Cinta Pada Istri Urakan - Bab 938 Pengoperasian Secara Gelap

“Tunggu sebentar Sutradara Polo,” Manda segera menghentikannya, “Apa yang kamu katakan? Siapa?”

Wajah Marto sedikit berubah, “Aku mengatakan begitu banyak, kamu tidak mendengarnya?”

“Bukan, sutradara Polo, aku mengerti maksudmu, tetapi kamu bilang mereka...... Maira dan Leila ? Kamu yakin?”

“Hey, mungkinkah aku bercanda denganmu? Murid yang ditunjuk oleh pihak sponsor, aku tidak akan salah. Kamu lihat, Maira adalah kakakmu, dan semua kondisinya sangat luar biasa, tetapi usia adalah lukanya, harus melihat bagaimana kita bekerja. Citra gambar Leila kurang bagus, meskipun usianya lebih muda, tapi penampilannya terlalu sederhana, jadi agak rumit, kamu mencari karakteristiknya. Keduanya berasal dari pihak sponsor, orang yang mengambil juara sangat berkemungkinan adalah salah satu dari mereka berdua, jadi mulai sekarang kita harus membuat persiapan.”

“......” Pikiran Manda menjadi kosong. Pertama kali melakukan pertunjukan dengan grup, dia masih terlalu polos, ternyata benar-benar ada kejuaraan yang ditentukan secara gelap.

"Sutradara Polo, maksudmu..... menyuruhku menulis naskah untuk mereka?"

"Ya, pemahamanmu lumayan bagus, dan ikuti aku beberapa tahun lagi, mungkin kamu mampu membuat pertunjukan sendirian.”

"...... Tapi Sutradara Polo, dari pihak sponsor manakah?"

“Sponsor Utama.”

“Ayu Wedding?” Meskipun belum ada pengumuman resmi, tapi papan iklan terbesar di situs rekaman adalah Ayu Wedding, jadi Manda langsung menebaknya.

“Benar.”

Manda tertegun, dia benar-benar tidak bisa menebaknya, sudah lama pernah mendengar kakak Maira mengenal banyak pria kaya, dan sangat mungkin membawa dana masuk ke dalam kru, tetapi bukankah bos dari Ayu Wedding adalah seorang wanita? Apa mungkin kakak Maira juga bergaul dengan wanita kaya?

Manda baru saja memasuki bidang ini, dia belum pernah melakukan hal seperti itu, “Sutradara Polo, kamu terlalu percaya padaku, aku merasa diriku tidak sanggup melakukannya.”

"Kamu adalah adik Maira, kamu paling cocok."

“Apakah kamu tidak tahu bahwa keluarga Atmaja telah memutuskan hubungan denganku?” Demi menolak, Manda tidak banyak pikir, dia hanya ingin bekerja dengan tenang. Mengapa memberinya hal yang memalukan seperti ini? Kalau dia tidak menahan diri memberitahu Rendra, mungkinkah acara ini masih bisa disiarkan?

Marto tidak menyangka dia akan menolak, masalah-masalah di keluarga Atmaja bertahun-tahun yang lalu, siapa yang masih ingat?! Begitu Manda mengatakannya, dia jadi teringat, “Bukankah itu urusan orang tua? Aku melihat hubungan kalian berdua tidak terlalu buruk, bukankah kamu memberikan kamarmu kepada Maira?”

“Bukannya kamu memintaku menghentikan konflik, karena tidak memiliki kamar lebih, jadi aku hanya bisa memberikan punyaku padanya.”

"Tunggu, tunggu, kamu jangan membicarakan hal lainnya, sekarang kita berbicara tentang menulis naskah."

“Sutradara Polo, aku bukan penulis naskah, aku tidak pandai menulisnya.”

"Bukan naskah seperti itu, tapi......"

Manda langsung menghentikannya, “Aku tidak pandai menulis naskah seperti apa pun.”

Wajah Marto tiba-tiba berubah, tetapi melihat wajah Rendra, dia tidak bisa langsung memarahinya. Dia menyangka masalah ini hanyalah masalah yang sangat kecil dan sederhana, lalu melibatkan operasi secara gelap, dan menganggap Manda sebagai orang dekat, jadi dia menyerahkan padanya, lagipula kalau atasan melakukan penyelidikan, Rendra juga akan mempertimbangkan Manda.

“Manda, kamu terlalu mengecewakanku, kamu tahu, aku punya hak untuk memutuskan di mana kamu berada.” Dia terus berkata.

Manda terdiam, dan tidak berani membantah, dia hanya bisa mengembalikan seluruh prinsip ke dalam perutnya, dia hanya bisa sabar.

Marto menarik napas dalam-dalam, dia membuka mulutnya beberapa kali, namun tidak jadi mengatakannya, dan akhirnya, sikapnya berubah lembut dan berkata dengan tulus: “Manda, aku benar-benar ingin mengajarimu, meskipun melihat pria di rumahmu, aku juga tidak akan menyakitimu, kan? Aku tidak ingin terlalu banyak orang tahu tentang ini, karena banyak mulut akan membuat masalah menjadi semakin rumit, orang pertama yang aku pikirkan adalah kamu, itu karena aku percaya padamu dan ingin mendidikmu, bukankah?”

“Lagipula, setiap perlombaan di dunia hiburan selalu dioperasikan secara gelap, ini bukan hal yang memalukan, harus menciptakan sesuatu untuk dijadikan topik pembicaraan, karena topik bisa menarik perhatian. Siapa yang ingin menonton kalau pertunjukannya tidak menarik? Ini hanyalah proses dari sebuah pertunjukan.”

“Kita merupakan reality show, dan juga sebagai kompetisi, pasti harus mengeluarkan beberapa siswa populer, meskipun bukan Maira dan Leila, itu juga akan menjadi orang lain, jadi kita harus merencanakannya lebih awal.”

“Sponsor utama berbeda dengan sponsor biasa, kamu tidak perlu mempedulikan hubungan di antara mereka. Siapa yang ingin dipromosikan pihak sponsor, kita cukup menyesuaikannya. Lihatlah kakakmu, penampilan dan bentuk tubuhnya begitu bagus, hanya saja memiliki kekurangan di usianya, citra pribadinya sangat mudah diciptakan, ‘Selama kamu ingin mengejar mimpimu, jangan takut akan terlambat’, dengan tema ini, dia bisa sangat inspiratif.”

“Dia memiliki wajah, figur, temperamen, dan cerita, mungkin kita tidak perlu mengubah data, dia sendiri bisa mendapatkan popularitas tinggi. Popularitasnya tergantung pada naskah dan citranya, bagaimana menurutmu?”

“Pihak sponsor hanya meminta peringkat kedua dan ketiga, mereka tidak meminta juara pertama. Program kita disponsori oleh mereka, bisakah kita tidak menyetujui permintaannya? Manda, kamu pikirkan, kalau program kita berhasil, ini juga merupakan pengalaman yang bersinar bagimu, bukankah?”

Manda berkata dengan tenang: “Sutradara Polo, aku hanya ingin kerja baik-baik.”

“Ini adalah pekerjaanmu.”

“……”

"Ini adalah proses dasar pengoperasian acara, apakah kamu ingin pihak sponsor menarik kembali dananya? Kemudian acara kita akan langsung dihentikan.”

"Pengoperasian secara gelap, sembarang menyikat data, ini merupakan kecurangan! Kalau situasi memburuk mungkin akan dilarang tayang!"

Tubuh Marto bergetar, kelihatannya Manda bertekad menolak untuk bekerja sama, ini memang merupakan operasi adat di dalam industri, kalau Manda sembarang berkata di depan Rendra, maka acara pertunjukan ini berkemungkinan akan diblokir.

Jadi, Marto segera berubah wajahnya, segera bersikap menyanjung, “Hey hey, Manda, aku mengatakannya duluan, Program ini merupakan kombinasi dari upaya kerja sama bersama dua atau tiga ratus orang, dan disponsori oleh stasiun TV. “Kalau pertunjukan ini diblokir, berarti menampar wajah stasiun TV, kan?”

“Kalau begitu kamu tidak seharusnya membujukku, kamu harus berbicara dengan pihak sponsor tentang prinsip ini."

“Ah, aku benar-benar tidak bisa menjelaskannya padamu..... Kamu baru saja memasuki bidang ini, kamu masih belum mengerti banyak hal...... Oke oke, aku akan mencari cara lain, tapi kamu jangan sembarang ngomong di depan Walikota Pradipta, oke?”

Manda benar-benar tidak terbiasa dengan perubahan Sutradara Polo, tetapi orang-orang di industri hiburan semuanya memiliki sifat buruk seperti ini, “Aku juga berpartisipasi di dalamnya, dan tentu saja berharap program ini akan disiarkan dengan lancar.”

"Aku merasa lega mendengar perkataanmu, aku akan memikirkan cara lain untuk pihak sponsor, haiks!"

Sutradara Polo berjalan kembali ke kantor dengan kesal, kelihatannya sangat marah, dan menutup pintu dengan sangat kuat. Kemudian, terdengar suara benda dilemparkan dari kantornya.

Manda, “.......” Untuk apa memberitahuku?!

Laras juga mendengar suara barang dilemparkan, dia segera berbalik, “Ada apa? Membicarakannya dengan tidak senang?”

“Ya.”

“Manda kamu hebat, apa yang kamu katakan, sampai Sutradara marah seperti ini?”

Manda menghela nafas, “Tidak nyaman berbicara di sini, aku memberitahumu nanti, kamu sekalian menganalisiskannya untukku.”

“Oke.”