Cinta Pada Istri Urakan - Bab 244 Pilih Aku Atau Dia

Tindakan mulia Manda membawakan beberapa angin baik untuk Perusahaan Atmaja, yang sedang dalam kesulitan

Namun, kekosongan pendanaan terlalu besar, masih tetap belum bisa memulihkan kerugiannya.

Sekretaris mengetuk pintu dan masuk, ekspresinya yang suram membuat Rama panik.

“Statistiknya sudah keluar?”

Sekretaris mengangguk dan menyerahkan hasil statistik dengan gelisah, “Menurut situasi saat ini, Perusahaan Atmaja hanya bisa bertahan kurang dari dua bulan.”

Rama mengerutkan kening, dan berkata dengan tidak senang, “Kabarkan semuanya untuk rapat sekarang.”

“....... Direktur Atmaja, Tuan Arteri dan Tuan Tang mereka mengambil cuti sakit.”

“Apa? Pada saat ini, mereka masih mengambil cuti?!” Rama sangat marah, namun tidak berdaya, manajemen perusahaan masih bergantung pada mereka.

Rama melambaikan tangan memberi isyarat pada sekretarisnya untuk keluar, dia terdiam sejenak, dan kemudian menelepon Tere Liye.”

“Maaf, nomor yang kamu hubungi tidak ada di area layanan.. ...”

Rama meletakkan ponselnya, dengan kesal dia menggosok wajahnya dengan kedua tangannya.

Pada tahun ini, Perusahaan Atmaja didirikan, di saat ramai, orang yang mengantri untuk meminta bertemu dengannya pernah mencapai puluhan orang, dan semuanya adalah orang-orang terkenal di Jakarta.

Tiba-tiba menjadi seperti ini, Rama benar-benar jatuh.

Dan Tere Liye tidak bisa dihubungi, sekarang dia hanya bisa duduk menunggu mati.

Dia memegang kepalanya dengan kesal, pandangannya melirik ke foto di atas meja, itu merupakan foto keluarga mereka berempat.

Dalam foto itu, Nagita merangkul tangannya, dan sepasang putri berdiri di samping mereka, tersenyum bahagia.

Sayangnya, sekarang keluarga ini juga akan hancur.

Nagita telah mentransfer semua aset yang bisa ditransfer, sekarang Rama hanya bisa melindungi perusahaan Atmaja ini, kalau perusahaan Atmaja bangkrut, dia akan kehilangan semuanya.

Tidak memiliki perusahaan, tidak memiliki uang, dan juga tidak memiliki keluarga.

Dia mengambil foto, menyentuh wajah istrinya dengan ibu jarinya yang kasar, perlahan-lahan air matanya mengalir.

Mereka suami istri telah bersama selama puluhan tahun, pada saat mereka menikah, mereka berjanji akan menjadi tua bersama, namun tidak terduga akan berpisah di hari tua.

Semua ini adalah dosanya sendiri, jadi sekarang dia juga tidak berani kembali ke rumah, dan hanya bisa tidur di perusahaan sepanjang hari.

Tepat ketika dia sedang berpikir, ponselnya tiba-tiba berdering, dia kembali semangat, mengeluarkan ponselnya dan melihat.

Panggilan dari Nagita.

Dia menyeka air matanya dan mengambil napas dalam-dalam, “Halo, aku sangat sibuk, ada urusan apa segera katakan.”

Berkata dengan nada suara yang sangat tidak sabar, dia pura-pura kuat untuk mempertahankan wajah pria.

Nagita di dalam telepon mendengar nada ini, berkata dengan ironis, “Direktur Atmaja, apakah kamu terlalu sibuk hingga tidak ada waktu untuk tanda tangan?”

“......” tanda tangan? Hati Rama tiba-tiba menyusut.

“Besok pagi kita bertemu di firma hukum, kalau kamu tidak datang, maka kita langsung bertemu di pengadilan.”

Nagita selesai berkata langsung menutup telepon, Rama tertegun untuk waktu yang lama, dan tanpa sadar, matanya memerah lagi.

Apakah benar ingin bercerai? Apakah keluarga ini benar akan hancur seperti begini?

Di vila keluarga Atmaja, Nagita langsung meneteskan air mata setelah menutup telepon, dan berteriak marah: “Dasar si kejam, Rama Atmaja, anjing.”

Maira turun dari lantai atas, dan tetap berpenampilan santai, “Bu, kamu terlalu berisik, apa gunanya kamu menangis sepanjang hari?”

Nagita memiliki keluhan di hatinya, Manda biasanya akan menghiburnya dengan penuh perhatian, atau membantunya memarahi wanita pihak ketiga.

Pada saat ini, dia mulai khawatir tentang Manda.

“Maira, adikmu sudah tiga hari tidak kembali ke rumah, aku meneleponnya dan dia juga tidak mengangkat, kamu pergi keluar dan mencarinya.”

“Aku tidak akan pergi, kamu pergi sendiri mencarinya.”

“Aku sibuk bercerai dengan ayahmu, kalau aku punya waktu, aku sudah pergi mencarinya, kamu di rumah sepanjang hari juga tidak ada kerjaan, dia adalah adikmu, apakah kamu tidak khawatir?”

Maira tersenyum dingin,”Adik? Heh, adik dari mana, dia bukan adik kandung. Dia merusak pernikahanku dengan Tanu, aku sangat membencinya, bagaimana mungkin aku akan mengkhawatirkannya? Dia sebaiknya mati di luar!”

“.......” hati Nagita berdebar kencang, dan punggungnya terasa dingin, “Bagaimana ini bisa menjadi salah Manda? Manda hanya melihat Tanu berselingkuh dengan Yunar, dan memukul mereka, ya benar, dia memukul orang memang salah, namun dia melakukan ini demi kamu.”

“Aku tidak membutuhkannya!” Maira menjerit, dan emosinya juga menjadi tidak stabil.

Nagita terkejut dan kaget, hingga tidak bisa menutup mulutnya, “Maira, kamu......”

“Bu, aku sudah muak, kalian semua sedang menertawakan aku, kan?”

“Tidak...... tidak, Maira, kamu tenang.”

Maira tiba-tiba memeluk kepalanya, berteriak “ah”, kedua tangannya menarik rambutnya secara acak, dan gila-gilaan menggelengkan kepalanya.

“Maira, Maira!” Nagita ketakutan, “Bibi Darmi, Bibi Darmi, Pak Supri..... cepat ke sini.....”

Setelah mendengar suara, para pembantu bergegas datang, emosi Maira semakin meningkat, dia berteriak, “Jangan mendekat, jangan mendekat!"

“Oke, oke, Maira, kamu tenang, ada apa kita bicarakan baik-baik.”

“Tidak boleh mencari Manda, di dalam keluarga ini kalau ada dia tidak ada aku, ada aku tidak ada dia!” Mata Maira membuka lebar bagaikan lonceng perunggu, ekspresinya juga sangat ganas, seolah-olah dia ingin memakan orang.

“Oke, tidak cari.”

"Dia sudah terkenal sekarang, semua orang memujinya, kalau kamu pikir dia lebih penting daripada aku, kamu boleh pergi mencarinya.”

“Tidak, tidak, tidak, aku tidak mencarinya, tidak mencarinya.”

Kaki Nagita bergetar ketakutan, dia menjanjikan apa pun yang dikatakan putrinya, “Maira, ada apa denganmu?”

Maira menatap ibunya, dan kemudian memandang semua pembantu di ruangan itu, dia menangis sambil tersenyum, dan berkata, “Kalian semua sedang menertawakan aku, kan?”

“Tidak, tidak......” Semua orang melambaikan tangan.

“Bohong, kalian pasti sedang menertawakan aku, aku Maira Atmaja, pernikahanku dibatalkan, dibatalkan, hahahahaha......”

Nagita sangat cemas, dia tidak pernah melihat putrinya berpenampilan gila seperti ini.

Dia sangat menyesal, mengapa dia bisa menanamkan nilai pandangan hidup yang salah pada putrinya di masa lalu? Ini kegagalannya menjadi seorang ibu!

Maira tersenyum, kemudian ketakutan memeluk tubuhnya sendiri, dan terus bergumam, “Tidak, aku tidak mau ditertawakan, aku tidak mau ditertawakan, aku tidak mau, tidak mau!

Maira menjerit sambil berlari ke lantai atas, berlari kembali ke kamarnya dan menutup pintu.

Nagita sangat panik, “Pak Supri, segera panggilkan dokter..... oh tidak, suruh beberapa orang pergi mengawasi Nona, jangan sampai terjadi sesuatu padanya.

“Oke, aku akan mengaturnya.”

Kaki Nagita terasa lemah, dan langsung duduk tak berdaya di sofa.

Mengapa keluarga ini menjadi seperti begini?

——

Pada saat ini Manda sedang makan bersama Rendra, sudah tiga hari sejak dia keluar, dia juga khawatir tentang keluarganya.

Rendra melihatnya tidak senang, dia juga dapat menebak pikirannya, dan bertanya, “Apakah kamu ingin aku pulang bersamamu?”

Manda kembali sadar, pura-pura santai menggelengkan kepalanya, “Tidak.”

“Hanya karena Tanu, tidak layak kalian bertengkar, pasti ada hal lainnya, kan? Katakan padaku, sekarang aku adalah pacarmu.”

Melihat tatapan Rendra yang tegas, Manda agak sulit untuk mengatakannya, dia menggigit sumpitnya dan merasa ragu, lalu berkata, “Aku bukan sengaja menyembunyikannya padamu, tetapi aku juga butuh waktu untuk mencerna semua ini, tunggu aku bersedia, aku akan memberitahumu.”

“Haiks...... baiklah, kalau begitu cepat makan.”

Novel Terkait

Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu