Cinta Pada Istri Urakan - Bab 203 Jenny, Sangat Bagus

Seluruh badan Laras masuk kedalam air, hanya kepalanya yang terangkat, lampu diatas topi pengaman menyinari jalan didepan.

Seluruh tubuh Gavin terendam didalam air, karena itu cara tercepat untuk naik keatas.

Jalan tidak panjang, tapi sangat banyak hambatan.

Laras memeluk bahunya dengan erat, berusaha semampu mungkin untuk tidak jatuh.

Tapi, kedua kakinya sudah kehilangan rasa, gemetaran, tidak mengikuti perintahnya.

Diatas reruntuhan, seluruh tentara menatap lobang gua.

Hujan semakin deras, air diparit terus mengalir.

Hujan deras menghilangkan debu di udara, juga membersihkan noda reruntuhan hingga bersih.

Sepertinya malaikat juga menangis karena bencana ini.

Para tentara berdiri dibarisan mereka, berdiri tegak, di badan mereka tidak ada satupun bagian yang kering.

Air diwajah, tidak tau entah air hujan atau air mata.

Jordan melihat waktu, 9 menit 50 detik sudah berlalu

----"Dalam 10 menit kalau kami tidak naik, kalian bubar."

10,9,8,7,6,5,4,3......

Bibirnya bergetar, beberapa kali,tetap saja tidak bisa meneriakkannya.

Di detik terakhir, dari lubang gua tiba-tiba muncul seberkas cahaya.

"Itu bos!" Weiner berteriak langsung berlari kearah lubang gua.

Jino dan Sonny juga mengikuti dari belakang.

Semua orang dengan cemas menunggu keajaiban muncul.

Hanya Jenny, yang berdiri melawan hujan deras, pose berdirinya sudah tidak begitu tegak lagi.

Weiner adalah orang pertama yang berlari kesana, selihatnya kedalam gua, Gavin yang merangkul Laras dengan susah memanjat keatas selangkah demi selangkah.

Dia mengulukan tangannya kebawah, "Kakak ipar, ulurkan tanganmu padaku."

Laras yang saat ini, sudah tidak bertenaga lagi.

Dia bersender dipunggung Gavin, bahkan dia tidak bisa membuka kelopak matanya.

Tangannya terangkat sedikit, tapi terkulai lemah juga.

Weiner dan tiga orang lainnya saling berpandangan, dengan kompak langsung bergerak.

Kepalanya mengarah kedalam gua, Jino dan Winer memegang erat kedua kakinya, lalu kepalanya turun kedalam gua, seluruh tubuhnya digantung kebawah.

"Bos, hebat, sudah tidak salah lagi jadi bos kami."

Kedua tangan Weiner langsung memegang kuat kedua lengan Laras, berteriak dengan keras, "Tarik."

Kedua orang diatas juga bergerak sangat gesit, bersama-sama menarik mereka keatas.

Tandu sudah bersiap-siap, baling-baling helikopter yang berputar cepat menimbulkan suara yang sangat keras, Anis Tata juga sudah menunggu.

Kedua kaki Rendra terluka, sudah diantar terlebih dahulu ke rumah sakit.

Begitu juga dengan Ariel.

Manda bersikeras tidak mau pergi, adiknya masih dibawah, dia harus menunggu hasil keluar.

"Dokter Anis, apakah itu mereka? iya bukan?"

Dokter Anis mengedarkan pandangannya lebih jauh, melihat dua orang tentara mengangkat tandu sambil berlari kearah sini, disamping juga ada bos mereka.

"Itu mereka," Dia dengan gugup memerintah semua suster, "Cepat, bersiap-siap untuk pertolongan pertama......juga hubungi rumah sakit, siap sedia antarkan ke rumah sakit...... cepat......"

----

Bulan Agustus di Jakarta, matahari dilangit sangat terik seperti api, pagi-pagi sudah ada suara jangkrik.

Rumah sakit militer, diluar ruangan ICU, Gavin dan Romo duduk dikursi.

Dipisah oleh sebuah jendela kaca, melihat orang yang didalam.

Luka pada organ dalam Laras tidak kecil, ada pendarahan dalam, bagian paru-parunya juga bengkak, bagian tulang belakang masih harus diperiksa.

Romo tidak menutup matanya sepanjang malam, membuatnya tampak lebih tua.

Gavin masih memakai seragam tentaranya, juga terus menunggu disini.

Terdengar suara langkah kaki dilorong, Anis Tata membawa hasil scan CT tulang belakang yang baru keluar.

Gavin langsung berdiri, dengan cemas bertanya: “Bagaimana?"

"Bos, menurut hasil, tulang punggungnya tidak ada masalah, yang dibilang kakak ipar kedua kakinya mati rasa, mungkin karena tertindih terlalu lama, terhambatnya peredaran darah menyebabkan mati rasa, bagian kaki lebih baik tunggu dia bangun baru kita periksa lagi."

"Kalau begitu kenapa dia masih belum sadar?"

"Kakak ipar kehabisan tenaga, tidak begitu cepat bangun."

Gavin melihat kebawah, lalu menoleh melihat Laras.

Semalam, dari tenda darurat di Gunung Sumbing, sampai ke helikopter, lalu sampai ke rumah sakit militer, dia mengalami koma panjang, nyawanya dalam bahagia.

Dia selalu berada disampingnya, tidak berhenti berbicara, mengganggunya, dan menyemangatinya.

Sudah lolos dari pintu setan reruntuhan dibawah, apalagi yang tidak bisa dilewati.

Dia percaya dia pasti akan bisa bertahan.

Anis Tata menepuk pelan pundaknya, juga memberikan Romo pandangan lega, lalu pergi dengan cepat.

Tiba-tiba, lorong yang tenang terdengar suara ringtone handphone, Gavin langsung mengangkat.

"Bos, aku menerima perintah dari atasan, menyuruh kami untuk bubar hari ini, untuk sisanya akan diurus oleh bagian lain." Jordan melapor dari telepon.

Gavin dengan tenang berkata: "Baik, tidak ada yang terluka kan?"

"Tidak ada."

"Pertolongan kali ini, kalian melakukannya dengan baik, pulanglah."

"Baik!"

Gavin mengalihkan pembicaraan, bertanya: "Apa Jenny masih di lokasi bencana?"

"Masih, dia juga ikut pulang hari ini."

"Baik, sementara waktu ini jangan berikan dia tugas, aku akan mencarinya nanti."

"Baik."

Setelah memutuskan panggilan, wajah Gavin yang awalnya lembut dalam sekejap berubah menjadi ganas.

Jenny, sangat bagus.

-----

Saat Laras mendapatkan pertolongan, Twitter resmi pemerintah langsung mengunggah laporan berita----- Longsor di Gunung Sumbing tidak memakan korban, 6 orang luka ringan, 1 orang luka berat.

Pemerintah lokal membuka konferensi pers, menjelaskan kondisi bencana di gunung Sumbing, juga berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada pasukan penyelamat pertama.

Tetapi, ini semua bukanlah pencarian terpanas hari ini.

Ariel adalah pahlawan sejati instagram dan thread twitter.

#Ariel orang cantik, hati lebih cantik, #Progam pembantuan pengajaran Ariel, #Perbuatan baik Ariel menguntungkan Gunung Sumbing, #......

Topik pembicaraan yang seperti ini, asalkan berhubungan dengan Ariel, semuanya adalah pencarian panas.

Ini sama saja dengan lagu kebangsaan nasional.

Dan dia, juga mengadakan konferensi pers yang besar di hotel Marriot.

Jam 10 pagi, konferensi pers dimulai tepat waktu.

Sepanas apapun cuaca, juga tidak bisa dibandingkan dengan keramahan para wartawan dan penggemar.

Hampir semua media datang ke konferensi pers, aula besar itu menjadi sangat ramai, dan hotel dikelilingi ribuan penggemar, penuh dengan orang.

Hotel mengirim 100 petugas keamanan untuk menjaga ketertiban, lalu ditambah lagi dengan polisi dan tentara.

"Terimakasih atas perhatian semua orang, aku tidak apa-apa."

Ariel baru mengucapkan sebuah kalimat, seluruh aula dipenuhi dengan tepuk tangan yang riuh.

"Terimakasih, terimakasih...... disini, aku ingin mengatakan, bahwa aku hanya melakukan semampuku, semua orang yang mengalami kejadian seperti ini, akan sama sepertiku juga, tentu saja, aku berharap semua orang tidak akan mengalami kejadian seperti ini selamanya."

Lalu dimeriahkan oleh tepuk tangan lagi, kali ini, juga ada suara tertawa yang santai.

"Awalnya hanya sebuah progam pembantuan pengajaran yang kecil, waktunya juga tidak lama, kami sudah merekam video singkat, ingin membuat lebih banyak orang lebih memperhatikan anak-anak dikawasan gunung yang kehilangan pendidikan. Sayangnya, demi menyelamatkan anak-anak, tidak sempat menyelamatkan kamera."

"Tapi, melalui bencana kali ini, semua orang juga mengerti keadaan anak-anak ini, saya disini ingin mengajak sebentar, aku berharap semua orang bisa lebih memperhatikan gunung Sumbing, lebih memperhatikan anak-anak ini, pada saat kita semua membicarakan tentang kelas minat sepanjang hari, saat kita membanding-bandingkan nilai, anak-anak disana malah tidak mampu pergi sekolah, mereka benar-benar membutuhkan bantuan seluruh masyarakat."

Lalu tepuk tangan yang sangat meriah terdengar lagi.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu