Cinta Pada Istri Urakan - Bab 669 Bolak-Balik Aku Kembali Ke Jomblo

Setelah mengantarkan Kapten He pergi, Aaron kembali ke tempat tidur dan tiba-tiba menyadari bahwa Suli sedang menatapnya dengan mata terbuka.

Dia tersenyum dengan terkejut, "Kamu sudah bangun, bagaimana perasaanmu sekarang?"

Suli terbangun karena suara ketukan pintu, Dia juga mendengar suara percakapan di pintu tadi. Dia tersenyum pada Aaron dan berkata, "Tidak apa-apa."

"sudah sakit seperti ini masih tidak apa-apa, didepan aku, kamu tidak perlu memaksa."

"... Ini sedikit retak saja, hehe ... apakah kamu yang menyelamatkanku? Sepertinya aku mendengar suaramu dengan samar."

"Kamu diselamatkan oleh Pasukan Khusus Serigala, bukan aku."

"Kalau begitu aku juga harus berterima kasih kepadamu, dan ketika aku sembuh kembali aku akan mentraktirmu makan."

"Oh, makan, apakah kamu tidak takut tersebar gosip? Apakah kamu tidak takut wartawan menulis kamu selingkuh dengan orang kaya?"

"..."

Kata-kata Aaron mengingatkan Suli dan juga mengingatkan dirinya sendiri bahwa Suli sekarang sudah memiliki pacar.

Ketika bahagia tidak dapat merayakan dengan ciuman , Ketika Sedih tidak dapat memeluk menangis, dan semuanya menjadi canggung karena dia sekarang memiliki pacar.

Sementara suasana menjadi membeku, dan Suli mengubah topik pembicaraan dan berkata, "Aku ingin memberi kabar kepada ibuku."

Aaron mengambil ponsel kepadanya, dan dia selalu menggunakan sidik jari untuk membukanya. Kunci itu terbuka segera. Layar ponsel itu masih sama seperti sebelumnya. merupakan foto bersama mereka ketika mereka bermain ski di Hokkaido, tetapi dalam foto itu mereka berdua mengenakan alat pelindung,tidak terlihat mukanya.

Orang lain melihat mungkin berpikir bahwa ini hanyalah gambar yang diunduh secara online, tetapi mereka semua tahu bahwa itu adalah foto selfie Suli.

Suli mengambil telepon tidak bergerak, dan terus melihat, sedikit tidak sopan, jika tidak melihat, seolah terlalu sombong, dan dia juga tidak tahu apakah dia masih menyimpan nomor ibunya di teleponnya.

Aaron memperhatikannya terdiam dan dengan sengaja bertanya, "Mengapa tidak menelepon? Aku tidak menghapus nomor mamamu."

Sekarang dia sudah mengatakannya, Suli terpaksa harus mencarinya, dan ternyata segera ketemu. Nama ibunya di buku teleponnya ternyata adalah "mama mertua".

mama mertua ...

Suli pun canggung mukanya memerah karena malu, dan bahkan melaporkan kabar baiknya dengan linglung.

"Hallo, mama, ini Suli."

Didalam telepon terdengar Lisa Badriah menangis begitu keras sehingga menjadi serak, ketika mendengar merupakan Suli ,ia bahagia terus mulai menangis lagi, "Suli? Apakah ini benar-benar Susi?"

"Ya, mama, ini aku, aku diselamatkan."

"Luar biasa, mama sangat takut, sangat takut."

"ma, aku berada di rumah sakit sekarang, dan tubuhku baik-baik saja. Ada beberapa luka kulit saja. Tidak perlu khawatir, kamu harus menjaga tubuhmu."

"Baik. Baik, paman kecilmu kembali bersamaku. Paman pertamamu mengetahui masalahmu juga langsung pulang,semua berkumpul berada dirumah kita menemani aku, Kamu baik-baik saja , kami semua juga lega.

"Yah, aku akan kembali segera setelah dokter memperbolehkan untuk pulang."

"Oke, oke, teapi Suli, kamu bersama Aaron?"

Suli membeku, iya, dia menggunakan ponsel Aaron, dia menjelaskan, "Dialah yang menyelamatkan aku dan membawa aku ke rumah sakit."

Lisa Badriah terdiam sejenak, dan berkata dengan lembut, "Suli, kamu bisa mengurusnya sendiri, mama hanya ingin kamu selamat dan damai, hal-hal lainnya, kamu bisa memutuskan sendiri"

"ma, jangan memikirkan yang lain. kami tidak ada apa apa, Intinya kamu dan paman-paman bisa tenang. dan sampaikan ke nenek juga."

"Oke."

Setelah menutup telepon, Suli ragu-ragu sejenak sementara memegang telepon, dan akhirnya mengembalikan kepadanya, "Terima kasih."

Aaron bertanya dengan nada tidak baik, "apakah tidak perlu mengabari pacarmu?"

Jantung Suli berdenyut untuk sejenak. Dia tidak tahu mengapa pada saat begini Aaron masih berkata sambil menyindir. Apakah dia menelepon Dao Minghe untuk melaporkan baik baik saja, dan dia akan merasa lega?

Aaron juga berkata, "Oh, ya, jika menggunakan ponselku untuk menelepon pacarmu. Pacarmu akan lebih khawatir."

Suli berusaha untuk duduk, efek obat bius sudah berakhir,dan dia bisa tidur dengan nyenyak.Pikirannya sangat tenang tetapi hatinya benar-benar tidak nyaman.

Melihatnya bangun , Aaron cemas lagi, "Semua badan penuh luka, Kamu bangun buat apa?"

Suli tidak mengatakan apa-apa, dia hanya ingin berdiri. Dia mengangkat selimut dan berdiri. Begitu kedua kakinya menginjak tanah, badannya langsung miring.

"Nona besar, bisakah kamu berbaring saja dan jangan bergerak? Nanti gegar otak, aku tidak bercanda denganmu ..."

Aaron menyandarkan tangannya di ranjang untuk mengelilinginya, takut dia akan jatuh lagi, "Yah, aku salah, Aku tidak bermaksud mengatakan kata-kata menyindir lagi,oke?"

Suli duduk di tepi tempat tidur, dan dia bersandar di tepi tempat tidur dengan tangan diagonal, membungkuk, kepalanya lebih rendah dari padanya.

Dia hanya mengangkat kepalanya dan menatapnya , membuat pandangannya tidak bisa menghindar dan tidak bisa bersembunyi.

Pandangannya penuh kasih sayang dan tulus, tetapi juga penuh dengan ketidakberdayaan, "aku akui bahwa aku iri padanya, oke? Siapa tidak punya emosi, apakah aku tidak boleh cemburu padanya?"

Mata Suli masam, dan dia berbisik, "Maafkan aku ..."

"Akulah yang harus meminta maaf. Ini semua bermula karena aku. Jika bukan karena aku, Tasya juga tidak akan menganggumu."

Suli menatapnya dengan heran, "Apakah kamu sudah mengetahui dia? Apakah dia sudah tertangkap?"

Aaron menggelengkan kepalanya, "Dia punya bukti alibi, dia sudah ditangkap dan dilepaskan, tapi kurasa hal ini berkaitan dengannya."

"Sejujurnya, aku bertemu dengannya. Dia bersama pria kurir yang menculikku . Pada saat itu dia yang menyetir mobil. Meskipun dia tidak melihat ke belakang, tetapi aku bisa mendengar suaranya dengan jelas."

"Pria yang mengantarkan kurir itu adalah pengawalnya yang bernama Ali, kekasihnya."

Mata Suli melotot lebar dan dia berkata, "Apakah dia di belakangmu berselingkuh dengan pengawalnya, atau mereka awalnya sudah memiliki hubungan?" Setelah menyadari bahwa dia seharusya tidak berkata demikian, dia kemudian terbatuk dua kali, "Maaf, aku seharusnya tidak menanyakan begitu banyak ... "

"Kenapa, sekarang kamu merasa kasihan padaku ya?"

"Aku ..."

"Tidak apa-apa, sudah banyak orang yang merasa kasihan dan simpati kepada aku, dan bertambah kamu satu juga tidak lebih" Aaron menertawakan dirinya sendiri. "aku sendiri juga merasa kasihan dengan diri sediri. aku ditinggalkan oleh pacar tanpa alasan. kemudian mendapatkan calon istri, dan tunanganku juga menghianatiku, dan akhirnya kembali menjadi lajang, kemudian pacarku sudah memiliki pacar, dan aku bolak-balik kembali menjadi jomblo. Apakah aku tidak kasihan? "

Hal ini merupakan kisah yang menyedihkan, tetapi keluar dari mulut Aaron menjadi seperti sedikit humor, Suli ingin tertawa, tetapi idak berani untuk tertawa.

"tertawa saja, jika ditahan akan menyakitkan."

Jika demikian aku tidak segan lagi. Mulut Suli berubah sedikit. Meskipun dia tidak benar-benar menertawakannya, kabut di hatinya menghilang seketika.

Pria ini selalu dengan mudah membuatnya sangat sedih dan dengan mudah juga membuatnya tersenyum bahagia.

Dia sudah sangat lama tidak dengan mudah tertawa lepas dari hatinya.

"Ei Ei Ei, aku berkata, menyuruhmu untuk tertawa, kamu benar-benar tertawa, apakah itu sangat lucu? Oh, aku mengerti, melihat mantan pacarmu sangat frustrasi, apakah kamu bahagia?"

Novel Terkait

Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu