Cinta Pada Istri Urakan - Bab 466 Dia Tidak Datang Mencariku

Hari itu, setelah Laras mengantarkan anak-anak ke TK, lalu menyemangati dirinya pergi bekerja.

Dia baru saja sampai di pintu perusahaan, langsung ditarik Fanny masuk ke dalam kantor.

"Tuan muda Laras, kamu sudah tau kan? Jendral Pradipta dan Jino rupanya tidak mati, ini terlalu misterius, semalam Jino datang mencariku, aku kira melihat hantu di siang hari."

Wajah Laras suram, ekspresinya lebih pahit lagi.

Tapi, Fanny yang sedang ditengah kebahagiaan tidak sadar, masih lanjut menceritakan semalam dia bertemu Jino dan lainnya, dia berkata: "Sebelumnya aku sungguh sedikit persiapan pun tidak ada, tiba-tiba dia muncul di depan pintu rumahku, juga membawa sebuket besar bunga mawar, si kaku itu bisa-biasanya terpikir untuk memberi bunga."

"Dia menarik tanganku seperti ini, bertanya padaku apa masih boleh menjadi pacarnya. Hahaha, aku berkata aku tidak mau menjadi pacarmu lagi, aku mau menjadi istrimu, mengejutkannya sampai tidak bisa berkata, hahahaha, kalau dipikirkan lucu sekali."

"Beberapa tahun ini untungnya aku menganggap semua pria yang ada di sekitarku sebagai teman, kalau tidak dia kembali seperti ini, aku pasti sangat kesulitan. Tuan muda Laras, kamu......" Fanny terdiam, tiba-tiba sadar kalau dia sudah salah berkata.

Saat yang sama, dia juga baru sadar, ekspresi Laras saat ini sangat sedih.

Dia dengan hati-hati bertanya: "Tuan muda Laras, apakah jendral Pradipta keberatan karena kamu punya dua anak? Kalau menurutku, dia tidak berhak untuk keberatan, saat itu dia memberimu sebuah surat perceraian, kalian berdua sudah cerai, kalau memang sudah cerai, kalau begitu dia tidak berhak mencampuri hubunganmu setelahnya. Sekarang masalahnya adalah kamu mau memaafkan dia atau tidak, malah bukan dia keberatan."

Laras menarik sudut bibirnya, tersenyum pahit, "Dia tidak datang mencariku."

"Ha? Ini......"

"Beberapa hari yang lalu, berita sudah menyiarkan kasus mereka ini, tadi aku juga sudah tau, dan juga kuburan mereka juga sudah hilang, harusnya mereka sudah pulang."

Fanny mengangguk: "Jino bilang mereka sudah pulang dari satu bulan yang lalu, sampai bagian militer mengumumkan berita, status dan pekerjaan mereka baru dikembalikan, baru boleh muncul di publik dengan."

Laras semakin resah dan marah, walaupun tidak boleh muncul di publik, Gavin juga bisa menelepon, orang tuanya, saudaranya, kerabatnya semua sudah tau dia sudah kembali, hanya dia, yang menjadi orang terakhir tau.

Fanny juga dengan merasa bersalah berkata: "Tuan muda Laras, itu......aku ingin izin satu minggu, Jino mau membawaku ke rumahnya bertemu orangtuanya, lalu kami bersiap untuk mengurus akta pernikahan."

Mata Laras berair, merasa tidak pantas untuk dirinya, juga merasa senang untuk Fanny, "Cepat sekali sudah memutuskan untuk menikahinya? Waktu kalian bersama masih belum lama."

"Empat tahun ini, dia tidak melupakanku, aku juga tidak melepaskannya, kami tidak ingin membuang-buang waktu lagi."

"Menjadi istri tentara sangat sulit, kamu sudah berpikir baik-baik?"

"Tidak ada yang harus dipikirkan, aku mencintainya, tidak ada yang lebih penting daripada bersamanya."

Air mata Laras mengalir lalu tersenyum dan menangguk: "Baik, aku izinkan, Fanny, semoga kamu berbahagia."

"Kamu juga, tuan muda Laras."

......

Gavin sudah kembali, membawa penghargaan dan tepuk tangan yang lebih banyak, dia adalah pahlawan, terlebih juga teladan semua tentara.

Emoat tahun menjadi mata-mata, akhirnya membongkar tumor ganas besar yang ada di dalam militer, terlebih juga di pejabat haram yang ada di kelompok polisi, sekelompok ada puluhan orang, semuanya adalah pejabat tinggi di kemiliteran dan di pemerintahan.

Kerjasama mereka kuat, saling bergabung, saling menutupi, baru bisa bersembunyi didalam kelompok selama 20 tahunan.

Tidak hanya puluhan tumor besar, dan juga tumor kecil yang tak terhitung yang mereka gunakan, semuanya ditangkap, ditindaklanjuti sesuai hukum.

Gavim Jino dan Jenny semuanya mendapatkan pujian, Gavin dan Jino kembali ke posisi mereka, Jenny sebelumnya sudah keluar dari pasukan khusus serigala, kali ini, dia dikirim ke bagian kepolisian.

Yang paling susah dihakimi adalah Darius, walaupun dia menjadi mata-mata selama 10 tahun lebih, tapi karena ditengahnya kehilangan kontak dengan markas utama, dan juga membunuh Parto, terlebih juga membantu paman keempat melakukan banyak hal yang ilegal, jadi dianggap terlalu berlebihan, masih memerlukan keputusan akhir dari pengadilan.

Tentu saja, cakupan kasus ini terlalu besar, pengadilan membutuhkan waktu untuk memeriksa bukti, sebelum ditentukan, dia hanya bisa sabar menunggu.

Oleh karena itu, Darius pergi ke Sekolah Cinta Kasih Penyakit AIDS Kota Jakarta menjadi sukerelawan, setiap hari menemani Bobi, Bobi sudah tumbuh besar, di bawah penjagaan suster Cinta Kasih, dia sangat aktif dan lucu, sedikitpun tidak menyerah karena penyakit dirinya.

***(Anak Laras dan Darius bernama sama, Bobi)***

Allan beristirahat di Hainan selama 4 tahun, selain kakinya yang masih belum membaik, badannya semua sudah sembuh, lalu tau kalau Gavin pulang dengan selamat, suasana hatinya sangat baik, penyakit apapun menjadi tidak ada.

Di rumah lama keluarga Pradipta, Anna menuangkan kepada Allan sepoci teh buah sehat, "Gavin, coba minum."

"Terimakasih mama."

Anna begitu melihat langsung tau kalau anaknya sedang ada masalah, dia juga sudah menebak satu dua, lalu berkata: "Kalau memang dia sudah punya kehidupan baru, kamu jangan pergi ganggu dia lagi, dia sunggu tidak cocok denganmu, juga tidak cocok menjadi menantu keluarga Pradipta."

"Aku dengan dari nyonya Li dan nyonya Yu, dua anaknya itu adalah hasil dari selama dia tinggal di luar negri, bahkan ayah kandung anaknya siapa saja pun tidak tau. Siapa yang bersedia menjadi ayah pergi saja, kamu jangan sampai pergi."

"Dan juga, Romo dan Reni dua tahun ini tidak begitu akur, hubungan real estate Podomoro dan grup Bakrie di Australia sangat mungkin akan ada perubahan besar, dia juga terlibat didalamnya, saat ini, kamu tidak boleh ikut masuk."

Gavin hanya minum tidak berbicara, pernah mengalami hidup mati, dia sudah melihat jelas banyak hal, mamanya mau berkata biarkan dia berkata, tidak akan memengaruhi keputusannya.

"Gavin, aku dan ayahmu setelah mempertimbangkan dengan cermat, kami merasa kamu lebih baik jangan ada hubungan lagi dengannya, dia saja sudah mempunyai kehidupan baru, kamu juga sudah harusnya melepaskan, memulai hidup baru."

Gavin meneguk habis tehnya, lalu tersenyum dan berkata: "Aku tau, ma, sudah malam, kalia cepat istirahat, aku pulang ke kediaman Gavin lihat-lihat dulu."

"Kamu tidak tinggal di rumah lama beberapa hari?"

"Tidak, ada banyak hal di kediaman Gavin menungguku mengurusnya, pa, aku pergi dulu, lain hari datang melihatmu lagi."

Allan mengangguk, Anna juga tidak mengatakan apapun."

Setelah Gavin pergi, Anna menghibur dan berkata: “Allan, anak kita sudah berubah, dulu mana mungkin bisa duduk dengan tenang mendengar kita berbicara, sekarang kamu lihat, menurut sekali."

Allan menghela nafas dan berkata: "Kamu salah, dia hanya tidak mau ribut dengan kita saja."

"Maksudmu, dia masih akan pergi mencari Laras?"

"Belum pasti."

"Kalau begitu aku harus cepat bergerak, kamu duduk disini, aku pergi menelepon nyonya Li dulu."

"Untuk apa?"

"Koneksi dia luas, menyuruhnya carikan pasangan untuk anak kita."

"......"

------

Kediaman Gavin, semuanya seperti dulu, sayangnya ada yang berubah.

Selain Pandu dan paman Dewa, bawahan lainnya adalah orang baru, karena tau bahwa tuan muda akan kembali, paman Dewa tiba-tiba pergi memperkerjakan beberapa orang.

Kediaman Gavin sudah sangat lama tidak ditinggali, walaupun tampaknya sangat bersih, tapi masih ada bau apek, membutuhkan beberapa hari baru bisa hilang.

"Tuan muda, kamarmu sudah sangat bersih, sprei juga sudah diganti dengan yang baru, barang didalamnya masih sama tidak tersentuh."

"Baik, terimakasih."

Paman Dewa tersedak dan berkata: "Tuan muda, aku terus mengira kalau aku sedang bermimpi, sampai aku benar-benar melihatmu, aku baru pecaya kalau kamu sungguh sudah pulang, aku sungguh......sangat senang."

"Paman Dewa, beberapa tahun ini, kamu sudha bekerja keras, hari ini cepat istirahat."

"Baik, selamat malam tuan muda."

"Selamat malam."

Novel Terkait

My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu