Cinta Pada Istri Urakan - Bab 301 Menyalakan Lampu, Menangkap Maling, Memergoki Sabahat

Orang bisa berbohong, tetapi kamera CCTV tidak akan berbohong.

Cuplikan video ini tidak hanya membuktikan bahwa Laras tidak bersalah, tetapi juga telah menemukan pelaku yang sebenarnya.

Kepala Hanib menarik kembali progress bar, kembali menonton sekali lagi, dan melihat dengan jelas orang yang benar-benar mendorong.

Pada saat itu, Anya dan Nana sedang mabuk, jalan sempoyongan, mereka berdua saling menyokong satu sama lain agar tidak jatuh.

Saat berpapasan dengan Laras, Nana yang sedang berdiri di sebelah kanan Anya, tiba tiba mergangkan tangannya, melewati badan Anya, dan mendorong dengan kuat disebalah kiri Anya

Tindakan sangat cepat dan tepat, Anya melaju kedepan dan jatuh, Nana juga ikut jatuh.

Yang dilihat oleh mata bisa jadi palsu, Yang didengar oleh telinga juga bisa jadi palsu.

Nana hanya ingin mencari kambing hitam.

Siapapun yang melewati mereka, termasuk Laras, yang penting ada satu orang saja, dia bisa pergi tanpa diketahui orang.

Dari sudut pandang Anya, Sumber dorong berasal dari bagian kiri belakangnya, tentunya dia akan memikir bahwa Laras di sebelah kirinya yang mendorongnya.

Tetapi dia tidak tahu, bahwa sumber dorong berasal dari sahabat baiknya, Nana. Nana sudah lama ingin sengaja mendorong dia, dan mencari seorang kambing hitam.

Padahal sudah percaya diri ingin pergi tanpa diketahui orang, siapa tahu ketemu dengan Laras.

Sekarang, dia sedang bermasalah dengan hal yang sangat dibanggakan.

Anya sangat sedih, marah hingga badan menggigil, dan berteriak,” Nana, mengapa kamu mendorong aku? Mengapa? Mengapa?”

Orang yang berada disekitar juga heran seperti Anya

Karena setiap kali ada acara berkumpul, Anya dan Nana selalu bersama-sama, mereka berdua sama seperti bayi kembar siam, tidak bisa dipisah.

Suasana hati Nyonya Kim juga sedang emosi, Dia melihat Nana tumbuh dewasa, menganggap dia sebagai anak kandung sendiri, Setiap Anya mendapatkan sesuatu, Nana juga akan dapat.

Pada saat ini, Dia mengangkat tangan tanpa ragu, “Pak Pak” menampar muka Nana.

Telapak tangan, sakit dan memanas.

Nana duduk disana, tidak menantang, dan juga tidak bisa menantang.

Di dalam kerumunan, tidak akan kekurangan orang yang bermulut besar, peristiwa menarik ini sangat bagus untuk didalami.

“Memang sahabat palsu, masih mengira bahwa persahabatan mereka sangat kokoh.”

“Memang persahabatan bisa hancur kapanpun, dimana saja, Tadi masih cium-ciuman, dan bilang semua bisa dibagi kecuali pria, benar-benar jijik.”

“Aku sudah tahu dari awal bahwa Nana hanya berpura-pura, sama seperti anjing Bulldog yang hanya bisa menjilat Anya, dan hanya Anya, yang menganggap dia sebagai sahabat.”

“……”

Pipi Nana membengkak, perdebatan disana sudah tidak terkontrol, Dia berasa seperti dibuka semua kartu kebenarannya didepan semua orang.

“Haha,” dia tertawa sarkasme, mengangkat kepalanya dan melihat Anya,” Mengapa? Kamu masih menanyakan mengapa?”

Kenyataan sudah terungkap dan tidak bisa disembunyikan lagi, dia juga tidak perlu berpura-pura, sudah sekian tahun, dia sudah tidak tahan lagi dengan Anya.

“Apapun bisa dibagi selain pria? Anya, seharusnya kamu bilang, kamu telah tidur dengan berapa mantanku?!” Nana dengan menggila menyalahkan Anya dan bilang,” Dengan calon suamiku saja kamu tidak sungkan, kamu masih tidak malu mengatakan kita adalah sahabat?”

“Apakah sahabat seperti ini? Apakah sahabat akan menusukku dari belakang? Kamu terus menggoda priaku, kamu kira aku tidak tahu?”

“Anya, Kamu selalu mengira bahwa diri sendiri putih, kaya, dan cantik, Bangga seperti seorang burung merak, Tetapi dimataku, kamu hanyalah seekor ayam! Ayam liar yang dengan otomatis pergi mencari tamu.”

Nana berbicara sangat cepat, hanya sebentar telah mengucapkan semua hal yang sangat menakjubkan, membuat orang sekitar tidak percaya.

Menyalakan Lampu, Menangkap Maling, Memergoki Sabahat!

Anya dengan ketakutan menatap tajam, malu, takut, pusing,” Sekali lagi kamu sembarangan ngomong, aku akan merobek mulutmu?”

“Haha, Aku bisa bersumpah, bahwa setiap kata yang kuucapkan adalah kebenaran, jika tidak, keluargaku akan mati semua.”

“Kamu…..” Anya sangat emosi, menarik-narik lengan bajunya ibu.

Nyonya Kim maju selangkah, mengangkat tangan, “Pak” menampar lagi,” Omong Kosong, Tidak cukup mendorong anakku, masih ingin merusak nama baiknya, memang aku buta dulu menyayangimu dengan sepenuh hati.”

Nana menjilat daging pipinya yang kesakitan, dengan kejam melihat Nyonya Kim,” Tante, Kamu memasukkan obat diare ke bekalku, kamu kira aku tidak tahu?”

Orang sekitar: “…………”

“Sehari sebelum ujian menari, kamu membuatkan bekal kepada Anya, dan dengan baik hati membuat punyaku juga, setelah aku makan, aku diare semalaman, Hari kedua ujian kalah dari Anya, dan akhirnya dia mendapatkan kesempatan sebagai peran utama menari.”

“Tante, taktikmu seperti ini, apakah benar-benar baik? Anya, Sebenarnya kamu sama jahatnya seperti ibumu, dari kecil hingga dewasa, kamu selalu menggunakan taktik mengambil semua barangku, baju, tas, perhiasan, hingga pacar, Mental seperti apa itu? Kamu ini memiliki penyakit mental!”

Anya marah dan sedih, pergelangan kakipun sakit, dengan emosinya, ia berdiri dan mendorong “sahabat”nya yang sedang duduk dikursi.

“Duang”, kursi jatuh kelantai, Nana juga jatuh kelantai.

Nyonya Kim sangat emosi, pertama, sangat sayang dengan anaknya, kedua, kesedihan kepada Nana yang biadab, yang telah disayanginya selama bertahun-tahun.

Ini mana cukup?

Nyonya Kim merupakan ibu rumah tangga yang berbadan lebar dan berat, tenaganya pun kuat, dan disaat emosi seperti ini, kekuatan bertambah besar.

Tanpa bicara, kaki tangan bergerak semua, menghantam Nana yang sedah berada dilantai.

Orang sekitar tidak ada yang berbicara, juga tidak ada yang melerai.

Akhirnya, polisi yang menarik Nyonya Kim.

Masalah ini merupakan sebuah lelucon, Alur beberapa kali berbalik, jadi bahan ghibah bagi orang ketika makan dan minum teh.

Keluarga orang kaya memang memiliki perasaan yang tidak tebal, jangankan persahabatan, Kadang kala, rasa antar keluarga juga mudah hancur.

Kemudian, Keluarga Kim bertiga dan Nana dibawa ke kantor polisi.

Ucapan yang diucapkan Nyonya Kim tadi, hanya ingin agar kehidupan Nana didalam penjara tidak baik.

Semua orang bubar, Gavin dan Laras juga siap-siap untuk pergi, Konflik ini berlangsung hingga tengah malam.

Dan, Karena hal ini, membuat orang sekitar tahu mengenai pandangan Gavin terhadap Laras.

Aaron meminta maaf dan membawa kedua orang ke pintu lift,” Kakak ipar, aku rasa, aku harus meminta maaf kepadamu, sorry.”

Laras menggeleng kepala,” Anggap saja sebagai pembuka mata semua orang, tidak apa-apa.”

Gavin membuat wajah suram “berkata ini jangan lihat ke aku”, “ Jangan main hingga larut malam, sudah cukup.”

Aaron membuat gerakan tangan “OK”, “Iya, aku tahu.”

Kembali ke kamar Presidental Suite, Laras seperti kucing malas, Padahal ingin melepaskan dan membuang sepatu hak tinggi, teapi karena harganya yang mahal, dengan hati-hati membukanya, dan meletakkan di sudut dinding dengan rapi.

“Sini, aku bantu kamu,” Gavin melihat dia ingin menarik resleting dibagian belakang, dengan otomatis membantunya,” Seharusnya aku menolaknya, membuat kamu merasa tidak nyaman”

“Tidak apa-apa”

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu