Cinta Pada Istri Urakan - Bab 458 Apakah Kamu Menyukai Ibuku?

Di malam itu, Randi langsung menelepon, di dalam hati Laras berpikir, ini pasti Fanny yang memberitahu Randi nomor telepon Laras.

“Halo?”

“Halo, Presdir Laras, ini Randi.”

“Hi, panggil namaku saja.”

“Baiklah, Laras, apakah kamu ada waktu sekarang? Aku tiba-tiba menelponmu, apakah terlalu lancang?”

Berdasarkan tahapan pada alur cerita biasa, Laras pasti akan berkata “Ada”, akan tetapi, Laras sengaja melakukan sesuatu yang berlawanan dengan alur cerita, “Aku sedang memandikan kedua anakku, kemudian menemani mereka berdua tidur, pada dasarnya waktuku di malam adalah waktu untuk anak-anak.”

Di satu sisi telepon lainnya sangat diam, di dalam hati Laras berpikir, dia menginginkan hasil yang seperti ini.

Banyak orang yang berkata bahwa anak-anaknya adalah beban bagi dia, pada dasarnya kedua anak tersebut sudah mengikat mati masa depannya, tetapi menurut dia, anak-anaknya adalah perisai untuk dia, setiap ada lawan jenis yang memiliki maksud lain, setelah mengetahui dia memiliki dua anak, secara spontan akan menghilang tanpa jejak.

Disaat Laras terburu-buru ingin mengakhiri sambungan telepon, Randi membuka mulut, dan berkata: “Besok aku akan pergi menjemput kalian, mengantar anak-anak ke TK.”

“... …” Sekarang giliran Laras yang berpikir, ini adalah strategi yang seperti apa?

“Aku sudah add kamu di Wechat, apakah kamu melihatnya?”

“Hmm… … Rata-rata waktuku di rumah dihabiskan untuk menemani anak, jarang melihat ponsel.”

“Oh, apabila kamu mempunyai waktu renggang, jangan lupa accept.”

“ini … …”

Disaat Laras sedang memikirkan alasan untuk menolak dia, Randi berkata lagi,

“Kata Fanny kamu sedang bingung mau mendaftar kegiatan ekstrakurikuler apa untuk kedua anakmu, kebetulan kakakku bekerja di bidang penelitian tentang peminat ekstrakurikuler, bukan yang terbaik, tetapi di Kota Jakarta juga termasuk salah satu lembaga pendidikan yang berkualitas, aku akan membuat grup chat untuk kalian berdua, jika kamu ada pertanyaan bisa langsung bertanya padanya.”

Ini sungguh hebat, “Baiklah, apabila begitu aku berterima kasih terlebih dahulu.”

“Sama-sama, kalau begitu aku tidak mengganggumu lagi, titip salam buat kedua anakmu.”

“... ... Baiklah.”

Setelah memutuskan panggilan, Laras merasa sedikit malu, diam-diam membuka aplikasi Wechat, dari fitur penolakan pertemanan, menerima permintaan pertemanan Randi.

Begitu dia menerima, Randi langsung membuat sebuah grup chat di Wechat, dan kakaknya juga langsung masuk ke grup chat.

Begitu Laras melihat username kakaknya, ternyata adalah Nona Trivia Uno kepala sekolah TK Bakat Pohon Kecil.

Pohon Kecil adalah lembaga pendidikan ekstrakulikuler yang paling terkenal di Kota Jakarta, kelas pengembangan ekstrakurikuler di Pohon Kecil, hampir semua kelas penuh, di dalam pandangan orang tua, Pohon Kecil ini adalah lembaga pendidikan yang paling populer sekarang, dan Nona Trivia dalam bidang penelitian peminat ekstrakurikuler ini juga mempunyai banyak prestasi, sehingga kelas dia, sangat digemari semua orang tua, sulit untuk mendapatkannya.

Keluarga yang memiliki anak kecil, orang tuanya pasti akan mengetahui Pohon Kecil, dan juga pasti mengenal Nona Trivia.

Yang paling penting adalah, semua kuota kelas Pohon Kecil ini terbuka untuk platform yang sama, tidak peduli dengan latar belakang dan hubungan yang seperti apa, semuanya sama, sehingga sulit untuk mendapatkannya.

——“kepala sekolah Uno, aku memiliki dua orang anak, berusia 3,5 tahun, sudah masuk TK kecil, aku ingin bertanya anak yang di usia ini cocok mempelajari apa?”

——“Sebagai orang tua sebaiknya membimbing anak dalam hal-hal yang membuat mereka tertarik, bukan membantu anak untuk memilih, semua jenis ekstrakurikuler itu dibangunkan pada dasar minat dan bakat anak, besok hari Sabtu, kamu boleh membawa anak-anak datang untuk mengetes, mendengarkan kemauan anak-anak.”

——“Baiklah, terima kasih.”

——“Kode barcode ini adalah syarat untuk mengetes, ketika masuk ke dalam TK harus memindai kode barcode.”

—— “Terima kasih banyak.”

Laras sedikit tidak percaya, banyak orang tua yang kaya dan juga memiliki latar belakang yang kuat, meskipun mereka sudah berpikir keras menggunakan segala macam cara juga tidak bisa mendapatkan kuota Pohon Kecil, mendapatkan kesempatan untuk mengetes itu jauh lebih sulit lagi, akan tetapi dia mendapatkannya dengan mudah.

dia membuka Wechat Randi, mengirim pesan kepadanya——“Terima kasih, aku akan mentraktirmu makan di lain hari!”

——”Daripada memilih hari lain, besok saja, kebetulan aku ingin bertemu dengan kakakku.”

—— “Baiklah.” dia tidak memiliki alasan untuk menolak.

——“Besok pagi aku akan menjemput kamu dan anak-anak, kita pergi bersama.”

——“Ini akan sangat merepotkan kamu, kami pergi sendiri saja.”

——”Tidak merepotkan, satu jalur, lagian MRT di depan TK sedang dalam perbaikan, ada beberapa jalan ditutup, aku mengkhawatirkan kamu tidak menemukan tempat tersebut, apabila terlambat datang akan memberikan kesan yang buruk.” .

Laras mengetahui bahwa, Randi sudah mengetahui kelemahan-kelemahan Laras dengan sangat jelas, meskipun Laras mengetahui maksud dia, akan tetapi dia tidak mengungkapkan secara langsung bahwa dia menyukai atau ingin mendekati Laras, bagaimana Laras bisa langsung mengatakan bahwa aku tidak mencintaimu?

Lagian, bantuan yang dia menawarkan kepada Laras, kebetulan Laras membutuhkan bantuan tersebut sekarang.

Anak-anak, selalu menjadi kelemahan bagi dia.

Di pagi hari berikutnya, Rumah Laras sudah kedatangan tamu, di kamar lantai dua Laras bisa mendengar suara dari Lantai bawah.

“Cepat, paman akan datang menjemput kita, nanti kalau jumpa harus memanggil dia Paman Uno, sudah mengerti?”

“Mengerti mama, kamu sudah mengulangi sebanyak lima kali.” Nana sangat pintar, baru saja selesai berkata dia langsung lari keluar dari kamar dan melompat-lompat turun ke bawah.

“Hei, hati-hati… …” Laras menghembuskan nafas, langsung menarik putranya, “Bobi, ayo cepat kita turun.”

Nana seperti seekor burung yang sangat bahagia, sebelum dia turun, sudah terdengar suara Nana yang jernih, “Kakek, kakek, ini adalah labu kuning kesukaan kamu.”

Romo sampai di depan tangga, berjongkok, membuka kedua tangannya dengan lebar, menangkap Nana, dan memeluk dia, “Kucing nakal, baru bangun, bukannya sudah janji akan bangun pagi pada hari ini?”

“Oh tidak, semua ini karena kakak yang terlambat bangun.” Nana melihat pria muda yang sedang duduk di sana, putih bersih, tinggi dan sangat ganteng, kedua matanya langsung bersinar, “Hi, Paman Uno.”

Paman Uno? Ekspresi pria itu sedikit aneh, dia menunjukkan senyuman yang canggung dan tidak kehilangan sopan santun.

Kemudian Bobi dan Laras turun ke bawah, Laras melihat, seketika kaget sampai kedua bola matanya hampir jatuh, ini bukan Paman Uno, ini adalah Paman Christian, kenapa dia bisa datang? Bukannya sudah putus dengan Lana?

Laras langsung meminta anak-anak mengubah panggilan, “Nana, salah, ini adalah Paman Christian, Bobi, cepat panggil.”

Bobi: “Hi Paman Christian.”

Dengan bingung Nana bertanya: “Mama, bukannya kamu bilang Paman Uno yang datang menjemput kita? Mengapa menjadi Paman Christian?”

“Hmm… … ini … …” Laras merasa sangat canggung, “Dia adalah Paman Christian,cepat panggil.”

Nana memutar kepalanya dan melihat ke arah Christian, berkata: Hi, Paman Christian, kamu ganteng sekali.”

“... …” Anak gadisku, jangan begitu tergila-gila, boleh? sebagai seorang ibu sangat mengkhawatirkanmu!

Satu detik setelah Laras muncul, tatapan Christian langsung terkunci pada Laras.

Tahun lalu, setelah mengetahui Laras sudah ke Indonesia, dia masih berada di Belanda, setelah lulus dia langsung terjun ke bisnis keluarga, beberapa tahun ini dia sangat sibuk, dalam waktu satu tahun, dua per tiga waktunya berada di setiap sudut bumi. ,

Begitu dia pulang dengan tidak sabar dia ingin bertemu dengan Laras, dia mencari sebuah alasan pertemuan bisnis dan datang mengunjungi rumahnya.

Selama bertahun-tahun tidak jumpa, di dalam hati Christian, Laras masih seperti seorang anak gadis yang ceria, sama sekali belum berubah.

“Paman Christian, mengapa kamu melihat ibuku terus?” Nana langsung berkata dengan polos, “Apakah kamu menyukai ibuku?”

Christian: “... …”

Laras: “... …”

Romo yang sudah mengetahui maksud Christian sejak awal: “... …”

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
5 tahun yang lalu