Cinta Pada Istri Urakan - Bab 328 Tidak Akan Mengcewakannya Lagi

Sejak balikan dengan Vero lagi, Sonny sangat semangat bekerja, seperti 2 orang yang berbeda dengan wajahnya yang tampak putus asa beberapa waktu lalu.

Dia dengan senang masuk ke kantor jendral, melapor: "Bos, kasus Yunar ada kemajuan, forensik menemukan ada lubang jarum d mayat, membuktikan kesimpulan kita sebelumnya, penyebab kematian korban bukan karena tenggelam, tapi disuntik mati.

Gavin merinding, setelah diperkosa lalu dibunuh, cara si pembunuh terlalu kejam, sangat jelas ada unsur balas dendam.

Kalau memang balas dendam, maka sangat jelas mengarah kemana.

Sonny berkata lagi: "Weiner pantau keluarga Atmaja dengan ketat, telepon keluarga Atmaja juga sudah disadap, tidak ada telepon pembunuh yang dibeli Rama atau Nagita , Jordan memantau Fadli, Fadli tidak punya waktu melakukan kejahatan. Sekarang keluarga Dibyo mempunyai motif paling besar, aku sudah memberitahu semua informasi yang dikumpulkan kepada unit kejahatan regional, unit kejahatan regional sedang menyelidiki keluarga Dibyo dengan diam-diam, beberapa hari lagi pasti akan ada informasi."

Gavin mengangguk, "Kasus ini kamu terus ikuti dengan unit kejahatan regional diam-diam, jangan sampai bertindak ceroboh yang membuat mereka waspada."

Sonny menepuk dada menjamin, "Mengerti, kamu percayakan padaku."

"Sudah siap berbincang masalah kerja, kalau begitu berbincang masalah pribadi sedikit, apa yang terjadi dengan kamu dan Vero?"

"Ini.......Eh.......Kalau ini......."

"Masih malu-malu?"

Sonny jarang-jarang menampakkan senyuman malu-malu, "Bos, kali ini aku sudah memikirkannya dengan matang, tidak peduli kedepannya aku dan dia akan menghadapi hambatan apapun, kami tidak akan berpisah lagi, dulu aku terlalu ceroboh."

Gavin maju kehadapannya, menepuk pundaknya, "Kalau memang sudah memikirkannya maka jangan membuat dia kecewa lagi, kamu lihat dia beberapa tahun ini bagaimana menjalani hari-harinya, putus asa sekali."

"Benar, aku yang jahat, kedepannya aku tidak akan mengecewakannya lagi."

"Di keluarganya yang penting kakak ipar setuju sudah tidak masalah, aku akan mencari kesempatan berbincang dengan kakak ipar, yang paling penting jangan mempengaruhi pekerjaan."

***kakak ipar = Hatta Ridwansyah

Sonny dengan senang memberi hormat: "Baik!"

------

Sonny dengan anggota kepolisian unit kejahatan regional memakai baju biasa bergabung di tengah kerumunan orang, tujuan mereka adalah mengikuti dan memeriksa tindakan keluarga Dibyo.

Hari itu, keluarga Dibyo bertiga pagi-pagi sudah sampai di depan pintu rumah sakit.

Mobilnya berhenti cukup lama, sepertinya Ciputra dan Elsa sedang memesankan sesuatu kepada Tanu, Tanu terus mengangguk.

Sonny yang bersama unit kejahatan regional melihat mobil yang familiar berhenti tidak jauh didepan, itu adalah mobil pasukan khusus.

Dia langsung menghubungi Jino. "Jino, kamu sedang memantau Rama?"

"Iya, kak Sonny, kenapa?"

"Kamu sekarang dimana?"

"Koridor kamar inap, Rama dan Nagita hari ini sama-sama datang ke rumah sakit, sepertinya ada hal yang penting."

"Orang keluarga Dibyo juga sedang dibawah rumah sakit, apa yang mau dilakukan kedua keluarga ini lagi?"

"Tidak tau."

"Tutup dulu, orang keluarga Dibyo sudah naik."

"Oke."

Kamar inap bagian kejiwaan rumah sakit, Ciputra dengan Elsa bergandengan tangan berjalan didepan, Tanu seperti bayi penurut mengikut dari belakang, juga membawa sebuket bunga segar.

Sesampainya didepan kamar inap, Ciputra memberi tanda kepada Tanu untuk mengetuk pintu, ekspresi Tanu sangat tidak berdaya, dengan semaunya mengetuk pintu.

Pintu kamar inap terbuka, Nagita yang membuka pintu melihat 3 orang, tidak merasa aneh.

"Sangat tepat waktu ya, kali ini tidak memakai trik mengaku bersalah lagi?"

Tanu dengan canggung menarik kedua sudut bibirnya, "Ma, aku datang melihat Maira."

"Jangan panggil aku mama, aku tidak pantas menerimanya."

Sejenak Tanu tidak bisa membalas perkataannya.

Nagita tidak mempersilahkan mereka masuk, dia malah berjalan keluar dari kamar inap, dan menutup pintu.

Elsa yang melihat, langsung menarik dan menyambut tangan Nagita, wajahnya juga menampilkan ekspresi tidak tega, "besan, kali ini keluarga kita berdua mengalami serangan yang tidak kecil, Tanu hampir saja tidak tertolong, Maira juga begini, kita berdua sebagai mama, keputusasaan waktu itu tidak ada yang lebih mengerti daripada kita."

Kalimat ini menyentuh hati Nagita, sekarang ini dia memang sudah diambang keputusasaan."

"Kondisi Maira, apa kata dokter?"

Nagita menggeleng kepalanya, kondisinya tidak baik.

"Tidak apa-apa, yang penting orangnya tidak terluka, kita anggap saja membesarkan anak sekali lagi, orang tua didunia ini tidak ada yang tidak sayang anaknya, tidak peduli anaknya seperti apa, tetap saja itu anak kita, benar tidak?"

Nagita mengangguk, beberapa waktu ini karena penyakit Maira, mentalnya juga sangat terluka.

"besan, kamu lihat dirimu, baru setengah bulan saja sudah lesu begini, jelas-jelas ini adalah acara pernikahan keluarga kita berdua, malah menjadi seperti ini, kamu lihat Tanu, tubuhnya juga sangat kurus, hampir saja mati."

Perkataan Elsa ini benar, saat itu Tanu dalam kondisi kritis, rumah sakit sampai mengeluarkan surat kritis 2 kali, syukurnya pada akhirnya tertolong.

Dan lagi, perkataannya menyentuh rasa kasihan Nagita, membuat Nagita melupakan ketidaksenangannya terhadap keluarga Dibyo.

Nagita melihat Tanu lagi, nada bicaranya lebih baik, "Sudah sehat?"

Tanu menjawab: "Ma, aku tidak apa-apa."

Elsa berkata lagi: "besan, Tanu kami tidak baik, saat itu mengganggu Yunar orang haram itu, tapi dia juga sudah bertobat, siapa yang tidak pernah muda? Seperti yang dikatakan 'anak yang hilang akan kembali' pada saat dia memutuskan untuk menikah sudah berubah, Yunarlah yang berniat jahat."

"Tuhan itu adil, melihat keluarga kita berdua diperlakukan seperti ini, dia juga tidak sanggup melihatnya, jadi menghukum orang haram itu."

"besan, sekarang Yunar itu juga sudah menerima hukuman yang pantas, Tanu juga sudah sehat, sekarang kami hanya berharap Maira bisa sembuh, dia adalah bagian dari keluarga Dibyo selamanya."

Perkataan Elsa benar-benar sangat sempurna, Nagita yang dalam kesedihan saja sampai tersentuh mendengarnya.

Elsa diam-diam menyikut Tanu, memberinya kode lewat pandangannya.

Tanu tiba-tiba berlutut, menangis, "Ma, aku salah, Maira sudah menjadi istriku, aku bersedia menggunakan sisa hidupku untuk menjaganya, tolong beri saya satu kesempatan lagi.”

Saat ini, pintu kamar inap terbuka, Rama pun keluar, dia menekan suaranya berkata: "Suara kalian kuat sekali, Maira sampai terbangun, terus bertanya apa Tanu sudah datang."

Elsa dan Ciputra diam-diam merasa senang, tampaknya kali ini berhasil.

Tanu juga menggunakan kesempatan menyampaikan ketulusannya, "Pa, ma, aku yang kelewatan, aku juga sudah mendapatkan hukumannya, sekarang ini aku hanya ingin menemani Maira menyembuhkan penyakitnya, tolong berikan saya satu kesempatan lagi."

Rama bukanlah orang yang dermawan, malah sangat pendendam, "Heh, kemarin waktu kalian kesini ribut, kata-kata tidak enak sudah dibicarakan lagsung."

Elsa menjelaskan dengan tersenyum: "Iya besan, waktu itu kan karena takut Tanu kehilangan nyawa, waktu itu aku juga sangat panik, mohon dimaafkan."

Rama masih dengan wajah tak bereskpresi, "Bagaimana juga kan Maira yang menusuk Tanu, kalian tidak melaporkan Maira?"

Ciputra: "Lapor apanya, Maira juga diserang panik, paling jahat itu si pelaku itu, untungnya dia sudah terkena hukuman. Aduh, Rama, aku dan kamu hanya punya satu anak, bukannya berharap yang terbaik untuk mereka?"

Elsa panik, langsung memberhentikan suaminya berbicara.

Wajah Rama tampak marah, memikirkan Manda, dia melihat Tanu, memarahinya: "Gara-gara kamu, aku kehilangan satu putriku."

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu