Cinta Pada Istri Urakan - Bab 992 Tim Suporter yang Datang Tanpa Diundang

Dia memandang Gavin dengan mata berkaca-kaca, berkata dengan sungguh-sungguh: "Terima kasih, terima kasih semuanya, terima kasih…..."

Hasil ini tidak hanya membuat Darius merasa sangat emosional, tetapi juga membuat semua orang senang. Darius adalah anggota paling menyedihkan dari tim mereka, demi menyelesaikan misi penting yang diberikan atasan, dia kehilangan segalanya, dia layak mendapatkan hasil ini, juga layak memanen buah kebahagiaan.

“Kak Darius, cepat pergi menemui Kapten Wijaya, sekarang juga.” Jino tidak sabar untuk mendesaknya.

"Pergi, pergi, Darius, kami semua akan menyuporterimu."

Jordan berkata dengan ringan, "Sepertinya aku mendengar bahwa adikku akan melakukan perjalanan bisnis besok?"

Darius agak malu, dia terlalu bergairah, "Yah, dia mau pergi ke provinsi lain untuk menghadiri pertemuan selama tiga hari."

"Oh, kamu lebih tahu keberadaannya dariku, kamu telah membuat adikku menunggu begitu lama, tidakkah seharusnya kamu memberinya sebuah status, memberi keluarga kami sebuah penjelasan?"

Bahkan kakak ipar mendatang pun telah membuka mulut, anggota lain mulai heboh, "Kak Darius, lebih baik hari ini daripada harus memilih hari lain, cepat pergi."

Darius begitu bergairah sampai-sampai dia panik, tangan yang memegang surat dari atasan bergetar, dia juga ingin memberi tahu Jenny secara langsung, tetapi dia tidak memiliki persiapan apa pun.

Dalam menghadapi tugas dan kriminalis, dia bisa tenang tak bergejolak, tetapi dalam menghadapi perasaan yang tidak ia kuasai, ia selalu panik.

Dia pernah mengalami perihal kehilangan keluarga, pernah mengalami perihal di mana kedua orang tua, istri dan anaknya kehilangan nyawa akibat dirinya, dia pernah berpikir untuk menjalani sisa hidupnya sendirian. Dalam menghadapi perasaan, dia selalu pasif, terkadang juga bahkan melarikan diri.

Pada saat dia ragu-ragu, semua orang telah mendorongnya masuk ke mobil. Tiga kendaraan off-road melaju di sepanjang jalan dan tiba di tempat kerja Jenny dalam waktu singkat.

Dalam hubungan ini, Darius tidak pernah melakukan sesuatu yang romantis. Dia tahu bahwa setelah mereka pulang negeri, Jenny yang selalu menghalang di depan, membantunya menyaring banyak tekanan dari dunia luar, jika bukan karena Jenny dengan keras kepala tidak mau meninggalkannya, mereka tidak akan bisa bertahan sampai hari ini.

Momen ini, hatinya menggejolak, darah panas meluap, entah dari mana rekan-rekannya mendatangkan sebuket bunga, menyodor bunga itu kepadanya secara paksa. Mawar merah menyala, sangat bagus.

Darius dijejal masuk ke dalam. Pada awalnya, semuanya mengira terjadi sesuatu, melihat Gavin dan yang lainnya masuk sambil mengelilingi Darius, semuanya pada bergabung ke tim suporter secara sukarela, ada yang memandu jalan, ada yang menyuporter.

Darius juga termasuk pahlawan ternama di lingkaran ini, sekujur tubuhnya penuh dengan perihal kesedihan, setiap kali mendengar ceritanya, akan selalu ada orang yang terinspirasi.

Sedangkan Jenny juga salah satu legenda, melalui masa pasang surut bertahun-tahun, keduanya benar-benar merupakan pasangan bernasib buruk.

Jenny sedang rapat di ruang konferensi, tiba-tiba terdengar kebisingan dari luar, dia agak emosi, "Asmar pergi ke luar dan lihat apa yang terjadi, jika tidak apa-apa, suruh mereka jaga ketenangan.”

Siapa tahu, usai dia berpinta, pintu ruang konferensi terbuka. Semua orang mengelilingi Darius, "datang tanpa diundang". Darius memegang sebuket mawar di tangannya, wajah penuh kepanikan dan ketidakberdayaan.

Asmar terbengong, tergagap-gagap: “ Kapten Wijaya, apakah masih mau menyuruh mereka diam?”

“Bodoh, apakah kamu tidak bisa melihat apa yang sedang terjadi?” Kapten Enjang, atasan Jenny segera bangkit, mengulurkan tangan sambil melangkah ke arah Gavin dan yang lainnya. “Tamu langka, tamu langka, kenapa kalian semua mempunyai waktu untuk datang ke sini hari ini?”

Gavin menjabat tangan Kapten Enjang, menariknya ke samping dengan kuat, " Kapten Enjang, jangan menghalangi jalan. Kenapa kita datang ke sini, kamu bisa lihat sendiri."

Kapten Enjang tanggap, segera bergabung dengan tim suporter, "Bagus sekali, aku sudah lama menunggu adegan ini."

Jenny didorong maju oleh beberapa bawahan, di hadapan begitu banyak orang, wajah Darius merona merah.

Dia merupakan pria yang telah berusia 40-an. Dulu, sebagai seorang putra, dia tidak berbakti pada orang tua, sebagai seorang suami dan ayah, dia gagal melindungi istri dan anaknya, dia mengorbankan masa muda terbaiknya untuk tanah air, dia tidak tahu berapa banyak yang bisa diberikannya kepada Jenny di masa mendatang.

Didorong ke depan oleh para rekan, Darius menghadapi Jenny dengan gugup, pikiran kosong, dia tidak berani menjanjikan apa pun.

“Lamar, lamar, lamar!” Para rekan mengecilkan volume mereka di belakang, menyuporterinya secara serempak.

Darius tersenyum lamban, melangkah maju, menyodorkan mawar di tangannya kepada Jenny.

“Berlutut, berlutut, berlutut!”

Setelah mendengar itu, Darius menjatuhkan kedua lutut ke lantai, berlutut langsung.

Para rekan pasrah melihatnya, berkata dengan diiringi tawa, "Satu lutut saja, satu lutut saja, satu lutut saja!!"

Gavin juga tidak bisa menahan tawa, tertawa hingga mengalirkan air mata, "Kamu lucu sekali Darius, kenapa kamu lebih bodoh dariku?"

Darius juga merasa sangat malu, dengan cepat mengangkat satu lututnya, sampai pada momen ini, walau otaknya kosong, walau ditertawai, dia tetap harus mengatakan sesuatu.

"Jenny, aku... aku tidak memiliki persiapan dalam waktu singkat ini, bahkan bunga ini pun disediakan mereka, ini untukmu."

Rekan-rekannya amat tidak berdaya dengannya, masuk ke inti abang.

Mata Jenny telah berkaca-kaca, ini adalah pertama kalinya Darius memberinya kejutan, juga merupakan kejutan yang paling mengejutkan.

Berprofil rendah seakan-akan adalah hal yang disepakati mereka. Semenjak memutuskan untuk bersama Darius, dia telah mempersiapkan mental untuk hidup tanpa romansa, tanpa kencan, tanpa pernikahan, bahkan mempersiapkan daya tahan mental untuk menghadapi penolakan hubungan ini dari semua orang.

Dia berkata pada dirinya sendiri bahwa tidak ada seorang pun yang bisa mengerti bagaimana mereka melalui empat tahun yang berkeliaran di luar negeri, tanpa jaminan, tanpa dukungan, bahkan tanpa mengetahui konsekuensi, mereka bertarung melawan para gangster tanpa ragu.

Di bawah kondisi yang begitu keras, Darius mempertaruhkan nyawanya, dia mengagumi pahlawan seperti itu. Dia bisa jatuh cinta pada Darius karena Darius yang menaklukkannya terlebih dahulu

Tidak peduli berapa lama kejadian itu berlalu, Jenny selalu ingat momen ketika dirinya jatuh cinta pada Darius, pada momen itulah yang memungkinkannya untuk menyampingkan semua hambatan setelah pulang negeri, bahkan jika dia meninggal, dia juga ingin bersamanya.

Tidak ada lagi kebutuhan berkomunikasi dengan bahasa antara mereka berdua. Dengan hanya satu pandangan, Jenny sudah dapat merasakan ketulusannya. Tentu saja, dia juga bisa merasakan ketegangannya.

“Masuk ke inti, inti!!” Para rekan sangat cemas, sangat ingin menggantikan si dungu ini dan membantunya melamar.

Bahkan pria kasar, Weiner yang selalu diejek oleh orang-orang karena masalah pribadinya yang serius juga tidak tahan untuk mendesak Darius: "Darius, cepat, jangan mempermalukan tim kita, bukankah dia adalah pasanganmu, kalian bukan pertama kali bertemu. "

Darius panik dan hanya menyeringai. Kemudian dia mengangkat surat di tangannya dan berkata, "Surat ini baru turun, atasan telah mengakuiku, hukuman masa pengamatan selama dua tahun telah berakhir, aku telah kembali ke tim secara resmi."

Awalnya, Jenny masih menahan air mata. Setelah mendengar ini, air matanya tidak lagi terkendali. Dia tersenyum sambil menerima mawar. Juga tersenyum sambil mengambil surat itu. Ini adalah hadiah paling berharga yang dia terima.

Dua tahun masa pengamatan di tim, berlaku sejak hari pertama pulang negeri, waktu dua tahun telah berlalu. Hukuman semacam ini benar-benar hanya semacam formalitas, atasan pada akhirnya tetap saja menyetujuinya untuk kembali ke tim.

Novel Terkait

Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu