Cinta Pada Istri Urakan - Bab 856 Mereka tidak memiliki rasa kemanusian

Larut malam, Laras mandi dan sepertinya terlahir kembali.

Dia tidak sabar untuk melaporkan keamanan kepada orang rumah dengan menggunakan telepon Gavin, dan untuk menghindari hal-hal yang tidak boleh bocor, dia mendengarkan saran Gavin hanya menelepon mertuanya.

"Halo, papa, aku Laras. "

Allan sangat terkejut ketika mendengarnya, dan sangat bahagia. " Laras ya, bagus, sangat bagus. Kapan kamu dan Gavin kembali?"

Laras sedang tidak bersemangat dan berkata, "Kita belum bisa kembali. Aku hanya menelepon untuk melaporkan padamu bahwa kita aman, kita semua baik-baik saja sekarang. "

Allan adalah orang yang pengertian, ketika mendengar kata-kata ini, dia tidak banyak bertanya. Dia hanya bertanya, "Bisakah Gavin mengatasinya?"

"Dia tidak mengatakan tidak, aku percaya padanya. "

"Yah, aku juga percaya pada putraku. Laras, orang rumah sangat khawatir denganmu, beberapa hari ini Nana dan Bobi sering bertanya mama dimana, bagaimana jika kamu berbicara dengan mereka saja?"

"Baik. " Laras sangat setuju.

Anna juga sangat senang ketika dia mendengar telepon dari Laras, dan segera memanggil anak-anak, " Nana Bobi, cepat, telepon dari mama. "

Allan membuka speaker telepon, Nana mengeluh ke telepon terlebih dahulu: "ma, kamu tidak baik, mengapa kamu melarikan diri tanpa mengucapkan sepatah kata pun? Sungguh nakal !"

Laras tersenyum dan menjelaskan dengan sabar: "Maaf, karena perusahaan mama tiba-tiba memiliki masalah yang mendesak, jadi harus berpergian, dan kemudian kehilangan tas di sini, pasport, ponsel dan uang mama semuanya hilang, itu sebabnya aku tidak menghubungi kalian. "

Anak-anak tahu bahwa mama bekerja keras dan memahami mama.

Nana : "Sudahkah kamu menangani pekerjaan kamu sekarang?"

Laras : sekarang sudah tidak begitu mendesak, tapi harus nginap untuk sementara waktu. "

Nana : "Ini hampir Tahun Baru Imlek, ma, apakah kamu sempat kembali menemani kami untuk Tahun Baru Imlek?"

Laras merasa masam tanpa alasan, " mama tidak yakin, tetapi mama akan berusaha ok?"

Bobi tiba-tiba berkata, "mama, papa juga sedang dalam perjalanan bisnis. Kembalilah dengan cepat, adik sangat merindukanmu. "

Laras tersenyum, "Bagaimana denganmu?"

Bobi mengangkat dagunya dengan bangga dan berkata, " Biasa aja. "

Laras tersenyum, anak nakal, apakah mengakui bahwa sangat kangen mama sangat sulit baginya?

Laras bertanya: "Sekarang rumah hanya ada kakek dan nenek, Kakek-nenek sudah tua, kalian harus menjaga mereka dengan baik, ok?"

Nana mengangguk, "Aku tahu, aku bermain catur dengan kakek setiap hari, dan membantu nenek membereskan mainan. "

Bobi menghela nafas dan mengoreksi: "membereskan mainan sudah memang pekerjaan kita, kamu mengatakan begitu bukankah sudah terbongkar jika nenek membantu kita membereskan mainan ?"

Nana menggelengkan kepalanya dan melambaikan tangannya, "Oh, ma, kamu anggap saja bahwa kamu tidak mendengar perkataan tadi, aku ulangi, kami juga membantu nenek mengerjakan pekerjaan rumah. "

Laras tersenyum diam-diam, bantu nenek mengerjakan pekerjaan rumah, kamu yakin?

Anna menjelaskan di samping: "Ya, setiap kali mereka membantu meletakkan peralatan makan, itu dapat dianggap sebagai membantu pekerjaan rumah. "

Laras: "papa, mama, jangan terlalu memanjakan mereka, biarkan mereka melakukan apa yang harus mereka lakukan. "

Allan mengganti topik pembicaraan dan berkata kepada Nana dan Bobi : "mama pergi bekerja, jadi jangan ganggu pekerjaan mama juga. "

Nana menunduk, "Tapi aku sangat merindukan mama, aku benar-benar ingin berbicara dengan mama. "

Bobi menghibur adiknya dan berkata: "mama bisa berkonsentrasi pada pekerjaannya untuk menyelesaikan pekerjaannya secepat mungkin, dan kemudian pulang lebih awal untuk menemani kami. "

Nana tiba-tiba semangat, "Ya kah, dadah mama, tidak perlu menelepon jika tidak perlu, kami akan patuh, kamu bekerja dengan cepat. "

"??" perkataan ini, apakah perubahannya terlalu cepat? Laras mengajukan salah satu pertanyaan yang paling mengkhawatirkan, "papa mertua, aku minta tolong padamu untuk menelepon papaku untuk memberitahukannya aku sangat baik disini, aku kadang tidak bisa menelepon, dan papa aku akan mengajukan banyak pertanyaan, yang membuat aku kesulitan untuk menjawabnya. "

Allan setuju, "Oke, aku akan segera meneleponnya setelah menutup telepon ini. "

"Dan, bagaimana keadaan mamaku? apakah sudah bangun?"

Allan menghela nafas: "Seperti biasa, tidak ada kabar baik dari rumah sakit, satu-satunya hal yang memuaskan adalah bahwa Morales mengaku bersalah di hadapan bukti faktual, mengakui bahwa dia memukul mamamu dan berusaha menutupi kebenaran. "

Laras akhirnya merasa sedikit lega, di masa lalu, Morales memanjakan mama seperti anak kandung sendiri, karena sang mama bertemu anak kandungnya dan bertemu mantan suaminya secara kebetulan, dia menjadi iri dan hampir membunuh mama, dia benar-benar tidak bisa mengerti. Apa yang disebut "cinta" oleh Morales.

Cinta, hanyalah alasan yang digunakan Morales Jin untuk berpura-pura tulus, dia hanya membutuhkan ornag untuk diatur seperti ini, dan dia sebenarnya penjahat yang egois, serakah, dan menguntungkan.

Allan mengakhiri panggilan dan berkata, "Tutuplah telepon jika sudah tidak ada masalah. semuanya baik-baik saja di rumah. Jangan khawatir tentang apa pun, lakukan bisnis kalian dengan tenang. "

Laras bersyukur, "Oke, terima kasih atas pengertian papa. "

Laras menghela nafas, dan apa yang dikatakan Gavin itu benar, pada saat ini, dia hanya bisa menelepon papa mertuanya, dan papa mertuanya lebih tenang darinya.

Setelah mandi dan melaporkan keselamatan, Laras perlahan berbaring, tempat tidur besar di sini sangat nyaman, perasaan membumi sangat nyaman, dan Gavin disampingnya, itu benar-benar nyaman.

Laras memejamkan mata perlahan, tertidur tanpa sadar, dan akhirnya bisa tidur nyenyak.

Di luar ruang tamu, Gavin duduk, diam-diam menjadi pendengar.

Jerome : "aku tidak akan pernah melupakan hari itu, mama aku membawa aku kembali ke kampung untuk tinggal, itu adalah desa yang sangat indah, orang-orang di sana sangat baik dan jujur. Suatu hari, sekelompok tentara yang terluka, ketika menerobos masuk ke desa, kakek aku adalah kepala desa dan mengerti tentang obat-obatan, dia membawa mereka dan tidak hanya menyembuhkan mereka, tetapi juga memberi mereka akomodasi dan makanan. "

Jerome : "Mereka memiliki total 67 orang, total orang didesa ada 233 orang, mereka adalah tentara bayaran yang terlatih, dan desa ini penuh dengan warga sipil tak bersenjata, ada orang tua dan anak-anak. aku tidak akan pernah lupa hari itu, 67 tentara bayaran itu menembakkan senjata ke penduduk desa dan mencari satu per satu, dan melihat satu membunuh satu. "

Jerome : "Mereka bahkan tidak melepaskan kakekku, aku disembunyikan di dalam lemari oleh mama aku, dan aku melihat kelompok Rajatua itu menembaki dahi mamaku. Ya, kamu tidak salah mendengar, Rajatua dan para pembunuh. Mereka tidak memiliki rasa kemanusiaan, mereka hanya khawatir tentang keberadaan mereka, mereka telah membunuh semua orang di seluruh desa. Mereka telah membunuh 233 orang,mereka telah membunuh seluruh desa. "

Jerome : "Pada akhirnya aku ditemukan oleh mereka, seorang saudara di grup Rajatua berhati lembut dan menyelamatkan aku dari kegilaan Rajatua dan mengadopsi aku. "

"Tahun itu, aku berumur 6 tahun. " Mengingat masa lalu, tidak peduli berapa tahun telah berlalu, Jerome selalu dalam keadaan bingung, ketika dia memikirkan gambar kerabatnya yang terbunuh, dia tidak bisa menahan tangisnya.

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu