Cinta Pada Istri Urakan - Bab 864 Berhati-hatilah

"Nenek dan mereka memiliki imajinasi yang tinggi, menjadi salah paham tentang apa yang kumaksud. Mereka mengira kamu telah meninggalkan kami. Bagaimanapun juga dua anak kita saat itu masih begitu kecil. Hal penting apa yang bisa membuatmu pergi jauh saat itu ? Ya kan ?"

"Aku berpikir saat itu, Bagaimanapun juga setelah properti ini dijual aku tidak akan melihat mereka lagi, Sehingga aku biarkan kesalahpahaman itu, tidak menjelaskan lagi. Ditambah, persoalanmu tidak bisa dijelaskan secara singkat, Akupun tidak menjelaskan lebih banyak lagi. "

Gavin mendengarkan, suasana hatinya menjadi sangat rumit, bahkan orang yang tidak dikenal pun mengasihani wanita yang dulu, Bukankah dirinya menjadi lebih kasihan?

Laras menatap ekspresi bersalahnya sambil menghibur berkata : "Sudahlah, semua sudah berakhir. Kamu memiliki masalah yang tidak bisa dihindari, Aku mengerti kok. "

"Aku pasti tidak akan membiarkanmu mendapat masalah. "

"Um. "

...

Setelah istirahat sejenak nenek akan pergi ke rumah sakit, Gavin pun mengemudikan mobil ke pintu depan sehingga Nenek hanya perlu berjalan sedikit dan Laras dengan hati-hati menuntunnya.

"Suamiku, kamu tinggal saja di rumah, menjagaku sudah cukup menyibukkan mereka, jika kamu juga ikut, mereka juga harus menjagamu. "

Kakek berdiri di pintu dan melambaikan tangannya yang bergetar, "Hati-hati di jalan, Laras, tolong banyak bertanya kepada dokter. "

"Oke, Kakek. "

Mereka pun berangkat. Jarak perjalanan dari rumah ke rumah sakit sangat singkat. Gavin dengan sengaja mengemudi dengan lambat. Pertama supaya lebih stabil dan yang kedua adalah untuk bertanya lebih banyak.

Untungnya, Nenek adalah orang yang sangat cerewet, dia yang biasanya tidak bisa menemukan orang untuk diajak mengobrol, Sangat sulit bisa bertemu dengan Laras dan pasangannya, percakapan pun terbuka dengan alami.

Laras hanya bertanya, "Nenek, aku ingat rumah sakit yang dulu, Rumah sakit yang setelah dibangun kembali dan menambah sebuah klinik, Bukankah nomor 80, Apakah sekarang sudah pindah atau bagaimana ?"

"Tidak pindah, tetap disana hanya diperluas saja, Rawat inap dan rawat jalan berada di bangunan yang baru, Mereka merenovasinya dengan sangat mengesankan. "

"Oh, bagaimana dengan bangunan tua nya?"

"Bangunan tua juga masih ada, sekarang berubah menjadi pusat laboratorium. ah, Rumah sakit berubah menjadi semakin besar, Kita yang mau berobat pun harus melalui jalan yang lebih panjang, masih perlu membuat janji. Terlalu merepotkan. Pinggangku ini, sudah sakit beberapa bulan karena benar benar tidak bisa diundur lagi, maka aku pun membuat janji dengan dokter. "

Laras mengulurkan tangan dan menekan ke sisi pinggangnya, "Di mana yang sakit? Apakah di sini atau di sini... "

"Ya, disini, Aduh jangan ditekan lagi, sakit. "

"Nenek, apakah ini rasa sakit murni atau sakit karena pegal?"

"Rasanya sakit, terutama setelah berdiri lama akan lebih sakit lagi. "

"Apakah ada otot yang tiba-tiba tertarik?"

"Waktu itu, pagi hari bangun tidur dengan cepat, tiba-tiba menjadi sakit. Setelah itu suamiku menggunakan handuk panas ditekan pada pinggangku, kondisinya menjadi lebih baik, setelah pagi itu setiap bangun pagi akan tersakit dan semakin lama terasa semakin parah. "

"Nenek, kamu belum pulih dari cedera otot ini, otot pinggang kamu terluka. Jika ada minyak safflower, aku bisa menggosoknya beberapa kali lalu menempelkan koyo selama beberapa hari. Dalam lima hari pasti akan sembuh. "

Nenek tersenyum, "Benar kan, Aku juga sudah pernah bilang seperti itu, namun disini tidak ada safflower atau koyo. Hanya ada obat penghilang rasa sakit di luar negeri. Obatnya tidak bisa menyembuhkan penyakit ini. Dokter yang akan ditemui hari ini adalah anakku yang membantu membuat janji dan dia mengerti sedikit pengobatan tradisional dalam negeri. Aku tidak percaya orang barat bisa mengerti pengobatan tradisional. "

"Begini saja nek, Biar aku bantu pesankan minyak safflower dan koyo di internet, mengirimkannya ke rumah anda. kamu pergi dahulu melihat dokter ini, jika tidak mendapatkan kemajuan, kita gunakan cara yang lama, Bagaimana? "

"Baiklah, Terima kasih, Sudah kubilang kan, anak perempuan jauh lebih teliti dibandingkan dengan anak laki-laki. Anakku tidak akan pernah berpikir hingga tahap ini. "

Mereka pun segera sampai di rumah sakit, Seperti yang nenek bicarakan, Rumah sakit baru yang dibangun dengan baru dan bergaya, tiga kali dari ukuran aslinya, pasien yang datang berkunjung pun lebih banyak daripada sebelumnya.

"Nenek, biarkan aku masuk menemanimu, " Laras membantu Nenek sambil menatap Gavin di belakangnya. "Kamu tidak perlu masuk, tunggu saja di luar. "

Pada saat yang sama, keduanya saling menatap, mata Laras mengandung pandangan yang gelisah dan mengisyaratkan supaya berhati-hati.

Gavin memegang bahunya dengan ringan, sambil memberinya pandangan menenangkan, "Masuklah, aku tidak apa-apa. "

Dokter yang menggunakan baju warna putih sudah menunggu di dalam, Nenek sudah ingin masuk. Laras akhirnya menatap Gavin dalam diam untuk terakhir kali, menuntun Nenek masuk ke dalam.

Pada saat menutup pintu, mata Gavin berubah menjadi dingin, Dia mundur satu langkah ke belakang, dengan cepat berbalik badan, dengan langkah kakinya yang besar kembali ke belakang.

Ada hamparan tanah hijau yang terletak d antara gedung baru dan gedung lama. Melihat pintu pada bangunan lama yang menjadi laboratorium biasa dan ada pasien yang sedang diambil darah dapat dilihat di jendela.

Gavin mengenakan kacamata hitamnya, memasukkan tangannya di saku celananya dan berjalan ke arah bangunan lama di belakang itu.

Dia ingin melihat pintu masuk yang dijaga oleh tentara yang telah dilihat sebelumnya.

Namun, ketika dia berjalan beberapa puluh meter ke arah dalam, seorang petugas keamanan gemuk yang mengenakan seragam keamanan datang menghentikannya, "Pak, kamu tidak bisa masuk ke dalam. Orang luar dilarang masuk. "

Gavin berpura-pura bodoh, " Iya kah?, Aku tidak melihat lambang dilarang masuk. "

“Di sini. ” Petugas keamanan menunjuk penunjuk itu itu.

"Oh, aku ingin mencari kamar mandi. "

"Kamar mandi berada di gedung depan. "

"Apakah di laboratorium tidak ada kamar mandi?"

"Ya, tentu saja, kamu juga bisa pergi ke sana. Toiletnya ada di sebelah kiri dari tangga. Apakah kamu perlu untuk ditunjukkan jalan?"

"Terima kasih. Aku akan masuk dan mencarinya sendiri. "

Gavin gagal masuk lewat belakang seperti yang diharapkannya, dia pun dengan tenang berjalan memasuki laboratorium.

Dia berjalan sambil melihat ke arah jendela, di dalam baik orang yang mengambil sample darah atau orang laboratorium semua menggunakan pakaian yang ketat, bahkan sulit untuk membedakan pria dan wanita.

Dia datang ke pintu kamar mandi, mendekati tangga, menengadah melihat ke atas, namun tidak menemukan hal yang aneh.

Pandangannya terhenti kepada penjaga keamanan tadi, masih berdiri di tempat yang sama sambil menatapnya.

Dia pun mendorong pintu kamar mandi dan masuk ke dalam.

Di luar jendela toilet adalah halaman belakang gedung tua. Jika tidak salah mengingat, Pintu yang dijaga oleh tentara dengan ketat berada di sini, Di belakang area laboratorium.

Luas lantai bangunan tua ini tidak besar dan bangunan ini juga tidak tinggi. Jika memberinya sedikit waktu dia bisa berjalan mengelilingi bangunan ini.

Dia pun membuka celah di pintu, penjaga keamanan itu sudah tidak melihat ke arahnya lagi, Dia pun mengambil kesempatan ini untuk keluar dan menaiki tangga.

Baru berjalan sampai ke sudut tangga, dia sudah mencium bau alkohol yang lebih kuat daripada lantai pertama.

Tentu saja, bau ini sangat umum di rumah sakit.

Gavin dengan sangat tenang, berjalan satu langkah demi satu langkah, dia dengan lancar mencapai lantai dua.

Menurut gambar struktur yang digambar oleh Laras, lantai dua adalah klinik, tetapi ketika dia berdiri di ujung tangga, dia hanya melihat koridor panjang dengan dinding berwarna putih, dan hanya terdapat pintu keamanan yang terletak di ujung koridor.

Satu sisi koridor adalah dinding luar dengan beberapa jendela, sedangkan sisi lain adalah dinding putih, sekilas pandangan kira-kira sekitar sepuluh meter.

Dengan kata lain, semua pintu ruang klinik sudah disegel, kemungkinan semua ruang klinik di dalamnya telah dijadikan satu, sehingga hanya bisa mengakses menggunakan pintu keamanan.

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu