Cinta Pada Istri Urakan - Bab 221 Istri Sah Memukul Pelakor

Setelah menunggu selama 1 jam lebih, pengikutnya melaporkan kepada Nagita : "Nyonya Atmaja, sepertinya direktur Atmaja ada urusan, jadi dia pergi duluan, hanya Luna sendiri saja yang sedang berbelanja."

"Dia ada di lantai berapa?" hanya ada dia sendiri, itu bagus sekali, siluman rubah tidak tahu malu, hari ini aku pasti akan menghancurkanmu.

"Lantai 5, ada asistennya juga, dia menenteng banyak barang belanjaan."

"Terus awasi."

"Mereka menggunakan eskalator yang langsung turun ke lantai 1."

"Bagus, bersiap-siaplah untuk bertindak."

Di aula lantai 1, ini adalah tempat yang paling banyak orangnya di seluruh mal ini, benar-benar sangat ramai.

Luna yang dari atas kepala sampai bawah kaki mengenakan barang bermerek sedang mengenakan masker dan juga kacamata hitam, semuanya tertutup, asistennya yang khusus bertugas untuk membawakan barang-barang belanjaannya mengikutinya dari belakang, dia benar-benar terlihat bagaikan nyonya kaya.

Orang-orang yang lewat di sampingnya sebentar-sebentar menoleh untuk melihatnya, mereka menerka-nerka apakah dia adalah Luna atau bukan.

"Apakah dia adalah Luna? Cepat cepat cepat, ambil fotonya, ini adalah yang pertama kalinya aku bisa kebetulan bertemu dengan artis."

"Wow, benar-benar Luna, orang aslinya benar-benar kurus dan cantik sekali, kulitnya bahkan lebih putih dibandingkan dengan di TV, aku mau meminta tanda tangannya."

Luna dari dulu sudah terbiasa akan hal ini, jika seorang artis bepergian ke tempat umum, sangat wajar jika akan diperhatikan oleh orang-orang yang lewat.

Dia membusungkan dadanya dan berdiri di sana dengan sombongnya.

Eskalator turun perlahan-lahan, para fans yang berdiri di seberang eskalator segera lari ke bawah dan tidak berhenti memotretnya dengan ponsel mereka.

"Luna, Luna, aku adalah fansmu, aku akan mendukungmu selamanya."

Luna tersenyum lalu menoleh dan melambaikan tangannya ke arah gadis kecil itu.

Gadis kecil yang disenyumi oleh Luna itu merasa terpana saat ditatap oleh Luna, dia sangat ingin memanjat ke eskalator yang ada di seberangnya, "Wow, imut sekali, Luna, aku cinta padamu."

Seketika timbul kegemparan kecil di atas eskalator yang panjang itu, para pengunjung yang sedang berjalan-jalan di setiap lantai mal juga satu persatu melihat ke arahnya dengan tertarik.

Bagi para fans yang bisa tidak sengaja bertemu dengan artis terkenal, tentu saja mereka merasa sangat bersemangat.

Eskalator perlahan-lahan turun ke bawah, Luna tersenyum sambil menyapa para fansnya.

Sampai--

"Siluman rubah, mati saja sana!" seorang wanita paruh baya yang kira-kira berumur 50an berteriak kencang, kemudian dia dengan cepat menarik lengan Luna dan menyeretnya turun dari atas eskalator.

"Akhhh!!" Luna berteriak kaget, dia langsung melompat turun dengan langkah besar, dia hampir saja jatuh.

"Kamu siapa?" dia bertanya dengan marah, suaranya tidak terlalu besar karena dia masih menjaga imagenya sebagai seorang artis terkenal.

Namun dia tidak menyangka kalau ada 5 sampai 6 orang wanita paruh baya yang mengelilinginya sambil bertolak pinggang dan menyeringai, mereka menatapnya dengan tatapan mengancam.

Tepat di depan eskalator, di dalam mal yang besar ini, para wanita paruh baya itu memukul dan menelanjangi Luna sampai tidak bersisa.

"Akh, akh, akh....." dari dalam lingkaran hanya terdengar suara jeritan Luna, orang-orang juga samar-samar bisa melihat sebagian besar kulit putih dan mulus Luna.

Penjaga keamanan mal segera datang, namun mereka dihalangi oleh beberapa pria kekar.

Pada awalnya asistennya ingin membantu Luna, namun orang yang dibawa oleh pihak sana sangat banyak, dia bahkan tidak bisa mendesak ke depan.

"Halo, ini 110 bukan, aku mau lapor polisi, aku sedang di...."

Sebelum asisten Luna sempat menyelesaikan ucapannya, Nagita langsung merebut ponselnya dan melemparnya dengan keras ke atas lantai.

"Kamu adalah....." asisten Luna membelalakkan kedua matanya, dagunya hampir jatuh karena kagetnya, suaranya langsung melemah, "Nyonya.....nyonya Atmaja......"

Nagita tidak ada waktu meladeninya, dia berdiri di hadapan Luna dengan ditemani oleh dua pengawal pribadinya.

Luna saat ini tengkurap di atas lantai, seluruh pakaian yang ada di tubuhnya sudah dilucuti sampai tidak bersisa, seluruh tubuhnya tidak ditutupi apapun, dia bahkan tidak berani mengangkat kepalanya.

Banyak orang yang mengelilingi dan menontonnya, mereka mengambil ponsel mereka untuk merekam video atau mengambil fotonya.

Kedua mata Nagita memerah karena sangat marah, dia maju ke depan dan menarik rambut Luna sehingga langsung membuat wajahnya tertarik ke belakang, "Foto yang jelas, wanita ini bernama Luna, Luna si artis terkenal itu."

Matipun Luna tidak pernah membayangkan kalau akan mengalami hal seperti ini, dia merasa sangat dipermalukan dan benar-benar tidak berdaya.

"Akhh......Kamu sedang melakukan pelanggaran hukum, kamu tahu tidak?" dia berkata sambil menangis.

"Melanggar hukum? Wanita jalang sepertimu masih tahu apa itu melanggar hukum?" Nagita tertawa dingin, "Saat kamu tidur dengan suamiku, itu tidak melanggar hukum? Saat kamu mengambil uang suamiku, itu tidak melanggar hukum?"

Kedua tangan Luna menutupi dadanya, dia menangis dan menyangkalnya : "Aku tidak, aku tidak....aku tidak ada hubungan dengan suamimu....."

"Tidak? Kamu berani berbuat tapi tidak berani mengakuinya bukan? Siapa yang membelikanmu apartemen Ling Long? siapa yang tadi menemanimu berbelanja? Coba kamu katakan sekali lagi kalau kamu tidak mempunyai hubungan dengan suamiku?!"

"......" Luna berusaha memberontak, namun musuhnya terlalu banyak, sedangkan dia hanya sendiri, perlawanannya tidak ada artinya sama sekali.

Nagita menyuruh orang disampingnya untuk menarik rambut Luna, sedangkan dia menggulung lengan bajunya lalu menampar bolak-balik wajah Luna yang kecil itu, "Plak plak plak plak", suaranya terdengar sangat nyaring, sangat bertenaga.

Orang yang menyaksikan semakin lama semakin banyak, saat para fans Luna melihat hal itu, mereka semua tercengang.

Apa yang terjadi? Apakah istri sah sedang memukul pelakor? Apakah Luna adalah seorang pelakor? Gosip tentang dia yang sudah menjadi simpanan orang itu semuanya adalah benar?

Luna yang ada di layar TV selalu mempertahankan image gadis mudanya yang murni dan polos, saat skandal tentang dirinya yang menjadi peliharaan pengusaha terkuak, para fansnya tidak mempercayai hal itu, mereka selalu mengatakan semua foto-foto itu adalah palsu, bagaimana mungkin peri mereka bisa bersama dengan seorang pria tua.

Namun kenyataannya benar-benar sudah memukul wajah mereka, gadis murni dan polos apaan, dia hanyalah seorang pelakor yang sudah menghancurkan keluarga orang lain, dia adalah wanita jalang.

Nagita memaki dan memukulnya, "Kami sudah menjadi suami istri selama 20 tahun lebih, kami selalu saling mencintai dan hubungan kami sangat harmonis, sekarang karena dirimu dia bahkan tidak pulang ke rumah lagi, apakah menurutmu aku bisa mengampunimu?"

"Dasar wanita jalang, binatang buas, apakah ayah dan ibumu tidak pernah mengajarimu moral yang paling dasar sebagai seorang manusia? Ayo, ayo, lihat ke kamera, biarkan ayah dan ibumu dan juga saudara-saudaramu melihatmu dengan jelas, ini adalah putri dari keluarga mana, sudah menggoda suami orang tapi tetap tidak diajari oleh orang tuanya."

Luna ingin memberontak, namun dia tidak berdaya, sekelompok wanita paruh baya itu sangat kuat, Nagita juga memukulnya dengan sekuat tenaga, dia hanya bisa menangis dan memohon ampun.

"Nyonya Atmaja, aku tidak berani lagi, aku tidak akan menghubunginya lagi, lepaskan aku, lepaskan aku....."

"Hehe, sekarang baru meminta ampun, sudah terlambat!" Nagita tidak mengurangi tenaganya sedikitpun, dia mencubit kulitnya yang mulus dan berkilau itu, "Dasar jalang, siapa suruh menggoda suamiku, siapa suruh menggoda suamiku!"

Luna tidak berhenti menjerit dan menangis, kulitnya yang putih mulus seketika itu juga penuh dengan bercak-bercak merah.

Dia memohon ampun dan mencoba meminta pertolongan kepada orang-orang yang sedang menonton mereka, "Tolong aku, tolong aku, siapapun juga tolong aku!"

Gadis kecil yang tadi itu berjalan keluar dari dalam kerumunan orang, Luna bagaikan sudah menemukan harapan terakhirnya, dia mengulurkan tangan ke arahnya, "Adik kecil, tolong aku."

Gadis kecil itu menghampirinya lalu langsung meludahinya, "Dasar wanita busuk, anggap saja aku buta karena sudah menyukaimu selama 3 tahun, ternyata kamu adalah wanita yang tidak tahu malu seperti ini, cuih!"

Begitu mendengar kalau istri sah sedang memukul pelakor, tidak ada satupun orang dari kerumunan yang sedang menonton berusaha untuk menghentikannya, mereka diam-diam memaki kalau pelakor itu pantas untuk mendapatkannya.

Nagita memukul Luna sampai keringatan, sampai telapak tangannya mati rasa, namun amarahnya masih belum hilang, dia mengambil sepatu heels Luna dari atas lantai dan memukulkannya ke tubuh Luna berkali-kali.

Istri sah memukul pelakor dengan ganasnya, pemandangan itu sangat spektakuler.

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu