Cinta Pada Istri Urakan - Bab 572 Transisi Hidup

Dalam pandangan Almora Ren, Alvin adalah seorang senior yang berpengetahuan luas, suara dan gaya bicaranya membuat dia merasa tenang dan nyaman, suasana murung juga memudar dengan pelan-pelan.

Alvin memiringkan badannya, memandang Almora Ren dengan sudut yang sangat percaya diri, “Sebenarnya, tadi aku telah melihatnya, seorang gadis menampar kamu, orang lain bukan hanya tidak menghalanginya, malahan meninggalkan kamu sendirian.”

“...” Almora Ren dengan tanpa sadar memegang wajah sendiri, bagian yang ditampar oleh Tian Lili, sudah membengkak dengan jelas, bengkak dan sakit.

“Nona Ren, tidak keberatan aku memanggil dirimu Momo ?”

Almora Ren terasa hangat di hatinya, menggeleng kepala dan menjawab :”Tidak.”

“Baik, Momo, kamu mendengarkanku, ini hanya pengalaman sepele yang dialami semasa hidup, kamu dapat berdiri di sudut pandang lain dalam melihat permasalahan ini.”

“Mengganti sudut pandang lain?”

“Benar, kamu memiliki sorakan tertinggi pada saat berlomba, ini menandakan kamu disenangi penonton, pada saat ini aku telah menilai baik mengenai dirimu. Grup kalian bermula pada posisi yang tinggi, berjalan sampai kondisi detik ini, menandakan perusahaan kalian yang tidak mampu.”

Dalam hati Almora Ren berpikir, masih ada orang yang berani mengkritik Hiburan Rumah Layar, orang ini besar keberaniannya.

“Apabila selanjutnya perusahaan kalian masih tidak bertindak, Grup ini akan terpencar, kamu bisa mencoba menghentikan kerugian, lebih baik secepatnya memutuskan hubungan dengan mereka.”

“Tetapi... ... tetapi aku selanjutnya mau bekerja apa ? Sekarang pulang ke kampus juga ada orang yang masih bergosip tentang aku.”

Dibanding dengan Almora Ren yang tidak tenang, Alvin terkesan santai dan tenang, semua ini masih tergolong hal kecil dalam pandangannya, dia tertawa dan berkata :”Ini bukan masalah, jika ingin menjalani jalan ini, pastinya harus menerima cobaan ini, kamu harus ingat, semakin banyak orang yang menjelekkan kamu, menandakan semakin populer dirimu, dan harga dirimu akan semakin tinggi.”

Almora Ren mengagumi dan menatap kepada dirinya, menunggu dia “memberikan pengetahuannya”.

“Kamu coba melihat kartu namaku, sebenarnya aku seorang investor dunia hiburan, kalau kamu berminat, aku bisa membantu kamu mendirikan studio pribadi, kamu sendiri yang menjadi bos, mengatur dan mengurus bisnis sendiri.”

Almora Ren baru kepikiran dengan kartu nama yang ada di tangannya, dia menundukkan kepala dan melihatnya, ini adalah kartu platinum yang sangat berkualitas, disana tercetak nama dan kontaknya.

Kartu nama ini sangat spesial, tidak membawa nama perusahaan, juga tidak tertera gambar dan tulisan lainnya, hanya tertera nama Alvin dan kontak untuk menghubunginya, namun kualitas dari kartu nama ini sangat bagus, membuat dia meragukannya, bahwa kartu platinum ini sebenarnya sudah sangat berharga.

“Nomor telepon yang tertera adalah kontakku, jika kamu percaya kepadaku, bisa menghubungiku kapan saja.”

Almora Ren menyimpan kartu nama itu dengan baik di dalam tasnya, “Terima kasih, ini ponselmu.”

Alvin mengulurkan tangan untuk menerimanya, pada saat memegang ponsel dia, juga memegang tangannya.

Pada detik itu, Almora Ren merasa detak jantungnya semakin kuat, dia menarik balik tangannya dengan cepat.

“Mau kemana ? Aku yang mengantarmu.”Alvin mendekatkan badannya, semakin mendekati tubuhnya.

“Ya? Aku... ... Aku... ...” Almora Ren merasa panik dan tidak dapat berpikir, kemana, dia juga tidak tahu, dia hanya tercium aroma parfum yang sangat wangi, dia mundur tanpa sadar.

Aroma parfum yang tipis di tubuh Alvin, hanya dapat tercium ketika berjarak dekat, Almora Ren menundukkan kepalanya, tidak berani menatapnya.

“Pasang sabuk pengaman.”

“... ... Oo, terima kasih, aku... ... Aku bisa pasang sendiri... ...” Almora Ren menjadi gagap dalam berbicara, sangat gugup.

Alvin tersenyum tipis, “Bilang saja, mau kemana, kalau tidak bilang, aku akan mengantarmu pulang kerumah.”

“... ... Universitas Pelita Harapan, kampus.” Almora Ren menjawab dengan panik, “Aku tidak ingin pulang ke asrama grup itu.”

“Baik.”

Pada malam ini, Almora Ren bertemu dengan orang yang berperan penting dalam hidupnya, dan juga di malam ini, membuat dia melihat cahaya pada masa kegelapan.

Tidak lama kemudian, Almora Ren mengajukan permintaan kepada perusahaannya untuk pemutusan kontrak perjanjian dan keluar dari grup itu, Rumah Layar mempertimbangkan pendapat anggota lainnya dan akhirnya menyetujui permintaannya, dan memutuskan kontrak kerja secara musyawarah dan mufakat.

Ketika pada saat semua orang mengira Almora Ren akan meninggalkan dunia hiburan, secara tiba-tiba dia mengumumkan akan membangun studio kerja sendiri, seorang diri memasuki kembali lagi ke dalam dunia hiburan yang kacau balau.

Perkembangan Markas Besar Pasukan Khusus Serigala sangat lambat, Weiner, Sonny, Jino menggunakan status sebagai anggota figuran di entertainment, telah menjadi orang yang terpinggirkan.

Tetapi kelihatannya, identitas ini masih tidak sanggup untuk menyembunyikan ke dalam lingkungan kerja Tintin Shen, apalagi untuk mendekati Alvin.

Tidak ada proses kemajuan, semuanya yang bekerja akan sia-sia.

Pada hari itu, bulan Cina bulan dua belas tanggal dua puluh delapan, Laras akhirnya menyelesaikan juga acara akhir tahun.

Ketika tengah malam, salju tergeletak dilantai dengan berlapis-lapis, cuacanya dingin menggigil.

Di depan pintu hotel, Laras melihat anggota karyawan yang kelelahan, dia merasa sedih dan juga kepuasan, saat yang sama dia juga merasa bersyukur, dia bertepuk tangannya, dan berkata :”Kalian sudah capek, malam ini pulang istirahatlah yang cukup, besok siang jam sebelas, acara ulang tahun perusahaan, semua orang akan dapat bonus.”

“Baik.” Semua pekerja kembali bersemangat.

Perusahaan ini tidak di nilai baik sejak awal pembukaan, pada pertengahan proses juga pernah mengalami kesulitan, tetapi sampai saat ini semakin berkembang dengan baik, dan hanya selisih waktu selama satu tahun saja.

Dalam tahun ini, Laras awalnya merasa ragu sampai dia diyakinkan orang lain, dia sudah bekerja keras dibanding dengan orang biasanya.

“Presdir, ada yang menunggumu.”

Laras menoleh ke arah yang ditunjuk oleh jari rekannya, hanya melihat mobil ORV Gavin yang mewah berhenti di tepi jalan.

“Kami pergi duluan ya Presdir, sampai ketemu besok, kami menanti bonus besar darimu.”

“Baik, dijamin kalian akan senang, bye.”

Laras tersenyum berpamitan dengan semua rekannya, melihat semuanya berturut-turut memasuki ke dalam mobil, dia baru melangkah menuju ke arah mobil ORV.

Gavin turun dari mobilnya, di tangannya membawa jaket, dia berlari kecil ke depan, langsung mengenakannya pada badannya.

Ketika sudah duduk di dalam mobil, dia langsung memberikan sebotol susu yang hangat kepadanya, dia memegang erat botolnya, dan Gavin memegang erat tangan dia.

Tidak ada kata-kata manis yang dilontarkan, tidak ada tatapan mengesankan, hanya ada keluhan Gavin yang mengandung kasih sayang sepenuhnya.

Dia dengan wajah kusam berkata : “Presdir, akhirnya kamu selesai kerja juga.”

Laras tersenyum manis, dengan puas dan memuji :”Iya iya iya, sepertinya hari ini sudah selesai.”

Gavin tidak senang, dikarenakan dia tidak mengizinkan dirinya menampakan diri di depan umum, alasannya dapat menyebabkan efek yang tidak baik, dia balik bertanya ?”Aku membuatmu malu ya?”

“Bukan bukan bukan, pasti bukan, aku hanya tidak ingin terlalu pamer.” Laras mengetahui alasan dia emosi, dengan manja mengedipkan mata kepadanya dan berkata, “Aduh, kamu jangan marah, di kantor kami banyak gadis muda, kalau ada yang suka sama kamu dan naksir kepadamu, bukannya akan menjadi hal yang bahaya bagiku ? Mereka semuanya lebih muda dibanding aku, kulitnya juga lebih mulus, aku juga merasa tidak aman ?!”

Gavin juga jelasnya mengetahui ini triknya, jelas-jelas sedang mencari alasan.

“Sebaliknya, kamu juga berharap padaku ke perusahaanmu untuk mencarimu, menunggu kamu pulang kerja dengan kumpulan tentara didepan?”

“......”

“Kalau begitu bukannya selesai, masih marah apa lagi?”

Gavin memutar bola matanya, memegang erat tangannya yang dingin, dengan sakit hati, “Kamu jangan bekerja sekeras ini, kamu malah lebih sibuk dariku, kamu lihat sudah jam berapa, anak kita sebelum tidur saja masih bilang, sudah lama tidak bertemu dengan Mama.”

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu