Cinta Pada Istri Urakan - Bab 8 Tidak Perlu Buru-Buru

Bab 8 Tidak Perlu Buru-Buru

Setelah makan malam, Laras tertidur di dalam perjalanan pulang ke rumah, pada dasarnya dia memang mudah ngantuk jika duduk di dalam mobil, apalagi dia sangat lelah, tidak terasa tiba-tiba dia sudah tertidur.

Saat menunggu lampu merah berubah hijau, Gavin memundurkan tempat duduk Laras, lalu mengambil jaketnya dan menutupinya ke tubuh Laras dengan sangat lembut.

Di jalan yang penuh dengan mobil yang berseliweran, cahaya lampu di malam yang gelap jatuh ke wajahnya, bulu matanya yang panjang dan lentik bagaikan 2 kipas yang menutupi wajahnya, dia tertidur dengan nyenyaknya.

Gavin bagaikan melihat peliharaan yang baru didapatkannya, tanpa sadar dia mencondongkan badannya, bibir tipisnya yang seksi ditempelkan ke atas pipinya yang mulus, wangi seorang gadis yang bagaikan wangi bayi tercium olehnya, membuat suatu bagian dari dirinya bereaksi.

"tin tin" mobil di belakang membunyikan klakson, memintanya untuk segera jalan, Gavin melihat ke arah lampu lalu lintas, ternyata sudah hijau.

Sudahlah, hari ke depan masih panjang, tidak perlu terburu-buru.

Sampai di garasi, Gavin memarkirkan mobil dan mematikan mesinnya, menoleh dan melihat gadis yang tertidur tenang di sampingnya, dia tidak tega membangunkannya.

Dikarenakan dia lahir dari keluarga militer, dari kecil dia sudah masuk militer, karier di militer selama puluhan tahun sulit dihindari kadang-kadang membosankan, tetapi juga sudah melatih tubuh dan tekadnya yang besar.

---Dengar-dengar Liu Ye Chun adalah obat perangsang yang paling kuat, sangat efektif, tidak mudah terdeteksi, sangat memikat orang, bahkan orang buta seperti Liu Xia Hui tetap saja tidak dapat menahan godaannya.---

***Liu Xia Hui adalah seorang tokoh yang buta dan memiliki kekuatan batin dan mentayang kuat***

Ini bukan hanya dengar-dengar saja, jika bukan karena bukti hasil test darahnya sudah keluar, dia benar-benar tidak menyadari kalau dirinya sudah terkena "Liu Ye Chun".

Dia membungkukkan badannya, dari hidung gadis itu terdengar suara nafas yang stabil, dia dengan lembut menyibakkan poni yang menutupi alis gadis itu, meskipun terluka, meskipun tidak berdandan, meskipun bagaikan seorang anak laki-laki, tetapi hanya dengan melihat wajahnya, gadis ini benar-benar sangat cantik.

Jika tidak, kemarin malam dia juga tidak akan begitu melihat wajahnya, pengendalian diri yang telah dilatih puluhan tahun tiba-tiba hancur begitu saja, ini adalah pertama kalinya dia tidak bisa menahan diri dikarenakan lawan jenis.

Inilah yang dinamakan, setelah mencobanya sekali maka mau mencobanya untuk ke 2 kalinya, selama 28 tahun dia tidak pernah merasakan rasa yang seperti ini, sekarang setelah mencicipinya sekali, secara alami ingin mencicipinya untuk kedua kalinya, secara alamiah juga dia ingin kelak bisa sering merasakannya.

Sambil berpikir, dia tidak dapat menekan keinginannya, lalu langsung mencium gadis itu.

Hanya dengan bersentuhan dengan bibir gadis itu dapat membuat hatinya bergetar, Gavin pada awalnya hanya ingin menciumnya sebentar saja, tetapi setelah menyentuhnya, malah ingin mendapatkan lebih banyak.

Lidah pria itu dengan hati-hati membuka giginya yang putih, dengan lembut dan pelan masuk ke dalamnya.

Laras Sepertinya sedikit terganggu, dia mengerutkan alisnya, dengan reflek mendorong lidahnya keluar lalu memiringkan kepalanya ke samping.

Gavin menarik nafas dengan dalam, berusaha menguasai emosinya kembali, jika bisa dibilang kemarin malam dikarenakan pengaruh obat maka dia menyerangnya, mungkin dia masih bisa dimaafkan, kalau sekarang dalam keadaan sadar menyentuhnya lagi, dia tidak tahu harus mengatakan apa.

Tetapi, saat dia melihat lehernya yang ramping dan halus, dia bagaikan disihir olehnya, bibirnya tidak tega untuk meninggalkannya.

Tangannya yang satu menekan bahunya, tangannya yang lain memegang wajahnya, bibirnya yang panas menciumnya dari sudut bibir ke bawah telinga, berusaha untuk menaklukkan lehernya kembali.

Laras merasa samping telinganya sangat gatal, seperti digosok oleh jarum kecil yang tidak terlalu tajam, sangat sakit, akhirnya dia terbangun, lebih tepatnya, dia terbangun karena dicium.

"Aaaa!" Laras berteriak, ternyata yang terkubur di lehernya adalah seorang laki-laki, dia tidak mengatakan apapun, langsung menggunakan lututnya untuk menendang perut pria itu dengan sangat keras.

"e..." Gavin mengeluarkan suara tercekik, serangan dari jarak dekat seperti ini, dia baru pertama kali mengalaminya.

Laras berkata, "dasar kurang ajar!" , saat dia melihat jelas kalau pria didepannya adalah Gavin, dia segera menarik lehernya, bagaikan kucing kecil yang kaget, matanya dingin, dia mencebikkan bibirnya, suaranya juga sangat kecil, "kau.....kau sedang apa...."

Gavin merasa bingung sebentar, tetapi akhirnya hatinya dipenuhi dengan rasa bersalah, menyentuh seorang gadis kecil, dia jahat sekali.

Tetapi meskipun hatinya merasa bersalah, wajahnya tetap angkuh dan dingin, begitu Laras melihat wajahnya, tanpa sadar dia masuk ke dalam peran bakpau, dia segera berkata : "maaf, aku hanya membela diri, aku.... Aku tidak tahu kalau itu adalah kamu."

Gavin tersenyum sekilas, "aku hanya ingin membangunkanmu, sudah sampai rumah, turunlah."

Caramu membangunkan apakah dengan cara mengambil keuntungan dari orang lain? Melihat cara berpakaianmu yang rapih bagaimana mungkin bisa melakukan hal yang seperti binatang? Laras mengutuknya dalam hati.

Tetapi, tunggu sebentar, pulang ke rumah? Rumah siapa?

Laras turun dari mobil, langsung melihat satu baris berbagai macam jenis mobil, ada beberapa mobil off-road yang digunakan di militer, ada beberapa mobil sport yang mahal, juga ada beberapa motor besar yang sangat keren, benar-benar sepuluh ribu kali lipat lebih keren dibandingkan pameran mobil.

"waw..." seluruh sel di tubuh Laras seperti hidup kembali, "tetanggamu semuanya adalah orang kaya ya."

Sudut bibir Gavin sedikit naik, dia tidak menjelaskannya, mengulurkan tangannya dan berkata : "ikuti aku."

"Tunggu sebentar, itu....."

"namaku Gavin." dia menegaskannya sekali lagi.

"oh, itu, kita, sudah menikah begitu saja?"

"menurutmu?"

"....." seperti ada yang salah, bukan bukan, bukan sepertinya, jelas-jelas semuanya salah, "apakah tidak terlalu sembarangan?"

Wajah Gavin langsung berubah, langsung muram, matanya juga berubah sangat tajam, "kau sendiri yang menyetujuinya, aku tidak memaksamu."

"....." sepertinya begitu, "tapi aku.... Aku sangat miskin, aku masih kecil, aku masih sekolah."

Menghadapi berbagai macam alasannya, Gavin berkata dengan datar : "aku tidak kekurangan uang, mahasiswi sekarang juga boleh menikah, semua masalah yang kaubilang semuanya bukan masalah."

Laras membuka mulutnya, tetapi tetap tidak menemukan alasan untuk membantahnya, kenyataannya, sekarang dia berkata apapun sudah tidak ada gunanya lagi.

Pada saat ini, di sampingnya terdengar suara "ting", seorang pria tampan yang mengenakan jas modern sambil tersenyum keluar dari dalam lift sebelah.

Laras saat itu berpikir, sudah malam begini mau kasih lihat siapa?

"tuan muda, anda sudah kembali, garasi yang baru sudah selesai dirapikan, apakah anda puas?"

Apa? Laras melihat ke kanan dan ke kiri, garasi yang luas seperti lapangan ini adalah rumahnya? Kalau begitu semua mobil ini adalah miliknya?

Dia kira ini adalah tempat parkir umum, ternyata ini adalah garasi pribadinya.

Ini! Benar-benar! Tidak! Adil

Saat kepala pelayan bertanya, di saat yang bersamaan dia menyalakan semua lampu di dalam garasi.

Ternyata, Laras hanya melihat sebagian garasi saja, saat semua lampu menyala, garasi yang gelap seketika berubah menjadi terang, semua mobil mahalnya seperti bersinar di bawah cahaya lampu, seperti sedang memanggil pemiliknya untuk mengendarainya.

Gavin melihat sekilas, dengan datar menjawab, "masih lumayan, jauh lebih rapi dan bersih dibandingkan tadi."

Pandangan mata kepala pelayan berpindah ke arah Laras, "apakah ini adalah tamu tuan muda?"

"beritahu semuanya, mulai saat ini, dia adalah nyonya muda kalian."

Kepala pelayan tertegun, melihat laki-laki remaja di hadapannya ini dengan sangat lama, tidak bereaksi sama sekali.

Nyonya muda? Seorang laki-laki? Dia tidak pernah tahu ternyata tuan muda menyukai laki-laki.....

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu