Cinta Pada Istri Urakan - Bab 39 Apakah Dulu Kamu Pernah Menyukaiku? (1)

Laras pernah bertemu dengan Wildhan satu kali waktu di rumah sakit, waktu itu dia berbicara dengan lembut dan memohon kepada Gavin, terlihat seperti figur seorang ayah yang kesal kepada anaknya yang berbuat salah.

Dia sangat terkejut karena bisa bertemu dengannya disini, dia juga sangat penasaran untuk apa dia turun dari mobil, untuk menonton pertujukan menarik?

Kerumunan orang langsung membuka jalan untuknya, Wildhan tidak menyuruh pengikutnya untuk mengikutinya, dia hanya berjalan seorang diri ke arah Laras berada.

"Halo, paman Hirawan." Christian juga sangat terkejut melihat kedatangan Wildhan, tetapi karena mereka sudah bertemu, maka dia sebagai yang lebih muda tetap harus menyapanya.

Wildhan berkata kepada Christian : "Kemarin paman mendengar dari ayahmu kalau kamu mengalami kecelakaan, apakah kamu tidak apa-apa?"

"Tidak apa-apa, hanya mataku saja yang terluka, harus dijaga baik-baik selama beberapa waktu."

"Pak Gavin bagaimana?"

"Dia juga tidak apa-apa."

"Baguslah kalau tidak apa-apa...." pandangan mata Wildhan melewati Christian lalu terarah kepada Laras, dia maju selangkah lagi lalu tersenyum dan menganggukkan kepalanya, "Nona Atmaja, apakah masih mengenaliku?"

Semua orang di tempat kejadian : "......" ini maksudnya bagaimana, ternyata Laras benar-benar mengenal Wildhan.

Laras sangat bersemangat, "Tentu saja, ternyata tuan Hirawan masih mengenali saya."

Wildhan tersenyum samar dan berkata : "Melihat nona Atmaja bisa berdiri di sini dengan sehat, wajahmu juga sudah pulih seperti sedia kala, aku juga merasa lega, " dia membungkukkan badannya 90 derajat dengan serius, setiap perkataannya terdengar sungguh-sungguh, "Semua karena kecerobohan dan ketidakdewasaan anakku, sehingga menyebabkan nona Atmaja terluka, tidak dapat disangkal, aku sebagai ayahnya juga mempunyai tanggung jawab, saat ini, aku ingin meminta maaf dengan sungguh-sungguh kepada nona Atmaja, maafkan aku."

Laras : "......"

Christian : "......"

Orang-orang lain yang ada di sana : "......."

Semua orang terlihat terkejut.

Laras benar-benar sangat terkejut, dia juga membungkukkan badannya sama seperti Wildhan dan berkata : "Tuan Hirawan, anda jangan seperti ini, anda sudah pernah minta maaf saat di rumah sakit, selain itu lukaku juga sudah sembuh, sudah tidak apa-apa."

Wildhan tetap mempertahankan pose membungkukkan badan dan meminta maaf kepadanya, lalu dia sedikit merendahkan suaranya dan berkata : "Terima kasih nona Atmaja tidak mempermasalahkannya, dan juga mohon sampaikan rasa terima kasihku kepada Pak Gavin, kelak aku pasti akan mendidik anak tidak tahu diri itu dengan benar."

"......Baik, baik, tolong tuan Hirawan berbicara sambil berdiri saja." haiss, apa yang sedang dia lakukan, apakah harus sampai seperti ini?

Akhirnya Wildhan menegakkan badannya, saat itu waktu di rumah sakit, Gavin tidak menerima ketulusan dan permintaan maafnya, itu juga menunjukkan kalau pihak kepolisian akan mengurus masalah ini dengan adil, tetapi akhirnya dia masih tetap dapat mengirim anaknya ke luar negeri dengan lancar, yang juga berarti Gavin tidak ikut campur akan masalah ini, inilah yang benar-benar menjadi alasan dia berterima kasih.

Dia tahu dengan jelas kalau Gavin sangat memperhatikan istrinya ini, dia tidak mempublikasikan hubungan mereka di kampus juga pasti karena untuk melindunginya, kalau begitu jika Gavin benar-benar ikut campur, hanya ada satu kalimat, Wilson pasti masuk penjara.

Bagaikan teman lama yang sedang mengobrol, Wildhan tersenyum dan berkata kepada mereka berdua : "Kalian lanjutkan saja, aku masih harus pergi menemui rektor untuk mengurus masalah yang ditinggalkan Wilson, hais, dasar anak tidak berguna, selalu membuatku khawatir."

Christian : "Baik paman Hirawan, silahkan."

Setelah Wildhan pergi, Laras diam-diam menghela napasnya, dia sudah terbiasa menerima perlakuan sombong dari orang lain, sudah terbiasa orang lain menghina dan memakinya, tetapi dia benar-benar tidak terbiasa orang lain berusaha menjilatnya dengan menyanjungnya seperti itu.

Apalagi jika orang itu adalah orang terkaya di seluruh Jakarta, milioner yang indeks kekayaannya semua ada di daftar teratas.

Jangan-jangan aku benar-benar ada kecenderungan Masochist, suka disiksa oleh orang lain?

Murid-murid yang sudah membatu dari tadi di tengah tiupan angin itu tidak bereaksi sama sekali, bahkan sampai mobil Wildhan sudah pergipun, mereka semua tetap tidak bereaksi.

Ini benar-benar adalah berita yang mencengangkan, seorang pria paling kaya di kota Jakarta ternyata meminta maaf kepada Laras di depan umum, selain itu dia meminta maaf dengan membungkukkan badannya 90 derajat, ini benar-benar bagaikan mimpi, sangat sulit dipercaya.

Yang paling merasa terkejut tentu saja adalah Yana yang sedang duduk di atas tanah, untung saja ada begitu banyak orang yang juga menyaksikannya, jika hanya dia sendiri yang melihatnya, tidak ada orang yang akan mempercayai perkataannya.

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu