Cinta Pada Istri Urakan - Bab 42 Kenapa Tidak Percaya Kepadaku (2)

"......"

"Wilson cuti kuliah lalu pergi ke luar negeri, Christian cuti kuliah lalu pergi ke luar negeri juga, tuan muda Pradipta mau membantai semua orang yah? OMG Laras, jangan-jangan Wilson dan Christian sudah ......itu di luar negeri yah?!"

Laras benar-benar merasa salut dengan imajinasi Manda, dia hanya berkata dengan malas, "Kamu berpikir terlalu banyak, selain itu, aku tegaskan sekali lagi, aku dan Christian tidak berselingkuh."

"Cih, setan yang baru percaya sama kamu."

"Sepertinya aku sudah putus hubungan denganmu, jangan menghubungiku lagi."

"Hei hei......baiklah, aku tidak membicarakan hal ini lagi, aku mau bicara hal yang penting."

Laras tidak berkata apapun, dari tadi dia masih belum mengatakan poin pentingnya.

"Yana menghilang."

"Apa?"

"Grup Wechat kelas kita semua lagi membicarakannya, wali kelas bertanya kepada kami semua satu persatu, tetapi tidak ada yang pernah melihat Yana, wali kelas sudah lapor polisi."

Laras mengucek matanya, dia juga merasa sedikit khawatir, "Apa yang terjadi?"

"Dia sudah beberapa hari tidak pulang ke asrama, teman asramanya melapor ke wali kelas, wali kelas segera menghubungi orang tuanya, orang tuanya berkata kalau Yana tidak pulang ke rumah, sekarang orang tua Yana harusnya sedang dalam perjalanan ke kampus, wali kelas meminta kita semua mengingat-ingat lagi kapan dan dimana terakhir kalinya kita melihat Yana. Hal yang lainnya aku tidak peduli, tetapi kamu pernah memukul Yana di depan umum, aku sangat khawatir denganmu."

Ini adalah tujuan Manda menelepon Laras.

Laras berusaha mengingat-ingat kembali, dia berkata : "Apakah itu kejadian waktu minggu kemarin?"

"Iya, Yana sudah menghilang selama 5 hari, sesudah kamu memukulnya, dia langsung menghilang."

"......."

"Nadira si perempuan jelek itu terus menegaskan kalau setelah kamu memukulnya, barulah Yana menghilang, dasar perempuan jalang jamuran, sudah pernah dihukum oleh kampus masih saja berperilaku tidak baik seperti itu, begitu ada kesempatan selalu berusaha memfitnahmu, otaknya benar-benar bermasalah."

"Hilangnya Yana tidak ada hubungannya denganku."

"Aku tentu saja mengetahuinya, tetapi aku takut polisi mempercayai perkataan Nadira sehingga mereka mencurigaimu."

"Tidak masalah, untuk apa takut dicurigai, aku tidak melakukannya."

"Tuan muda Laras, sejak kapan kamu berubah menjadi begitu murah hati? Ada orang yang merugikanmu, kamu tidak membuat perhitungan dengannya?"

Laras tertegun sebentar, benar sekali, dia, tuan muda Laras dari dulu bukanlah seseorang yang murah hati, dia sangat membenci kejahatan, harus membalaskan dendamnya, siapa yang berani menjelekkan namanya, bahkan jika dia mendengarnya sedikit saja, tinjunya akan langsung melayang, tetapi sekarang, seperti ada kekuatan yang tidak terlihat sedang mengawasinya, mengawasinya untuk menjadi seorang murid yang baik.

Laras menguap lalu berkata dengan malas : "Aku malas mempedulikan Nadira, si cacing bau itu."

Manda dapat mendengar suaranya yang terdengar lelah itu, jadi dia bertanya dengan penuh perhatian : "Laras, sebenarnya ada apa denganmu? Kamu tidak seharusnya.... Apakah tuan muda Pradipta menindasmu karena hubunganmu dengan Christian?"

"......Aku sudah bilang kalau aku tidak berselingkuh dengan Christian!!!"

"Kamu bodoh yah, memangnya kamu tidak bisa bilang kepadanya kalau itu hanyalah masa lalumu? Bilang padanya kalau itu adalah perasaan yang masih belum sempat tumbuh, tetapi sudah kamu matikan...."

Manda masih belum selesai bicara, Laras sudah langsung mematikan teleponnya, kenapa mereka semua tidak ada yang mau percaya kepadaku?!

Manda meneleponnya kembali, Laras langsung mematikannya, tidak lama kemudian, Manda mengirimkan kembali beberapa screenshot percakapan di grup mereka, semuanya adalah curhatan Nadira di grup kelas.

---"Hari itu dia meneleponku, di telepon itu dia menangis dengan sangat sedihnya, dia bilang dia dipukul oleh Laras, lalu di juga bilang Laras memakinya sok imut."

---"Menurut sepengetahuanku, dia paling tidak bisa terima jika ada orang yang mengatainya sok imut."

---"Aku membujuknya untuk tidak memikirkannya, karena dia tidak akan bisa menang melawan Laras, tetapi dia tidak mau mendengarkanku, aku menyuruhnya untuk kembali ke asrama dulu baru kita bicarakan kembali, dia menyuruhku untuk jangan mengurusinya lalu langsung mematikan telepon."

---"Teman-teman, waktu itu siapa yang ada di sana? Adakah yang mendengar bagaimana Laras memaki Yana?"

---"Jika polisi mencariku, aku akan mengatakan yang sebenarnya, aku sangat sangat mengkhawatirkan teman baikku."

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu