Cinta Pada Istri Urakan - Bab 12 Buru-Buru Reinkarnasi

Bab 12 Buru-Buru Reinkarnasi

Tidak perlu waktu yang lama, beritanya sudah menyebar ke seluruh kampus, "Laras dipelihara oleh orang kaya yang mempunyai selera aneh"

Beritanya terdengar juga ke telinga Christian.

Bel selesai pelajaran berbunyi, murid-murid berbondong-bondong keluar untuk mencari makan, Laras mengelap air liur di sudut bibirnya, mengambil tasnya lalu juga bersiap untuk pergi.

"Tunggu sebentar!"

Laras mengucek matanya dan menoleh ke belakang, dia melihat Christian berdiri di anak tangga yang lebih tinggi darinya, melihatnya dengan angkuh.

"Kau memanggilku?"

Christian jalan 3 langkah ke bawah, berdiri di anak tangga yang sama dengannya, masih melihatnya dengan angkuh, "Apakah luka di wajahmu tidak apa-apa?"

"Tidak apa-apa."

Christian sedikit mendekat dan melihatnya dengan cermat, tulang alis dan tulang pipi di wajah bagian kiri memar, wajah bagian kirinya juga sedikit lebih bengkak dibandingkan wajah bagian kanannya. Saat dia berpikir hal ini disebabkan oleh dirinya, dia merasa sedikit bersalah, "Seharusnya kemarin kau memberitahuku, bukankah kau mempunyai nomorku?"

"Buat apa memberitahumu? Sudah terlanjur berantem, lagipula akupun tidak rugi."

"Iya, kau tidak rugi, membuat 3 orang masuk rumah sakit, kau pasti akan dipanggil ke kantor dosen."

"Mau panggil ya panggil saja, ini bukan pertama kalinya aku dipanggil, aku sudah terbiasa."

"Aku akan menjelaskannya untukmu."

Laras tertawa dengan bingung, "Kau mau menjelaskan apa? Ini juga tidak ada hubungannya denganmu."

"Masalah Nadira menghadangmu, bukankah disebabkan olehku?"

Laras tertawa semakin besar, menggelengkan kepalanya dan berkata "Pertempuran antara wanita, laki-laki tidak usah ikut campur."

"......" Christian merasa kehilangan mukanya, ini adalah pertama kalinya dia berinisiatif untuk mendekati seorang perempuan, tetapi malah ditolak.

"Minggir, minggir, aku mau ke kantin, kalau telat sudah tidak ada tempat duduk."

Tetapi saat dia baru melangkah, Christian langsung menghalangi jalannya.

"Pertanyaan yang kemarin kau tanyakan aku sudah mempertimbangkannya baik-baik, aku menyetujui permintaanmu."

"Pertanyaan apa? Permintaan apa?" Laras bingung.

Hanya dalam 2 hari dia mengalami banyak sekali hal yang sulit dipercaya, membuat dia sedikit menderita skizofrenia.

Christian tidak menjawabnya, malah berkata : "Mengenai gosip soal dirimu pagi ini, aku tidak percaya, aku percaya kepada moralmu dan lebih percaya kepada pandanganku."

Laras semakin bingung, "Gosip apa soal diriku?"

"Christian, apa otakmu kejepit pintu hari ini? Hahaha....." semakin berbicara, dia tanpa sadar tertawa sendiri, "Kau sudah harus minum obat, tetapi sayang sekali aku tidak punya obatmu, hahaha, bye bye, happy weekend."

Dia menggantungkan tas ke pundaknya, melewati Christian sambil tertawa, bersiap untuk pergi.

Christian mengulurkan tangan dan memegang lengannya, wajahnya seperti biasa terlihat dingin dan angkuh, bedanya adalah saat ini juga terlihat sedikit lembut dan sabar.

Dia mendekati wajahnya dan berkata : "Kau tidak tahu pertanyaan yang kau tanyakan sendiri?" dia merendahkan suaranya dan mengingatkan dia, "Kemarin kau bertanya saat di punggungku."

Semakin dia mendekat, Laras secara reflek semakin mundur ke belakang, hatinya melompat tidak karuan.

Christian tidak sabar menunggu jawabannya, berkata lagi : "Kau bertanya bolehkah kau menjadi pacarku."

"......."

"Setelah aku mempertimbangkannya baik-baik, sekarang aku menjawabnya secara resmi, ok."

"......." Apa maksudnya?

"hehehe", Laras melepaskan lengannya dari cengkraman Christian, dia mundur 2 langkah, memperlebar jarak di antara mereka, "Hari ini bukan April mop, kau jangan mengerjaiku bisa tidak?"

Christian menunjukkan wajah serius, "Kau lihat aku seperti sedang mengerjaimu atau tidak?"

"Saat itu aku sedang bercanda denganmu kak, minggir, minggir, aku sedang buru-buru reinkarnasi." tidak menunggu Christian menghalanginya lagi, Laras buru-buru kabur bagaikan angin, hilang dalam sekejap.

Christian merasa sangat malu, dia pernah membayangkan banyak hal, seperti Laras memeluknya karena terlalu bersemangat sambil menangis, jika tidak Laras menari kegirangan karena terlalu gembira, tetapi dia sama sekali tidak pernah membayangkan kalau Laras akan pergi begitu saja.

Hampir setiap hari dia menerima surat cinta dari perempuan, kadang-kadang beberapa surat secara berturut-turut, tidak peduli dia berada di mana, pasti akan menarik perhatian dari banyak perempuan, bahkan dia sudah terbiasa akan pandangan memuja terhadapnya.

Tetapi dia tidak pernah menerima siapapun, karena hatinya sudah ada orang yang dia sukai.

Dia tidak pernah mengalami keadaan ditolak seperti ini, juga tidak pernah membayangkannya.

Hari ini adalah yang pertama kalinya.

Laras dalam seketika sudah sampai di bawah, masih belum sepenuhnya sadar dari pernyataan cinta Christian, dia melihat para murid perempuan yang lewat di sampingnya dengan terang-terangan menunjuknya.

"Lihat, itu yang namanya Laras, apakah kau bisa lihat dia itu perempuan atau laki-laki? Hahaha."

"Jika dilihat dengan mata telanjang tidak terlihat, jika semuanya dilepas pasti terlihat, orang ini benar-benar tidak tahu malu, membuat jelek suasana di sini, membuat malu universitas Pelita Harapan saja."

"Kali ini dia sudah membuat masalah besar, sudah membuat putra orang terkaya di kota B masuk rumah sakit, lihat saja apakah orang kaya yang memeliharanya itu berani untuk membantunya."

"Menurutku, siapapun yang mempunyai otak pasti tidak akan berani menyinggung orang terkaya di kota B."

Kata-kata ini terdengar dengan sangat jelas ke telinga Laras, sangat berbau busuk dan jahat, dia dari dulu sangat membenci kejahatan, di rumah keluarga Atmaja dia selalu dijahati, di luar rumah dia sama sekali tidak mau diperlakukan seperti itu, dia melihat beberapa perempuan itu, waktu dia baru saja ingin membalasnya, tiba-tiba dari belakang terdengar suara Manda.

"Tidak tahu apapun tetapi membicarakan orang lain di belakangnya, bukankah itu yang membuat jelek suasana di universitas Pelita Harapan?"

Para mahasiswi mendengarnya, saling memandang satu sama lain, lalu berlari pergi.

Manda memelototi mereka dengan kesal, memaki mereka dengan suara yang lirih, "Orang jahat pasti mengucapkan sesuatu yang tidak baik...... Laras, kau sudah membuat masalah yang besar, tahu tidak?"

Laras tidak tahu apapun, hanya mendengar satu atau dua hal yang diucapkan oleh mahasiswi-mahasiswi tadi.

"Kau beritahu aku yang sebenarnya, penampilanmu yang berantakan kemarin itu apakah karena berantem dengan orang lain?" Manda berbicara dengan wajah datar, "Kau masih membohongiku, bilang kau jatuh, kau pikir aku bodoh?"

Laras tersenyum sambil berkata : "Kau memang bodoh."

Manda maju dan mencengkram lengan Laras, berkata dengan kesal : "Laras, kau masih bisa menertawaiku, apa kau tahu kalau kau telah memukul putra orang terkaya di kota B?"

"oh iya, tadi dengar mereka bilang begitu, yang mana orangnya? Yang kepalanya besar bertelinga babi itu? Atau yang mulut dan dagunya seperti monyet itu?"

"Laras apa kau tahu keseriusan masalah ini! Bertengkar, melukai nyawa orang lain, kau bisa dikeluarkan dari kampus."

Manda hanya lebih tua 2 bulan dari pada Laras, tapi karena terpengaruh keluarganya, Manda juga sering berteriak-teriak kepada Laras, jika ada hal yang membuatnya kesal maka dia akan melampiaskannya kepada Laras, tetapi jika Laras terlibat masalah, dia juga akan sangat khawatir.

Mungkin ini yang dinamakan dengan saling menyayangi juga saling membunuh.

Mereka berdua adalah kakak adik, teman yang sangat akrab, tapi di saat yang bersamaan juga merupakan musuh bebuyutan.

Perasaan Laras terhadap Manda dapat dikategorikan sebagai asalkan kau bahagia, apapun yang terjadi padaku tidak masalah.

Sedangkan perasaan Manda kepada Laras dapat diartikan sebagai aku boleh membullymu, memarahimu, memukulmu, tetapi aku tidak akan mengizinkan orang lain selain aku melakukannya.

Melihat Manda sangat kesal sampai menangis, Laras melingkarkan lengannya ke pundak Manda dan berkata : "Tenang saja, mereka ada beberapa orang melawan aku seorang diri, kalau harus dikeluarkan, mereka yang akan dikeluarkan, aku hanya membela diri saja."

Manda masih tidak tenang, lalu mengubah topik pembicaraannya ke Gavin, "Kepala Militer Gavin itu apakah baik terhadapmu? Bisakah membantumu? Kenapa bisa ada gosip kau dipelihara oleh orang kaya?"

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu