Cinta Pada Istri Urakan - Bab 880 Tak Sengaja Bertemu Almora

Keluar dari rumah sakit, matahari diluar masih seperti semula, satu tahun 4 musim di Los Angeles hangat bagaikan musim semi, sangat cocok ditinggali.

Sebelum malam hari, Jerome harus kembali ke kantor polisi lokal Miami untuk melapor, jadi dia buru-buru pergi.

Gavin mengantar Laras kembali ke kediaman, kakek dan nenek tidak tau apa yang terjadi, masih mengira mereka berdua berkeliling di sekitar selama 2 hari.

"Kebetulan sekali kalian kembali, kue yang baru keluar dari oven, cepat coba. " Nenek memanggil mereka dengan ramah.

"Terimakasih nenek, apa pinggang nenek sudah lebih baik?"

"Seperti itulah, terkadang baik, terkadang masih sakit. "

"Kalau begitu apa masih mau pergi ke rumah sakit untuk berobat?"

"Nanti baru lihat lagi, rumah sakit itu terkena hukum darurat, tidak tau kapan baru bisa kembali normal, aku masih merasa dokter disini tidak bisa diandalkan, saat ditekan sedikit tenaga pun tidak ada, bicara juga cepat sekali, kalau kita bertanya mereka malah marah, ngotot mau bicara dengan anakku, bilang kalau umurku sudah tua tidak mengerti kasus pengobatannya. "

Nenek dan kakek dulu adalah dosen universitas terkenal di dalam negri, mereka bisa berhasa inggris, status tinggi, sangat dihormati, tapi disini, rupanya rasa merasa unggul itu sudah tidak ada, hati mereka selalu merasa tertinggal, pemikiran mereka pun menjadi sensitif.

"Mungkin saja dokter berharap anakmu bisa lebih memperhatikan kesehatanmu. "

Nenek menggeleng, "Rumah sakit ini bahaya sekali, tidak ada pasien yang sembuh, aku tidak akan pergi lagi. "

Laras tersenyum, orang tua ada keras kepalanya orang tua, dia juga tidak enak bicara lebih banyak.

Gavin biasanya tidak suka makan makanan manis ini, setelah bersapa dengan kakek nenek langsung ke atas tidur, dia berencana malam ini pergi melihat-lihat laboratorium Profesor Michael , sekarang harus memulihkan tenaga.

Laras duduk untuk makan kue, bertanya: "Nenek, kue ini darimana dibeli? Rasanya enak sekali. "

Nenek menunjuk villa di sebrang, "Majikan wanita rumah sebrang itu yang mengatarkan kemari. "

"Baik sekali?"

"Tidak lama kemarin dia terjatuh di rumahnya, kebetulan baby sitter rumahnya sedang keluar, dia sedang hamil, setelah terjatuh langsung pendarahan di tempat, aku dan kakek mendengar suara teriakan minta tolong, langsung menelepon nomor darurat, untungnya sempat tertolong, dia dengan bayinya baik-baik saja. Haih, aku lihat dia masih muda, seorang diri hamil dan melahirkan, lumayan kasihan. "

"Dimana suaminya?"

"Tidak pernah kulihat, oh iya, dia juga orang negara kita, katanya dia orang kota Jakarta, tapi aku merasa dia mempunyai logat bagian Timur, harusnya orang baru di kota Jakarta. Dia pindah kesini 2 bulan yang lalu, waktu baru datang, dia juga tidak keluar, setelah kenal, dia malah sering diatang kemari. "

Perkataan nenek membuatnya tidak bisa berhenti mengobrol, tidak ada habis-habisnya, "Dia bilang suaminya berbisnis di dalam negri, biasanya sangat sibuk, dia sempat menjaganya. Sedangkan dia tidak bisa berbahasa Inggirs, baby sitternya tidak bisa berbahasa Indonesia, kedua orang di rumah juga tidak bisa berbicara, mau berbicara harus memperagakan gerakan tubuh, setelah mengenal kami, dia sering membawa baby sitternya kemari, menyuruh kami menerjemahkan. Aku sungguh curiga dia sebenarnya tidak menikah, melainkan simpanan orang kaya, sudah hamil hanya bisa diantar ke luar negri untuk melahirkan. "

"Nenek, kalau ini kamu tidak boleh sembarangan bicara. "

"Haih, aku hanya menebak di dalam hati, kalau benar iya, maka gadis itu juga bodoh, bodoh juga kasihan, laki-laki membuangnya ke luar negri, dia masih dengan senang melahirkan anak untuknya. "

Sedang berbicara, tiba-tiba dari luar terdengar suara tangisan, "Kamu tidak boleh seperti ini padaku, tidak boleh!"

Laras terkejut, suara ini familier sekali, juga bahasa yang dia gunakan adalah bahasa mandarin.

Tidak menunggu dia bereaksi, nenek sudah keluar melihat apa yang terjadi, "Itu suara gadis di depan itu, cepat pergi lihat apa yang terjadi. "

Laras ikut kesana, begitu membuka pintu, dia langsung melihat mobil box besar yang berhenti di depan pintu villa di sebrang, beberapa pria berbadan besar sedang memindahkan barang dari rumah keluar.

Di sebelah mobil box, seorang wanita paruh baya yang sopan, wanita paruh baya ini sepertinya sekitar berumur 40an tahun, berpakaian rapi, auranya luar biasa, begitu lihat pasti orang yang mampu.

Dia sedang mendesak semua orang cepat memindahkan barang.

Sedangkan gadis satunya lagi, memakai kaos kebesaran, perutnya jelas sekali membuncit, rambutnya terurai, wajahnya tidak nampak, dia sedang bergemetaran sambil menunjuk wanita paruh baya itu, juga tidak memikirkan ada begitu banyak orang ditempar, dengan suara besar bertanya: "Kamu melakuka ini, apakah ada bertanya Alvin? Yang kukandung adalah putra satu-satunya, kamu melakukan ini padaku, dia akan membuatmu mati!"

Laras terkejut lagi, apa yang sudah dia dengar? Alvin? Berarti ibu hamil itu tidak lain adalah Al!Mo!Ra?!

Tiba-tiba Laras merasa otaknya meledak sebentar, terlalu tidak bisa dipercaya, dunia ini sungguh tidak besar, bisa-bisanya Almora ada di Los Angeles.

Sebelumnya dia hanya mendengar kalau Alvin mau mengirim Almora yang sudah hamil ke Amerika, tapi tidak tau di Los Angeles, juga berada di sebrang tempat kediaman dia sebelumnya.

Wanita paruh baya itu berdehem dingin, "Kamu jangan berharap Alvin lagi, dia sekarang melindungi dirinya saja sudah susah, barang-barang ini, termasuk rumah ini, aku yang mempersiapkan semuanya, aku berhak menariknya. "

Almora tidak mengerti, "Melindungi dirinya susah apa, kenapa dia?"

"Kenapa, apa akhir-akhir ini kalian tidak saling menghubungi?"

"Aku meneleponnya, tapi handphonenya tidak aktif...... "

"Benar juga, dia dengan Morales sudah tertangkap, apa bisa masih aktif?"

Almora terdiam, mundur 3 langkah, hampir terjatuh, "Tidak mungkin, tidak mungkin...... kamu berbohong!"

Teriakan tajam Almora mengundang perhatian sangat banyak tetangga sekitar, semua orang beramai-ramai menjulurkan kepala dari jendela melihat keluar, termasuk Gavin yang baru saja tertidur tadi.

Begitu mendengar, Gavin langsung mengenal suara Almora, dia langsung bangkit, berdiri di balkon dan melihat ke bawah.

Wanita paruh baya ini adalah Annisa, istri Alvin.

Annisa adalah istri Alvin yang dipilih oleh orang tuanya, pada saat Annisa menikah dengan Alvin, kedua keluarga termasuk satu level, Annisa pernah menangin dan ribut terhadap rumor yang beredar diluar sana tentang Alvin, lalu keluarga Jin lama-lama tumbuh kuat, sedangkan keluarga Annisa lama-lama merosot, Annisa dirumah semakin tidak ada hak untuk berbicara, juga semakin tidak bisa mengurus Alvin.

Ditambah tekanan melahirkan putra, begitu Annisa marah, dia langsung membawa ketiga putrinya datang ke Los Angeles, pisah rumah dengan Alvin seutuhnya.

Benar, mereka hanya pisah rumah, tidak bercerai.

Biaya kehidupan Annisa dan ketiga putrinya di Los Angeles, semuanya ditanggung oleh Alvin, Alvin tidak pernah tega terhadap putri sendiri.

Daripada mengatakan Alvin dan Annisa adalah suami istri, lebih baik mengatakan mereka adalah partner, partner kerjasama yang sama-sama membesarkan ketiga putri, tidak yang lain.

Beberapa tahun ini, seiring bertambahnya umur, Alvin juga sudah bosan berain, dia mempunyai maksud untuk kembali ke keluarganya.

Tapi kehamilan Almora yang mendadak mengikat kakinya yanng ingin kembali ke keluarganya, begitu memeriksa darah, juga seorang pria, sudah tua baru mendapatkan anak laki-laki, tentu saja senang.

Novel Terkait

Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu