Cinta Pada Istri Urakan - Bab 972 Tuhan yang Memilihkan Untukmu

Bab 972 Tuhan yang Memilihkan Untukmu

Laras sedikit terkejut mendengar kata-kata yang dikeluarkan Gavin. Dia adalah seorang pedoman, merupakan orang yang bijak dan dia juga adalah penjelmaan keadilan. Bagaimana bisa dia memiliki pemikiran yang sama tercelanya dengan pria pada umumnya?

“ Ckckck, ternyata selama ini aku sudah terlalu memandang tinggi dirimu. Aku tidak menyangka bahwa kamu juga memiliki pemikiran seperti ini. ”

Gavin mengerutkan keningnya dan berkata : “ Apa yang sedang kamu bicarakan? Aku sedang berbicara tentang Christian. ”

“ Jadi Christian menyetujuinya? ”

“ Tentu saja tidak. ”

“ Jadi, ini semua hanyalah monolog batin kamu sendiri, bukan? Kamu jangan menggunakan pikiran kotor ini untuk berspekulasi tentang Christian. Dia adalah seorang pemuda yang polos. ”

“ Aku cemburu karena kamu memihak padanya. ” Gavin berbicara sambil membuka tangannya dan merangkulnya.

“ Ah! ” Laras menusuk dadanya dengan jarinya dan berkata : “ Pria bermoral hanya berbicara tanpa perlu menyentuh. Bicarakan secara baik-baik, tidak perlu saling menyentuh. ”

“Lelucon ini sama sekali tidak lucu. Ini tidak dapat mencela Christian, melainkan membuat dirinya sendiri terperangkap. Jadi, jangan lakukan sesuatu yang merugikan orang lain untuk menguntungkan diri sendiri, karena ini hanya akan merugikan kedua pihak.”

“ Aku salah. Aku telah mengatakan sesuatu yang sangat tidak bertanggung jawab dan sengaja mencela Christian. Aku bersumpah pada boss bahwa apa yang aku katakan tadi hanyalah candaan, dan bukan karena memiliki niat lain. Aku bersumpah bahwa aku tidak akan pernah memiliki pemikiran seperti ini terhadap wanita lain selain kamu! ”

“ Eh, siapa bossmu? ”

“ Ya kamu, tentu saja kamu. Kamu adalah boss besar di keluarga kita. ”

Laras masih belum puas. Perkataannya itu telah merusak citra baiknya di benaknya. Dia merasa sangat kesal, bagaimana bisa dia dibujuk hanya dengan beberapa kata?

Setidaknya harus membujuknya selama beberapa hari.

Dan juga harus membujuknya dengan penuh usaha.

Laras memalingkan kepalanya dengan angkuh. Dan ketika dia hendak berbalik, “ Ah. . . ” Tiba-tiba dia berteriak, “ Pinggangku. . . . ”

Gavin segera membantunya, dan sebelum dia berbicara, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dan suara peringatan dari Anna yang berkata : “ Anak-anak masih belum tidur, jangan bereaksi terlalu awal. ”

Gavin : “ . . . ”

Laras : “ . . . ”

Anna menambahkan : “ Bukannya Laras sedang sakit pinggang? Apakah tidak bisa menahannya hanya untuk sehari saja? Jangan memaksakan diri dan terlalu bergairah. ”

Wajah Gavin memerah karena tersipu dan kemudian segera membuka pintu, lalu berkata : “ Bu, apa yang sedang kamu bicarakan? ”

Begitu pintu terbuka, Anna melihat bahwa mereka masih mengenakan pakaian dengan rapi. Dia pun menyadari bahwa dia telah salah paham, lalu dia berkata dengan canggung : “ Bobi, nenek sudah menemukan buku itu di lantai bawah. Kamu tidak perlu mencarinya lagi. ”

Anna berbicara sambil berjalan ke kamar sebelah seolah-olah tidak ada yang terjadi.

Gavin : “ . . . ”

Laras : “ . . . ”

Ketika pintu ditutup, rasa sakit di bagian pinggang Laras sudah sedikit membaik, lalu dia bergerak secara perlahan sambil memegang pinggangnya.

“ Kemana? ”

“ Minum air. ”

Gavin segera mengambil gelas air di atas meja dan memberikannya padanya, lalu berkata : “ Pinggangmu sedang sakit, jadi berbaringlah di kasur. ”

“ Aku bukan sakit pinggang. ” Laras berkata sambil menatap Gavin : “ Seluruh badan dan batinku sakit. ”

Gavin tersenyum dan menghela nafas, lalu berkata : “ Sudahlah, aku hanya bercanda denganmu. Sejujurnya, ketika aku pergi kesana, mereka berdua masih berada di restoran. Christian juga merupakan orang yang cerdas dan tidak akan terperangkap. Dia mengatakan bahwa jika aku tidak membantunya, maka dia akan membawa Lana untuk bermalaman dengannya di bar. ”

Laras menatapnya sambil berkedip dan berkata : “ Apakah ini monolog batinmu? ”

Gavin menunjukkan tangannya dan bersumpah : “ Jika aku sedang bercanda, maka aku adalah seekor anjing. ”

“ Anjing sangat imut dan tidak cocok denganmu. Jika kamu tidak mengatakan yang sebenarnya lagi, maka kamu tidak akan mendapatkan pelayanan dariku lagi seumur hidupmu. ”

“ . . . ”

“ ? ”

Gavin tak berdaya dan membuat gerakan isyarat “ OK ”, kemudian dia harus berpikir berulang kali lagi sebelum berbicara.

“ Aku berhasil menemukan bahwa akhir-akhir ini Perusahaan Bakri sedang berada dalam krisis ekonomi. Dan kekuasaan di Perusahaan Bakri telah dirampas oleh paman Lana. Kali ini Lana datang kesini pasti untuk bertemu dengan ayahmu. ”

“ Apa? ”

“ Iya, aku yakin. Bahkan Jika Reni Bakri bebas dari penjara, mereka ibu dan anak pasti akan meminta bantuan ayahmu atas masalah yang terjadi pada Perusahaan Bakri saat ini. Ini semua tergantung bagaimana ayahmu merespon. ”

Laras merasa sangat kesal dan berkata : “ Jadi, seharian ini aku hanya membuka jalan untuk Lana? Aku menjemputnya dari bandara dan juga memesan hotel terbaik dan kamar paling mahal untuknya. Apakah kamu tahu berapa harga kamar itu untuk satu malam? 20 juta per malam. Dan aku memesankan tiga hari untuknya! ”

Pada saat ini, Laras benar-benar sangat marah, lalu dia berkata : “ Lana pasti sedang menertawakanku sekarang. Aduh, mengapa aku begitu bodoh?! ”

Gavin mengambil kesempatan ini untuk mendekatinya dan berkata : “ Hm, hal terbaik yang kamu lakukan adalah memilihku sebagai suamimu. ”

“ . . . Apakah aku memilihnya sendiri? ”

“ Bukan, Tuhan yang membantumu untuk memilih. Lihatlah betapa sayangnya Tuhan padamu. ”

“ . . . ”

--------

Gavin menebaknya dengan benar. Reni Bakri keluar dari penjara, tetapi Lana mengundurkan tiket kembali ke Australia-nya, dan dia juga memperpanjang waktu penginapan hotel itu.

Pada hari itu, suhu turun beberapa derajat, musim panas pun tiba-tiba terhenti dan seluruh kota terasa lebih sejuk.

Romo mengajak Eli untuk berjalan-jalan di taman di samping danau. Eli sudah bisa berjalan, tetapi dia tidak bisa berjalan lama, sehingga dia masih perlu membawa kursi roda ketika dia keluar.

“ Apa yang aku katakan benar, bukan? Cuaca hari ini tidak panas sama sekali. Cuacanya berawan dan berangin, benar-benar sangat sejuk. Jika kita tidak keluar hari ini, kapan lagi kita akan keluar? ”

Pemeriksaan ulang menunjukkan bahwa gumpalan darah di otaknya sudah mulai mengecil, dan itu menunjukkan bahwa olahraga yang tepat itu bermanfaat.

Ketika sedang di rumah, Eli dapat membuat beberapa suara dan dapat mengucapkan beberapa kata dengan jelas. Tetapi ketika dia sedang berada di luar, dia enggan untuk berbicara.

Romo juga tidak memaksanya. Dia mengambil tindakan yang santai tentang Eli yang hendak berbicara atau tidak. Dia boleh mengatakannya jika dia mau, dan dia juga tidak perlu mengatakannya jika dia enggan berbicara. Lagipula, dia dapat memahami pemikirannya.

“ Lihatlah, disana ada sepasang angsa. ”

Kondisi Eli terlihat baik, dan dia juga tersenyum.

“ Apakah kamu pernah pergi ke Danau Batur? ”

Eli menggelengkan kepalanya.

“ Ketika kondisi tubuhmu sudah semakin membaik, aku akan membawamu ke Danau Batur. Disana benar-benar seperti surga di bumi, benar-benar sangat indah, kamu pasti akan menyukainya. ”

Senyum di wajah Eli tampak lebih cerah, bahkan senyumannya terlihat di sudut matanya. Tetapi setelah dia tersenyum, dia pun menggelengkan kepalanya dan menolak.

Romo mengerti maksudnya dan pembicaraan ini berakhir.

Pada saat ini, ponsel Romo berdering, dia pun mengeluarkan ponselnya dan melihatnya. Lalu tersenyum dan segera mengangkat teleponnya : “ Lana? ”

“ Iya ayah, ini aku. ”

Romo merasa sedikit sedih, lalu bertanya : “ Apakah kamu sudah mau kembali? ”

“ Belum, aku ingin bertemu denganmu lagi. ”

Memikirkan peringatan Gavin, Romo berkata : “ Baguslah, apakah ibumu sudah keluar? ”

“ Iya, ibu sudah keluar, dia tampak semakin kurus. Dia juga sudah banyak intropeksi diri di penjara, jadi. . . ”

“ Semua ini sudah tidak perlu lagi. ” Romo memotong pembicaraannya, “ Karena dia juga sudah keluar, maka biarkan dia kembali lebih awal. Ini juga bukanlah hal yang dapat dibanggakan. Temanilah dia, kita akan bertemu lagi di lain waktu. ”

Lana merasa terhalang dan tidak bisa mengatakan apa yang sudah dipikirkannya. Ini sangat berbeda dari apa yang dia bayangkan.

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu