Cinta Pada Istri Urakan - Bab 52 Maukah Kamu Menari Denganku (2)

Dandanannya sangat natural, senatural warna ungu muda gaunnya, keduanya tidak saling bertabrakan, malah terlihat sangat serasi.

Tetapi kecantikannya malah tidak berkurang sedikitpun karena dandanannya yang sangat natural itu, sebaliknya, semua orang berseru kaget karena melihat kecantikannya yang alami.

Semua orang, termasuk Jenny dan teman-temannya, semua dikejutkan oleh tokoh baru yang bagaikan dewi ini.

Jenny berseru kaget karena perubahannya, sedangkan teman-temannya berseru karena bertambah satu saingan lagi di sana.

"Dia siapa?"

"Tidak tahu, aku tidak kenal, tidak pernah melihatnya."

"Yaya, coba kamu tanya."

"Kenapa bukan kamu yang bertanya?!"

Saat Jenny mendengar bisik-bisik teman-temannya, dia melangkah dengan santai ke arahnya, lalu berkata dengan datar : "Nona Laras."

Dia tidak akan pernah rela memanggilnya "Nyonya Gavin".

Laras mengangguk pelan lalu tersenyum samar, gerakannya ini bagaikan peri yang turun ke dunia fana dan memberikan sinyal yang bersahabat kepada orang biasa, bagaikan ribuan kuncup bunga yang seketika mekar dengan sangat indahnya, benar-benar membuat semua orang mengaguminya.

Dia mengangkat gaunnya dan bergeser ke samping pintu, ujung kakinya menyentuh tanah dengan ringan lalu dia sedikit membungkukkan tubuhnya serta berkata dengan sopan dan elegan : "Silahkan lewat nona-nona sekalian."

Jenny dan teman-temannya perlahan-lahan melangkah keluar sambil bergandengan, mereka semua tidak dapat menahan dirinya untuk tidak menoleh dan menilainya, bahkan setelah berjalan 2 langkah, mereka tiba-tiba berhenti serempak lalu langsung berdiri di tempat dan menatapnya.

"Jenny, siapa dia?"

"Apakah putri dari keluarga Atmaja?"

"Aku sudah pernah bertemu dengan dua bersaudara Maira dan Manda dari keluarga Atmaja, bukan mereka, aku juga tidak pernah mendengar kalau mereka mempunyai seorang adik sepupu."

"Mungkin saja dia adalah artis kecil yang tidak terkenal, bukankah presdir Aaron paling suka bermain dengan artis-artis dan selebgram?!"

Amarah Jenny berkobar, dia berbisik kesal, "Diam!"

Kumpulan teman-temannya : "......"

Laras yang menjadi pusat perhatian orang-orang berjalan dengan perlahan, selangkah demi selangkah ke tengah aula dengan menggunakan sepatu hak tingginya, langkahnya benar-benar sangat lambat, gerakannya juga terlihat canggung, tetapi hal ini sama sekali tidak mempengaruhi image "peri kecilnya", melainkan memberikan kesan polos dan naif bagi orang-orang yang melihatnya.

Gavin berdiri tegak di sana, dia mengira Laras ditindas sehingga dia bergegas ke sana, tetapi dia malah melihat adegan ini.

"WOW, ini bukan kejutan yang menyenangkan, tapi kejutan yang luar biasa." Aaron melihatnya tanpa berkedip, matanya mabuk melihatnya, "Kak, dulu aku tidak percaya, tetapi sekarang aku mau tidak mau harus percaya, pandangan matamu benar-benar sangat lihai."

Mendengar deskripsi dari bibi tentang Laras, Laras adalah seorang gadis yang memiliki bentuk tubuh seperti anak-anak, benar-benar jelek, lamban dan juga bodoh, dia tahu ini karena bibinya dari awal sudah tidak menyukainya, jadi semuanya terlihat jelek dimatanya, tetapi setelah dipikir-pikir pasti tidak mungkin jauh-jauh dari apa yang bibinya katakan.

Saat tadi bertemu pertama kali dengannya, karakater Laras yang terus terang dan menyenangkan membuatnya mengabaikan penampilan luarnya.

Sekarang saat dilihat lagi, kakak keduanya barulah raja yang sebenarnya, kakak iparnya didandani sedikit saja sudah cukup untuk menghancurkan setiap wanita yang hadir di sana, dia juga dilengkapi dengan karakter yang lucu dan kecantikan yang bagaikan malaikat, benar-benar kecantikan yang alami.

Di bawah tatapan terpana semua orang, Laras akhirnya sampai ke depan Gavin, dia mengulurkan satu tangannya ke arahnya, lalu tersenyum dan bertanya : "Jenderal Gavin, maukah anda berdansa denganku?"

Dar!!! Jenny bagaikan disambar petir, perkataannya sama persis dengan perkataan dia, tadi dia berkata seperti itu kepada Gavin.

Sengaja, dia pasti sengaja berbuat seperti itu!!!