Cinta Pada Istri Urakan - Bab 94 Suamiku Bermarga Pradipta (1)

Ketika Allan mendengar, ekspresi seriusnya menjadi lebih kaku.

Laras juga merasa tidak ada cahaya pada wajahnya, untungnya ini adalah paman kandungnya sendiri, ada baik dan buruknya.

Dia merasa gugup dan kedua tangannya tidak berhenti memegang ujung bajunya, ia melihat papa mertua dan mama mertua dengan penuh ketakutan, wajah kotak papa mertuanya itu, sudah hitam, jelek lagi, sedangkan mama mertua menunjukkan wajah yang menghina, dia bahkan tidak berani menatapnya.

Seperti biasanya Anna langsung to the point : “hmm hmmm, Tuan Atmaja dan Nyonya Atmaja, saya pikir anda mungkin salah, Ketua bukanlah seorang tukang yang bisa seenaknya membuatkan jembatan kepada orang.”

“....” Aura wajah Rama dan Nagita terlihat sangat buruk, suasana juga menjadi canggung dan membeku.

“Tuan...” Nagita ingin mencoba memperjuangkan, segera dihentikan oleh Rama dengan memegang erat tangannya, Rama menganggukkan kepala seolah memberi isyarat kepada Nagita agar tidak berbicara lagi.

Namun, Nagita belum pernah melihat betapa kuatnya Allan, otomatis juga tidak tau bagaimana cara menghindari resiko, ditambah lagi dengan krisis ekonomi baru-baru ini yang terjadi, dia sangat ingin mencari kekayaan.

“kamu jangan bicara, biar aku saja,” kata Nagita dengan berani, “Pak Ketua, aku hanyalah seorang wanita yang tidak mengerti, Anda jangan menyalahkan jika ada kesalahan kata, aku hanya berpikir, kita telah menjadi keluarga, juga berarti kita adalah sekeluarga, bukankah sekeluarga tidak saling basa-basi?”

“sekarang pasar sedang tidak baik, sulit untuk melakukan bisnis, perusahaan kami sebenarnya sedang mendapatkan sedikit kesulitan, maka aku pikir, kita semua pun adalah keluarga, selama anda mengatakan sepatah kata, bantu kami ngomong dengan Walikota Pradipta, bantu kami sekali, tunggu sampai kami melewati kesulitan ini, pasti akan membalas dua kali lipat.”

“Pak Ketua, Rama adalah orang yang jujur, tidak bisa mengatakan kata-kata yang manis, aku adalah orang yang lugas, apa yang ada di dalam hati, itulah yang dikatakan, Pak Ketua, kita adalah keluarga, Anda tidak membantu orang sendiri, apakah akan membantu orang lain?”

Perusahaan Atmaja bukanlah perusahaan kecil, tidak mudah bagi Rama untuk memulai semua dari awal. Tetapi perkembangan pasar berubah setiap hari. Jumlah jalan yang menentukan kesuksesan Rama berangsur-angsur menurun di sosial.

Ketika perusahaan berkembang sampai batas tertentu, akan selalu ada hambatan, beberapa tahun terakhir, perusahaan Atmaja tetap tidak berhasil dalam beberapa transformasi, karyawan berangsur-angsur kehilangan kepercayaan terhadap perusahaan, Rama benar-benar hancur.

Krisis di pertengahan tahun, berhasil terlewati berkat bantuan Tere Liye, tetapi keberhasilan tidak lama, dalam setengah tahun yang singkat ini, perusahaan mulai ambruk lagi.

Awalnya, ingin menggunakan kesempatan pesta ulang tahun kakek untuk menarik investasi, tetapi bagaimanapun skandal penjualan Laras malah menjadi bumerang bagi mereka.

Yang paling penting dalam berbisnis adalah kejujuran, betapa kejinya orang yang bahkan tega terhadap keponakan sendiri, jadi, orang yang berkarakter rendah seperti itu, orang yang menghalalkan cara untuk mencapai suatu tujuan, bagaimana bisa mendapatkan kepercayaan orang lain?!

Sebelum liburan akhir tahun, muncul lagi satu masalah karyawan resign massal, takutnya, akan semakin banyak karyawan yang resign jika tidak ada kabar baik yang menghibur kepercayaan mereka.

Tanpa karyawan, perusahaan sama dengan cangkang kosong.

Maka dari itu, Rama dan Nagita sangat cemas.

Pepatah mengatakan 'penyakit sudah parah dan asal mencari dokter ke mana-mana', sampailah mereka di keluarga Pradipta.

“Pak Ketua....”

Allan mengangkat tangannya dan memberi isyarat kepada Nagita untuk berhenti bicara, dia duduk dan berkata dengan serius : “aku orangnya seperti ini, bahkan kalaupun dia adalah anakku satu-satunya, aku juga tidak pernah membantu dia sedikitpun”

Rama dan Nagita tertegun.

Allan melanjutkan, “tentu saja, anakku tidak akan berbicara seperti itu denganku, bahkan tidak mempunyai maksud seperti itu. ”

Laras yang sedari tadi menahan, tiba-tiba merasa sangat bahagia, semua fitnah dan kesabaran dirinya seperti membuka kran air, semua buyar dan mengalir keluar dari dalam dadanya, mengalir sampai benar-benar kering bersih, bahkan beban kesuraman yang ada di belasan tahun ini juga ikut mengalir keluar.

Saat ini dia mengerti, ditengah perang antara keluarga Atmaja dan keluarga Pradipta, dia tidak ragu untuk menempatkan dirinya di posisi keluarga Pradipta.

Novel Terkait

Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu