Cinta Pada Istri Urakan - Bab 612 Kamu Adalah Artis Wanita Yang Paling Kusukai

Laras dengan cukup paham berkata: "Sebenarnya, pekerjaan selamanya tidak akan ada habisnya, uang juga selamanya tidak akan ada habisnya dicari, untuk apa membuat diri sendiri begitu lelah, juga tidak senang? Bilang lelaki sulit, sebenarnya apakah wanita tidak sulit? Aku juga sangat ingin tinggal di rumah menjadi nyonya muda sepenuh hati menemani anak-anakku besar, tapi sekali tidak hati-hati langsung rugi untuk diri sendiri juga, akan jatuh sampai nama buruk menjadi si pemalas. Keluar bekerja, memang ada uang, tidak perlu bergantung pada suami lagi, tapi juga merasa kasihan dengan anak-anak. Bukankah aku juga dengan serba salah seperti ini berjalan sampai di sini? Setiap langkah ada konsekuensi mendalam."

Di antara mereka bertiga, usia Laras paling kecil, tapi dari segi kehidupan, pengalamannya paling banyak, tingkat kesuksesan juga paling tinggi.

Dia mengalami menikah kilat, kesenjangan antara mertua dan menantu, suami meninggal, dicerai, single mother, dan juga mantan suami yang 'hidup kembali' mengejarnya lagi, menikah kembali, perasaannya selama beberapa waktu ini, hanya dia yang paling mengerti.

Sebenarnya dia sangat mengerti kenapa Suli memutuskan komunikasi dengan teman-temannya pada saat masa-masa putus, juga bersembunyi agar siapapun tidak bisa menemukannya, sama dengan pada saat dia menderita, bersembunyi sampai ke luar negri tidak mau bertemu dengan keluarga dan teman, karena mereka tidak ingin melihat tatapan iba orang lain kepada mereka sendiri, terlebih juga tidak ingin membuat teman-temannya ikut sedih dengannya.

"Suli, jangan terus berada di suasana yang tidak bagus, banyak-banyak keluar, jalan-jalan, mengenal beberapa teman, semuanya akan baik-baik saja kalau bisa keluar dari kesedihan."

Suli mengangguk, "Ehn, aku akan melakukannya."

Vero memegang perut kecilnya yang belum membesar, dengan nada bicara anak-anak berkata: "Ya, tidak disangka bibi kedua sudah menjadi motivator yang luar biasa."

Suli dibuat tertawa sampai tidak bisa berhenti.

Tentu saja Laras tahu kalau Vero sengaja mengejeknya, dia juga tidak keberatan, dengan santai berkata : "Ehn, tunggu kamu lompat keluar, biarkan kakak laki-laki dan kakak perempuan mengajarimu bagaimana membuat mamamu marah, kamu lihat mamamu, sekarang ini adalah seorang ibu yang baik hati, tunggu kamu keluar, harus membocorkan topeng aslinya, buat sifat galak aslinya keluar."

Vero marah tapi juga lucu, menghentakkan kakinya dan berteriak: "Laras, kamu mengajari bayiku yang jahat."

Laras dengan senang tersenyum, "Kak, seperti ini aja kamu sudah tidak sanggup? Ini baru permulaan, kamu cepat atau lambat akan gila beratus kali karena anak-anak, nanti waktu itu kamu jangan meneleponku mengadu ya."

Vero: "Apa separah itu? aku juga tidak melihatmu gila."

Laras tersenyum pahit, "Ini sedang di luar, memangnya aku tidak malu? Pulang ke rumah aku langsung berubah menjadi prajurit besi, berperang dengan sepasang iblis kecil itu, aku yang tidak bisa seni bela diri merasa malu kalau aku punya dua orang anak."

Mereka bertiga berjalan masuk ke toko perlengkapan bayi, membeli beberapa barang.

Vero sangat keibuan, melihat perlengkapan bayi itu, apapun yang dilihat semuanya ingin dibeli.

Kalau bukan Laras yang menghentikan, dia bisa memindahkan seluruh toko masuk ke rumahnya.

Mendengar mereka membicarakan keluarga dan anak-anak, Suli tidak hanya merasa tidak bisa masuk ke percakapan mereka, juga merasa lucu, dia sungguh sangat iri dengan sikap Laras yang sangat terbuka, tidak peduli berhadapan dengan kesulitan apapun, dia selalu bisa melewati hidupnya yang begitu berwarna.

Kalau bukan karena tiba-tiba bertemu dengan Tasya, mungkin, dia bisa santai tanpa khawatir sepanjang hari.

"Kakak sepupu, kakak ipar kedua, kebetulan sekali bertemu kalian disini."

Vero dan Laras membalikkan kepala, melihat Tasya dengan elegan berdiri di sana, di belakangnya juga ada seorang bodyguard yang membantunya mengangkat barang, di dalam tangan bodyguard itu ada beberapa "produk persiapan perang".

Tidak menunggu mereka menjawab, Tasya yang ramah langsung kemari, dengan tatapan terkejut melihat Suli dari atas ke bawah, "Bukankah ini nona Suli, rupanya kamu berteman dengan kakak sepupu dan kakak ipar kedua."

Tasya tidak menyadari ekspresi canggung mereka bertiga, dia dengan sangat beruntung berkata: "Bagus sekali, kalau begitu kita juga bisa menjadi teman, orang di rumahku sangat sangat suka dengan filmmu, kamu adalah artis wanita yang paling kusuka, sungguh......Kita makan bersama saja, aku yang traktir."

Laras: "......"

Vero: "......"

Laras dan Vero saling melihat, tidak mengerti alur cerita adegan ini, calon istri Aaron begitu baik kepada mantan pacar Aaron, apakah ini......normal?

Tapi, mereka juga tidak mengatakan apa-apa, bagaimana juga hubungan Aaron dan Suli tidak dipublis, Tasya tidak tahu juga sangat normal, lagipula, waktu Tasya muncul, Aaron dan Suli sudah putus, dari segi alur waktu tidak tumpang tindih.

Yang membuat mereka terkejut adalah, Suli tersenyum pelan, dengan dermawan berkata: "Kemarin untung ada kamu yang membantuku, aku masih belum berterimakasih padamu, makan bersama ini harusnya aku yang traktir."

Tasya menyatukan kesepuluh jarinya di sebelah pipinya, dengan pelan menggoyangkan badannya, dengan wajah penuh memuja melihat Suli, "Wah, bisa makan bersama dengan idola, aku sungguh sangat bangga sangat senang."

Laras: "......"

Vero: "......"

Tasya berbalik berkata kepada bodyguard: "Ali, kantong hitam itu berikan padaku......yang lainnya kamu boleh bawa pulang, letakkan di dalam kamarku."

"Baik, nona muda besar."

Ali tidak banyak bertanya, juga tidak berhak banyak bertanya, mengangkat barang dan dengan mengerti keadaan pergi.

Tasya bergabung dengan mereka para nona yang sedang berjalan-jalan, gayanya tiba-tiba berubah.

"Kakak, kamu sekarang sudah hamil tidak boleh menggunakan produk kulit yang semula, harus ganti yang memang untuk ibu hamil."

"Kakak ipar kedua, kulitmu benar-benar bagus sekali, kamu kurus sekali, sedikitpun tidak tampak kamu sudah melahirkan dua orang anak, kalau bilang kamu berumur 18 tahun saja pun bisa. Benar tidak, Suli?"

"Ehn." Suli sedikit canggung.

Sebenarnya semua orang sedikit canggung.

EQ Tasya sangat tinggi, terutama mulutnya, manis sekali, kiri panggil kakak, kanan panggil kakak ipar kedua, membuat panggilan itu terdengar sangat dekat, juga membuat orang menjadi sangat familiar dengan panggilan itu.

"Disini tidak jauh dari Park Tower, kalau tidak kita pergi ke restoran Prancis yang ada di atap Park Tower saja." Tasya menyarankan.

Vero menjadi ragu, "Aku tahu restoran prancis itu, sangat terkenal, tapi sangat sulit memesan tempat, kita sekarang kesana pasti tidak ada tempat."

Tasya dengan senang berkata: "Itu adalah restoran bibiku, tidak perlu buat janji, lebih tidak perlu antri. Kakak, kakak ipar kedua, jarang sekali aku bisa makan bersama dengan idola, kita cari tempat yang tenang makan saja, restoran yang dibuka bibiku benar-benar bagus sekali."

Laras tidak mempunyai pendapat, Suli juga, maka Vero tentunya tidak ada alasan untuk menolak, "Kalau begitu baiklah, ayo pergi."

Sesampainya di restoran Prancis, karena sebelumnya 'jebakan status tersembunyi‘ Tasya di restoran, di dalam restoran dari pelayan sampai kepala toko, semuanya mengenal nona muda besar Rope yang terkenal ini.

Begitu dia datang, semua orang bersemangat, dengan hormat 'melayaninya'.

"Nona muda besar, silahkan duduk disini."

"Ini menunya, silahkan kamu lihat."

"Hari ini menu rekomendasi koki adalah seafood dan hati angsa goreng, nona muda besar mau membawa temanmu mencobanya?"

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu