Cinta Pada Istri Urakan - Bab 684 Benar-Benar Sangat Lucu

"Ah!" Mona berteriak sambil memegang dahinya yang sakit, kemudian dia berteriak lagi dengan suara besar, "Tolong, ada yang mau membunuh aku! Almora ingin membunuh aku! Cepat telpon polisi! Cepat....."

Di ruang rias sekecil ini, tentu saja semua orang mendengar teriakan Mona, keramaian pun mulai mengelilingi Mona.

Mona benar-benar merasa sakit, dia melihat ke tangannya yang dibasahi darah, wajahnya sudah hancur! "Ah!!! Panggil ambulan! Cepat panggil ambulan!"

Wajah aktris juga sangat berharga, waktu merias wajah saja bahkan tidak berani menepuk terlalu kuat, apalagi digores sama sudut kursi.

Sutradara dan para staf semuanya menghampiri ke tempat, wajah aktris hancur pada saat seperti ini, merupakan masalah besar.

Ruang rias Suli berada di samping mereka, karena hanya dihalangi oleh satu dinding, tentu saja mereka juga mendengar semuanya.

Laras bertanya dengan penasaran, "Apa yang terjadi? Mona sedang teriak apa?"

Semua orang menatap ke arah pintu, yang mereka bisa lihat hanya semua orang berlari ke arah samping.

Suli : "Aku harus melihatnya?"

Laras langsung menahan Suli dan mengingatkannya : "Kamu duduk saja, kalau ada wartawan yang mengambil foto secara diam-diam, kamu di sana akan menjadi urusan kamu juga, aku yang pergi melihatnya saja"

Suli mengangguk, lebih bagus mempersiapkan dengan teliti sekarang, kemudian dia menatap ke penata rias : "Guru Hu, kita jangan pedulikan mereka, cepat tata riasanku saja, adegan pertama adalah adeganku"

Laras berjalan keluar dan menahan seorang staf yang sedang berada di keramaian : "Apa yang terjadi?"

Staf itu menggelengkan kepalanya, "Aku juga tidak tahu, aku hanya mendengar suara teriakan Mona"

Pada saat ini pintu masuk ruangan sudah dipenuhi oleh keramaian, Laras sudah tidak bisa masuk ke dalam lagi, sehingga dia hanya bisa berdiri di luar.

Melihat semua orang berkurumun, Mona pun sengaja berkata dengan suara yang lebih besar, "Beberapa hari lalu kamu menampar aku tanpa alasan, aku mencoba untuk sabar, hari ini kamu menghancurkan wajah aku, salah apa aku dengan kamu? Aku sudah berkata berapa ratus kali, kamu dipecat oleh Rumah Layar tidak ada hubungan denganku, kamu saja sudah memiliki posisi yang begitu tinggi, buat apa kamu begitu dendam kepada aku? Hari ini, di depan hadapan teman-teman kita, aku bisa sumpah, masalah kamu dipecat sama sekali tidak berhubungan dengan aku, semua ini adalah keputusan dari perusahaan, tidak berhubungan dengan aku"

Almora tidak tahu harus berkata apa, dia tidak menyangka Mona begitu licik, sampai membuat dia bisa berbicara di depan orang banyak.

Masalah tamparan kemarin Almora tidak bisa menjelaskan, dia tidak ingin menarik Alvin keluar, tetapi masalah dipecat, Almora hanya merasa marah pada saat itu saja, sekarang dia sendiri saja sudah memisahkan diri dengan Rumah Layar, buat apa dia masih dendam dengan Mona?

"Mona, kamu jangan berpura-pura, buat apa aku dendam dengan kamu? Kamu juga pantas?" Mau bagaimanapun Almora adalah orang yang beretika, dia tidak bisa memarahi kata-kata kotor di depan orang banyak seperti ini.

Sehingga Almora hanya marah "Kamu juga pantas?"

Hal ini juga kebetulan memberi Mona kesempatan untuk mengeluh lagi, dia adalah korban, kalau sekarang tidak mau mencari masalah, kapan baru mau mencari?

Tentu saja, Mona juga tidak akan marah seperti orang tidak beretika, dia hanya mengalirkan air matanya dan memperlihatkan lukanya kepada orang lain, cukup begitu saja dia sudah bisa menang.

"Aku tahu, kamu selalu memandang rendah aku karena hubungan akrab keluarga kalian dengan keluarga pradipta, kamu meraih juara satu di lomba, seharusnya kamu memiliki posisi paling penting di dalam tim, buat apa kamu masih takut dipecat? Kamu sendiri yang memilih jalan lain makanya kamu meninggalkan hubungan bersama keluarga pradipta. Kamu ada jalan dan pendukung yang lebih baik, sebagai teman baikmu tentu saja aku merasa bahagia untuk kamu, tetapi kamu malah terus mengatakan keburukanku di belakang aku, kamu terus menyebar bahwa aku yang menjauhi dan mencelakai kamu ketika di Rumah Layar, yang kamu mau itu apa?"

Informasi di dalam kata-kata ini sangatlah banyak, pertama, Mona secara langsung berkata hubungan Almora dengan keluarga Pradipta, tetapi dia tidak berkata dengan jelas dengan anggota keluarga pradipta yang mana, terus dia juga sengaja berkata tentang juara 1, jelas, Mona secara tidak langsung berkata bahwa Almora juara 1 itu karena keluarga Pradipta!

Selain itu, masalah Almora diasuh itu sudah merupakan rahasia umum di lingkaran sosial ini, tetapi di luar lingkaran masalah ini masih termasuk rahasia, kata-kata Mona itu jelas sedang memberi kode kepada wartawan bahwa Almora itu memiliki pendukung di belakangnya.

Akhirnya, Mona berkata tentang teman baik, waktu lomba kemarin, Almora dan Mona berperan sebagai 'sahabat baik', sepasang sahabat ini saling membantu sampai titik terakhir, banyak orang merasa terharu dengan pertemanan mereka, siapa nyangka dalam waktu kurang dari 1 tahun, sahabat baik ini malah bermusuhan, harus seberapa dalam dendam mereka sampai Almora memukul Mona dan menghancuri wajahnya pada saat acara pembukaan kamera film?

Mona memegang dahinya yang terus berdarah dan menatap ke sutradara, "Sutradara, sepertinya aku tidak bisa syuting lagi, tidak bisa menunda seluruh jadwal syuting karena aku juga"

Sutradara juga merasa sangat frustrasi, tepat sebelum pembukaan kamera, aktris mengalami insiden, dalam waktu sependek ini dia mau kemana mencari pengganti?

Selain itu, Mona adalah aktris di bawah Rumah Layar yang mensponsori mereka, mau mengganti aktris pun harus meminta persetujuan mereka.

Tetapi Almora juga aktris yang disarankan oleh perusahaan sponsor, meskipun Alvin hanya memberi sedikit sponsor.

Sutradara menatap ke Almora dengan ekspresi tidak puas, "Almora, mengapa kelahi di masa seperti ini? Mau bagaimanapun juga tidak bisa memukul orang dengan kursi"

Melihat situasi ini, produser juga mengeluh, "Benar, sekarang mau mengganti orang pasti sudah tidak sempat, informasi resmi sudah diumumkan, di luar sana ada begitu banyak wartawan lagi, tetapi kalau tidak mau mengganti orang, kita pun harus menunggu luka Mona sembuh, jangan berkata tentang waktu dulu, masalah terbesar adalah apakah bekas luka itu bisa tertutupi?"

Asisten mengambil kotak obat dan langsung mengurus luka Mona di tempat, penampilan Mona sambil menangis itu benar-benar terlihat sangat kasihan.

Melihat luka Mona yang dalam, semua orang menggelengkan kepalanya, luka sedalam ini kemungkinan besar pasti akan meninggalkan bekas, hanya bisa mencari segala cara untuk menutupi bekas dengan riasan.

Dalam waktu sejenak, semua orang pun berpihak kepada Mona, Almora tiba-tiba disalahkan semua orang.

Laras menggelengkan kepalanya, berbanding dengan Mona, Almora tetap terlalu polos.

Tidak ada jendela yang tidak menyaring angin, orang yang menyaksikan drama ini terlalu banyak, berita ini tentu saja tidak bisa disembunyikan.

Sesuai ekspektasi, berita Mona dan Almora saling memukul menyebar kemana-mana, bahkan popularitas topik ini bahkan lebih tinggi dari film kali ini.

Acara pembukaan kamera kali ini mencapai puncak popularitas karena dua aktris saling memukul, bukan karena film, bukan karena Suli yang sedang memiliki popularitas memuncak juga, benar-benar terlalu lucu.

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu