Cinta Pada Istri Urakan - Bab 400 Apa Kamu Mencintainya?

Teman yang berada di samping wanita itu menghasut berkata: “Benar benar, kakak kelas apa bisa bantu memperkenalkan Desi kita?”

“Desi?”

“Benar, dia bernama Desi He, anak semester satu jurusan jurnalis.”

Desi langsung menghentikan temannya, muka bertambah semakin merah lagi.

Laras mengangguk berkata: “Boleh saja, hal ini apa yang tidak boleh, ikut denganku.”

“Tidak tidak tidak.” Desi menggeleng dengan kacau balau, menyerahkan nasi kotak ke dalam tangan Laras, dengan cepat berkata: “Buat kakak kelas repot berikan ini ke dia, terima kasih.”

Usai berkata Desi menarik teman pergi.

“Ais….” Laras tidak bisa berhenti ingin tertawa, menunduk melihat kotak nasi dalam tangan, menimbang beratnya, lumayan berat.

Dia menoleh dan berjalan ke arah mobil, Pandu juga sudah turun dari mobil.

“Nah, si gadis kasih kamu punya, dia bernama Desi, anak semester satu jurusan jurnalis, gimana?”

Pandu menerima kotak nasi, dengan suara kecil berkata sepatah, “Aku tahu, dia adalah adik perempuan dari kampung.”

“Hah? ….. adik kandung perempuan?”

“Dia keluarga He, aku bermarga Mural, bukan keluarga, tetangga.”

“Adik perempuan tetangga ya, kalau begitu bukannya pasangan dari kecil, bagus sekali, kamu lihat gadis ini, sudah menunggumu berapa hari.”

Pandu dengan jujur menjelaskan berkata: “Bukan pasangan dari kecil, aku dan dia juga bukan seumuran, hanya kenal saja, hanya kenal saja.”

Laras melihat gaya pria itu yang tidak mengerti, merasa tidak semangat, “Baiklah baiklah, kalau begitu kamu jangan lupa makan nasi kotaknya, setelah makan habis ingat kembalikan ke orang.”

“Ow….”

Laras menghela nafas, melambaikan tangan memberi tanda pria itu sudah boleh pergi, ais, kayu yang sudah lapuk tidak bisa diukir lagi, nanti minta Gavin mengajarinya dengan baik.

Baru saja mau berjalan ke pintu, dari pandangan mata samping kelihatan sebuah mobil balap yang mengganggu mata dikemudikan ke mari, dia menatap lama, ini bukannya mobil Tanu.

Lalu, wanita itu kelihatan adengan yang sangat fantasi sekali, Manda turun dari mobil balap Tanu, di tangan juga mengendong serangkai bunga mawar.

“Sore datang jemput kamu, bye.”

“Bye.”

Tatapan mata Tanu yang melihati Manda semua mengandung cinta yang lembut, “Aku pergi dulu.”

“Em.”

Manda berdiri di perempatan jalan melambaikan tangan sampai jumpa dengan pria itu, karena membelakangi, jadi Laras tidak kelihatan ekspresi wajah wanita itu.

Apa yang terjadi ini? Bunga mawar, apa dua orang ini sedang berpacaran?

Laras penasaran berjalan ke sana, “Manda.” Manda menoleh, bergaya sangat tidak menyangka, “Kenapa Tanu yang mengantarmu ke sekolah? Semalam kamu tidak di sekolah?”

Manda agak jadi tertegun, seketika tidak tahu bagaimana menjelaskan.

Laras melihat wanita itu, melihat lagi serangkaian besar bunga mawar di tangannya, dia mengintrogasi berkata: “Kalian sedang berpacaran? Kamu dan Tanu, sedang berpacaran?”

Manda terdiam.

Tapi, semakin dia diam, Laras semakin merasa tidak tenang, dia sedang menunggu penjelasan dari wanita itu, dia percaya wanita itu pasti bisa menjelaskan dengan baik.

“Manda, dia adalah mantan suami kak Maira, dialah yang secara tidak langsung membuat kak Maira menjadi seperti sekarang ini, bagaimana bisa kamu berpacaran dengannya?” Laras berharap dirinya sudah salah lihat, dia merasa tidak mungkin, dia tidak bisa menerima.

“Kakak pertama bilang kamu dan Tanu sudah bersama, aku tidak percaya sedikitpun, jadi aku tanya saja tidak pernah dengan kamu, membahas saja juga tidak pernah bahas, bagaimana mungkin? Em? Kamu beritahu aku ini bukan yang sebenarnya, kamu kasih tahu aku.”

Hati Manda agak tak berdaya, dia menarik nafas, mendongak melihat Laras, berkata: “Ibuku sudah dibebaskan dengan jaminan, sore ini keluar.”

“?” Laras heran.

“Tanu yang bantu, tidak hanya mengembalikan uang subsidi yang digelapkan ibuku, juga membayar uang jaminan.”

“Adalagi, kak Maira sudah bisa keluar dari rumah sakit, Tanu sudah mengatur satu tempat tinggal di daerah pinggiran, ibuku dan kakak perempuanku bisa tinggal di sana dengan damai.”

“Pria itu juga berjanji, pasti akan mencari pengacara terbaik untuk membantu ayah dan ibuku bertarung di jalur hukum, meski tidak mungkin menyelamatkan ayahku keluar, setidaknya juga harus menyelamatkan ibuku keluar.”

“Laras, hal ini kalian saja tidak bisa bantu, aku mengerti, aku hanya bisa mencari Tanu, dia adalah orang satu-satunya yang bersedia membantuku.”

Hati rasa sangat tidak enak sekali, dia mengerti semua kesulitan Manda, setelah mengetahui hal yang sebenarnya terjadi, dia hanya bisa menyalahkan diri sendiri yang tak berdaya.

“Apa syarat Tanu membantumu adalah kamu harus bersama dengannya?”

Manda menghirup nafas dalam, tersenyum kecil ke dia, “Dia sangat baik terhadapku, sungguh sangat baik.”

Laras diam beberapa detik, di dalam hati menyusun kata-kata, “Kapan kalian bersama?”

“Aku menyetujuinya sehari sebelum tahun baru.”

“…. Mengapa tidak memberitahuku?”

“Lantas bisa bagaimana kalau memberitahumu? Hanya bisa membuat kamu khawatir saja.”

“….. kalau begitu kalian…. Kamu semalam….”

“Kemarin dia membawaku pergi menginap di villa di pinggiran kota, sangat sunyi, sangat cocok untuk penyembuhan kakak perempuanku.

“…..”

“Dua kamar, dia tidak pernah memaksaku untuk hal apapun, bahkan tangannya juga tidak pernah menyentuhku, jadi, terhadapku dia tulus sekali, aku seharusnya gembira.”

Laras tidak ada perkataan yang bisa dikatakan, dia juga pernah melihat Tanu tak peduli dengan dirinya sendiri demi Manda, lepas dari hubungan yang rumit, Tanu bukan tidak mungkin adalah pasangan yang baik untuk Manda, tapi….

“Apa kamu mencintai dia?” Laras tiba-tiba bertanya.

Mata Manda bersinar sebentar, tidak pasti berkata: “Seharusnya cinta.”

“Seharusnya cinta? …. Kenapa aku mendengarkanya begitu tidak pasti? … Bagaimana dengan Rendra?”

Manda menahan, sebisa mungkin menggunakan nada semacam tidak peduli, Manda tersenyum berkata: “Bagaimanapun aku tidak mungkin menginjakkan kaki di dua perahu, satu sisi berpacaran dengan Rendra, di satu sisi juga berpacaran dengan Tanu, kalau seperti itu bagaimana bisa aku menghadapinya?”

Laras marah dan mengoreksi berkata: “Kamu jangan menggunakan nada seperti ini berbicara denganku, apa aku masih tidak tahu kamu?”

Manda mengangguk, menghirup nafas yang dalam, “Apa itu cinta atau tidak, waktu bisa mengasah habis semuanya, bersama tiga bulan berpisah tiga bulan, sudah cukup, aku sudah merelakannya.”

“Apa Rendra tahu kamu demi membantu bibi baru putus dengan dia?”

“Bukan, Laras, aku bukan demi membantu ibuku putus dengan pria itu, aku menemukan bahwa diriku tidak begitu mencintai pria itu seperti dulu lagi, juga tidak ingin membebani dia, jadi mengajukan putus lebih awal, lalu bersama dengan Tanu, aku tidak sedih, sungguhan.”

“Apa Rendra tahu kamu demi membantu bibi baru bersama dengan Tanu? Aku bertanya seperti ini tidak salah bukan?”

“Aku juga tidak tahu dia tahu atau tidak, dia tahu atau tidak tidak ada apa-apa, juga tidak ada hubungan lagi dengan dia, kita sudah berakhir dari dulu, pria itu sekarang seharusnya sangat membenciku, hehe, membebaskan dia, jangan pergi ganggu dia lagi.”

“….” Jawaban Manda tidak bocor sedikitpun, Laras tidak tahu mau berkata apa lagi, “Manda, aku hanya tanya kamu satu, apa sekarang kamu bahagia?”

Manda tanpa ragu tersenyum, “Bahagia, penyakit kakak perempuanku terkontrol, sudah mau keluar dari rumah sakit, ibuku juga sudah mau keluar, kasus ayahku masih diselidiki, kita sekeluarga masih bisa berkumpul lagi. Bukannya jadi orang tidak boleh terlalu serakah, tidak boleh apapun mau, bagiku, sekeluarga bisa berkumpul dan aman barulah hal yang terpenting, jadi, aku sangat bahagia.”

Kali ini, Laras sungguh tidak ada perkataan yang bisa dikatakan lagi.

Novel Terkait

Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu