Cinta Pada Istri Urakan - Bab 317 Aku Percaya Semua Perkataanmu

Hasrat laki-laki di pagi hari selalu lebih kuat

Ditemani oleh sinar fajar yang memasuki kamar, Gavin meminta dia lagi dan lagi, membuatnya menyesali perbuatan sembrono wanita itu berkali-kali.

Untungnya, waktunya singkat, dia bahkan tidak sempat menghukum wanita itu terlalu lama.

Berhenti, tetapi sudah sejak lama pria itu enggan berpisah dengannya.

Gerakan yang kuat membuatnya basah kuyup oleh keringat, keringat melapisi seluruh punggungnya, keringat di mukanya mengalir melalui ujung hidung, menetes di mukanya, menetes di dadanya.

“Kamu ingin tidur di sini atau di kamar tamu?”

“Lebih baik aku pergi menemani Manda, tapi, biarkan aku istirahat sebentar.”

"Mau mandi bersama ?”

Perkataan ini membuat Laras teringat pertarungan di kamar mandi beberapa kali, dia menggeleng-gelengkan kepala berkata : “Tidak perlu repot-repot, aku mandi sendiri aja.”

“Masih ada yang ingin dikatakan lagi kah?”

“Beberapa hari yang lalu, ada kabar kehamilan belum terjadi, membuat nenek sangat kecewa, apakah nenek itu punya sesuatu hal yang sangat dia sukai? Aku ingin memilih hadiah untuk diberikan pada dia, supaya dia bisa bahagia.”

“Aku pikir selain cicit laki-laki dan cicit perempuannya, tidak ada lagi hadiah yang bisa membuat dia bahagia.”

“Kalau begitu bagaimana?”

Gavin mencium wajah kecil dia, kedua tangan memegang bahunya lalu pergi meninggalkan dia, “Tidak apa-apa, nenek sudah terbiasa.”

Gerakan Gavin benar-benar cepat. Tidak peduli sudah tertunda berapa lama, dia dapat kembali dengan cepat ke tempat lain, Laras langsung berguling 2 kali di kasur, lalu langsung mandi, mengenakan pakaian, dan pergi.

Tetapi, tidak lama setelah Gavin pergi, Pelayan Lira langsung datang untuk memberi kabar kalau Rendra sudah datang.

Pradipta bersaudara ini, datang sepagi ini kah? Atau mereka tidak tidur kah?

Laras dengan sekuat tenaga menahan kelopak matanya, mengenakan pakaian lalu turun dari kasur.

Rendra duduk sendirian di sofa ruang tamu, nenek masih belum bangun, orang-orang kota, baru saja pergi bekerja, dia sudah duduk disana menunggu sendirian, terlihat seperti orang yang kesepian.

Laras menuruni tangga sambil menguap, “Kakak, Manda baru tidur saat fajar, biarkan dia tidur lagi oke?”

Rendra mengangguk-anggukkan kepala, “Tidak perlu buru-buru memanggil dia... Dia di mana?”

Laras menunjuk tempat kamar tamu, “Di kamar tamu lantai 2.”

Rendra tidak menjawab, tetapi langsung menaiki tangga.

“Hey ... Ka ka kakak ... Ini tidak baik lah.”

Rendra seperti tidak mendengar perkataannya, langsung berlari naik, meninggalkan Laras sendirian di lantai bawah.

“...” Haruskah aku harus menghentikannya?

Di kamar tamu lantai 2, Manda sedang tidur dengan nyenyak, dengan bekas air mata di pinggir matanya.

Rendra membuka pintu dengan perlahan lalu masuk, berjalan merayap-rayap ke sebelah kasur, dengan hati-hati mengistirahatkan wajahnya, dengan teliti melihat luka di dahinya.

Tengah malam tidak terlihat dengan jelas, sekarang baru terlihat jelas, dia sudah mengeluarkan banyak darah, rambut-rambut di pelipisnya bekas lumuran darah, meskipun dia sudah mencuci mukanya, bekas lumuran darah masih belum hilang.

Lihat dengan jelas, ada sedikit bekas lumuran darah dan bekas air mata bercampur, semuanya mengering di pipi, saat ini sangat terlihat jelas.

Detik dimana Rendra melihat dia, semua emosi buruk yang ada berubah menjadi sakit hati, tidak berani membayangkan apa yang sebenarnya terjadi padanya.

Kakak perempuannya menjadi gila karena video, lalu mengambil pisau dan ingin menusuk dia.

Tidak hanya itu, kakak ipar yang masih tidak jelas itu membantu dia menahan pisaunya.

Kejadian seperti saat itu, sangat sulit dijelaskan oleh siapapun.

Sambil membayangkan, Rendra membungkuk, mencium pipinya sebentar.

Seperti merasa jengkel karena terganggu, Manda mengerutkan dahinya, dia merasa orang yang ada di sebelahnya agak aneh, seperti bukan Laras, tiba-tiba dia membuka matanya.

“Haahh, ternyata kamu, menakutiku saja.”

Rendra melihat dia : “Kamu kira siapa?”

“Laras, huhh, sungguh tidak sopan, mengambil kesempatan saat aku tidur dengan menaruh anjing dan menutup pintu.”

“...”

“Eh eh eh, salah ngomong salah ngomong.”

Dua orang menyenderkan kepalanya di kasur, tidak ada yang berbicara, Manda tertidur, pikirannya sudah jauh lebih jernih, dia memiringkan badannya ke arah Rendra, ingin berbicara, tapi tidak tahu harus mulai darimana.

“Itu ... Kemarin ... Aku tidak bermaksud membohongimu, aku takut ... Kamu salah paham.”

Manda berbicara dengan terbata-bata, berbicara sebentar-sebentar, merasa kalau membicarakan lagi semua ini sudah terlambat, sehingga dia menutup mulutnya.

Rendra berbicara dengan lembut, “Kenapa kamu tidak melanjutkan perkataanmu?” Dia sangat ingin mendengar penjelasannya, asalkan dia menjelaskannya, Rendra pasti percaya.

Manda menarik nafas dalam-dalam, bersiap menanggun resikonya lalu berkata : “Potongan video itu diambil sesaat sebelum kamu datang, ya, dia sudah menjelaskannya padaku, tapi aku memarahi dia, dia merasa kacau lalu menarikku ke gang kecil, dia menutup mulutku melarangku berteriak, aku bersumpah akan melawan sampai mati, hanya saja di dalam video tidak terlihat, di video hanya terlihat dia sedang dengan tenang berbicara denganku, saat itu aku agak takut, tidak ingin membuatnya marah, sehingga berbicara beberapa kalimat padanya terlihat tenang, sama sekali bukan seperti yang orang lain bilang bahwa kita sedang kencan.”

Rendra menyentuh luka di wajahnya, “Berarti luka ini bukan karena ranting pohon, tetapi karena dia?”

“Hmm, begitu dia maju langsung menutup mulutku, dia melukaiku saat aku mencoba melepaskan diri.”

“Lalu apa yang kalian bicarakan?”

“Aku menyuruh dia membiarkan kakak perempuanku pergi, dia bilang dia tidak bisa, dia juga tidak tahu hal tidak terduga yang terjadi saat pernikahan berlangsung, pasti ada seseorang dibalik semua ini yang melakukan hal ini, dengan tujuan membatalkan pernikahan. Aku berani bersumpah demi Tuhan, aku tidak punya hubungan apapun dengan dia, aku tidak tahu kapan dia punya pemikiran seperti itu terhadapku.”

Sambil berbicara, Manda menatap matanya, sepasang mata berlinangan air mata dengan penuh kesedihan, “Kakak perempuan tidak percaya padaku, mereka semua tidak percaya padaku, bagaimana denganmu, kamu percaya padaku kah?”

Percaya dia kah? Rendra ragu untuk sementara, tetapi setelah melihat matanya yang lemah dan mempesona, lalu menganggukkan kepalanya dan berkata : “Percaya, aku percaya semua perkataanmu.”

Manda langsung mengerahkan kekuatannya, menghapus air mata dan ingusnya.

Rendra menepuk-nepuk punggungnya, menenangkannya dan berkata : “Tenanglah, masalah ini akan diselidiki, Keluarga Atmaja, Keluarga Dibyo, dan juga aku, tidak ada seorangpun yang akan melepaskan orang ini.”

“Hmm.”

“Dalam waktu dekat ini jangan bermain sosial media, ijin tidak masuk sekolah beberapa hari, menginaplah di rumahku.”

“Hah? Bagaimana aku bisa?”

“Kamu juga sudah pernah menginap.”

“Aku...”

“Di kota ada banyak orang dan juga gosip, kalau aku selalu datang kesini mencarimu juga tidak baik, apalagi ada nenek, aku juga sudah cuti untuk menemanimu beberapa hari.”

“Kamu baru mendapat pekerjaan langsung cuti apakah tidak apa-apa?”

“Tidak ada yang lebih penting dari dirimu.” Rendra sambil mencium matanya yang sudah basah, saat ini, Rendra hanya ingin menjaga gadis ini sebaik mungkin, sama sekali tidak membiarkan dia menghadapi penyerangan dari luar sendirian.

Saat ini, ada suara ketukan beruntun dari luar pintu, Laras berteriak dari luar, “Kakak, Manda, ini buruk, demam Tanu Dibyo tidak turun-turun, sekarang sudah kritis.”

Manda : “...”

Rendra : “...”

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu