bisa berhasil atau tidak? Tidak mungkin kita pulang ke dalam negri dengan tangan kosong bukan?"

Laras memeluknya erat, di dalam dekapannya menempel lebih dekat, "Aku kan hanya mengkhawatirkanmu, tidak ingin kamu membahayakan diri, diluar itu menakutkan sekali, kehidupan ini sulit dan banyak bahaya...... "

"Diam!"

"Awh, aku mau menangis, kamu menyuruhku diam. "

"....... "

"Huhuhuhu, kamu tidak sayang aku lagi, kamu tidak mencintaiku lagi...... "

"...... "

Gavin memutar bola matanya, masih menunggu apa lagi, hanya bisa mengeluarkan jurusnya, dia memutarkan badannya dan menimpanya dibawah, menutup bibir Laras yang tidak berhenti bicara dengan bibirnya.

Pada saat dia kecanduan, jurus ini paling ampuh.

------

Langit pelan-pelan menggelap, semua orang duduk bersama makan malam, nenek mengatakan sangat banyak untuk mencerahkan Almora, juga menyetujui dia cepat pulang kembali pada orang keluarganya.

Laras tidak mengatakan apapun, diberikan ajaran yang kemarin, dia tidak ingin memberikan pendapat apapun untuk masalah ini.

Dia bukan dingin, hanya saja resah, resah terhadap Almora.

Gavin langsung memesankan tiket pesawat untuk pulang ke dalam negri, besok pagi akan ada supir datang menjemputnya, juga termasuk baik sekali kepadanya.

Almora tidak ada nafsu makan, juga sangat tenang, hanya mendengar nenek bicara saja, langsung menaring sampai matanya bengkak.

Siapapun yang bertemu masalah ini, tidak akan ada yang bisa menerima, kebingungan adalah respon pertama, setelah lewat beberapa hari, dia baru merasa sangat tidak rela, akan lebih merasakan menderita.

Perut Almora sudah 6 bulan lebih, sejujurnya, datang kesini 2 bulan, dia sangat tidak tenang dan panik, Alin juga tidak ada memberinya janji apapun, hanya menyuruhnya merawat janinnya dengan tenang disini, melahirkan anak dengan baik, sedangkan yang bertanggung jawab menjaganya masih saja istrinya.

Annisa memikirkan semuanya dengan lengkap, bahkan pusat pemulihan setelah melahirkan juga sudah dapat, juga pernah membawanya pergi melihat, bertanya pendapatnya, tapi ini semua membuatnya membuatnya tetap tidak tenang.

Kondisi hari ini, terlalu tiba-tiba, Almora masih belum bisa merespon, juga tidak tau bagaimana harus menyelesaikannya, dia seorang ibu hamil, dengan mendadak diusir keluar, kebingungan ini, penghinaan ini, luka seperti ini, bertambah dua kali lipat.

Yang membuatnya lebih menderita adalah, dia sudah tidak bisa mendapatkan jawaban apapun dari Alvin.

Sedangkan anak di dalam perutnya, dia juga tidak mendapatkan alasan untuknya terlahir.

Anak ini sudah 6 bulan, setiap hari akan menendangnya, hari ini dia mungkin juga bisa merasakan perubahan suasana mamanya, sangat aktif, menendang lebih kuat dari biasanya.

DI dunia hiburan Almora sudah mengalami naik turun, dia sepertinya bisa membayangkan, kalau melahirkan anak ini, media di dalam negri akan bagaimana mengomentarinya, netizen akan bagaimana menghujatnya, dia tidak bisa menerima ini semua.

Demi melahirkan anak ini, dia meninggalkan pendidikannya, meninggalkan karirnya, meninggalkan kotanya, juga membohongi orang tua, dia tidak tau waktu itu kenapa dirinya bisa sebodoh ini mau memilih jalan ini.

Di meja makan, Laras merasa terlalu canggung, dengan cepat menghabiskan makanannya dan menggunakan alasan membersihkan dapur untuk pergi.

Dia bukannya senang atas penderitaan orang lain, dia juga iba kepada Almora, hanya saja, dia sekarang pun dalam bahaya, dia tidak ingin membuat masalah lebih banya untuknya.

Setiap orang mempunyai perbuatan masing-masing, ada perbuatan ada karma, setiap orang harus mendapatkan karma aras segala perbuatannya sendiri.

Tengah malam, semua orang sudah tertidur, Gavin memakai baju hitam dan celana hitam, membawa alat sederhana, bersiap pergi masuk ke pusat penelitian.

"Kamu yang hati-hati, cepat kembali. "

"Operasi Profesor Michael berhasil, tapi kalau masih belum bangun hanyalah orang yang kehilangan kegiatan, aku pikir, sekarang adalah saat paling berantakan bagi pusat penelitian, meskipun tidak bisa mendapatkan sampel cairan racun nomor 7, setudaknya juga harus menghubungi mata-mata Jerome. "

"Maksudmu asisten yang bernama Amanda itu?"

"Ehn. "

Poin perhatian wanita selalu sangat aneh, "Dengar-dengar Amanda adalah seorang wanita cantik, nantinya kamu jangan hanya melihat wanita cantik. "

Wajah Gavin menghitam, membuat telapak tangannya dan menutupi wajah kecilnya, dengan begini menggoyangkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.

"Aduh aduh....... lepaskan...... ah, kamu jangan berisik oke?"

"Kamu yang jangan berisik, kamu dengar dari siapa bilang Amanda adalah wanita cantik? Aku lihat kamu yang berpikir sembarangan, lagipula, dia cantik atau tidak apa hubungannya denganku, di dalam hatiku tidak ada orang yang lebih cantik darimu. "

Alamak, bisa juga ya, keinginan reproduksi kuat sekali, Laras dalam sekejap langsung tersenyum cerah, sampai tidak bisa disembunyikan.

"Baik-baik tunggu aku dirumah, sebelum pagi, aku pasti kembali, tidak membahayakan diri, keamanan nomor satu. "

"Ehn, baik, cium. "

Kedua orang itu saling berpelukan dan berciuman, baru berpisah.

Gavin serba hitam keluar membahayakan diri, Laras pasti tidak bisa tidur, dia memindahkan bangku duduk di depan pintu, melihat bulan yang cerah dan bersih diam-diam berdoa.

Tidak tau sudah lewat berapa lama, dari lantai kedua tiba-tiba terdengar suara teriakan minta tolong nenek, "Laras, Laras, Gavin, cepat datang bantu, Almora aneh sekali. "

Laras terkejut, itu adalah suara nenek, datang dari atas, dia langsung berdiri, begitu melihat waktu, sudah jam 2 subuh.

Dia memakai jaketnya, dengan panik turun kebawah, melihat Almora pingsan didepan pintu nenek dan kakek, kakek sedang dengan kuat menekan bibir dan dagunya, nenek tidak berhenti menggosok tangannya.

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu