Cinta Pada Istri Urakan - Bab 330 Bagaimana Rasanya Menjadi Janda Setiap Hari

Segera, sebuah berita yang mengejutkan dunia menjadi berita utama lagi— —dua jekuarga besar Atmaja Dibyo bekerja sama dibidang yang sama, menciptakan kerajaan bisnis Bersama.

Rama dan Ciputra bersama-sama diwawancarai oleh wartawan, mereka juga berjabat tangan dan berfoto dengan tersenyum.

Setelah satu bulan, Tragedi pernikahan tragis tiba-tiba datang ke sebuah keluarga, kemalangan seperti ini, benar-benar membingungkan.

Atmaja Group dan Blue City International merilis berita tentang kerja sama strategis hampir pada saat yang sama, diwaktu yang sama mengambil foto pernikahan Tanu dan Maira sebagai gambar, ini bertujuan untuk menyatukan kedua keluarga.

Diatas adalah berita yang lebih resmi, dan gosip tentang masalah ini bahkan lebih menarik.

Beberapa netizen bersuara, mungkin mengatakan bahwa pernikahan Tanu dan Maira dirusak oleh orang-orang dengan niat jahat, Setelah mengalami kesalahpahaman, penderitaan dan kehidupan dan kematian, keduanya memutuskan untuk tidak saling bertengkar dan lebih menghargai nasib satu sama lain.

Komentar Netizen dengan cepat meledak.

"Apakah Yunar yang diperkosa dan dibunuh? Sepertinya aku menemukan sesuatu."

"Apakah cara ini juga boleh dilakukan? Jika ini yang disebut cinta sejati, maka aku tidak mengerti."

"Yang dibicarakan para pebisnis adalah keuntungan. Soalnya, harga saham Atmaja Group dan Blue City International telah melonjak, terutama Blue City International, sampai naik ke batas harga segera setelah pasar saham dibuka. "

“Maira sudah gila, aku tidak percaya Tanu akan jujur, duduk dan menunggu gosip pacar Tanu selanjutnya, aku yakin itu tidak akan lama. "

……

Tidak peduli seberapa baik menyamarkannya, dan tidak peduli berapa banyak netizen, tidak ada yang bisa menutupi mata jutaan pengguna Internet untuk melihat kebenaran.

Bagaimanapun, hal yang panas di internet hanya seperti gelembung. Setelah satu hari menjadi berita yang panas, akan hilang oleh berita bintang lain.

keluarga Atmaja dan keluarga Dibyo bekerjasama untuk menggandakan nilai pasar.

Ini adalah hasil dari kerja sama strategis antara keduanya, terlepas dari masa lalu, dan situasi yang saling menguntungkan.

— —

Kota Jakarta, perpustakaan

Masyarakat yang tahu skandal kemarin, terkejut melihat berita kerjasama antara kedua keluarga itu, apalagi Laras dan Manda.

Laras sangat berduka untuk Manda, Pada akhir sandiwara, keluarga Atmaja dan keluarga Dibyo masih keluarga yang harmonis, hanya Manda yang ditendang keluar.

“Kamu jangan bersedih, aku mau bilang bahwa paman dan bibi itu salah, lebih baik kamu tidak mengakui hubungan dengan mereka”

Manda menunduk dan berbisik, "Bukannya aku ingin tidak mengakui mereka, tetapi mereka yang tidak mengakuiku."

"..." Laras tidak berdaya. Setiap kali dia menemukan topik ini, dia tidak tau bagaimana menghiburnya.

Dalam perpustakaan sangat sunyi, sehingga ada siswa perempuan berbicara di barisan belakang rak buku, mereka bisa mendengarnya dengan jelas.

Murid A : “Hei, apa kamu percaya Tanu dan Manda tidak bersalah? aku tidak percaya.”

Murid B : “Siapa yang percaya pada cuci tangan seperti itu? Pasti keduanya bersama-sama, atau kerjasama Tanu dan Maira yang menghasilkan lebih banyak uang, jadi Manda dibuang, Siapa suruh dia bukan anak kandung. "

Murid A : Manda sebenarnya sangat hancur. Dia dipermainkan oleh saudara iparnya, dan dia diusir dari keluarganya setelah kejadian itu terungkap. Dia benar-benar mau untung malah kena kerugian beruntun.”

Murid B : "Meski begitu, bukankah masih memiliki teman kuat, bercanda, Sekarang siapa yang berani melawan Laras, Manda cukup menunjukkan dagunya, sudah cukup”

Murid A : “Itu benar juga sih.”

Sifat asli Laras memang mudah tergerak, ketika dia mendengar suara yang bising, dia tidak bisa duduk diam, melemparkan pena yang ada di tangan ke atas meja, ingin kesana dan mengajari beberapa kalimat.

“Laras, kamu duduk.” Manda menghentikannya tepat waktu, “lupakan saja, jangan buat masalah.”

Laras menjadi lebih serius, "Bukannya mereka yang membuat masalah? Mereka sepanjang hari berbicara tentang orang lain di belakang, apa tidak takut kena azab lidah tergigit dan malah bunuh diri?"

Meskipun Laras tidak bertindak, dia sengaja tidak menurunkan volume ketika dia berbicara, dan kedua gadis dibelakang bergegas pergi dengan tergesa-gesa.

Manda tersenyum getir, "Ini anggapannya apa ya, suara kecil aku masih bisa tahan lah ."

Pada saat ini Fanny yang sedang asik menggunakan Wechat tiba-tiba mengangkat kepalanya dan berkata : “Manda, tak masalah, serahkan semua pada Tuan muda Laras, ngomong-ngomong, dia adalah istri kaya, Selama dia punya makanan, kita bisa ikut minum sup. "

Suasana tiba-tiba menjadi santai.

Manda berkata sambil tersenyum, "minum sup saja tidak cukup, setidaknya ada sepanci daging sapi dan ikan.”

Fanny : “Oh, aku lanjut diet tidak ya?"

Laras juga tersenyum, “Fanny, dia tidak perlu mengandalkanku, ada pacarnya, yang kelaparan akan dia.”

Fanny menatap Manda dengan rasa ingin tau, “Simpan rahasia dilakukan dengan baik, kapan kamu mau membicarakannya? Siapa?”

Manda tersenyum tipis, dan agak malu.

Fanny : “Masih dirahasiakan dari aku? Benar-benar sakit hati ini.”

Laras membantu menjelaskan : "Dia juga tidak bermaksud untuk tidak mengatakannya. beberapa saat setelah berkencan, dia menghadapi hal-hal sepele dalam keluarga Atmaja, dia tidak ingin melibatkan pacarnya."

Fanny : “Baiklah, mengerti, bisakah kamu memberitahuku sekarang?"

Laras : “Apakah kamu tau kekasihnya dalam mimpinya?”

Fanny menganggukkan kepala.

Laras: "Mimpinya telah menjadi kenyataan."

Fanny sangat kagum, seketika mengembalikan doa tulusnya, “Hebat, selamat ya.”

Manda berpura-pura sangat santai. "Terima kasih, kamu tidak buruk juga, selamat kita telah menemukan pasangan bersama-sama. Sebenarnya dia sangat senang, dia sangat bersyukur kepada semua orang yang mendoakan yang terbaik untuk hubungannya.

Laras menyarankan :”Atau pergi makan hotpot atau barberkyu?”

Tidak ada yang tidak bisa diselesaikan dengan makan makanan enak. Jika ada, makanlah dua kali.

Awal bulan November, suhu di kota Jakarta sudah sangat rendah, dan penghangat ruangan belum dinyalakan, dalam cuaca dingin seperti itu, alangkah baiknya bisa makan hot pot.

Kesulitan dan keributan tidak menghentikan tiga bersaudara untuk minum dan mengobrol dengan riang.

Fanny masih diet, dia terus berteriak tidak makan ini tidak makan itu, tetapi ketika makan hotpot, dia paling bahagia daripada siapapun.

“Tuan Laras, beri tau keluargamu, bisakah kamu membiarkan anak kecil itu pergi berlibur selama beberapa hari? Aku jatuh cinta padanya, tapi kita bahkan tidak bisa melihat satu sama lain."

Laras tersenyum, "Oke, tunggu sampai aku bertemu keluargaku."

Begitu Fanny mendengarnya, dia berulang kali menghela napas, Bagaimana dia bisa lupa bahwa Jino dan Gavin dalam kelompok yang sama, mereka berlibur dan bekerja bersama, selain itu, bawahan hanya melakukan pekerjaan kecil, sementara mereka yang menjadi pemimpin takutnya jauh lebih sibuk.

Fanny bertanya :” Tuan Laras, bagaimana rasanya menjadi janda setiap hari? "

Laras langsung menatapnya, “Omong kosong, janda apa, putus hubungan teman.”

Fanny meminta belas kasihan :”aku salah bicara, tapi itu maksudnya.”

Laras tiba-tiba memiliki kesadaran dan rasa bangga menjadi istri dari prajurit, dia berkata :” Dia melindungi semua orang, aku menjaga keluargaku, saat dia membela negara dalam perang, aku bisa mencuci dan memasak dalam kedamaian, dalam prestasi militernya, ada dia setengahnya dan separuh diriku, mengerti tidak? Kamu akan menjadi istri prajurit di masa depan. Apa kamu memahami hal ini? "