Cinta Pada Istri Urakan - Bab 205 Aku Ingin Bersama Denganmu

Ariel berdiri dengan canggung di depan pintu, untuk sesaat dia tidak tahu harus memanggil siapa terlebih dahulu.

"Kak, Sandra memanggilnya dengan hangat, dia berjalan menghampiri Ariel dan menariknya masuk, "tidak mengganggu tidak mengganggu, kami sedang membicarakanmu."

"Oh? Apa yang sedang kalian bicarakan?"

"Membicarakan kalau kamu yang seorang wanita tidak kalah dari pria, menyelamatkan satu nyawa saja sudah hebat sekali, tapi kamu sekaligus menyelamatkan lebih dari 10 orang anak-anak, jasamu benar-benar sangat besar kak."

Ariel tersenyum dengan malu, "Tidak seberlebihan itu, itu kan juga bukan hanya jasaku saja."

Dia menatap Rendra, tanpa sadar merasa sedikit bersalah, "Semuanya diselamatkan oleh Rendra."

"Aiya, kalian berdua jangan merendahkan diri lagi, kalian berdua adalah pahlawan besar, sudah kan?"

Ariel tertawa dan mendorong adik sepupunya, kemudian dia berbalik dan menatap para senior, "Halo, para paman dan bibi sekalian, aku datang untuk menjenguk Rendra."

Mereka semua memang sudah berada cukup lama di kamar pasien Rendra, dari Laras sana juga masih belum ada perkembangan apapun, jadi setelah berpamitan sebentar, mereka semua pergi dari sana.

Aaron berkata kalau dia mau pergi ke tempat Laras untuk melihat kakak kedua, jadi dia juga pergi dari sana.

"Pa, ma, aku pulang agak maleman ya."

Sandra melihat orang tuanya pergi, kemudian dia menggandeng Ariel dengan gembira dan menariknya ke samping ranjang Rendra, "Kalian tidak keberatan aku menjadi obat nyamuk disini kan? Lagipula dulu aku juga sudah sering jadi obat nyamuk kalian, hihihi."

Alexa tetap di sana untuk merawat putranya, dia mengambil anggur dan berkata : "Sandra, temani bibi pergi mencuci buah."

Sandra segera mengerti maksud bibinya, dia menaikkan alisnya kearah Ariel dan memberikan isyarat "Aku tahu kalian mau berdua saja" dengan tatapan matanya, kemudian dia langsung pergi menemani bibinya mencuci buah dengan gembira.

"Bibi, apakah aku akan segera mendapatkan undangan pernikahan?"

"Bibi, menurut bibi jika mereka berdua menikah, aku harus memberikan 1 angpau atau 2 angpau?"

"........"

Di dalam kamar pasien akhirnya hanya tersisa Rendra dan Ariel saja, Ariel memasukkan bunga yang dia bawa ke dalam vas bunga yang ada di dekat ranjang, itu adalah seikat bunga morning glory berwarna biru dan ungu yang sedang mekar.

"Sekarang bukan musimnya morning glory, namun seikat bunga morning glory ini malah mekar dengan indahnya, pemilik toko bunga berkata kalau morning glory melambangkan lahir kembali....."

Dia berbicara sambil dengan hati-hati menggunakan ekor matanya untuk melihat Rendra.

Saat Ariel melihat tatapan matanya yang serius, dia segera menjelaskan kepadanya : "Manajerkulah yang sudah mengatur jumpa pers pada pagi ini, kami sebagai seorang seniman hanya bisa mengikuti segala yang dikatakan oleh manajer kami, kami tidak berdaya."

Rendra tetap terlihat acuh tak acuh, terlihat sama sekali tidak peduli akan semua hal ini.

Tidak peduli apapun yang Ariel katakan, semua itu tidak ada hubungannya dengan dirinya, dia tidak peduli.

Hanya saja, dia sudah bukan Ariel yang jujur yang dulu dikenalnya itu.

"Apapun yang kamu katakan, itu adalah urusanmu, aku sama sekali tidak peduli akan hal ini." Rendra berkata dengan datar.

Ariel langsung tersenyum, dia sudah tahu kalau dia pasti tidak akan keberatan.

Dia masih sama seperti yang dulu, akan selalu memaafkannya tanpa batas, tidak peduli apapun yang sudah dia lakukan, Rendra tidak akan pernah marah.

Ariel duduk di pinggir ranjang dan melihat kedua kaki Rendra yang digips, matanya langsung memerah, "Sakit tidak?"

"Sudah tidak sakit lagi."

"Kemarin bagaikan sebuah mimpi buruk, untung saja kita tidak apa-apa. Rendra, setelah melalui hal ini, aku semakin yakin dengan hatiku, aku mau bersama denganmu, tidak akan pernah meninggalkanmu lagi."

Rendra tertegun dan mengerutkan keningnya dalam-dalam, dia pikir kalau sebelumnya dia sudah mengatakannya dengan sangat jelas.

"Aku tidak peduli, Ariel tidak memberikannya kesempatan untuk menolak, dia berkata dengan sedikit manja dan juga keras kepala, "Aku tidak peduli apakah kamu saat ini masih suka padaku atau tidak, yang jelas aku mau mengejarmu lagi sampai kamu bersedia menerimaku."

Setelah berkata seperti itu dia langsung menerjang ke arah Rendra, kedua tangannya memeluk pinggangnya dengan sangat erat, dia juga menempelkan wajahnya ke dada Rendra.

Kedua kaki Rendra tidak dapat bergerak, dia juga seorang seorang pasien, jadi dia tidak bisa menghindar sama sekali.

Pada saat ini, Alexa dan Sandra sudah kembali dari mencuci buah, saat melihat adegan ini, mereka segera mundur kembali.

Sandra : "Waaa, kalian sudah begitu tidak sabar yah? Benar-benar menusuk mata."

Wajah Rendra terlihat marah, dia semakin mengerutkan keningnya.

Ariel memeluknya dengan sangat erat, dia takut kehilangan dirinya sekali lagi.

Dari luar tiba-tiba terdengar suara teriakan terkejut Sandra, "Loh loh loh, aku kira siapa, ternyata nona kedua Atmaja, untuk apa kamu datang kemari?"

Sandra dan Laras adalah musuh bebuyutan waktu SMA, jadi tentu saja hubungannya dengan Manda juga tidak baik.

"Apakah Rendra berada di sini?"

Itu adalah suara Manda, Rendra langsung bangkit dan setengah duduk, dia juga langsung mendorong Ariel menjauh dan di saat yang bersamaan dia tidak sengaja mengenai luka di kedua kakinya.

"Sssshh....." dia menutup kedua matanya dan meringis, sangat sakit sekali.

Ariel merasa cemas dan juga sakit saat melihatnya kesakitan, dia menekan bahu Rendra dan berkata : "Kamu jangan bergerak, kakimu kan masih digips."

Di luar Sandra melihat Manda mengenakan pakaian pasien rumah sakit, dia menaikkan dagunya dengan angkuh dan bertanya : "Untuk apa kamu mencari kakak sepupuku?"

Kakak sepupu? Rendra ternyata adalah kakak sepupunya? Manda merasa sangat terkejut, dengan karakter Sandra yang sombong dan suka pamer itu bagaimana bisa adalah adik sepupu Rendra? Benar-benar sulit dipercaya!

Namun dia menahannya demi Rendra, dia juga memaksakan sebuah senyuman.

"Hehe, biar bagaimanapun aku dan kakak sepupumu bisa dibilang adalah teman seperjuangan yang sama-sama sudah merangkak keluar dari reruntuhan, jadi aku datang kemari untuk melihat kondisinya."

"Kamu adalah nona Manda Atmaja bukan?" Alexa berkata sambil tersenyum lebar, "Kedua kaki putraku patah, jadi harus digips dan dirawat selama beberapa waktu."

Manda mengangguk dengan hormat, "Ternyata anda adalah ibu Rendra, halo bibi, panggil aku Manda saja. Saat bangunan sekolahnya runtuh, dialah yang sudah menyelamatkanku dan juga 2 orang murid lainnya, jadi aku ingin berterima kasih padanya secara langsung."

Alexa merasa senang mendengarnya, dia mengangguk dan berkata : "Baiklah."

Namun dia tidak menyangka kalau Sandra akan mengulurkan tangan dan menghadangnya, "Hei hei hei, sekarang tidak boleh, kakak sepupu perempuanku ada di dalam, kamu tidak boleh mengganggu dunia mereka berdua saat ini."

"???" wajah Manda penuh dengan tanda tanya, apa maksudnya ini?

Sandra merasa sangat bangga sampai-sampai kedua alisnya seolah-olah akan terbang, dia berkata : "Ariel, bukankah dia juga adalah teman seperjuanganmu? Kakak sepupuku itu adalah seorang artis terkenal, dapat bekerja bersama dengan artis internasional seperti dirinya adalah sebuah kebanggaan untukmu."

"......." ternyata dia juga adalah adik sepupu Ariel, kalau ini pasti benar, karena mereka sama-sama palsu.

Hanya saja, tunggu sebentar, apa maksudnya dengan dunia mereka berdua?

Tepat ketika otak Manda dipenuhi dengan tanda tanya, dari dalam tiba-tiba terdengar suara teriakan Rendra yang nyaring, "Masuklah, semuanya masuk saja."

Alexa mengira sudah terjadi sesuatu, jadi dia segera membuka pintunya dan masuk ke dalam, "Rendra, apa yang terjadi?"

Rendra memelototi Sandra dengan marah, dia bertanya kepadanya : "Omong kosong apa yang sedang kamu bicarakan?"

Sandra tertegun, dia tidak mengerti maksud perkataannya.

Wajah Ariel malah terlihat canggung.

Alexa tersenyum dan berusaha untuk mencairkan suasana, "Ada apa, nak? Kamu lihat, Manda datang untuk menjengukmu......Manda, ayo kemari dan duduk di sini, ini untukmu, makan anggurnya, baru saja dicuci, Ariel juga ayo makan."

Rendra, Manda dan juga Ariel, begitu mereka bertiga diketemukan, suasananya menjadi sangat canggung.

Ditambah lagi dengan Sandra yang hanya bisa menambah masalah, dan juga Alexa yang hanya bisa terus menjadi penengah, situasi ini terasa sangat aneh.

Novel Terkait

You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu