Cinta Pada Istri Urakan - Bab 468 Obat Kakek Diganti

Anis memang menepati perkataannya, langsung membawanya ke laboratorium, memulai pengujian.

Tidak lama, Anis membawa hasil pengujian akhir keluar, "Kamu lihat sendiri."

Laras langsung menerima hasil pengujian, melihat hasilnya menunjukkan kalau pil obat yang besar adalah vitamin, bahkan mereknya pun diterakan, sedangkan pil obat yang kecil adalah obat untuk mengobati alzheimer orang tua.

Hasil ini persis dengan yang dia pikirkan, dia menggertakkan giginya kuat, wajahnya suram, bahkan suara nafasnya menjadi lebih berat.

Anis bukan dokter biasa, dia adalah dokter militer pasukan khusus serigala, melihat reaksi Laras yang seperti ini, lalu mengguabungkan dengan hasil pengujian, dia menebak: "Ini adalah obat yang dimakan kakekmu saat dia masih hidup?"

"Benar, aku curiga kalau obat kakekku diganti."

"Apa mau pergi mencari dokternya?"

"Apakah boleh? Aku tidak kenal."

"Aku kenal, ikut aku."

"Baik."

Anis berputar dan melangkah, Laras mengikut dari belakang, malah tak disangka, disaat dia membalikkan badannya, dia melihat Gavin.

Gavin memakai baju kasual militer berdiri disana, wajah tampan dan badannya yang baik, membuatnya menjadi yang paling menonjol dimanapun dia berada, sangat sulit untuk diabaikan.

Tahun sangat baik kepada pria yang berumur 36 tahun ini, badannya dibalut dengan baju militer hijau berlengan pendek, lalu dipadu dengan celana militer yang longgar, di tambah lagi dengan rambut cepak pendeknya, tampaknya seperti mahasiswa baru yang mengikuti pelatihan militer, hanya saja wajahnya hitam terpapar sinar matahari, 20 tahun saja tidak boleh tambah lagi.

Yang paling penting, dia masih menggunakan kaos berlengan pendek, sedangkan Laras sudah menggunakan sweater.

Pertemuan yang tiba-tiba ini membuat seluruh tubuh Laras menjadi kaku, disini adalah rumah sakit militer, mereka serig datang, jadi dia tidak berani terlalu perasaan mengira kalau dia datang demi Laras.

Yang paling kacau adalah sampai hari inipun, dia tetap saja akan terlena oleh penampilannya itu.

Kalau bukan karena luka dulu yang begitu banyak, dia sangat ingin langsung masuk ke dalam pelukannya, menceritakan kesepian dan penderitaannya beberapa tahun ini.

Tatapan Gavin sangat lembut, kakinya tanpa dikendali berjalan kearahnya.

Laras mencubit keras pahanya sendiri, mana mungkin dia bisa melupakan bagaimana keluarga Pradipta memperlakukannya, bagaimana mungkin dia bisa melupakan beberapa tahun ini di luar negri, dia menjalani hidupnya sendiri.

Dia tidak akan dengan mudah memaafkannya hanya karena penampilan luarnya saja.

Dia bukan orang yang begitu mudah.

"Dokter Anis, ada yang datang mencarimu?" Laras sengaja bertanya.

Anis terkekeh, "Ekhem, itu......iya, mungkin bos datang mencariku."

Gavin sudah berjalan sampai dihadapan mereka, "Bagaimana hasil pengujiannya?"

Laras menggunakan pandangan bertanya melihat Anis, "Sebenarnya datang mencarimu, atau kamu yang mencarinya datang?"

"Hehe......Oh iya, hampir lupa, bos, hasil pengujian ada disini, lalu aku baru saja akan membawa kakak......aku baru saja mau membawa Laras pergi mencari dokter kakek untuk menanyakan keadaannya, tapi aku di laboratorium masih ada penelitian yang penting, aku tidak bisa pergi, kalau tidak kamu yang membawanya pergi menemui dokter Ma?“

Laras: "......" Tadi kenapa kamu tidak bilang kalau tidak bisa pergi?

Gavin mengangguk: "Boleh."

Anis: "Baik, baik, kalau begitu aku pergi dulu."

Laras: "......" Cepat sekali perginya.

Gavin membawa Laras pergi menemui dokter Ma, dengan adanya rujukan Gavin, dokter Ma sedikitpun tidak berani menunda.

"Aku sangat menyayangkan kondisi kakek Atmaja, sejak tau tentang penyakitnya sampai dia meninggal hanya ada 5 tahun, sebenarnya penyakit seperti ini tidak akan berpengaruh langsung dengan umur orang tersebut, kebanyakan pasien masih bisa hidup 8-10 tahun, aku ada sangat banyak pasien bisa hidup 10 tahun lagi lamanya, bahkan ada yang 15 tahun, 20 tahun. Saat penyakit kakek Atmaja ketahuan itu hanya penyakit ringan, kalian juga memberinya pengobatan yang sangat baik, aku juga tidak menyangka penyakitnya berkembang begitu cepat."

Laras bertaya: "Bagaimana kalau tidak makan obat?"

"Tidak makan obat? Kalau begitu susah dikatakan. Kenyataannya, ada sangat banyak keluarga yang ceroboh terhadap orang tua, sering sekali baru diperiksa sudah masuk stadium akhir, kapan terkena penyakitnya juga tidak tau, tapi kakek Atmaja cepat diketahui, kalian juga memberinya pengobatan yang sangat baik, seharusnya penyakitnya tidak akan berkembang begitu cepat."

"Dan juga, setiap kali dia datang periksa hasilnya tidak begitu baik, bagian kepalanya juga terluka, tubuhnya selalu tidak begitu baik, saat aku tanya, mereka bilang kalau kakek tidak mau menurut, berjalan keluar sendiri dan terjatuh. Sebenarnyaluka pada bagian kepala bisa mempengaruhi kondisi kesehatannya."

Semakin Laras pikirkan dia semakin merasa keanehan, sejak kakek tinggal di Mansion Atmaja, tubuhnya selalu tidak baik, saat itu, semua orang mengira kalau kakek hanya tertekan batin karena masalah paman, yang menyebabkannya sakit.

Lalu tante Reni sengaja memperkerjakan dokter keluarga dan suster profesional dari Australia untuk menjaga kakek, tapi kondisi kakek juga tidak membaik.

Laras juga terpikir kalau dokter keluarga yang dipekerjakan dari Australia sama sekali tidak mengobati kakek dengan serius, setelah ketahuan, Reni hanya memecatnya, tidak meminta pertanggungan jawab apapun,

Sekarang dipikir, dari awal sudah ada masalah.

Laras mengeluarkan botol obat yang kecil, bertanya: "Dokter Ma, obat yang dimakan kakekku, apakah botolnya seperti ini?"

Begitu dokter Ma melihat, mengeluarkan sebuah botol obat dari lacinya, mencocokkan, bagian luar botolnya sama persis.

Dokter Ma membuka botol obatnya, dengan heran bertanya: "Kenapa didalamnya berisi vitamin?"

Laras menggertakkan giginya kuat, dengan marah berkata: "Obat kakekku diganti orang menjadi vitamin."

"......"

Setelah meninggalkan kantor dokter Ma, Laras semakin sedih memikirkannya, kalau dia tidak pergi, mungkin saja bisa lebih cepat mengetahui perbuatan Reni, mungkin saja kakek tidak akan pergi begitu cepat.

Walaupun kakek terkena alzheimer orang tua, tapi dia tidak bodoh, dia mengetahui sangat banyak hal, tau kalau dia tidak akan menghindar dari kejahatan Reni, diam-diam menyembunyikan botol obat, dan juga menyelipkan pil obat yang asli di dalam catatan hariannya, dan juga menuliskan di catatan hariannya "Reni ingin membunuhku."

Dalam kurun waktu 5 tahun ini, kakek dikendalikan dan disiksa oleh Reni, dia terkadang mengerti, terkadang ceroboh, dia sama sekali tidak bisa membantah.

Kedua orang naik di lift yang sama, di dalam lift sedikit sempit, Gavin menutupinya di sudut lift, menahan dengan kedua tangannya, seperti memeluknya.

Kedua orang itu berhadapan, Gavin melihat ekspresinya yang kusut, juga tau apa yang dia pikirkan.

"Jangan panik, aku paling baik dalam menyelidiki, aku bisa membantumu menyelidikinya." Dia menunduk dan berkata, suaranya yang dalam dan lembut sungguh menyuruh orang membuat kejahatan.

Laras tidak mengangkat kepalanya, melihat kakinya, dengan hak sepatu kulitnya dengan kuat menginjak jari kakinya.

"Ergh......"Wajahnya dalam sekejap berubah menjadi kecoklatan.

Lantai satu sudah sampai, pintu lift terbuka, orang yang didalamnya keluar, orang yang diluar menyerbu masuk, Laras menundukkan kepalanya keluar dari bawah lengannya.

"Hais......" Gavin tidak bisa memikirkan kesakitan jari kakinya yang seperti retak tulang, langsung berlari mengejarnya.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu