Cinta Pada Istri Urakan - Bab 792 Pembantu Kecil Yang Licik

Rendra mengantar Laras menurun tangga,”Memang kamulah yang punya solusi, dia mau mengikuti nasihatmu dan pergi buang stress.”

“kakak, aku merasa masalah Manda sedikit parah, sepertinya dia sangat cemas.”

“Kamu juga merasa ya, waktu dekat ini dia memang aneh, malam juga insomnia, semalaman tidak bisa tidak.”

“Parah ya, pantas aku melihat raut wajahnya begitu pucat, tubuhnya juga kelihatan lemas. kakak, aku boleh bertanya sedikit tentang privasi kalian ?”

“Tanya aja.”

“Pembantu yang bernama Leli di rumah kalian, apakah seperti kak Maira, bertingkah mesra terhadapmu ?”

Pertanyaan Laras sangat terus terang, jawaban Rendra melebihinya, “Ada, hari pertama dia datang, tatapan dia melihat aku sudah aneh, hari ketiga dia dirumah, dia menyelinap ke dalam kamar kami, dia beralasan memasuki kamar karena mendengar suara tangisan Wulan setelah ketahuan olehku, hari kelima, pada saat aku di toilet, dia langsung masuk tanpa mengetuk pintu, aku memberi peringatan tegas kepadanya karena hal ini, dia berpura-pura dan tidak mau mengakuinya.”

Laras tersenyum, kejadian yang digambarkan, canggung sekali kalau dipikirkan, pantas kakak pertama tidak dapat menahan lagi, tidak ada manusia yang bisa menahan.

“Aku pernah menyarankan pada Manda agar mengganti pembantu lainnya, tetapi bulan lalu kebetulan ganti musim, Wulan demam terus menerus, setelah sembuh, sakit lagi, Manda juga ikutan flu, makanya masalah ini digantung terus, tetapi pembantu ini sudah pasti harus diganti."

“Manda bilang dia sangat cerdas, telah banyak membantunya, orangnya juga polos, kakak merasa dia polos ?”

“Pura – pura saja.”

“Ha, aku juga sependapat. Leli ada bertingkah yang keterlaluan lagi?” Laras diam – diam merasa bahwa, seandainya Leli dapat berhenti bertingkah, mungkin kakak juga tidak akan nekat dalam mengganti pembantu, kakak adalah orang yang lembut dan baik hati, tidak mungkin sengaja mempersulit seorang gadis yang baru merantau ke kota besar.

Apalagi, pada saat orang dewasa dan anak kecil sakit bersamaan, gadis ini menjadi pembantu yang sangat penting.

“Haih, gadis ini lumayan licik, waktu dekat ini aku telat pulang karena kerja, Manda menidurkan Wulan, kadang-kadang dia sendiri juga ketiduran, Leli akan sengaja menanti aku pulang,” Rendra mulai menekan jari tangannya, “Ambil tas, ganti sepatu, lepaskan jaket, setelah itu masih sediakan makan malam, aku sudah menolak, menegaskan kepadanya bahwa dia tidak perlu menyiapkan semua ini, sejak saat itu dia memang tidak membuat lagi, namun setiap kali ketemu aku, dia seperti istri yang dianiaya, memasang wajah kasihan, aku merasa risi sekali, buat apa kamu menampakkan wajah kasihan, kamu juga bukan istriku ! Haih, tidak ada solusi, kalau cerita sama Manda, takutnya dia jadi khawatir, jadi solusi terbaik yang dapat aku pikirkan, adalah ganti orang.”

Laras diam-diam berpikir, Manda ya Manda, kenapa kamu dapat begitu tenang, tidak ada rasa waspada, untung saja kakak setia, kalau tidak akan seberapa banyak kakak adikmu ? !

“kakak, aku tidak tahu, hari ini aku keceplosan membahas masalahnya dengan Manda, bahwa aku merasakan keanehan dengan Leli, aku keceplosan bilang padanya, setelah itu dia menjadi cemas.”

Rendra langsung mengerutkan alisnya, sepertinya sangat khawatir.

“Aku dapat merasakan kecemasannya, makanya aku menasihati dia, kamu tidak merasakan keanehan pada saat makan malam tadi kan ? Itu tandanya dia masih dapat dinasihati.”

“Hanya mau mendengar nasihat kamu saja, terima kasih ya, telah membantuku menasihati dia.”

“Sungkan kali, bagaimanapun kamu tetap orang yang paling dekat dengannya, kalau ada yang aneh dengan dirinya, kamu tetap harus waspada.”

“Aku tahu."

“Kamu dapat menghubungiku kapan saja kalau ada masalah dengannya, kalau begitu aku pulang dulu.”

“Baik, hati-hati di jalan.”

Berakhirnya pembicaraan, mobil Gavin pelan – pelan menghampiri, berhenti disamping Laras, dia menurunkan jendela kacanya, “kakak.”

Rendra :”Sengaja datang menjemput orangnya ? Kenapa tidak makan di rumahku saja ?”

Gavin :”Bukan, baru pulang kerja, sekalian menjemputnya.”

Rendra :”Sudah makan ?”

Gavin :”Sudah.”

Laras masuk ke dalam mobilnya, Rendra melambaikan tangannya, “Hati – hati di jalan, ketemu di lain hari.”

Mobil telah menjauh, berbelok dan memasuki kegelapan, tidak terlihat lagi, Rendra memasuki kedua tangannya ke dalam saku baju, berputar badan dan pulang ke rumah.

Sejak adanya peringatan dari Laras, Manda tentu saja akan menjadi lebih perhatian dengan Leli, dalam ruang tamu, dia memperhatikan anak perempuannya bermain sambil melirik Leli.

Rendra telah pulang, ketika pintu rumah dibuka, kedua bola mata Leli bersinar, langsung berlari menghampiri pintu.

Dengan cepat dia mengeluarkan sendal, membungkuk badannya seperti merendahkan diri, ingin menggantikan sendal Rendra.

Sepertinya dia, sangat menyukai hal ini, seolah – olah dia adalah istrinya.

“Ehem!” Rendra mengeluarkan suara batuk, dengan dingin berkata, “Sendal ini tidak enak dipakai, dibuang saja.” Dia menghindari Leli, menggantikan sendiri sendal lainnya yang berada di dalam rak sepatu.

Manda tidak melewatkan tatapan kecewa dalam mata Leli.

Ada beberapa hal, apabila kamu tidak memperhatikannya, tidak akan mengetahui apa yang terjadi, namun apabila kamu memperhatikannya, akan menyadari berbagai masalah yang terjadi.

Dia menyadari bahwa, apabila Rendra ada di rumah, tingkah laku Leli dibandingkan pada saat dia tidak berada di rumah, akan lebih lincah dan ceria.

Ketika Rendra tidak ada di rumah, Leli akan melamun pada saat santai, pernah sekali, dia masih bercanda bahwa tingkah Leli bagaikan gadis yang baru jatuh cinta, Leli memberitahunya, dirinya menyukai seorang artis, mengkhayal akan tinggal bersama artis itu.

Sedangkan jika Rendra ada di rumah, Leli selalu bersemangat dan ceria, lebih rajin, lebih riang, dan juga lebih sering tertawa.

Pada detik ini, menghadapi penolakan Rendra yang dingin, Leli menampakkan muka yang ingin menangis, dia membungkuk di lantai, tangannya menggenggam sendal kapas yang buang Rendra, tidak berdiri dalam waktu yang lama.

“Ini.....Ini... Ini baru dibeli......” Leli menjadi gagap, sangat tidak tega untuk membuang sendal tersebut.

Manda tersenyum pahit, sendal itu, pada saat dirinya dan Leli mengelilingi pasar, Leli yang memilihnya.

--“Bapak Pradipta, hari ini aku dan nyonya pergi ke pasar, banyak barang yang kami beli, aku yang memilih sendal di kakimu sekarang, enak dipakai ?”

--“Bapak Pradipta, apakah masakan hari ini cocok dengan seleramu ? Aku melihat udang itu segar sekali, makanya beli.”

--“Bapak Pradipta, kamu hari ini malam sekali pulangnya, Nyonya sama Wulan sudah tidur, hanya aku yang menunggumu.....”

Sekian banyak kata – kata dilontarkan, Manda yang dulu tidak akan peduli, kalau sekarang dipikir kembali, sesak sekali hatinya.

Leli masih ingin berusaha lagi, “Bapak Pradipta, kalau tidak, letak disini dulu ? Siapa tahu suatu saat kamu ingin memakai ?”

“Buang !” Rendra tidak melirik sama sekali, langsung menjawabnya.

Manda mengabaikannya, sambung bermain dengan Wulan, hanya memperhatikannya dengan sudut mata, melihat dia dengan air mata yang bergenangan, mengerutkan bibirnya, membuang sendal ke dalam tong sampah sambil menahan kesedihan, sesudah itu, dia menundukkan kepalanya, diam – diam masuk ke toilet.

Tanpa sengaja, tatapan mata Manda yang mengintip bertemuan dengan tatapan Rendra yang sedang memperhatikannya, dengan seketika, wajah Manda menjadi merah merona,membuatnya canggung.

Rendra menghampirinya, menggenggam tangannya, mencium wajahnya dengan ringan, “Ganti pembantu secepatnya, yang ini......menyebalkan.”

Manda menarik sekilas sudut mulutnya, kecemasan dalam hatinya terhapus semua, “Baik.”

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu