Cinta Pada Istri Urakan - Bab 605 Kita Jangan Mengurus Urusan Orang Lain

Saat itu, dia terkejut.

Suli hanya merasa, seluruh darah di tubuh tiba-tiba mengering, dia bernafas dengan panik, jantungnya berdetak sangat cepat, kedua kakinya terus bergemetar.

"Ah!" Pada saat dia melamun, Wildhan tiba-tiba menarik pergelangan tangannya, lalu dengan kuat dijatuhkan ke atas lantai, seluruh punggungnya terjatuh ke atas tanah dengan keras.

Otak Suli kosong, memejamkan matanya, pandangannya gelap, sudah ingin pingsan seperti ini.

Tapi suara ribut di sebelah telinganya tidak berhenti, dia tahu dia masih sadar.

Menyesal datang kesini, menyesal menelepon sutradara Zhang, menyesal menerima skrip drama ini, bahkan dia tidak pernah semenyesal ini kenapa tidak tinggal di Singapura bersama ibunya.

Dia melakukan semua hal yang membuatnya menyesal, makanya harus menghadapi pertemuan yang memalukan seperti ini.

Tidak menunggunya membuka mata, badannya diangkat oleh sepasang tangan yang hangat, dia terlalu familiar dengan aroma parfum badannya, dia dengan cepat membuka matanya.

Empat mata berpandangan, pandangan kedua orang itu bergantian, semua bahasa berubah menjadi diam.

Tasya juga kemari membantu Suli berdiri, dia menghadap Wildhan menyalahkannya: "Kamu mana boleh memukul wanita?"

Wildhan mengangkat tangannya ingin memukul orang lagi, tapi pergelangannya ditahan oleh Aaron.

"Ergh......sakit, sakit, sakit......" Wildhan menyipitkan matanya memohon, "Sudah patah, tulangku sudah mau patah......lepaskan......"

Beberapa satpam di hotel langsung maju mengendalikan Wildhan.

Wildhan tidak berhenti memberontak, terakhirnya dibawa keluar oleh satpam dari hotel.

Sapi gila sudah pergi, tapi orang yang datang mengerumuni malah semakin banyak, satunya adalah bintang ratu yang sudah lama menghilang, satunya adalah mantan bos dari bintang ratu, ditambah lagi dengan pacar mantan bos, adegan ini, lebih menarik daripada film.

Suli dari awal tidak berani mengangkat kepala melihat Aaron, dia hanya sedikit memiringkan kepalanya melirik Tasya.

Gadis yang membela kebenaran ini, sama seperti yang diberitakan, temperamennya baik, badannya bagus, cantik dan berbakat bergabung menjadi satu, pacar yang paling baik yang selevel dengan Aaron.

Tasya melihat dia dari atas sampai bawah, dengan khawatir bertanya: "Kamu tidak apa-apa kan?"

Suli menggeleng, mengenakan mantelnya yang kuat, lalu tersenyum.

"Bajumu sudah kotor, noda anggur merah tidak bisa dibersihkan, atau tidak mau ganti bajuku?" Tasya menunjuk kantong plastik yang diletakkan Aaron disebelah, didalam itu ada baju yang baru kubeli.

Suli masih menggelengkan kepala, "Terimakasih, tidak usah, aku harus cepat pergi, kalau tidak orang akan semakin banyak."

Tasya melihat sekeliling, "Aaron, kita antar dia saja, dia dikelilingi seperti ini sangat memalukan, belum tahu besok koran akan bagaimana ditulis."

Kata-kata Tasya membuatnya terpukul, membuat Suli berpura-pura yang kuat dalam sekejap menjadi runtuh.

Memang, dia sangat memalukan, tidak akan ada lagi saat-saat yang lebih memalukan, dia bahkan merasa tadi dikejar sambil dimarahi Wildhan jauh lebih baik.

Tidak menunggu Aaron berbicara, Tasya langsung menariknya berjalan keluar ke arah pintu, juga dengan sopan tapi kuat mendorong kerumunan orang, "Beri jalan, terimakasih, semuanya mohon beri jalan."

Ada pandangan memperingati dari Aaron, kerumunan orang di belakang semuanya tidak berani mengikuti mereka, Aaron berjalan di belakang dua wanita, tatapannya dari awal hanya terpaku pada Suli.

Baru sebulan tidak bertemu, dia terlihat kurus.

Kemarin saat bertemu dengannya di rumah sakit, dia sudah kurus sampai kasihan sekali.

Di benaknya tiba-tiba muncul gambaran Suli mencuri makan souffle di rumah, sudah ketahuan oleh Aaron, dia langsung menelannya, lalu tersedak sampai semua wajahnya memerah, terakhir ngotot bilang kalau dia tidak makan.

Saat itu, berat badannya masih dalam penjagaan pelatih gym yang ketat, bertambah satu ons saja, pelatih gymnya langsung meminta dia untuk diet.

"Aku mengemudi sendiri saja, terimakasih." Suli menolak tawaran mereka dengan sopan.

Tasya masih tidak tenang dan berkata: "Lebih baik kami antar kamu saja, aku merasa kamu masih gemetaran."

Suli tersenyum pahit, aku gemetar bukan karena Wildhan, tapi karena kalian.

"Sungguh tidak apa-apa, terimakasih."

Suara Aaron terdengar dari belakang, "Kalau dia bilang tidak apa-apa, kalau begitu kita jangan mengurus urusan orang lain."

Suli gemetaran lebih hebat lagi, dia sama sekali tidak berani memutarkan badannya melihat Aaron dengan jelas.

Tasya berputar ke samping Aaron, dan berkata: "Kamu ini kenapa, bagaimana juga dulunya kalian adalah teman kerja, antar sebentar saja apa tidak boleh?"

Suli sadar, ketika Tasya sedang berbicara kepada Aaron, nada bicaranya ada sedikit kemanjaan, dia berpikir, dia pasti sangat mencintai Aaron.

Aaron: "Kita sudah membantunya menyelesaikan masalahnya, kita juga masih ada urusan."

Tasya: "Hanya mengajak papa mamaku makan saja, aku sekarang telepon papaku saja, suruh mereka makan dulu, kita sedikit terlambat."

Aaron menghentikannya lagi, "Aku tidak ingin besok ada rumor yang tidak bagus muncul lagi."

Dalam sekejap Tasya mengerti, langsung mengangguk, "Oh, oh, oh, aku lupa kalian dulu.......hehe, baiklah kalau begitu, nona Suli, kamu hati-hati mengemudinya."

Suli dengan pelan mengangguk.

Tasya menambah lagi: "Seluruh keluargaku adalah penggemar filmmu, kamu kapan akan syuting film lagi?"

Saat ini sudah tidak bisa menggunakan kata canggung untuk mendeskripsikan perasaannya, mungkin siksaan, hanya siksaan yang bisa menjelaskan satu per puluhan ribu yang ada di hatinya.

"Terimakasih, aku juga tidak tahu." Setelah berbicara, Suli juga seperti kabur berlari ke depan mobilnya, naik ke atas mobil, langsung mengemudi mobilnya pergi.

Saat ini, handphone Aaron berbunyi, begitu dia lihat, tatapannya menjadi gugup, "Halo, ada apa?"

"Baik, baik, aku segera kesana."

Aaron sambil mengangkat dan menggoyangkan tangannya berlari ke mobil sportnya, "Perusahaan ada urusan, aku harus kesana, sampaikan maafku kepada papa mamamu."

"......."

Tasya tidak mengerti, jelas-jelas dia melihat 'kakak kedua' dua kata ini di layar handphonenya, apa Gavin juga ikut campur pengurusan grup Gumaya? Tidak seharusnya, bukankah Gavin menjadi jendral militer, bagaimana mungkin bisa berbisnis?

Dia melihat mobil Aaron dengan cepat melaju ke arah mobil Suli, dia menggigit bibirnya, wajahnya juga memunculkan ekspresi suram, pandangannya ada sedikit cemburu.

Di mobil, Aaron meminta maaf kepada Gavin, "Maaf kakak kedua, tadi ada urusan penting, untungnya kamu menelepon, kalau tidak aku tidak ada alasan untuk pergi."

Gavin tidak mengerti, "Kenapa?"

"Urusan pribadi."

"Kalau begitu tadi yang aku katakan kamu sudah mendengarnya jelas tidak?"

"Ehn, aku tahu dia ada di kota Jakarta, karena tadi aku sudah melihatnya."

"Kamu sekarang tergesa-gesa mencari alasan untuk pergi mencarinya?"

Aaron sedikit canggung, "Kakak kedua, aku memang tidak bisa membohongimu."

"Kamu ini hati-hati, kalau memang sudah pasti mau bertunangan dengan keluarga Rope, jangan goyah kesana kemari lagi. Kamu menyuruhku mencari keberadaan Suli, aku sudah membantumu memeriksanya, lain kali aku tidak akan membantumu memeriksa hal yang membosankan seperti ini lagi."

"Aku sudah tau kakak, aku tau batasan, hari ini hanya kecelakaan......tidak perlu dibahas lagi, kejadian hari ini pasti akan masuk berita, nanti kamu pasti akan tau."

Gavin berceramah lagi, "Kalau tahu akan masuk berita, kalau begitu sekarang kamu lebih tidak boleh pergi mencarinya, jangan nanti sudah mau tunangan nanti malah membuat masalah."

"Aku tau," Aaron sedikit tidak sabaran, mobil Suli menghilang dari depan matanya, dia panik mau mengejarnya, "Sudah dulu kakak kedua, aku sedang mengemudi."

Gavin menghela nafas kasar, "Hati-hati."

"Baik."

Novel Terkait

Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu