Cinta Pada Istri Urakan - Bab 920 Paman Yang Ramah

Di rumah sakit, Laras datang menjenguk Jerome dan membawa buah-buahan.

Tetap saja masih muda, dasarnya juga kuat,sehingga penyembuhan Jerome sangat cepat, dia sudah ingin keluar dari rumah sakit.

Jerome melihat Laras masih datang menjenguknya, dalam hatinya sangat kaget dan malu, bahkan sapaan juga berubah, “Kakak ipar, kakak ipar segan sekali, aku jadi malu.”

Laras tersenyum lembut, ketika dia menatap Jerome, selalu merasa sangat dekat, alis dan matanya sedikit mirip dengan ibunya, apabila dia tidak mengetahui dengan jelas pengalaman hidup dan asal usul ibunya, dia hampir menganggap Jerome adalah anak ibunya.

Selain itu, Laras yang mengetahui latar belakangnya, merasa lebih simpati terhadap dirinya, apabila kepikiran dengan dirinya yang tidak memiliki keluarga di tempat ini, merasa lumayan kasihan juga.

“Kamu jangan bangun, aku tidak ada urusan juga, bosan di hotel, jadi datang menjengukmu. Gavin mereka sering keluar pagi pulangnya malam, sedang menindaklanjut beberapa kasus, sibuk sekali, makanya tidak datang.”

Jerome merasa sangat segan, “Kakak ipar, maaf sekali, sebenarnya kamu tidak perlu ikut campur masalah ini, aku meminta maaf dengan setulusnya, maaf.”

“Tidak juga, kamu jangan begitu segan, boleh ? Jadinya aku juga ikutan segan.”

Jerome tersenyum, “Kalau begitu silakan duduk, mau minum air ?”

“Aku ambil sendiri saja, kamu baring baik-baik, kamu seorang pasien.”

Jerome tertawa riang, membantalkan kedua tangan di belakang kepalanya, “Aku hanya ingin mengambil kesempatan ini untuk istirahat, kalau aku mau keluar, tidak ada yang bisa menghalangiku.”

Laras mengangguk setuju, “Benar, aku juga percaya, Gavin tidak pernah keluar dari rumah sakit setelah mendapatkan persetujuan dari dokter, asalkan kakinya masih sanggup menginjak lantai, pintu besar rumah sakit tidak sanggup menghalanginya.”

“Tuan Pradipta adalah orang yang paling aku kagumi.”

“Kamu jangan terlalu memuji dirinya, aku tidak berharap dia berprestasi, aku hanya berharap dia bisa aman dan selamat.”

“Akan ada kepedulian setelah berkeluarga, menurutku, Tuan Pradipta akan semakin berhati-hati.”

Laras merasa dia lebih banyak berbicara pada hari ini, orangnya juga tidak terkesan suram dibanding sebelumnya, oleh sebab itu, dia memberanikan diri untuk bercanda dengannya, “Kamu juga bisa ada keluarga dan kepedulian, menurutku Nona Amanda sangat menyukaimu, sekarang Jeremi dan rombongannya juga sudah tertangkap, kalian dapat hidup seperti orang biasa, menikah, mempunyai anak, hidup dengan damai tenteram.”

Jerome buru-buru mengelaknya, “Kakak ipar suka sekali bercanda, aku sama Amanda hanya kakak beradik, bukan pasangan.”

“Kakak beradik ?”

“Benar, dan juga Nguyen Song, kami anak yatim piatu, hubungan kami bagaikan saudara kandung, aku selalu menganggap Amanda sebagai adik, dia juga selalu menganggap aku sebagai abangnya.”

Dalam hati Laras sangat senang, bagus kalau begitu.

“Oh ya, kakak ipar, aku ada kabar baik yang ingin memberitahumu, kamu orang pertama yang mengetahui kabar ini, aku bahkan belum sempat memberitahukan Amanda.”

“Baik, kamu bilang saja.”

Jerome tidak dapat menahan kesenangannya, dia masih belum selesai mencerna keajaiban ini meskipun melewati waktu semalaman, “Aku sudah bertemu dengan ayah kandungku.”

“Ya ?” Laras mengira dirinya salah mendengar.

“Haha, menakjubkan ya, aku juga merasa menakjubkan.”

“Kamu jangan bertemu dengan orang yang tidak asing dan langsung menganggap itu ayahmu, masalah seperti ini, tidak boleh sembarangan mengakuinya.”

“Pagi tadi dokter sudah mengambil sampel rambut kami, tidak lama lagi hasilnya akan keluar, kami sudah saling menyesuaikan kejadian masing-masing, semuanya sesuai, apalagi, kalian sering bilang aku ada logat kota Jakarta. Menurutku, di dunia tidak ada kebetulan seperti ini lagi, kalau satu kejadian saja yang sesuai mungkin hanya nasib, kalau semuanya sesuai, pasti tidak ada salahnya lagi.”

Laras melihat reaksinya yang penuh kesenangan, juga merasa senang dari lubuk hatinya, “Baguslah, selamat ya.”

“Terima kasih, aku juga merasa sangat menakjubkan, bahkan sampai saat ini juga merasa seperti mimpi.”

“Jadi selanjutnya kamu bermaksud pergi ke kota Jakarta ?”

“Dia sudah pindah ke Inggris, berbisnis di Inggris.”

“Oh, begitu ya.” Laras merasa sayang sekali, kalau begitu jadinya akan pacaran jarak jauh, sepertinya sangat tidak meyakinkan.

Jerome menyambung lagi :”Tetapi dia bilang kakek dan nenek telah berusia lanjut dan ingin pulang negeri, apalagi fluktuasi ekonomi di luar negeri yang tidak tetap, tidak stabil seperti dalam negeri, dia juga ingin pulang dan berkembang di sini, secara garis besarnya aku kurang tahu.”

Laras :”Benar sekali, perkembangan ekonomi di luar negeri sangat tidak stabil, susah berbisnis, ayahku juga sedang berbisnis, dia sudah mulai memindahkan sebagian bisnisnya ke dalam negeri pada beberapa tahun yang lalu, saat ini kebijakan dalam negeri sangat bagus, ekonomi juga stabil, dia pasti tidak akan menyesal.”

Pembicaraannya sedang berlangsung, terdengar suara Musa yang berasal dari luar kamar, “Gadis kecil, kamu sedang mencuri dengar apa di luar kamar ?”

“Kamu masuk ?”

“Kamu kenal dengan anakku ?”

“Hahaha, mungkin kamu masih belum tahu, kami baru saja saling mengenal, kalau kamu teman anakku, silakan masuk.”

Musa sama seperti Jerome, sangat bersemangat, dapat terdengar suara kebahagiaannya meskipun dibatasi oleh pintu, seolah-olah takut kalau orang lain tidak mengetahui bahwa anaknya telah kembali.

Pintunya terbuka, Jerome sedang merasa bingung, terlihat Yuka berdiri di depan kamar dengan wajah yang canggung, ingin pergi, namun dihalangi oleh keramahan ayahnya.

Tangan Musa masih membawa bungkusan makanan, mempersilakan Yuka memasuki kamar dengan senyuman, “Masuk, ayo masuk.”

Yuka :”......

Laras juga merasa canggung, tersenyum sambil menjelaskannya, “Hahaha, aku yang suruh dia menemaniku.”

Musa tertawa kesenangan dan mulai bercanda, “Rupanya bukan mencari anakku ya, aku masih mengira dia pacarnya anakku, haih, kesenangan yang sia-sia, hanya salah paham.”

Seluruh wajah Yuka menjadi merah karena malu, segan menyambung pembicaraannya.

Jerome juga merasa canggung, buru-buru memperkenalkan mereka.

“Ini ayahku, yang baru mengenal...... Ini Nyonya Pradipta, ini anaknya profesor Ona, namanya Yuka.”

Musa merasa tidak asing dengan Laras, namun dia yakin dirinya tidak mengenal dengan Laras, “Nyonya Pradipta ? Istri sahabatmu ?”

“Benar.” Jerome tidak mengungkapkan seluruh kenyataan kepada ayahnya, hanya ceritakan hal-hal tertentu.

“Apa kabar Nyonya Pradipta, berkat bantuan kalian terhadap anakku, pastinya aku harus banyak berterima kasih kepada Anda dan suami Anda, dan juga Nona Ona, aku tahu ayahmu, seorang profesor kedokteran yang sangat terkenal, benar-benar terima kasih.”

Laras dan Yuka tidak berani berbicara, mereka juga tidak mengetahui hal apa yang saja yang telah diceritakan Jerome, takut keceplosan.

“Hahaha, kalian sangat kaget kan ? Aku juga kaget, tetapi jangan curiga, kami ayah dan anak, kalian lihat wajah kami berdua, mirip tidak ?”

Laras menilai wajah mereka berdua, lumayan mirip, hanya saja paman adalah bentuk wajah standar orang Asia, sedangkan raut wajah Jerome lebih dalam, kelihatan percampuran darahnya.

Laras semakin menilai, semakin merasa, paman lebih mirip dengan ibunya dibandingkan Jerome, kesannya sangat dekat.

Takdir adalah sesuatu yang luar biasa, orang yang ditakdirkan akan bertemu, tetap akan bertemu meskipun berjarak jauh, namun orang yang tidak ditakdirkan, belum tentu akan menyadarinya meskipun bertatapan langsung.

Musa meletakkan bungkusan makanannya di atas rak kasur, berkata :”Aku tidak pintar memasak, jadi beli saja makanannya untukmu, menambah daya tahan tubuhmu, tunggu pulang ke rumah suruh bibi menyiapkan sup untuk kamu, bibi di rumah kita telah dapat resep dari nenekmu, kemampuan masaknya luar biasa.”

Jerome masih sedikit kaku, “Terima kasih ayah.”

“Iya, makanlah,” Musa melayani Laras dan Yuka, “Kalian mau makan ?”

“Tidak, kami tidak perlu lagi terima kasih paman.” Terlalu canggung, Laras menarik lengan Yuka, “Paman, ada kamu yang menemani Jerome, kalau begitu kamu pulang dulu, kami pamit ya.”

“Iya, aku masih mau traktir kalian sebagai tanda terima kasih.”

“Nanti bahas lagi, kami pergi dulu......” Laras buru-buru menarik lengan Yuka dan keluar dari kamar pasien, sepertinya paman terlalu bahagia, terlalu ramah, orang luarnya tidak terlalu sanggup menerimanya.

--

Ferdian membawa dua orang pengacara setempat, datang ke kantor polisi, untuk bertemu dengan Farah.

Mereka juga tidak akan kepikrian, setelah perpisahan belasan tahun, tempat pertemuan pertamanya akan di sebuah penjara pada luar negeri.

Pada saat ini, Ferdian sedang mengenakan setelan jas yang mewah dan berkualitas, ekspresinya sangat tenang, namun Farah sedang mengenakan pakaian penjara, wajah yang kusam, semua ini adalah gambaran “perputaran nasib “ secara realita.

Ketika bertemu lagi dengan Ferdian, Farah tidak berani percaya dengan matanya sendiri, menilainya berkali-kali dari ujung ke ujung, akhirnya, dia mengangkat harga diri dan kesombongan yang bertumbuh di jati dirinya, berkata sindir, “Bos Ren, sekarang, sudah sukses ya !”

Ferdian tidak emosi, seharusnya dikatakan bahwa, tidak ada pergerakan emosionalnya, tanpa cinta, dan juga tanpa benci.

Ferdian memberikan kode kepada pengacara yang berdiri di sampingnya, pengacara juga mulai berbicara panjang lebar, Farah sudah mulai membentak :”Tidak paham, kamu sudah bisu ya ?”

Pengacara merasa tidak bersalah, dan sangat bingung.

Ferdian menjawabnya dengan tenang :”Baik, kalau begitu aku yang menyampaikan padamu.”

Novel Terkait

Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu