Cinta Pada Istri Urakan - Bab 52 Maukah Kamu Menari Denganku (1)

Gavin mengerutkan alisnya, saat Aaron melihatnya, dia merasa semakin gugup, "Kak, kakak kedua, kakakku yang baik, kakak kandungku, aku tahu batas kesabaranmu, aku tidak akan berani melakukan hal yang terlalu melewati batas, nyaliku tidak sebesar itu, aku hanya bermain dengan beberapa gadis-gadis saja, aku tidak melakukan hal yang menyakiti siapapun."

Gavin meliriknya, "Cukup, jangan bercanda terus."

Wajah Aaron terlihat muram, dia meminta maaf dengan sangat tulus, "Kak, aku benar-benar salah, aku tidak seharusnya mengerjaimu....." tetapi dia tiba-tiba berpikir, ada sesuatu yang aneh di sini, "Kak, maksudmu, malam itu ada wanita di kamarmu?"

Gavin menjawab dengan diam, hal ini benar-benar membangkitkan rasa penasaran Aaron, "Apakah wanita itu adalah....kakak ipar?"

Pantas saja, pantas saja, ini sudah menjelaskan kenapa dia tiba-tiba menikah kilat bahkan memilih Laras.

"Dia juga adalah korban, aku masih menyelidiki tentang hal ini, kamu berpura-pura tidak tahu saja."

Aaron menyadari keseriusan hal ini, tidak dapat dihindari, dia merasa khawatir, dia bertanya : "kalau begitu, saat kamu sudah mengetahui semuanya, apakah kakak ipar masih merupakan kakak iparku?"

"Omong kosong, dia selamanya akan tetap menjadi kakak iparmu."

"Baiklah, kalau begitu aku sudah mengerti."

Alasan mengapa Gavin hari ini menerima undangannya, yang pertama karena dia ingin membawa Laras pergi jalan-jalan ke luar, yang kedua karena ingin bertanya langsung kepada Aaron tentang hal ini, sekarang dia sudah selesai bertanya kepadanya, karena itu dia ingin membawa Laras bermain di tempat lain.

Dia melihat keluar, "Kamu membawanya kemana? Kenapa dia masih belum kembali?"

Aaron segera menenangkannya, "Mana mungkin seorang wanita berdandan dengan begitu cepat, jika kamu ingin sebuah kejutan yang menyenangkan, maka harus menunggu dengan sabar."

"Kejutan yang menyenangkan? Bukannya kejutan yang menakutkan?"

"Tidak, tidak." meskipun bibir Aaron berkata seperti itu tetapi hatinya juga merasa tidak yakin.

"Kak, kalau begitu saat kamu belum menikah, kamu berkata kepada paman dan bibi kalau pacarmu hamil, itu bohong?" dia mengalihkan pembicaraan.

"Jika aku tidak berkata seperti itu, apakah mereka akan mengizinkanku menikah?"

"Jadi kakak ipar sama sekali tidak pernah keguguran, dia tidak pernah hamil, ya kan?"

Gavin hanya meliriknya dan tidak mengatakan apapun.

Bukankah ini artinya sama dengan mengakuinya, Aaron benar-benar sangat salut kepadanya, dia berkata, "Aku mendapatkan satu jurus lagi dari kakak."

"Jangan banyak bicara omong kosong!"

Pada saat ini, Rendra masuk dari luar dengan terburu-buru, Rendra yang selalu terlihat tenang dan stabil sangat jarang terlihat panik, "Gavin, cepat keluar, istrimu dihadang oleh Jenny di depan pintu samping."

Begitu Gavin mendengarnya, dia segera bangkit berdiri.

Aaron memperhatikan ruangan khusus yang ada di sebelah sana, orangnya ternyata memang sudah tidak berada di sana lagi, dia mengikuti kakak keduanya sambil berkata panjang lebar : "Gawat, malah aku sudah bilang bukan, jangan sampai membuat wanita marah."

Di depan pintu samping sudah dikelilingi banyak orang, kebanyakan adalah wanita-wanita kurang kerjaan yang ingin melihat pertunjukan saja, tetapi wanita-wanita ini datang dengan pakaian yang mewah, daripada memanggil mereka sekumpulan orang, lebih cocok jika memanggil mereka sekumpulan bunga.

Sedangkan di antara bunga-bunga itu, yang paling menonjol adalah bagian belakang Jenny yang terbuka dan memperlihatkan punggungnya.

Saat adrenalinnya sedang terpacu, begitu dia merobek roknya membuat seluruh orang yang berada di ruangan bersorak, tetapi begitu keantusiasannya sudah menghilang, roknya yang super pendek ini jika dibandingkan dengan gaun wanita-wanita lainnya yang rapih, terlihat sedikit tidak pantas.

Sebenarnya Jenny sama sekali tidak menghadang Laras, hanya saja saat teman-temannya menemaninya meninggalkan ruangan, secara kebetulan mereka berpapasan dengan Laras yang baru mau masuk ke dalam.

Pertemuan mereka yang terlihat canggung itu membuat Rendra yang melihat mereka dari jauh mengira kalau Laras dihadang oleh Jenny.

Saat ini Laras mengenakan gaun panjang berwarna lavender, bagian bahu dan lengannya berbahan sifon transparan yang berwarna sama, posturnya terlihat sangat anggun, dipadu dengan bordir bunga mawar di gaunnya, membuat orang yang melihatnya harus siap untuk takjub.

Gaun malamnya sangat indah, orangnya juga sangat cantik, di antara gadis-gadis muda berambut panjang yang baru memulai debutnya, rambut pendek Laras menjadi kelebihan dirinya.

Rambut sebelah kanannya dikepang ke samping lalu diselipkan di belakang telinganya, rambut sebelah kirinya tentu saja dibiarkan jatuh di samping telinganya, wajahnya yang tenang terlihat sedikit jahil, penampilannya terlihat anggun dan lincah, sedangkan model baju sabrinanya semakin menonjolkan tulang bahu dan lehernya, menambah efek seksi kepada dirinya.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu