Cinta Pada Istri Urakan - Bab 541 Ini Disebut Cinta Pasangan

Setelah tiga bulan perbaikan dan penyelidikan, Taman kanak-kanak Pohon Kecil akhirnya dibuka kembali.

Mengingat kembali kejadian kemasukan penjahat, masih mengkhawatirkan orang tua, jadi saat taman ini dibuka kembali, kepala taman Trivia Uno sengaja mendatangkan beberapa penjaga keamanan, untuk melindungi keamanan TK.

Sementara berita tentang dibukanya Pohon Kecil kembali, dikirim kepadanya oleh Randi.

Laras selalu merasa, Randi adalah laki-laki baik yang sangat jarang ditemui, ketika Randi mengejarnya dulu, dia juga bersikap sangat baik kepada anak-anaknya, setelah Laras menolaknya, Randi pun tidak terlalu menjeratnya.

Laras sangat berterima kasih padanya, bukan hanya karena dia membantunya dengan tulus, tetapi juga membantu dia membangun kepercayaan diri pada saat Laras merasa frustasi dan tertekan.

Malam itu, Gavin sedang membaca buku-buku militer di perpustakaan, Laras masuk dengan perasaan gembira sambil membawa ponselnya, “Pohon Kecil telah dibuka kembali lagi.”

Setelah dia melihat berita tentang itu, langsung bergegas memberitahu Gavin.

Yang menjadi pertanyaan Gavin adalah, “Oh, taman kanak-kanak yang dibuka Paman Uno itu?”

“Ahem, bukan, taman kanak-kanak itu dibuka oleh kakaknya Trivia, terakhir kali setelah taman ditutup semua orang menantikan kapan taman itu akan dibuka kembali, padahal bukan kesalahan taman tersebut, tetapi para penjahat itu yang bertingkah.”

“Randi juga berinvestasi.”

“Randi adalah direktur perbankan, pemegang saham CA, hubungan dengan kakaknya juga baik, berinvestasi bukannya merupakan suatu hal yang wajar?”

Gavin mendengarkan Laras selalu memuji Randi, dia merasa tertekan, dan tidak berbicara dengannya dalam jangka waktu yang sangat lama.

Laras menatapnya diam-diam, dan dia juga merasakannya, seperti Mona diam-diam memperhatikan Gavin, Laras juga memiliki perasaan yang sama seperti Gavin.

Jadi, dia berjalan kearahnya perlahan-lahan, mengambil buku militer yang ada di tangan Gavin, dan duduk di pangkuannya.

“Mau bilang apa?”

Gavin dengan santainya berkata: “Apa apa?”

Laras dengan mulut cemberut sambil melotot, “Jangan berpura-pura bodoh, aku bermaksud mendaftarkan Nana Bobi ke kursus minat Pohon Kecil, setiap hari sepulang sekolah, bagaimana pendapatmu?”

“Setiap hari? Bukankah sangat melelahkan?”

“Lelah apanya, sepulang sekolah mereka langsung bermain di halaman belakang, seperti kecanduan, apakah tidak lelah?”

“Kalau begitu terserah kamu, kamu atur saja.”

Laras merasa Gavin acuh tak acuh, kemudian tidak hentinya merangkul lehernya, dan menatap wajahnya dengan tatapan tegas, “Aku mendaftarkan kelas untuk anak kita, dengan mempertimbangan kedepannya terhadap anak kita, tidak ada hubungannya dengan Randi.”

“Oh, pilihlah kursus yang Nana Bobi tertarik, jangan cuma berpikir anak-anak akan menjadi orang yang berbakat.”

“Aku tahu aku tahu, aku sudah menghubungi Trivia sebelumnya, filosofi sekolahnya memang didasarkan pada minat, membangun ketertarikan anak-anak terhadap hobi mereka, aku sangat setuju, lagipula mereka juga sangat suka.”

Tangan Gavin perlahan membungkus pinggang tipisnya, “Kamu bilang baik, ya baik.”

“Baik, kalau begitu aku segera mendaftarkan kelasnya, jangan sampai nanti kuotanya penuh.” Kemudian, Laras menekan bahunya dan segera bangun.

Siapa tahu Gavin menariknya kembali, dan menyuruhnya untuk duduk dipangkuannya, “Duduklah.”

“Kenapa?”

“Kenapa kamu terburu-buru?

“……Pergilah, masih belum waktunya.”

“Lihatlah ke luar jendela, bukankah hari sudah gelap? Dan Nana Bobi mereka sudah tertidur, sekarang adalah waktunya kita berdua.”

Laras mengambil buku militer yang pernah dia baca sebelumnya, dan mendorongnya ke dalam pelukannya, “Bukannya kamu sedang membaca buku, kalau begitu fokuslah, Fanny mengirimi aku email, aku akan pergi melihatnya sekarang.”

“Kamu lebih sibuk dari aku, kenapa seserius ini?”

Laras berkata dengan serius: “Sekarang perusahaan sedang memiliki potensi perkembangan yang sangat baik, dan semua orang bekerja keras, bagaimana aku boleh menjadi beban bagi mereka? Ini adalah industri yang aku bangun, dan juga aku yang merekrut mereka, mereka semua juga harus menghidupi keluarganya, aku rasa diriku mempunyai tanggung jawab untuk membuat mereka mendapatkan lebih banyak.”

Tiba-tiba muncul kalimat yang bermakna, Gavin cukup terkejut, dia menunjukkan senyuman yang nyaman dan menghibur seperti ayah yang penuh kasih sayang, dan berkata : “Hmm, yang dulu tidak mengerti apa-apa sudah tumbuh besar, sampai mengetahui bahwa tidak mudah untuk menghidupi keluarga.”

Laras berkata dengan sangat gembira : “Sepertinya kamu benar-benar sudah tua, lihatlah kamu, nada bicaramu mirip seperti berbicara dengan Nana, demi apa?”

Gavin tidak senang, ekspresinya tiba-tiba menjadi serius, dia mengertakkan giginya dan memperingatkan : “Jangan berkata aku sudah tua, jika bilang lagi aku akan …… aku akan ……”

“Bagaimana denganmu? Hahahaha, seiring berjalannya waktu manusia terus bertambah tua, mau tidak mau juga harus menerima, hahahaha.”

Gavin berdiri, sambil memeluknya, sebelum dia bereaksi, dia langsung menekannya ke dinding belakang meja.

Ciuman yang memusingkan, membuat Laras terengah-engah, dan aura yang sangat kuat, dengan kecepatan yang maksimal dirasakan seluruh tubuhnya.

Laras mendorong dadanya secara refleks, kebetulan memberikan kesempatan kepadanya, Gavin menangkap pergelangan tangan Laras, mengangkat kepalanya, dan menekannya ke dinding.

Laras belum sempat bereaksi, dan juga ini bukan pertama kalinya mereka melakukan hubungan intim, tetapi mereka belum pernah melakukannya di dalam ruang belajar.

Lampu ruang belajar menyala, dan di seberang ada jendela yang besar, tirai tebal jendela juga tidak ditutup, hanya ada satu lapisan tirai.

Tetapi, serangan mendadak seperti ini, memberikan perasaan senang yang tidak sama kepadanya, membuat suasana hatinya tiba-tiba naik, seolah naik roller coaster sampai ke puncak.

Gavin melepaskannya untuk saling bernapas, dia menundukkan kepalanya ke kepala Laras, terengah-engah, dan berkata dengan suara rendah dan berbisik, “Semua kontak yang berhubungan dengan Paman Uno, hapus dari ponselmu.”

“……”

“Jangan berkata tidak!”

“Oh.”

Meskipun berpikir Gavin terlalu agresif, tetapi dia harus mengakui, bahwa ketika Gavin mengakhiri ciuman ini, tidak peduli suasana hatinya ataupun tubuhnya, seperti jatuh dari titik tertinggi ke titik terendah.

Dirinya masih tidak puas, tetapi dia tidak bisa mengatakan untuk melanjutkannya lagi.

Gavin mengambil ponselnya, dan memberikannya, “Segera dihapus.”

Laras juga tidak ambigu, pertama-tama dia menghapus wechat, kemudian menghapus kontak, “Puas?”

Gavin tersenyum jahat, dan bertanya balik : “Apakah kamu puas?”

“Ah?”

“Aku rasa kamu tidak puas.”

“Hmm?”

Gavin tersenyum, dan menekan tombol “phak”, lampu di ruangan itu tiba-tiba dipadamkan, dia menciumnya lagi, dan membawanya pergi.

Tiba-tiba gelap, gelap di depan mata Laras, dia tidak bisa melihat apa-apa, dan dia hanya membiarkan Gavin mengendalikannya.

“Srett”, Gavin menarik tirai tebal, dan tirai tebal itu ditutup secara otomatis.

Pada saat yang sama, Laras langsung ditekan olehnya di atas meja.

Dalam kegelapan, dia bahkan tidak punya kekuatan untuk melawannya, selain membiarkannya, tidak ada yang bisa dilakukan.

“Hei, kondomnya tidak ada di sini.”

“Disini, aku sudah mengambilnya.”

“Kamu …… ternyata kamu sudah punya rencana …… ah ……” Laras menggigit bibirnya, takut orang luar mendengarnya.

Gavin berkata dengan sombong : “Ini adalah hubungan suami istri, heh, lihat kamu masih berani mengatakan aku tua!”

Laras menggeram di dalam hati, haruskah kamu begitu dendam?!

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu