Cinta Pada Istri Urakan - Bab 674 Persaingan Selebriti Wanita

Suli juga termasuk diuntungkan karena kecelakaan, setelah diselamatkan, popularitasnya meroket, asalkan karyanya, entah itu film ataupun drama, atau produk endorse, tingkat pengikutnya tinggi sekali, semua toko sangat senang, sedikitpun tidak mempunyai pemikiran ingin mengganti orang.

Populer atau tidak, terkadang sungguh harus tergantung takdir.

Di lokasi perekaman sebuah acara variety, sebelum memulai rekaman, Almora dan Mona musuh bebuyutan ini mendapatkan ruangan rias yang sama.

Mereka berdua adalah artis baru yang populer saat ini, mereka sama-sama terkenal dari aerobik, lalu mendapatkan juara pertama dan kedua dari perlombaan ketrampilan menari yang luar biasa, debut di grup yang sama, hanya saja dari sahabat dekat lalu berpisah, sekarang juga mendapatkan promosi yang baik di masing-masing perusahaan.

Tidak hanya itu, citra dan penampilan mereka sangat mirip, persaingan di antara mereka berdua sangat besar.

Kalau memaksa untuk membagikan dua orang ini mana yang tinggi, mana yang rendah, kalau begitu, dibandingkan Mona yang mengandalkan Rumah Layar, Almora yang membuka studio kerja sendiri, lebih kuat sedikit.

Almora sambil berdandan, sambil mengejek: "Kak Mona, menurutmu Suli sial, atau sangat beruntung? Setelah pergi dari Rumah Layar, popularitasnya juga habis, namanya juga hancur, semua orang mengira dia sudah gagal, tidak disangka sebuah penghargaan ratu film dan seorang Dao Minghe membuatnya bisa bangkit kembali. Dia diculik, semua orang mengira kali ini riwayatnya pasti sudah tamat, tidak disangka berhasil diselamatkan, setelah diselamatkan terlebih juga mendapatkan begitu banyak rasa simpati, popularitasnya lebih tinggi dari sebelumnya."

Mona tidak enjawab, siapa tau kalau kalimatnya tersirat sesuatu.

Almora melihat dia tidak menjawab, berkata lagi: "Dia meninggalkan Rumah Layar kebetulan bisa memberimu posisi, dulu bagaimana Rumah Layar mempromosikannya, seperti itulah Rumah Layar mempromosikanmu sekarang, dia menerima penghargaan sampai tangannya pegal, popularitasnya terus meroket, kenapa kamu masih di dunia variety show berebut pekerjaan dengan kami?"

Perkataan ini menyerang hati Mona tepat sasaran, Rumah Layar sudah memberikannya beberapa kali kesempatan untuk berakting, sayangnya tidak ada hasil, perusahaan tidak menemukan bakat aktingnya, beberapa peran penting tentunya tidak akan diberikan padanya, yang paling dia bisa adalah menari, tapi tidak ada seorang selebriti pun yang bisa popular dengan sangat lama hanya dengan menari, yang paling penting masih harus melihat karya perfilmannya.

Sekarang ini, dia juga tidak terlalu mencolok, menyanyi tidak bisa, berakting juga tidak bisa, hanya bisa mengikuti acara variety untuk membuat orang kenal dengan wajahnya.

Almora mengatakan Mona seperti itu, Mona tidak bersuara, Almora semakin merasa lucu, "Kak Mona, kalau tidak kamu coba naik ke ranjang bos Pradipta, tidak sukses tidak apa-apa, bisa jadi bisa mendapatkan posisi pencarian terpanas, hahahaha."

Mona meletakkan gelasnya di atas meja dengan kuat, membuat tukang rias dan asisten tidak berani berbicara.

Dia juga tidak memutarkan kepalanya melihat, terlebih juga tidak menyebutkan nama dan marga, hanya melihat dirinya dari pantulan cermin, dengan merasa bersyukur berkata: "Orang harus mengerti bersyukur, produk endorseku tidak direbut, aku sudah sangat bersyukur."

Dalam sekejap, wajah Almora berubah, ada sebuah produk endorse yang sangat amat penting, studio kerjanya sudah membicarakannya dengan pihak lawan selama 3 bulan, akhirnya pihak endorser juga sudah menyetujuinya, studio kerjanya juga sudah meyebarkan informasi, tapi pada saat pihak endorser mengumumkan, produk ambassadornya berubah menjadi Suli, sedangkan dia, menjadi bahan tawaan satu industri.

Mona seperti tersenyum tapi tidak, berkata lagi: "Populer atau tidak juga harus tergantung takdir, bukan kamu punya, tidak bisa kamu rebut, bukan kamu punya, tidak akan bisa kamu dapatkan, kamu begitu bekerja keras keluar bekerja sendiri, juga tidak tampak kalau kamu lebih baik dariku, kamu lihat kamu sendiri, masih muda sudah mempunyai lingkaran hitam di matamu, semalam tidak tidur nyenyak kan?"

Almora tersedak sampai tidak bisa membantah, "He, boleh juga ya kak Mona, aku selalu mengira kalau kamu begitu lemah lembut, sebenarnya kamu juga lumayan licik, kamu sangat memperhatikanku ya."

"Kamu sudah memanggilku kakak, apa aku bisa tidak memperhatikan adik perempuan seperti kamu?"

Almora memang duluan menantang, dia tidak ingin tapi malah duluan marah sampai ingin menggebrakkan meja.

Dia juga tidak tau kenapa, Alvin tiba-tiba tidak memperhatikannya lagi, dulu dia akan mengurus karir akting dan acara varietynya, sekarang malah sering tidak berjumpa orangnya, perencanaan kerjanya juga diserahkan kepada staff studio kerja, cuek sekali.

Kalau tidak, mana mungkin produk endorsenya bisa hilang semua?

Meskipun popularitas Suli lebih tinggi dan ramai menjadi bahan pembicaraan, pihak endorser juga tidak mungkin tidak menjaga perasaan Alvin.

Dari depan terdengar kabar kalau rekaman akan segera dimulai, Almora dan Mona berdua seperti tidak terjadi apa-apa, di depan kamera menjadi sepasang sahabat dekat lagi.

Setelah selesai rekaman, Almora masuk ke dalam mobil van, menelepon Alvin.

"Alvin, kamu dimana?"

"Aku sudah bilang kamu jangan memanggilku seperti itu, kamu memanggilku seperti cacing apa maksudnya?"

------Nama singkat Alvin dalam bahasa mandarin mempunyai pelafalan yang sama dengan bahasa mandarin cacing.------

Almora mengerti ketidaksenangan Avin, Alvin sungguh menggunakan semacam nada intonasi memperingati menyalahkannya.

Dia sedih sekali, tapi dia terpaksa harus menahannya, "Baiklah, aku tau, lain kali aku tidak akan memanggilmu seperti itu lagi."

"Ehn."

"Kalau begitu kamu ada dimana?"

"Aku sedang bersama paman kelimaku."

"Kenapa bersama paman kelimamu lagi, kamu tidak sedang membohongiku kan?"

"Kenapa aku tidak boleh bersama paman kelimaku? Dia baru sampai ke Jakarta, apa tidak boleh mencariku untuk mengerti kondisi kota Jakarta?"

"Kalau begitu apa malam ini kamu akan datang?"

"Tidak, aku tinggal di rumah paman kelimaku, apa masih ada urusan lain? Kalau tidak aku tutup dulu."

Almora menggigit bibirnya, dengan terpaksa mengatakan: "Tidak ada lagi."

"Kalau tidak ada apa-apa jangan meneleponku, ribut sekali!"

Sambungan telepon itu diputuskan Alvin secara sepihak, Almora mengingat kembali dulu saat Alvin mengejarnya dulu, penuh perhatian dan pengertian, dibandingkan dengan dia yang dingin sekarang, bagaikan langit dan bumi.

Saat itu dia begitu jantan, berbicara pun sangat lembut, tapi sekarang, apakah pria setelah mendapatkan sesuatu, maka tidak akan menghargainya lagi?

Telepon asisten berdering, asisten menundukkan kepala, setengah menutup mulutnya, berbicara dengan pelan.

"Sedang membicarakan apa sampai berbisik-bisik?" Tanya Almora dengan marah.

Asisten dengan takut-takut mengatakan: "Telepon dari Ani, bagian menghubungi dari Popo, dia bilang kalau atasan dan pimpinan memutuskan untuk tidak melanjutkan bekerja sama dengan kita lagi, mereka akan membayar denda dua kali lipat sebagai permohonan maaf."

"Apa?" Emosi Almora itu, dengan marah besar, "Hanya merek sampo, aku juga tidak sudi."

Sebenarnya bagaimana mungkin dia tidak tau, kalau pihak lawan bersedia membayar denda dua kali lipat karena menjaga perasaan Alvin.

Asisten dengan pelan menyarankan: "Menurutku masalah ini lebih baik Presdir Jin yang langsung menyelesaikannya."

"Jangan mengungkitnya lagi, dia setiap hari menjilat paman kelimanya yang kayaitu, mana ada waktu mengurusi masalahku!"

Asisten tidak berani berbicara lagi.

Almora adalah anak gadis satu-satunya di keluarga, kakeknya adalah prajurit berhasil yang sudah pensiun, seumur hidup mendapatkan hormat dari orang lain, terdapat kebanggaan di dalam darahnya, dia tidak sanggup menerima perasaan yang didinginkan tanpa alasan seperti ini.

Wanita, begitu kehilangan tubuhnya, juga akan mudah kehilangan hatinya, apalagi Alvin adalah prianya yang pertama.

Novel Terkait

Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu