Cinta Pada Istri Urakan - Bab 57 Paman Keempat Menunjuk Orang yang Dia inginkan (2)

Dia menjatuhkan satu kaki dan satu tangannya jatuh ke bawah, menopang tanah, dan kemudian perlahan merangkak ke bawah.

Pada saat ini, dia melihat sekumpulan benda berbulu di bagian bawah kursi, dia dengan hati-hati berjongkok di bawah cahaya redup mobil, melihatnya dengan seksama, itu adalah sepatu bot, bulu panjang, dan berwarna merah muda.

Yana?!Ini sepatu Yana!

Dia ingat dengan jelas Yana memakai sepatu bot merah muda bulu panjang hari itu, waktu itu dia menertawainya sok imut.

——“Waktu itu si pink tertidur selama 6 jam, aku dan kak Madog gantian menikmatinya sebanyak tiga kali juga tidak sadar.”

Orang yang dikatakan mereka bukan Yana kan? Yana di......Laras terkejut, api keadilan dan api kemarahan membara dalam hatinya “Woong”bagai sebuah ledakan, ini terlalu keji, memang tidak ada hati nurani, sekumpulan makluk brengsek ini menghancurkan manusia lain!

Saat orang sedang marah mereka memiliki kemampuan tidak terbatas, Laras menggeram giginya, dan jongkok perlahan merangkak ke depan.

Dia harus kabur, tidak hanya demi diri sendiri, tapi juga demi menyelamatkan Yana.

Musik dalam mobil diputar keras, Husin brengsek lagi bersenang-senang, Laras berusaha sekuat tenaga merangkak kesamping pintu mobil, jaraknya tidak jauh, tapi dia sudah berkeringat.

Dia berdiri, menjulurkan tangan membuka pintu, tapi——tidak bisa dibuka.

Dia tidak yakin apakah pintu mobil dikunci, atau tenaga dia terlalu kecil.

Keringat dia berkucuran keluar dan mengalir ke bawah dagunya, di musim dengan udara dingin ini, dia berkeringat, gugup, marah, dan lelah.

Tapi, pintu mobil yang tidak bisa dibuka membuatnya sedikit putus asa, dia merasakan ketidakberdayaan dan kesedihan hatinya serta kurangnya kekuatan.

Kalau begini terus, empat orang lainnya akan kembali, tiba waktunya dia akan lebih sulit melarikan diri.

Tepat saat ini, jendela mobil tiba-tiba terdengar bunyi ketukan.

Husin melihatnya, dan dengan tenang mematikan musiknya, dia menurunkan kaca jendela dengan santai, melihat keluar, tersenyum pada polisi lalu lintas di luar dan berkata, “Aku tunggu orang, sebentar lagi pergi, mohon jangan dipersulit.”

“Kita lagi razia pengemudi mabuk, tolong kerja samanya?”

Roh Laras bangkit, dia menggunakan sekuat tenaga, berteriak, “Tolong, tolong~~~”

Tapi, dia mengira teriakan kerasnya bagai suara nyamuk, polisi lalu lintas di lingkungan yang bising tidak mendengarnya sama sekali, malah membuat Husin mendengarnya.

”Husin melihat kebelakang, matanya melotot dan berteriak memarahi, “Anjing!”

Polisi lalu lintas menatapnya dengan tidak senang dan berkata: “Kenapa!”

Husin sangat gugup, pertama, dia terkejut Laras sudah sadar, kedua, dia takut ketahuan oleh polisi lalu lintas, dia mulai merasa lemah dan matanya kebingungan.

Polisi semakin memandangnya semakin mencurigakan, saat dia mengucapkan kata kasar, dia sekilas melirik dalam mobil.

“Tolong, dimobil ada orang, tolong......” Laras terus berteriak, dan terus menggunakan tangan memukul mobil tanpa henti.

Husin sambil menghela nafas marah, sambil menghentakkan kaki, mencoba menyembunyikan suara pukulan yang dihasilkan Laras.

“Kamu sedang apa? Tidak mau bekerja sama?”

“Tidak tidak, kaki ku sedikit kesemutan, ingin bergerak, meregangkan otot.”

Razia pengemudi mabuk hampir selesai, dia memenuhi syarat, tapi polisi lalu lintas merasa curiga, “Keluarkan STNK, SIM dan KTP.”

“……”Husin menarik nafas grogi, tapi dibelakang sudah tidak ada suara, dia tetap tidak berani santai, dengan aksen Jakarta dia berkata, “Pak polisi, aku ini warga negara yang baik, tidak minum alkohol, tidak melanggar hukum, hanya menghentikan mobil disini, tidak bolehkah? Aku segera pergi sudah bisa kan”

Selesai mengatakannya, Husin memutarkan kunci mobil, menghidupkan mesin mobil van.

Polisi lalu lintas merasa ada yang tidak benar, segera menjulurkan tangan memasukkan lengannya ke dalam dan meraih pundaknya, dan berkata: “Tuan, tolong kerja sama dengan polisi lalu lintas setempat, atau kamu akan dihukum karena menentang polisi lalu lintas.”

Alis Husin sudah panas, terserah, “Kamu razia pengemudi mabuk, aku bekerja sama, selesai periksa aku pergi, kenapa sekarang tidak boleh pergi? Lepaskan!”

Polisi sigap, langsung menarik kunci keluar, Husin gugup dan memukul setir, “Sial, dasar polisi sombong apaan, aku ini WNI yang baik, WNI yang bekerja sama dengan kalian dalam razia pengemudi mabuk, kamu tidak ada angin tidak ada badai mengambil kunciku, aku mau melaporkan kamu.”

Saat dia memaki, Laras tiba-tiba mengeluarkan kepala, dia melompat melemparkan dirinya ke kursi kedua, “Tolong......tol.....”

Husin: “……”anjing!.

Polisi:“……”kelihatannya, aku merasa ada yang mencurigakan.

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu