Cinta Pada Istri Urakan - Bab 928 Seperti Kucing Rakus Yang Nakal

Jika dia sekarang hanya bisa menjadi Jerome, dia akan tanpa alasan menanggung jawab kehidupan dan kematian saudaranya, ini adalah tanggung jawabnya, dia tidak mempunyai pilihan lain.

Sekarang, dia adalah Dirga, dia lebih memilih menjadi Dirga, mempunyai ayah, mempunyai identitas, dan mempunyai keluarga, dia tidak lagi harus menghadapi kehidupan yang sulit, dan juga tidak payah berpikir keras dengan kehidupan sehari-harinya.

Dia dapat memilih, dia memilih untuk meninggalkan identitas Jerome yang dia benci, dan kembali menjadi Dirga.

Dia meminta saudara-saudara yang di kapal pesiar, dan semua orang lebih berharap kembali ke Vietnam, sekarang pejabat telah mengumumkan disintegrasi Rajatua, artinya mereka tidak ada hubungan lagi dengan Rajatua, mereka sudah bebas, tunggu mereka kembali ke kota asal mereka, mereka bisa berhidup normal seperti orang biasa.

Dia menghargai pendapat semua orang,dia juga mau kembali ke kota asal dia, kali ini berpisah, mungkin tidak akan bertemu lagi.

Gavin menaruhkan panci yang sudah siap dimasak di atas meja, melihat dia berdiri sendirian dengan ekspresi sedih, dan berjalan menujunya dengan pelan-pelan.

"Enggan?"

"Iya, kurang lebih pasti ada."

"Wajar."

"Hari ini mengantar mereka ke bandara, bisa dilihat, bahwa mereka sangat bahagia, akhirnya bisa pulang kerumah."

"Apakah semua saudara sudah pergi?"

"Iya, kapal pesiar telah di serahkan ke perusahaan wali amanat, besok akan diambil resmi olehnya."

"Beberapa hari ini terlalu banyak hal yang telah kamu lakukan, jagalah kesehatanmu."

"Tidak masalah, lagipula aku juga bosan."

"Gudang emas sudah kosong?"

Dirga ketawa, "Tidak masalah, mereka pantas mendapatkannya, besok aku akan pindah ke Hotel Santo tinggal bersama kalian. "

"Baik, Boss Hotel Santo pasti sangat senang karena kedatanganmu, aku pikir dia juga akan penasaran dengan pengalaman yang kamu dapat beberapa hari ini, apakah kamu akan memberitahunya?"

Dirga menggelengkan kepalanya, "Lagipula dia adalah orang yang berbisnis menjual berita, walaupun aku sangat percaya padanya, juga tidak berani membongkar sedikit pun, ini juga berhubungan denganmu, sangat terimakasih karena kamu sudah membantuku menyembunyikan beberapa hal."

Gavin segera tolak, "Eh...aku tidak menyembunyikannya untuk kamu, aku tidak akan dan tidak ingin sibuk dengan hal yang tidak terlibat dalam bisnisku. "

Dirga ketawa, dia terlalu rendah hati, dia mengulurkan tangannya, dengan khidmat berkata "kita sudah saling kenal, mulai sekarang kita adalah saudara, jika ada hal yang perlu aku bantu, bilang, nyawaku ini adalah milikmu."

Gavin juga mengulurkan tangan, dan menjabat dengannya, "memang benar kita adalah saudara, tetapi sangat parah jika nyawamu menyerahkan kepadaku, mulai sekarang hiduplah dengan baik, masa depanmu masih panjang."

"Iya."

"Obat penawar telah memasuki tahap penelitian terakhir, aku yakin hasilnya akan segera keluar, perasaanku menunggu obat penawar, sama dengan perasaanmu."

"Sangat maaf, sudah terlibat dengan Kakak Ipar. "

"Sudah cukup, kamu sudah berkata banyak kali, aku dan Laras sudah tidak memikirkannya, cuman kamu yang masih ingat. demi obat penawar kamu telah melakukan banyak, dan juga tumpahbegitu banyak darah, sudah cukup, jangan berminta maaf lagi, kami tidak menyalahkanmu. "

Dirga tersenyum, merasakan nyaman, berterimakasih, dan berbagai perasaan.

"Apakah rencanamu di masa depan? tinggal dengan ayahmu?"

"Iya."

"Mereka?"

"Jika Nguyen Song masih hidup, dia berhak memilih kehidupannya sendiri di masa depan, sama juga dengan Amanda, aku tidak bisa membantu mereka membuat keputusan."

"Baiklah, semoga kalian akan lancar dimasa depan."

"Terima kasih."

Pada saat ini, suara Laras terdengar dari belakang, "Wehh, kalian dua jangan hanya berdiri disana melihat pemandangan, datanglah untuk membantuku, apakah kalian tidak lapar? "

Gavin dengan semangat dan berlari, "aku sudah datang,aku sudah datang."

Laras " Nyonya Ona dan Yuka Ona sudah datang, Nyonya Ona sedang di dapur memasak pangsit, barusan siap, aku tidak tahan dan memakan tiga biji dengan diam-diam, sangat enak."

Gavin "Harusnya enak, mereka dua yang lain tidak bisa, masih oke dalam memasak pangsit."

Laras dengan terkejut bertanya, "Mereka dua yang lain tidak bisa?....Heh.heh, Kepala Pradipta, nada bicaramu sangatlah sombong."

Gavin menekannya untuk duduk dikursi makan, "Duduklah Nyonya, Nyonya sudah berkerja keras, istirahatlah, aku akan segera membawa makanan kesini, bertunggulah."

Laras "Baik, cepatlah pergi."

Dirga melihat interaksi penuh kasih antara mereka berdua, dia iri dari lubuk hatinya, dia hidup dalam bayang-bayang kebencian selama ini, dan dia memikirkan balas dendam, balas dendam, dan balas dendam setiap hari,dia tidak pernah hidup untuk dirinya sendiri.

Dia berpikir bahwa di masa depan, dia akan menjalani kehidupan Dirga untuk dirinya sendiri.

Memikirkannya dengan sepenuh hati, dia berbalik dan melihat Yuka Ona yang keluar dengan membawa lauk,mata mereka secara tidak sengaja saling menatap, pada saat itu, sepertinya ada arus deras masuk dari telapak kakinya, dan tiba-tiba masuk ke seluruh tubuhnya.

Hal yang sama berlaku dengan Yuka Ona.

Mata Yuka Ona sangat teliti, dan dia orangnya tidak pandai menyamar, di sepasang mata ini, rasa malu di matanya mudah terlihat, dan rasa malu di wajahnya juga bisa dengan mudah ditangkap.

Dia membawa sepiring hot pangsit di tangannya, tidak sempat malu, jari-jarinya sudah merasa panas.

"Panass..panasss."

Dirga segera membantu mengambil lauknya, Yuka Ona dengan cepat memegang kuping telinganya, "sangat panas."

"Duduklah, biarkan kami yang mengambilnya."

"......"mata Yuka Ona masih menunduk kebawah, tidak berani menatap dengannya, ekspresinya sangat sakit, dengan pelan berkata, "Baiklah, terima kasih.."

Dirga menatapnya dengan gelisah, "Apakah tanganmu masih terasa panas? biarkan aku melihat tanganmu."

Yuka Ona membalikkan telapak tangannya, Laras melirik sedikit ke arah tangannya, dan berkata, "Wahh, tangannya sudah merah, kulitmu terlalu halus dan lembut, kemungkinan akan melepuh."

Dirga meletakkan piring, tidak berkata apa-apa, segera menarik tangannya menuju ke arah wastafel, dia membuka keran, dan meletakkan jarinya di bawah air yang mengalir.

Laras dengan diam-diam memakan satu pangsit lagi, sambil memandangi mereka, Gavin keluar dengan membawa lauk, dia sambil menyuruhnya diam, dan jarinya menunjuk ke arah wastafel.

Wajah Yuka Ona mulai panas, sangat jelas yang panas itu tangannya, tetapi wajahnya merah sampai ke arah telinganya.

"Ok ok, sudah tidak apa-apa." sambil ingin meyimpan tangannya.

Dirga lebih berpengalaman dengan cedera apapun, dia memegang tangannya dengan kuat, "Sebentar lagi, metode pertolongan pertama pada saat kondisi sekarang adalah dengan membilas air."

"Tidak segitu parah...."

"Jangan meremehkannya."

"....."dia merasa sedikit malu, dia cuman hanya terlalu panas karena mengambil lauk, ini benar-benar luka kecil yang tidak penting.

Semua orang sudah datang, dan duduk mengelilingi meja, asap steamboat dan kue yang ada di meja mengepul,semua orang sudah mengingini.

Nyonya Ona adalah orang yang terakhir keluar, dia membawa sepiring saus celup di tangannya, "ini adalah saus daging sapi yang aku bawa ketika aku pergi, beberapa hari ini hampir dimakan habis oleh papanya Yuka, sisa sedikit saja, dicampurkan dengan pangsit sangatlah enak."

Mendengar suara ibu, Yuka Ona dengan cepat menyimpan tangannya, dengan wajah yang memerah berkata, "sudah tidak apa-apa, waktunya makan."

Dia berlari menuju ruang makan, "Saus yang dibuat mamaku sangatlah enak."

Laras menundukkan kepalanya,"Iya...iya, aku tadi sudah mencobanya, Tante juga bilang nanti pulang ke Kota Jakarta akan memberiku dua botol, hehe, sungguh enak."

Gavin membelai dia dengan tatapan kasih sayang, mengulurkan tangan untuk menghapus minyak dari mulutnya, "Seperti kucing rakus yang nakal!"

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu