Cinta Pada Istri Urakan - Bab 579 Kamu Jangan Memberi Perintah Padaku

Kemudian, Jenny dipaksa masuk ke mobil oleh Jordan dan dibawa pulang, seluruh proses dia berada dalam keadaan termenung.

Ternyata, di saat dirinya terus berpikir untuk menikah dengannya, dia malah terus berpikir secara teliti dan mendalam mengenai masalah putus, hatinya dingin sekali.

Jordan sangat tahu sifat adiknya, jika tidak maka jangan mencintai, jika mau maka cintai sepenuh hati, dulu saat dia terobsesi pada Gavin, karena tidak bisa mendapatkan orang yang dicintai sudah melakukan banyak kesalahan, hampir saja tersesat, sekarang terhadap Darius juga terobsesi seperti itu, dia sebagai kakak sungguh sangat khawatir padanya.

Jordan sepanjang jalan mengemudi ke rumah, Jenny menangis sepanjang jalan, begitu sampai di rumah, dia langsung mengunci dirinya di dalam kamar, siapa pun yang membujuk juga tidak berguna.

Demi putri ini dua orang tua keluarga Wijaya sungguh menghabiskan banyak tenaga dan pikiran.

Ayah Wijaya: “Ada apa ini? Jordan, dia kenapa lagi?”

Jordan merasa kesal dan berkata: “Putus dengan Darius, Darius tidak ingin menunda waktu Jenny lagi.”

Ibu Wijaya: “Aish, anak itu benar-benar.....baik juga, putus ya putus saja, anak itu seumur hidup ini terlalu berat, nasib tidak baik, tapi orangnya baik, semoga di kehidupan selanjutnya bisa hidup lebih lancar.”

Di bawah perumahan keluarga Wijaya, Darius duduk di dalam mobil, dia terus mengikuti mobil mereka masuk ke perumahan, baru merasa tenang.

Dia mendongak melihat ke atas, perumahan yang bertingkat tinggi, jendela yang banyak dan padat, ada yang terang, ada juga yang gelap, tidak tahu yang mana rumah Jenny.

Dia menghela nafas dalam-dalam, lampu-lampu yang cemerlang ini, tetapi satu-satunya tidak ada lampu lilin miliknya.

Dia teringat putra sulungnya, sejak dari kecil belum pernah merasakan kasih sayang seorang ayah, bagi dia ayah hanya hidup dalam ucapan orang, dan putranya, belum pernah merasakan kasih sayang ayah dan ibu, juga membawa virus yang sangat dihina orang-orang.

Dan masih ada istrinya, wanita yang kasihan dan tegar itu, awalnya dia bisa menikah dengan orang biasa dan melewati seumur hidup ini dengan tenang, menikah dengannya, mengalami hal-hal yang paling tragis di dunia, sampai meninggal, dia masih menantikannya pulang, dia sungguh sangat bersalah padanya.

pada akhirnya, dia tetap tidak bisa bangkit dari penderitaan dan rasa bersalah atas tragedi tragis keluarganya, dia tetap tidak bisa menikmati kedamaian sekarang dengan tenang.

--

Kediaman Gavin, Gavin minum banyak wine, tapi juga hanya merasa sedikit mabuk.

Laras tidak tahu seberapa baik daya minum alkoholnya, selama bertahun-tahun, dia belum pernah melihatnya benar-benar mabuk, paling hanya pura-pura mabuk.

Saat ini, dia terlentang di atas ranjang lagi, bahkan sandal juga tidak dilepaskan, pura-pura sudah mabuk.

Laras tidak berencana peduli padanya, sudah libur, tidak perlu memikirkan pekerjaan, dia mandi dengan sangat lambat dan santai, berada di dalam toilet selama satu jam lebih.

“Halo, ma, Nana dan Bobi sudah tidur? Aku ingin melihat mereka.”

“Aku baru saja keluar dari kamar tidur, sekarang mereka baru mulai sayup-sayup mau tertidur, jika masuk sebuah panggilan video, rasa kantuk juga akan hilang, besok kalian lebih pagi ke sini maka bisa bertemu.”

“Oh, baiklah, hari ini semuanya makan di kediaman Gavin, ramai sekali, Gavin minum wine sedikit, saat ini sudah tertidur di ranjang.

“Hari ini minum sampai mabuk?”

“Iya, tapi hari ini dia merasa senang, terserah dia saja, di depan anak-anak dia juga tidak minum.”

“Eng, papanya juga tidak suka dia minum, tapi besok adalah malam Tahun Baru kalian bisa minum sedikit, temani nenek minum.”

Laras mendadak terbawa suasana dan berkata: “Ma, beberapa waktu ini aku bekerja, tidak ada waktu menjaga kalian dan anak-anak, maaf, sangat berterima kasih kalian sudah membantuku menjaga anak-anak.”

Ucapan terima kasih yang datang mendadak ini membuat Anna merasa tidak terbiasa, mertua dan menantu pertama kali berbicara sampai terbawa perasaan seperti ini, dan melalui telepon lagi.

Namun kata-kata ini kalau diucapkan langsung sungguh tidak bisa mengucapkannya.

Anna berkata: “Jika mau berterima kasih seharusnya kami yang berterima kasih padamu, dulu papamu tidak bisa meninggalkan kursi roda, sekarang sudah mengikuti anak-anak lari kemana-mana, kami bertiga yang sudah tua ini karena anak-anak semakin menghargai hidup, nenek kalian juga mengatakan, setidaknya dia harus hidup dua puluh tahun lagi, melihat Nana menikah, dan melihat Bobi mendapatkan istri. Laras, terima kasih, melahirkan dua anak ini demi keluarga Pradipta kami.

Laras mengira ucapannya sudah cukup menggugah, tidak menyangka ibu mertuanya lebih mendalam lagi, dia bahkan tidak tahu bagaimana menjawabnya.

Mertua dan menantu saling mengeluarkan trik, dengan cara keras dia tidak bisa segalak ibu mertua, dengan cara lembut dia tidak bisa membuat perasaan orang tergugah seperti ibu mertua, benar-benar gagal total.

“Laras.”

“Ah?”

“Malam ini tidur lebih awal, besok datang lebih awal, aku menjaga putramu, juga mohon kamu menjaga putraku dengan baik, terima kasih.”

Laras tiba-tiba terharu oleh beberapa kata ibu mertuanya dan tidak bisa mengatakan apa-apa, menyesuaikan diri agak lama, baru dengan serius menjawab satu kata, “Baik.”

Akhirnya Gavin yang berada di luar sudah tidak sabar menunggu, menunggu sampai hampir tertidur.

Untuk itu, dia hanya bisa membangkitkan tubuhnya sendiri, sempoyongan berjalan ke toilet.

Tangan baru mau menyentuh pintu, tiba-tiba pintu terbuka dari dalam, seluruh wajah hitam sampai mata dan bersinar tiba-tiba muncul dalam pandangan liarnya.

“Hah!” Dia benar-benar ketakutan, rasa kantuk juga hilang karena takut.

“Kenapa, melihat hantu?”

Gavin menekan bahunya, membalikkan badannya, mendorongnya ke hadapan cermin untuk melihat, “Hantu juga ketakutan dan pergi jika melihatmu.”

Seketika, dia sendiri juga ketakutan.

Kedua tangan Laras menggosok ujung dagunya, sedikit demi sedikit melepaskan masker lumpur hitam, kulitnya bagaikan telur yang baru dikupas, lembut dan halus, dan putih bersinar.

Dia sambil melepaskan masker, sambil berkata: “Hanya menggunakan masker saja, saat kamu menggunakan topeng kulit manusia untuk berubah menjadi wajah lagi itu baru menakutkan.”

Gavin menatap Laras yang ada di dalam cermin, rambut diikat gaya ekor kuda sederhana, ada dua rambut yang terurai secara acak di pipi, dia agak kesal memonyongkan bibir, tampang seperti ini sungguh sangat imut sekali, dia paling tergila-gila pada penampilannya saat ini.

Hatinya memanas, dari belakang langsung memeluk pinggangnya, memanfaatkan alkohol, dia menggunakan dagu menggosok lehernya secara sengaja.

Laras sangat tidak suka, “Aduh, kamu belum gosok gigi dan belum mandi, jangan sentuh aku.”

Gavin semakin peluk semakin erat, semakin cium semakin tak terkendali.

Nafas yang dihembuskannya terdapat aroma alkohol yang kuat, membuat Laras mabuk sekali, sudah sia-sia mandi, dan masih ada kumis kecilnya, menusuk sekali.

“Ah, Gavin, berhenti, kumismu menusukku terasa sakit sekali.”

Mata Gavin kabur-kabur, melihat tempat yang pernah dicium olehnya, memang, lehernya yang putih halus sebagian sudah memerah.

Selanjutnya, dengan kejamnya dia, membuka mulut dan menggigit bahunya, menggigitnya sampai sakit baru mau berhenti.

“Ah, Gavin kamu itu reinkarnasi anjing ya? Kenapa menggigit orang? Sakit!”

“Kamu baru bisa ingat kalau sakit,” Nada bicara Gavin agak galak, dengan nada menasehati berkata: “Kelak masalah seperti ini jangan ikut campur, bagaimana kalau kamu dalam bahaya?”

“Bukankah ini tidak apa-apa,Miva adalah wanita, aku tidak akan dirugikan.”

“Pokoknya tidak boleh.”

“Hei, kamu jangan memberi perintah padaku, aku bukan prajuritmu, kamu juga jangan meremehkanku, aku tidak melakukan hal yang tidak meyakinkan.”

Gavin membalikan wajahnya dan bertatapan langsung dengannya, kedua tangan memegang lehernya, dia menundukkan kepala dan mencium bibirnya sekuat tenaga.

Gaya semacam ini, membuat dia tidak memiliki perlawanan sedikit pun.

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu