Cinta Pada Istri Urakan - Bab 151 Siapa Yang Menggunakannya Harus Tahu.”

Gavin memegang tangannya, melingkarkannya di tangan kecilnya, dan mendorongnya dengan kekuatan lembut yang tak terbatas.

Gerakan dan pelukannya yang lembut, serta nafasnya yang hangat dan lidahnya yang panas membuat Sheila tidak tahan mengeluarkan suara.

Tidak ada cahaya di ruangan gelap itu dan mereka tidak membutuhkan cahaya, untuk tetap bisa menyelesaikan gerakan mereka.

Sekali lagi Laras merasa dirinya telah membuka pintu dunia baru, dan dari waktu ke waktu dia menghela nafas, ternyata masih bisa begini, atau begini saja sudah cukup?

Dari ruang tamu ke balkon, dari kamar mandi ke kamar tidur, dari sofa ke jendela, dari berdiri ke duduk, Gavin menggunakan hasrat manusia yang paling primitif, dan tindakan paling praktis untuk mengekspresikan cintanya kepadanya.

Kekuatan fisik Laras menurun, dia benar-benar takut, setelah beberapa kali memohon belas kasihan, akhirnya Gavin melepaskannya.

Ketika dia tertidur, cahaya putih muncul di luar jendela, itu hampir fajar.

Ketika dia bangun lagi, hari sudah senja, Laras mengalami sakit kepala.

“Sayang?Sayang?”

Tidak ada orang disampingnya, tidak tahu kapan Gavin bangun.

“Iya, iya.”Gavin langsung masuk begitu mendengar suaranya, sambil memegang secangkir air hangat di tangannya, “Sakit kepala ya, ini minum dulu.”

Laras tidak membuka matanya, sepanjang proses dia terus dilayani, Laras merasa seluruh tubuhnya berserakan, ini adalah hasil dari kesenangan berlebihan.

“Sudah baikan?”

“Sakit……”

Gavin menaruh gelas itu kesamping, perlahan-lahan menurunkannya, membiarkan kepalanya bersandar di pahanya, dan kemudian menggosok pelipisnya.

“Ini semua salahmu.”ucap Laras cemberut mengeluh.

“Hhm, ini semua salahku, aku seharusnya tidak tergila-gila padamu, dan tidak seharusnya begitu kuat.”

“……”Laras membuka matanya dan melototinya, “Puji diri sendiri? Tahu malu tidak?”

“Di depan istriku, untuk apa malu, aku ini orang jujur jadi harus berkata jujur.”

“……”Pria tidak tahu malu ini terlalu narsis sampai tidak tertolong, “Kemarin tidak pakai kondom, nanti pergi beli obat.”

“Minum obat apaan, obat itu bahaya bagi tubuh.”

“Tidak minum obat terus kalau hamil bagaimana? Aku masih belum wisuda.”

“Lagi fase aman, tidak akan hamil, mana mungkin begitu kebetulan baru pertama kali tidak pakai sudah hamil?”

“Aku saja tidak tahu kapan aku fase aman, kenapa kamu tahu?”

Gavin sedikit malu menjawabnya: “Kalau ini aku harus tahu, siapa yang menggunakannya harus tahu.”

“……”Ohh noo cepat kembalikan kapten Gavin ku yang keren itu~~~~

“Ayo bangun, malam ini kita pulang ke rumah.”

“Ahh? Kenapa?”

“Aku sudah cuti 3 bulan, besok aku harus kembali ke pasukan, aku khawatir kamu tinggal sendirian disini.”

“Ahh?~~~”ucap Laras kecewa, waktu 3 bulan berjalan begitu cepat, dalam sekejap sudah berlalu.

“Jangan begini, ku usahakan pulang setiap hari.”

Meskipun Laras kecewa, tapi dia tahu ini pekerjaannya, bisa cuti itu sudah lumayan, selesai liburan, tentu saja harus kembali bekerja, kalau gara-gara dia masih buat onar, Laras benar-benar tidak pengertian.

Laras mengangguk nurut, “Baiklah, aku tahu, nanti minta supir antar jemput aku.”dia tiba-tiba menerima pengaturan seperti ini, agar Gavin bisa bekerja dengan tenang, Laras telah mengalami dua kali penculikan, dia sedikit takut.

Langit berangsur-angsur gelap, seluruh lampu halaman kediaman Gavin sudah dinyalakan lebih awal, baik diluar maupun didalam ruangan terang menderang.

Setelah sekolah nona hanya pulang kerumah sekali, sedangkan tuan muda sudah lebih dari setengah tahun tidak pulang, kepulangan mereka kali ini membuat seluruh kediaman harus merayakannya dengan penuh sukacita.

“Waah, banyak makanan enak.”Begitu sampai dirumah Laras mencium aroma wangi makanan dari dapur, dia tidur seharian dan belum makan sama sekali, dengan perut kosong dia berkata, “Hari ini aku makan nasi tiga piring.”

Gavin juga sangat senang, dari masuk mulutnya terus tersenyum, seolah melihat Laras tersenyum, dia juga terinfeksi dan tersenyum tanpa sadar.

Ketika tuan muda tersenyum, pembantu rumah tangga dan para pelayan semuanya merasa lega.

Ini semua tidak pernah terjadi sebelumnya, setelah nona muda menikah.

Sambil makan, Gavin tiba-tiba memikirkan sesuatu dan berkata: “Ngomong-ngomong, siang tadi ayahmu mencariku.”

“Ayahku?”

“Dia bilang kamu tidak memberinya kabar, terus menanyakanku apakah kamu masih marah.”

“Terus kamu jawab apa?”

“Kubilang beri kamu waktu, perpisahan 15 tahun bukan hanya dengan satu dua kata bisa terlupakan.”

Laras mengacungkan jempol untuknya, “Suamiku tersayang benar-benar punya EQ yang tinggi, menyampaikan semua isi hatiku.”

“Tentu saja, aku ini cacing kecil diperutmu.”

“Ha, kalau begitu kamu mengakui dirimu cacing?”

“……”Lengan panjang Gavin menarik kepalanya, bibir tipisnya yang seksi dekat ke telinga Laras, berbisik, “Aku naga, naga yang berenang di tubuhmu.”

“Uhhuuk uhuuk……”Laras batuk tersedak, dia merasa muak dengan lelucon pornonya, ternyata kamu Gavin yang seperti ini ya.

Selesai mengatakannya, Gavin kembali bersikap serius: “Makan, makan, makan yang banyak!”

Makan! Gigi! Mu!

Sebelum tidur, Laras terbiasa melihat timeline wechat, dia melihatnya satu per satu dan tiba-tiba Gavin memposting sesuatu yang membuat Laras melompat duduk di tempat tidur.

“Sh*t, Gavin sialan, untuk apa kamu post foto jelekku?”dia sudah menahannya begitu lama, kali ini dia sudah tidak bisa menahannya lagi, “Sekali post 9, kamu sengaja ya!”

Gavin yang sedang mandi, mendengar suara teriakan Laras, sengaja mengeluarkan kepalanya berkata: “Totalnya ada 9 foto, aku sudah pilih yang terbaik.”

Laras hampir gila, apa saja yang dipost, tidak ada foto berdua, latarnya pohon ceri merah muda dan putih, itu sangat romantis dan indah, tapi tidak ada satupun dari sembilan foto itu Laras membuka matanya, kalau tidak tutup mata, setengah menyipit, atau mulutnya terbuka lebar membentuk hutuf “0”

Bagaimana mungkin dia senang, pertama kalinya muncul di timeline Gavin, bukannya memilih beberapa foto yang cantik, malah pilih yang jelek, ini benar-benar keterlaluan.

Dan setiap foto jelek, kemampuan dia memfoto benar-benar buruk.

Laras turun dari tempat tidur, berlari tanpa alas kaki meminta penjelasannya. “Cepat hapus dan post ulang, post yang cantik!”

“Bukannya ini juga cantik?”

“Kamu saja yang cantik, tidak ada satupun aku terlihat cantik, kamu keterlaluan Gavin.”

Setelah Gavin selesai mandi, dia melihat Laras yang cemas menjinjitkan kaki melototinya, seperti seekor angry bird, Gavin merangkul pinggulnya dan berkata: “Kamu tidak baca captionnya?”

Laras dongkol mencemberutkan bibirnya, dia baru membaca caption yang ditulis, kalau tidak lihat tidak tahu, begitu lihat, dia semakin marah, marah sampai ingin membanting HP-nya.

Caption yang ditulis Gavin--Istri jelekku, yang lain jangan iri ya.

Begitu melihat waktu posting, Laras baru sadar dia sudah mempostingnya dari pagi, dan ini sudah hampir seharian.

Benar-benar stress!

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu